Anda di halaman 1dari 25

PANDUAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI


(PRAKERIN)

UNTUK DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI


(DU/DI)

NAMA
DU/DI
ALAMAT

DU/DI

.
:

.
:.........................................
.....

SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN NEGERI 1 GALANG
2013

KATA PENGANTAR
Buku panduan Praktik Kerja Industri di dunia usaha/dunia industri
disusun dengan maksud untuk menjadikan pedoman bagi guru,
instruktur dan paserta pelatihan dalam melaksanakan Program
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) di dunia usaha/dunia industri atau
instansi pasangan.
Buku panduan ini mengacu pada kurikulum Spektrum 2008 dan
petunjuk pelaksanaan Prakerin pada Sekolah Menengah Kejuruan
yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
Kejuruan.
Harapan kami dengan adanya buku panduan ini kerjasama antara
sekolah dengan Institusi Pasangan (dunia usaha/ dunia industri) dapat
ditingkatkan.
Disamping itu buku panduan ini diharapkan dapat membantu sekolah
dan Institusi Pasangan (dunia usaha/dunia industri) dalam menyusun
program pelatihan serta membantu sekolah memberikan layanan
bimbingan belajar melalui bekerja langsung, sehingga pelaksanaan
pelatihan didunia usaha/dunia industri dapat berjalan dengan efektif
dan efisien seperti yang diharapkan.
Kami berharap semoga buku panduan ini dapat memberikan manfaat
bagi yang berkepentingan.

Ketua Pokja Prakerin


SMK Negeri 1 Galang

DERMA NABABAN, S.Pd.


NIP. 19690530 200502 2
001
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

ii

BAB I PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN

BAB

PELATIHAN
PEMELAJARAN/PELATIHAN DI INSTITUSI

II

PASANGAN
(DUNIA KERJA)

BAB

SISTEM BIMBINGAN

III
BAB

PENILAIAN/EVALUASI

IV
BAB

PELAPORAN

TATA TERTIB

6
1

V
BAB

VI
LAMPIRAN

BAB I
PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
A.

Pengertian Praktik Kerja Industri (Prakerin)

Prakerin merupakan bagian dari program bersama antara SMK dan


Industri yang dilaksanakan di dunia usaha/ dunia industri.
Program yang dilaksanakan di industri/perusahaan, meliputi :
a.Praktik dasar kejuruan, dapat dilaksanakan sebagian disekolah dan
sebagian

lainnya

di

industri.

Praktik

dasar

kejuruan

dapat

dilaksanakan di industri apabila industri pasangan memiliki fasilitas


pelatihan

di

industrinya.

Apabila

industri

tidak

memiliki,

sepenuhnya dilaksanakan di sekolah.


b.Praktik keahlian produktif dilaksanakan di industri dalam bentuk on
the job training berbentuk kegiatan mengerjakan pekerjaan
produksi atau jasa di dunia industri.
c. Pengaturan program a dan b harus disepakati pada awal program
oleh kedua belah pihak.
B.

Landasan

1. Undang-undang No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan


Nasional.
2.

Kepmendikbud

No.

0490/U/1992,tentang

Sekolah

Menengah

Kejuruan
3. Kepmendikbud No.080/U/1993, tentang kurikulum SMK
4. Kepmendikbud No.323/U/1993, tentang penyelenggaraan PSG
C.

Tujuan

1.Pelaksaan pendidikan dan pelatihan di sekolah bertujuan untuk


membekali peserta diklat mengembangkan kepribadian, potensi

akademik dan dasar-dasar keahlian yang kuat dan benar melalui


pembelajaran program normatit,adaptif, dan produktif.
2.Pendidikan dan pelatihan di dunia usaha/dunia industri bertujuan
untuk memberikan pengalaman kerja yang sesungguhnya

D.

Pelaksanaan

1.Kegiatan pendidikan dan pelatihan di SMK dilaksanakan di dua


tempat yaitu sekolah dan dunia industri.
2.Program pendidikan dan pelatihan dirancang dalam satu kesatuan
utuh untuk satuan program diklat yang disusun dan ditetapkan
bersama oleh SMK dan Institusi Pasangan dibawah koordinasi
Komite Sekolah
3.Program diklat memuat seluruh bagian program pembelajaran
(program normatif, adaptif, dan produktif) yang akan dilaksanakan
di institusi pasangan/ dunia kerja.

