Menurut Versi ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN (AJI) , Jurnalis memberikan tempat bagi pihak yang kurang
memiliki daya & kesempatan untuk menyuarakan pendapatnya, Jurnalis menggunakan cara-cara yang etis untuk
memperoleh berita, foto, dan dokumen kemudian Jurnalis menghormati hak narasumber untuk memberi
informasi latar belakang, off the record, dan embargo dan Kasus-kasus yang berhubungan dengan kode etik
akan diselesaikan oleh Majelis Kode Etik.
salah satu tiang penyangga demokrasi. Karena itulah, AJI melaksanakan sejumlah training,
workshop, diskusi dan seminar.
Berkaitan soal peningkatan profesionalisme ini, AJI juga membangun Media Center di beberapa
daerah. Misalnya, di Ambon dan Banda Aceh. Media Center di Ambon dibangun saat intensitas
konflik meluas di daerah itu. Pendirian Media Center merupakan salah satu alat untuk
mempromosikan penggunaan jurnalisme damai (peace journalism) kepada jurnalis saat meliput
konflik yang menelan banyak korban jiwa tersebut.
Sedangkan media Center di Aceh dibangun setelah terjadi bencana tsunami. Niat awal dari
adanya media center di daerah tersebut adalah untuk memberi rumah bernaung bagi jurnalis di
Banda Aceh yang hampir sebagian besar menderita kerugian moril dan materiil akibat tsunami,
26 Desember 2004. Setelah masa darurat bencana lewat, media center ini melanjutkan
fungsinya dengan mendorong jurnalis untuk terlibat aktif dalam melakukan fungsi kontrol sosial
terhadap proses rehabilitasi dan rekonstruksi.
Salah satu program penting AJI yang berhubungan dengan etika adalah melakukan kampanye
untuk menolak amplop atau pemberian dari nara sumber. Selama ini, salah satu cara yang
dilakukan adalah dengan melakukan sosialiasi kepada pejabat publik, masyarakat dan tentu juga
wartawan tentang akibat buruk dari praktik ini.