Anda di halaman 1dari 7

MATAHARI

Makalah
Mata Kuliah

: Al-Quran dan IPTEK

Dosen pengampu : Lutfiyah S.Ag M.Si

Disusun Oleh :
Fatchiyatur Rohmah

133111019

Khairul Anam

133111038

M. Khoirul Anam

133111039

Rahma Komala

133111040

Nur Aziz

133111159

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FKIP)


IAIN WALISONGO
2014

I;

PENDAHULUAN
Penciptaan alam semesta termasuksalah satu perkara yang sangat penting
tidak hanya dalam bidang pemikiran Islam, akan tetapi juga dalam ilmu
pengetahuan kosmologi. Dalam rekaman sejarah pemikiran Islam persoalan ini
telah jadi bahan polemik yang terkadang amat keras dan tajam.
Alam semesta merupakan sebuah bukti kebesaran Tuhan, karena penciptaan
alam semesta dari ketiadaan memerlukan adanya sang pencipta Yang Maha Kuasa.
Tuhan telah menciptakan alam untuk manusia dan telah menyatakan tentang
penciptaan alam semesta dalam ayat-ayatnya,. Meskipun demikian Al Quran
bukan buku kosmologi atau biologi, sebab ia menyatakan bagian-bagian yang
sangat penting saja dari ilmu-ilmu yang dimaksud.

II;

RUMUSAN MASALAH
A; Bagaimana Konsepsi Matahari Menurut Iptek?
B; Bagaimana Konsepsi Matahari Menurut Al-Quran?

III;

PEMBAHASAN
A; Konsepsi Matahari Menurut Iptek
Matahari adalah sumber energi untuk mempertahankan kehidupan di
bumi, jika kita memandang matahari ketika terbit dan terbenam atau melalui
lapisan awan, maka matahari tampak seperti piringan yang pinggirannya jelas,
piringan matahari yang tampak inilah yang disebut fotosfer dan dalam fotosfer
terdapat noda-noda hitam yang sering dinamakan area cotosfer yang dingin.
Galileo mengamati matahari dan mendapati bahwa diameter matahari 14 x 10 5
km atau 109 kali bumi, massa matahari 333.400 kali massa bumi atau secara
pendekatan 1,99 x 1030 kg, garis lintang matahari 23,5o U yang disebut tropis
cancer atau garis balik utara dan lintang 23,5 o S yang disebut tropis capricorn
atau garis balik selatan.
Energi matahari diciptakan dari bagian inti dari matahari, kemudian
dijalarkan ke permukaan dan diradiasikan ke dalam ruang angkasa. Sekitar
99% radiasi elektromagnetik yang diemisikan oleh matahari terletak pada
daerah 0,15 dan 4,0 n. Distribusi spektral energi ini adalah 9% ultraviolet,
45% radiasi tampak dan 46% inframerah, energi ini dijalarkan ke permukaan
bumi dalam bentuk radiasi elektromagnetik.
Sebagian energi tersebut ditransmisikan ke bumi dengan cara radiasi
gelombang elektromagnetik. Peristiwa ini akan berhenti jika hidrogen dalam
reaksi inti (nuklir) menjadi habis. Proses pengubahan hidrogen menjadi helium
dalam reaksi inti disebut reaksi rantai proton-proton (rantai PP). Diperkirakan

radiasi matahari dapat berlangsung sampai sekitar 10 milyar tahun. Energi


pada matahari mampu menciptakan 10 ribu siklon, 100 juta badai guruh
(petir), 100 milyar tornado.1
Para tokoh astronomi seperti galileo galilei, tycho brahe, Johannes keppler
menemukan bahwa matahari itu berjari-jari 696.000 km, kerapatan rata-rata
1,4 gr/cm3 jarak dari bumi 150 juta km periode rotasi di ekuator 26 hari,
percepatan gravitasi di permukaan 274 m/det2, suhu permukaan 6000 oC.2
B; Konsepsi Matahari Menurut Al-Quran
Sebelum sampai kepembahasan matahari sebagai sumber energi menurut
Al-Quran, alangkah baiknya dijelaskan terlebih dahulu pengertian tentang
energi. Energi yang dimaksudkan di dalam pembahasan ini adalah segala
macam bentuk tenaga yang diperlukan oleh manusia untuk dapat
mempertahankan hidupnya.3
Berdasarkan pengertian energi di atas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa manusia hidup tidak akan terlepas dari kebutuhan energi selama
hidupnya. Energi yang dibutuhkan manusia ada dua macam yaitu energi
internal dan eksternal. Energi internal yaitu energi yang diperlukan oleh tubuh
manusia agar dirinya dapat bergerak atau melakukan kerja, berpikir, berbicara
dan segala macam aktivitas manusia yang menandakan bahwa manusia masih
hidup. Energi eksternal yaitu energi yang berada di luar tubuh manusia yang
diperlukan untuk menghangatkan tubuh pada musim dingin, menggerakkan
peralatan (alat bantu) dalam rangka menunjang kehidupan manusia.4
Dalam bab ini akan sedikit menguraikan tentang energi eksternal yaitu
energi yang terdapat dalam matahari dalam konteks perspektif Al-Quran. Al
Quran tidak secara gamblang menyebutkan energi yang ada dalam matahari,
namun tersirat bahwa matahari memiliki energi bahkan menjadi sumber
energi.