BAB II
PEMBELAJARAN/PELATIHAN DI INSTITUSI
PASANGAN
(DUNIA KERJA)

A. Pengertian
Pembelajaran di dunia kerja adalah suatu strategi dimana setiap
peserta mengalami proses belajar melalui bekerja langsung pada
pekerjaan yang sesungguhnya
B. Tujuan
Melalui pendekatan pembelajaran ini peserta diharapkan :
a.Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dunia kerja
b.Memiliki tingkat kompetensi terstandart sesuai dunia kerja
c. Menjadikan tenaga kerja yang berwawasan mutu, kewirausahaan,
dan produktif
C. Pelaksanaan
Pembelajaran didunia kerja adalah bagian integral dari program diklat
secara menyeluruh,karena itu materi yang dipelajari dan kompetensi
yang dilatihkan harus jelas kaitannya dengan profil kompetensi
tamatan yang ditetapkan. Sebelum peserta diterjunkan di dunia kerja,
sekolah bersama institusi pasangan mengadakan pembekalan bagi
peserta yang meliputi :
Pemahaman tentang program pelatihan yang akan diikuti.
Pemahaman peraturan ketenagakerjaan secara umum dan tata
tertib (disiplin) pekerja ditempat mereka akan bekerja
Orientasi tempat bekerja.

Sejauh berkaitan dengan misi program peserta dapat diperlakukan


sebagaimana layaknya pekerja pada umumnya.Peserta dapat diberi
pekerjaan lain sejauh tidak mengganggu program yang telah
ditentukan. Segala sesuatu yang menyangkut peraturan dan tata
tertib, disiplin pekerja di institusi pasangan dunia kerja dapat
dilakukan

terhadap

program.Kegiatan

peserta

pelatihan

di

sejauh
institusi

berkiatan
pasangan

sesuai dengan program bersama yang telah disepakati.

dengan

misi

diprogramkan

BAB III
SISTEM BIMBINGAN
Guru dan Instruktur
Guru dan instruktur yang dimaksud adalah tenaga kependidikan di
SMK dan tenaga pembimbing di dunia usaha, serta kelayakan
professional untuk membimbing kegiatan belajar peserta, baik di
sekolah maupun di dunia industri.
Tugas Guru dan Instruktur
1.

Guru

a.Turut serta secara aktif mengadakan seleksi bagi peserta program


diklat.
b.Mengkondisikan peserta diklat sebelum melaksanakan kegiatan
pelatihan tentang:
Sifat dan etos kerja sebagai pekerja serta tata tertib dan
peraturan selama mengikuti pelatihan di dunia usaha/dunia
industri.
Administrasi peserta pelatihan.
c. Memonitor dan membimbing peserta bimbingan secara sistematis
berdasarkan program dan jadwal yang telah ditentukan (minimal 1
bulan sekali) serta memonitor kemajuan peserta pelatihan di
tempat kerja dengan cara memeriksa jurnal kegiatan peserta
pelatihan.
d.Melakukan penilaian secara kontinyu terhadap kegiatan, baik yang
menyangkut aspek sikap maupun kinerja.
e.Memecahkan masalah-masalah pelaksanaan pelatihan di dunia
industri baik yang dihadapi pembimbing maupun yang dihadapi
peserta pelatihan.

f. Memberikan dorongan kepada peserta pelatihan agar selalu aktif


dan tekun serta antusias dalam mengikuti kegiatan pelatihan di
dunia industri/dunia usaha.
g.Membimbing peserta pelatihan dalam menyusun laporan (pengisian
jurnal kegiatan).
h.Memberi peringatan atau hukuman kepada peserta pelatihan sesuai
dengan sifat pelanggaran yang dilakukan.
2.

Instruktur

a.Mengkoordinasikan

peserta

pelatihan

sebelum

melaksanakan

kegiatan pelatihan dengan memberikan penjelasan tentang :


Sifat dan etos kerja sebagai pekerja.
Tata tertib dan peraturan yang berlaku ditempat kerja.
Spesifikasi bidang kerja yang dilakukan.
Peralatan media keselamatan kerja yang digunakan.
Memperkenalkan lingkungan kerja.
Menyusun program pelatihan bagi peserta prakerin
b.Program pelatihan tersebut berisi antara lain :
Standar keahlian yang harus dikuasai peserta.
Jenis-jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh peserta.
Jadwal pekerjaan peserta.
Rencana pembimbingan.
Penilaian proses dan hasil pekerjaan peserta.
Melaksanakan pelatihan dan bimbingan bagi peserta pelatihan.

