Anda di halaman 1dari 5

Redaksi Bacaan Istighfar

Fiqih Doa dan Dzikir (Ustadz Abdullah Zaen, M.A.)


Redaksi istighfar yang dimaksud di sini adalah lafadz di dalam kita memngucapkan istighfar.
Di antara redaksi bacaan istighfar adalah sebagai berikut:
1. Redaksi bacaan istighfar yang di dalam Surat Ali-Imran (2) ayat ke-147, yaitu:



Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihlebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap
kaum yang kafir.
2. Redaksi bacaan istighfar yang terdapat di Surat Ali-Imran (2) ayat ke-16, yaitu:






Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan
peliharalah kami dari siksa neraka.
3. Redaksi istighfar yang terdapat di Surat Ali-Imran ayat ke-193, yaitu:














Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman,
(yaitu): Berimanlah kamu kepada Tuhanmu, maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami,
ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami,
dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti.
4. Redaksi istighfar yang terdapat di Surat Al-Muminun (23) ayat ke-109, yaitu:










Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan
Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling Baik.
5. Redaksi istighfar yang di dalam Surat At-Tahrim (66) ayat ke-8, yaitu:

Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya
Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Di antara redaksi bacaan istighfar yang berasal dari hadits-hadits Nabi shallallahu alaihi wa
sallam adalah sebagai berikut.
1. Sayyidul Istighfar

Ya Allah! Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau,
Engkaulah yang menciptakan aku. Aku adalah hambaMu. Aku akan setia pada perjanjianku
denganMu semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku
mengakui nikmatMu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku.
Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.
2. Redaksi istighfar yang berbunyi

Ya Allah, sesungguhnya aku telah banyak berbuat zalim kepada diriku sendiri, dan tidak ada
yang bisa mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau, maka ampunilah aku dengan ampunan
dari sisiMu. Kasihanilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
Kesembilan:


Ya Allh, ampunilah kami dan sayangilah kami, serta terimalah taubat kami. Sesungguhnya
Engkau Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (HR An-Nasai dalam Al-Kubra)
Kesepuluh:


Aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepadaNya
(Dalam HR Bukhari, Abu Hurairah radhiyallahuanhu menerangkan bahwa Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam dalam sehari membacanya lebih dari tujuhpuluh kali.

Kesebelas:


Ya Rabbi ampunilah aku dan terimalah taubatku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima
taubat dan Maha Penyayang.
(Dalam HR Abu Dawud yang dinilai sahih oleh al-Albany, Ibn Umar radhiyallahuanhuma
menjelaskan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sering membaca istighfar di atas
dalam sekali duduk sebanyak seratus kali.)
Dalam berbagai redaksi di atas, istighfar digandengkan dengan permohonan taubat. Ibn alQayyim dalam Madarij As-Salikin menjelaskan bahwa jika istighfar disebutkan secara
bersamaan dengan taubat, maka yang dimaksud dari istighfar adalah meminta perlindungan
dari keburukan dosa yang telah terjadi. Sedangkan taubat adalah kembali dan meminta
perlindungan dari keburukan yang dikhawatirkan terjadi di masa yang akan datang, berupa
kejelekan amal yang dia perbuat. Maka istighfar adalah menghilangkan keburukan,
sedangkan taubat adalah meminta adanya manfaat (kebaikan). Ampunan akan melindungi diri
kita dari keburukan dosa yang telah terjadi. Adapun taubat, setelah adanya perlindungan
tersebut, maka terwujudlah apa yang dia cintai atau dia harapkan berupa maslahat atau
kebaikan.
Keduabelas:


Aku memohon ampun kepada Allah
Redaksi di atas dibaca antara lain setiap selesai shalat fardhu, sebanyak tiga kali.
Sebagaimana dalam HR Muslim dari Tsauban radhiyallahuanhu.

Ceramah agama Islam oleh: Ustadz Abdullah Zaen, M.A.


Berikut ini, rekaman MP3 kajian fiqih doa dan dzikir bersama Ustadz Abdullah Zaen
yang rutin diselenggarakan tiap Senin pagi, kajian ini disiarkan live pada Senin pagi, 2
Jumadal Akhirah 1436 / 23 Maret 2015, pukul 10:00-11:00 WIB. Pada kajian kali ini,
beliau menyampaikan kajian dengan tema Redaksi Bacaan Istighfar (Bagian ke-1),
setelah sebelumnya menjelaskan tentang Bab Istighfar (Bagian ke-3). Silakan, Anda dapat
download rekaman kajiannya atau dengarkan langsung.

Ringkasan Ceramah Agama: Redaksi Bacaan Istighfar


(Bagian ke-1)
Pada kajian kali ini, Ustadz Abdullah Zaen akan menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan
dengan bacaan istighfar, yaitu tentang redaksi bacaan istighfar. Sebelumnya beliau telah
menjelaskan tentang keutamaan istighfar dalam beberapa sesi.
Simak penjelasan selengkapnya mengenai redaksi bacaan istighfar bersama Ustadz Abdullah
Zaen dengan mendengarkannya langsung melalui player yang kami sediakan atau download
rekaman kajiannya sekarang juga. Semoga bermanfaat.

Download Ceramah Agama: Redaksi Bacaan Istighfar (Bagian


ke-1)
Read more: http://www.radiorodja.com/redaksi-bacaan-istighfar-bagian-ke-1-fiqihdoa-dan-dzikir-ustadz-abdullah-zaen-ma/#ixzz3aThJ3til

Ringkasan Ceramah Agama: Redaksi Bacaan Istighfar


(Bagian ke-2)
Setelah disampaikan beberapa redaksi bacaan istighfar yang berasal dari Al-Quran, maka
kali ini Ustadz Abdullah Zaen akan menyebutkan beberapa redaksi bacaan istighfar yang
ada di dalam As-Sunnah, yaitu hadits-hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
Simak penjelasan selengkapnya mengenai redaksi bacaan istighfar bersama Ustadz Abdullah
Zaen dengan mendengarkannya langsung melalui player yang kami sediakan atau download
rekaman kajiannya sekarang juga. Semoga bermanfaat.

Read more: http://www.radiorodja.com/redaksi-bacaan-istighfar-bagian-ke-2-fiqihdoa-dan-dzikir-ustadz-abdullah-zaen-ma/#ixzz3aTerJA4U

Ringkasan Ceramah Agama: Redaksi Bacaan Istighfar


(Bagian ke-3)
Pada pertemuan lalu kita telah membahas beberapa redaksi istighfar yang termaktub di dalam
Hadits. Berikut kelanjutannya:

Read more: http://www.radiorodja.com/redaksi-bacaan-istighfar-bagian-ke-3-fiqihdoa-dan-dzikir-ustadz-abdullah-zaen-ma/#ixzz3aTfFmVjB

Anda mungkin juga menyukai