dan Kami membangun di atas kamu tujuh (langit) yang kokoh, dan Kami
menjadikan pelita yang terang-benderang (matahari) (QS. An Naba:12-13)

1 Bayong tjasyono, ilmu kebumian dan antariksa, (Bandung, rosdakarya, 2013) hlm.59-72
2 Gunawan Admiranto menjelajah tata surya, (Yogyakarta, kanisius media, 2009) hlm. 23
3 Wisnu Arya wardhana, Al quran dan Energi Nuklir, yogyakarta: Pustaka pelajar, 2004, hlm. 93
4 Wisnu Arya wardhana, Al quran dan Energi Nuklir, yogyakarta: Pustaka pelajar, 2004, hlm. 94-95

Seperti kita ketahui, satu-satunya sumber cahaya di tata surya adalah


matahari. Dengan kemajuan teknologi, astronom menemukan bahwa bulan
bukan merupakan sumber cahaya akan tetapi hanya memantulkan sinar dari
Matahari.
Ungkapan "pelita" dalam ayat di atas adalah terjemahan dari kata
Arab "sirajan," yang paling sempurna menggambarkan matahari sebagai
sumber cahaya dan panas. Dalam Al Qur'an Allah menggunakan kata yang
berbeda ketika mengacu pada benda langit seperti bulan, matahari dan bintangbintang.5 Hal tersebut menerangkan bagaimana perbedaan antara
struktur Matahari dan Bulan dinyatakan dalam Al-Qur'an:
Tidakkah kamu melihat bagaimana Dia menciptakan tujuh langit
berlapis-lapis, dan ditempatkan bulan sebagai cahaya di dalamnya dan
membuat matahari pelita (yang cemerlang)? (Al Qur'an, 71:15-16)

Dalam ayat di atas, kata "cahaya" digunakan untuk Bulan


("nooran" dalam bahasa Arab) dan kata"lampu" untuk matahari
("sirajan" dalam bahasa Arab.) Kata yang digunakan untuk Bulan mengacu
pada cahaya mencerminkan, cerah, tubuh bergerak. Kata yang digunakan
untuk matahari mengacu pada benda angkasa yang selalu terbakar, sumber
konstan panas dan cahaya.
Di sisi lain, kata "bintang" berasal dari akar kata bahasa Arab "nejeme,"
yang berarti "muncul, muncul, terlihat." Seperti dalam ayat berikut ini, bintang
juga disebut dengan kata "thaqib," yang digunakan untuk yang bersinar dan
menembus kegelapan dengan cahaya: memakan sendiri dan pembakaran:
"yaitu bintang yang menembus kegelapan!" (Al Qur'an, 86:3)

Sekarang tahu bahwa Bulan tidak memancarkan cahaya sendiri tetapi


memantulkan sinar dari matahari sedangkan matahari dan bintang-bintang
memancarkan cahaya mereka sendiri. Fakta ini terungkap dalam Al Qur'an di
zaman ketika manusia tidak memiliki sarana untuk membuat penemuan ilmiah
atas kemauan sendiri. Dan pengetahuan manusia tentang benda langit masih
terbatas. Hal ini semakin menekankan kemujizatan dari Al Quran.
Berikut ayat Al-Quran yang lebih banyak mengenai matahari :
5 http://www.jurnalhajiumroh.com/post/dunia-islam/-matahari-bulan-dan-bintang-menurut-al-quran jumat 12
sep 2014 pukul 6:22

96. Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat,


dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan
Allah yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui.
5. Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan
ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu,
supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak
menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak[669]. Dia menjelaskan
tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.
[669] Maksudnya: Allah menjadikan semua yang disebutkan itu bukanlah
dengan percuma, melainkan dengan penuh hikmah.
2. Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang
kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan
matahari dan bulan. masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan.
Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaranNya), supaya kamu meyakini Pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.
33. dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang
terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu
malam dan siang.

12. dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu.
dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (Nya),
13. dan Kami jadikan pelita yang Amat terang (matahari),

61. Maha suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang


dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.

16. dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan
matahari sebagai pelita?

38. dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan


yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui.

DAFTAR PUSTAKA
Tjasyono, Bayong, ilmu kebumian dan antariksa, Bandung, Rosdakarya, 2013
Admiranto, Gunawan, menjelajah tata surya, Yogyakarta, Kanisius Media, 2009
Arya wardhana, Wisnu, Al quran dan Energi Nuklir, Yogyakarta, Pustaka pelajar,
2004
Arya wardhana, Wisnu, Melacak Teori Einstein dalam Al-qur`an, Yogyakarta,
Pustaka Pelajar, 2009
Hadhiri, Choiruddin, Klasifikasi Kadungan Al-qur`an, Jakarta, Gema Insani,
2005
http://www.jurnalhajiumroh.com/post/dunia-islam/-matahari-bulan-dan-bintangmenurut-al-quran

Anda mungkin juga menyukai