Melakukan penilaian secara kontinyu terhadap setiap kegiatan


baik yang menyangkut aspek teknis maupun non teknis, pada
waktu melaksanakan pekerjaan yang dituangkan dalam laporan
pembimbing.

Memberikan dorongan kepada peserta pelatihan agar selalu aktif


dan tekun serta antusias dalam mengikuti atau melaksanakan
program pelatihan.

Memberikan peringatan atau hukuman kepada peserta pelatihan


sesuai dengan sifat pelanggan dan ketentuan yang berlaku di
dunia usaha/dunia industri.

Mengisi buku laporan pembimbing.

Prinsip-prinsip Pembimbingan
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan antara lain :
1.

Bimbingan harus dapat dilaksanakan secara terus-menerus atau


berkelanjutan sejalan dengan program pelatihan.

2.

Peserta pelatihan harus diperlakukan tidak hanya sebagai obyek


tetapi juga sebagai subyek.

BAB IV
PENILAIAN/EVALUASI
A.

Pengertian

Evaluasi peserta adalah suatu proses penilaian terhadap kegiatan dan


hasil belajar peserta, meliputi pengukuran, analisa dan penafsiran
hasil pengukuran serta pemberian nilai terhadap tingkat penguasaan
hasil belajar yang dicapai.
B.

Tujuan

Evaluasi peserta pelatihan memiliki tujuan :


1.Untuk mengetahui sejauhmana telah terjadi kemajuan hasil belajar
pada diri peserta sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan
pembinaan selanjutnya.
2.Untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta sebagai bahan
pertimbangan dalam menetapkan apakah yang bersangkutan
berhasil (lulus) atau tidak.
3.Untuk

mengetahui

kompetensi

suatu

tingkat
keahlian

penguasaan
tertentu

peserta

sesuai

terhadap

dengan

yang

dipersyaratkan dunia kerja.


C.

Penilaian

Selama

peserta

diklat

mengikuti

atau

melaksanakan

program

pelatihan di dunia usaha/ dunia industri, penilaian sepenuhnya


menjadi wewenang dunia usaha/dunia industri.
D.

Aspek yang dinilai

Aspek yang dinilai dalam pelaksanaan pekerjaan di dunia usaha/dunia


industri meliputi :

1.

Aspek Teknis

Aspek teknis dimaksudkan adalah tingkat penguasaan keterampilan


peserta pelatihan dalam menyelesaikan pekerjaan.
2.

Aspek Non Teknis

Aspek non teknis dimaksudkan adalah sikap dan perilaku peserta


pelatihan selama di tempat kerja yang menyangkut antara lain
displin, motivasi, kesiagaan, inisiatif, tanggungjawab, kepribadian,
penampilan, keramahtamahan, kerjasama, dan sebagainya.
a.

Kriteria Penilaian

Penilaian peserta pelatihan di dunia usaha/dunia industri didasarkan


atas kriteria standar yang berlaku dalam Dunia Usaha.
b.

Petunjuk Penilaian

Untuk mengevaluasi keberhasilan peserta pelatihan (siswa) pada


pelaksaan Prakerin di dunia usaha/ dunia industri digunakan kriteria
dan skala nilai sebagai berikut :
1.

Aspek Teknis
Range

Kualifika

Nilai

si

Indikator
Menyelesaikan semua tugas yang

86 100

Baik sekali

dibebankan, dapat dikerjakan dengan baik,


dengan hasil sempurna. Mutu paling tinggi
dalam standar industri.
Menyelesaikan semua tugas yang

70 85

60 69

Baik

Cukup

dibebankan, dilaksanakan dengan benar.


Hanya terdapat kesalahan-kesalahan kecil.
Mutu tinggi dalam pekerjaan.
Hanya mencukupi untuk persyaratan minimal
yang diharapkan dari tenaga kerja atau
sesuai dengan standar rata-rata tenaga kerja

yang ada.

50 59
30 49

2.

Kurang

Tidak mencukupi untuk persyaratan minimal

Kurang

yang diharapkan dari tenaga kerja.


Tidak mengerjakan, tidak menghasilkan,

Sekali

tanpa suatu nilai, atau tidakl berguna.

Aspek non teknis


Kualifikasi

N
o

Aspek
yang
dinilai

Baik
Sekali

Baik (B)

Cukup (C)

(A)

70 85

60 69

86 100
1.

Disiplin

Kurang
(D)
50 59

Selalu

Pada

Ada kalanya

Sering

mentaati

umumnya

tidak

mengabai

peraturan

mentaati

melaksanakan

k-an

DU/DI

peraturan

peraturan dan

ketentuan

dan

ketentuan jam

jam kerja

ketentuan

kerja yang

yang

jam kerja

ditetapkan oleh

ditetapka

yang

DU/DI

n DU/DI

ditetapkan
DU/DI
2.

Kerja

Selalu

Pada umum-

Adakalanya

Sering

sama

mampu

nya mampu

timbul konflik

timbul

bekerja

bekerja

dengan

konflik

sama

sama

pembim-bing

dengan

dengan

dengan

atau rekan kerja

pembimbi

pembimbi

pembimbing

lain dalam

ng atau

ng dan

dan rekan

melaksana-

rekan

rekan

kerja lain

kan tugas

kerja lain

tanpa konflik /pekerjaan

dalam

tanpa

dalam me-

melaksan

konflik

laksanakan

a-kan

dalam

tugas/pekerj

tugas

melaksan

aan

/pekerjaa

a-kan

kerja lain

tugas/
pekerjaan
3.

Inisiatif

Selalu

Pada

Adakalanyamen

Jarang

mencari

umumnya

cari cara kerja

mencari

cara kerja

mancari

yang

cara kerja

yang

kerja yang

berdayagu-na

yang

berdayag

berdayaguna dan berhasil

una tanpa dan berhasil


menungg

guna

guna

berdayag
u-na dan
berhasil

u perintah

guna

dari
atasan.
4.

Tanggun

Selalu

Pada

Adakalanya

Sering

g jawab

menyeles

umumnya

tidak

tidak

ai-kan

menyelesai-

melaksanakan

menyeles

tugas

kan tugas

tugas dan

ai-kan

dengan

dengan

adakalanya

tugas dan

sebaik-

sebaik-

tidak merawat

sering

baiknya

baiknya dan

tempat kerja

tidak

dan tepat

tepat waktu

dan alat-alat

merawat

waktu

dengan

yang digunakan

tempat

merawat

merawat

kerja dan

tempat

tempat kerja

alat-alat

kerja dan

dan alat-alat

yang

alat-alat

yang

digunaka

yang

digunakan

digunakan

5.

Kebersih

Selalu

Pada

Adakalanya

Sering

an

membersi

umumnya

tidak

tidak

h-kan alat

membersih-

membersihkan

membersi

tempat

kan alat dan

alat dan tempat

h-kan alat

kerja

tempat kerja

kerja sebelum

dan

sebelum

sebelum dan dan sesudah

tempat

dan

sesudah

bekerja sesuai

kerja

sesudah

bekerja

dengan aspek

sebelum

bekerja

sesuai

keselamat-an

dan

sesuai

dengan

kerja

sesudah

dengan

aspek

aspek

keselamatan

bekerja.

keselamat kerja
an kerja

CONTOH DAN CARA


PENILAIAN
PENILAIAN/EVALUASI
Nama Peserta

: .

Industri

: .

Departemen/Site : .

Periode

: .

Tingkat keberhasilan Trainee ditetapkan dengan huruf (A) sampai dengan huruf
(D) dengan ketentuan sebagai berikut :

A = Baik sekali

(86 100)

B = Baik

(70 85)

C = Cukup

(60 69)

D = Kurang

(50 59)

Penilaian dengan mencantumkan tanda () pada kolom yang tersedia :

APKG I
NO

KRITERIA DAN URAIAN


MOTIVASI

01

Minat dan perhatian terhadap pekerjaan untuk mencapai


tujuan praktek.
KESIAGAAN

02

Tanggap terhadap setiap instruksi yang diberikan oleh


atasan dan mampu melaksanakan pekerjaan.
INISIATIF

03

Usaha untuk menambah pengetahuan dan kemampuan


yang berkaitan dengan pekerjaan.
TANGGUNGJAWAB

04

Selalu menyelesaikan tugas sebaik-baiknya dengan tepat


waktu, dengan merawat tempat kerja serta alat-alat yang
digunakan
KEPRIBADIAN

05

Sikap dan tingkah laku Trainee termasuk penyesuaian


dengan lingkungan, profesi sikap pribadi tamu, teman
dan atasan
PENAMPILAN

06

Kerapian diri dan pakaian seragam dan kerapian tempat

kerja.
Nilai Rata-

ANGKA

rata

Cara pengisian :

HURUF

Nilai rata-rata = keseluruhan nilai dari No. 01 No. 06 dibagi


dengan 24.
Angka = Nilai rata-rata dikali dengan 100.

APKG II
NO

KRITERIA DAN URAIAN


KERAMAHTAMAHAN

01

Sopan santun, perhatian dan respek (menghargai) kepada

02

03

orang lain, tamu, teman sekerja dan atasan.


DISIPLIN
Selalu mentaati peraturan yang berlaku.
KERJASAMA
Mampu bekerjasama dengan pembimbing dan teman kerja
tanpa konflik dalam melaksanakan tugas.
KEBERSIHAN

04

05

Selalu membersihkan tempat dan alat-alat sebelum dan


setelah bekerja sesuai dengan aspek keselamatan kerja.
LAPORAN :

Hasil laporan kegiatan selama di DU/DI


Nilai RataANGKA
HURUF
rata

Cara pengisian :

Nilai rata-rata = keseluruhan nilai dari No. 01 No. 05 dibagi


dengan 20.
Angka = Nilai rata-rata dikali dengan 100.
Galang,
.
Mengetahui
Pimpinan/Manager
Pembimbing/Instruktur

____________________

____________________

Diisi oleh pembimbing/instruktur DU/DI


CATATAN : (Hal yang positif/negative dari Trainee selama praktek)

BAB V
PELAPORAN
Laporan Peserta Pelatihan
Peserta pelatihan wajib menyusun laporan kegiatan pelatihan di dunia
usaha/dunia industri dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Isi Laporan meliputi :
a. Halaman judul berisi judul laporan dan nama penyusun.
b. Halaman pengesahan yang ditandatangani siswa, pembimbing
sekolah dan pembimbing DU/DI
c.

Jurnal kegiatan seperti format terlampir yang di tanda tangani


oleh pembimbing baik sekolah maupun di dunia usaha/dunia
industri.

d. Program pelatihan
2. Satu minggu setelah kegiatan berakhir di kumpulkan
3. Laporan dijilid
Laporan Pembimbing Dunia Usaha/Dunia Industri
Pada akhir kegiatan pembimbing dari dunia usaha/dunia industri
menyerahkan buku laporan pembimbing yang sudah diisi kepada
pembimbing sekolah.
Demi kesempurnaan pelaksanaan pelatihan pembimbing di dunia
usaha/industri diharapkan mengisi angket sesuai dengan kondisi
sebenarnya

dan

diserahkan

kembali

ke

sekolah

melalui

guru

pembimbing.
Laporan Pembimbing Sekolah
Laporan selesai melaksanakan pemantauan, pembimbing sekolah

(guru) wajib melaporkan hasil pantauannya kepada kepala sekolah,


sedang pembimbing dari industri melaporkan hasil penilaian sebagai
bahan untuk mengeluarkan sertifikat prakerin.

BAB VI
TATA TERTIB
1.

Hak Peserta

1)

program pelatihan.

2)

Mendapat

perlakuan

yang

sesuai

dengan

bidang/program

keahlian.
3)

Memperoleh kesempatan melaksanakan ibadah sesuai

dengan agamanya.
4)
2.
1)

penilaian penghargaan atas hasil praktiknya.


Kewajiban Peserta
Mematuhi peraturan yang berlaku atau ditetapkan oleh instansi
pasangan (tempat pelatihan).

2)

Memperhatikan dan melaksanakan aturan keselamatan kerja


yang diperlukan dalam melaksanakan suatu pekerjaan.

3)

Menghormati instruktur.

4)

Berada di tempat kerja pelatihan 30 menit sebelum pelatihan


dimulai.

5)

Berlaku sopan dan santun serta bekerja jujur, bertanggung jawab


berinisiatif dan kreatif terhadap tugas-tugas yang diberikan dalam
pelatihan kerja.

6)

Mengenakan pakaian sesuai dengan ketentuan.

7)

Memberikan salam pada waktu datang dan mohon diri waktu


pulang/meninggalkan tempat kerja.

8)

Memberitahu pimpinan unit/pembimbing apabila berhalangan


hadir atau bermaksud meninggalkan tempat pelatihan kerja,
dengan diketahui pihak sekolah.

9)

Membicarakan dengan segera kepada guru pembimbing, ketua


kelompok

instruktur

apabila

menemui

kesulitan

dalam

melaksanakan pelatihan.
10) Melaporkan dengan segera kepada petugas yang berwenang
apabila terjadi kerusakan atau salah mengambil bahan/alat.
11) Ikut

memelihara

sarana,

prasarana

pelatihan,

kebersihan,

ketertiban dan keamanan di tempat pelatihan.

LAMPIRAN
DAFTAR KOMPETENSI YANG TELAH DITUNTASKAN OLEH
PESERTA PRAKERIN
I. Jurusan Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP)
A Dasar Kompetensi Kejuruan
1
2
3
4
5
B
1
2
3
4
5
II.

Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja


dan Lingkungan Hidup /(K3LH)
Mengidentifikasi tanaman dan
pertumbuhannya/ (MTDP)
Mengoperasikan alat dan mesin produksi
tanaman /(MAMPT)
Membiakkan tanaman secara generatif /
(MTSG)
Membiakkan tanaman secara vegetatif /
(MTSV)
Kompetensi Kejuruan
Menentukan komoditas tanaman perkebunan
yang akan diusahakan (MKTP)
Menyiapkan lahan produksi tanaman
perkebunan/ (MLPTP)
Membibitkan tanaman perkebunan /(MTP)
Mengendalikan gulma pada Tanaman Belum
Menghasilkan (TBM) dan Tanaman
Menghasilkan (TM)/(MGTTBMTM)
Mengendalikan hama pada Tanaman Belum
Menghasilkan (TBM) dan Tanaman
Menghasilkan (TM)/(MHTBMMTM)

Kode
Kompetensi
PROD.A.KEP.DKK.1
PROD.A.KEP.DKK.2
PROD.A.KEP.DKK.3
PROD.A.KEP.DKK.4
PROD.A.KEP.DKK.5
PROD.B.KEP.KK.1
PROD.B.KEP.KK.2
PROD.B.KEP.KK.3
PROD.B.KEP.KK.5
PROD.B.KEP.KK.7

Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ)


A Dasar Kompetensi Kejuruan
1 Merakit Personal Computer/(MPC)
2 Melakukan Instalasi Sistem Operasi Dasar/

Kode
Kompetensi
PROD.A.KEP.DKK.1
PROD.A.KEP.DKK.2

3
B
1
2
3
4
5
6
7
8

(MISOD)
Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja
dan Lingkungan Hidup/(K3LH)
Kompetensi Kejuruan
Menerapkan Teknik Elektronika Analog dan
Digital Dasar/(MTEADD)
Menerapkan Fungsi Peripheral dan Instalasi
PC/ (MFPIPC)
Mendiagnosis Permasalahan Pengoperasian PC
dan Peripheral/(MPPPCP)
Melakukan Perbaikan dan Setting Ulang
System PC/ (MPSUSPC)
Melakukan Perbaikan Peripheral /(MPP)
Melakukan Perawatan PC /(MPPC)
Melakukan Instalasi System Operasi Berbasis
Graphical User Interface (GUI)/(MISOBGUI)
Melakukan Instalasi Software/(MIS)

PROD.A.KEP.DKK.3
PROD.B.KEP.KK.1
PROD.B.KEP.KK.2
PROD.B.KEP.KK.3
PROD.B.KEP.KK.4
PROD.B.KEP.KK.5
PROD.B.KEP.KK.6
PROD.B.KEP.KK.7
PROD.B.KEP.KK.8

Anda mungkin juga menyukai