Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah Manfaat USG
pada Pelayanan Antenatal. Makalah ini merupakan salah satu syarat dalam mengikuti
kepaniteraan klinik Pendidikan Profesi Dokter di Bagian Ilmu Obstetri dan Ginekologi
Rumah Sakit Umum Daerah Arjawinangun.
Dalam menyelesaikan tugas ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. K.A.
Halim, Sp.OG dan dr. Isnaena Perwira, SP.OG selaku pembimbing yang telah membantu
dalam proses pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat kekurangan
dan juga masih jauh dari kesempurnaan, sehingga penulis mengharap kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi sejawat dan
bagi pengembangan ilmu kedokteran.

Arjawinangun, April 2015

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................. 1
DAFTAR ISI............................................................................................................. 2
PENDAHULUAN....................................................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................ 5
1.

Program pelayanan Antenatal (Antenatal Care)...........................................5

2.

Ketentuan pemeriksaan dan indikasi USG dalam kehamilan........................6

3.

Metode Pemeriksaan USG dalam kehamilan................................................7

PENDAHULUAN
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan bagi ibu hamil yang ditujukan untuk untuk
memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal yang berkualitas sehingga mampu
menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat. Program
ini dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan Indonesia dalam meningkatkan
kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusia Indonesia dengan menurunkan angka kematian ibu
menjadi 102/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015, serta menurunkan angka kematian bayi yang
masih berada pada angka 77,3 hingga 137,7 per 1000 kelahiran hidup. Seiring dengan perkembangan
teknologi, pemeriksaan kehamilan menggunakan ultrasonografi (USG) telah banyak digunakan dalam
pelayanan antenatal rutin untuk menekan angka kematian janin dengan memantau perkembangan
janin di dalam kandungan. Pemeriksaan ultrasonografi merupakan suatu metode diagnostik dengan
menggunakan gelombang ultrasonik. Pemeriksaan USG saat ini dipandang sebagai metode
pemeriksaan yang non-invasif, aman, praktis dan hasilnya cukup akurat. Idealnya, pemeriksaan USG
dilakukan sebanyak 4 kali, yaitu 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua dan 2 kali
pada trimester ketiga. Hal-hal yang diperhatikan dalam pemeriksaan USG berbeda-beda di tiap
trimester kehamilan, yang membuat pemeriksaan USG yang rutin sangat dianjurkan.

TINJAUAN PUSTAKA
1. Program pelayanan Antenatal (Antenatal Care)
Program Pelayanan Antenatal (ANC) merupakan program yang ditujukan untuk
memenuhi hak semua ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal yang berkualitas sehingga
mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi
yang sehat.
Program ini dilakukan oleh tenaga profesional dan meliputi observasi, edukasi dan
penanganan medis bagi ibu hamil selama masa kehamilan. Dalam pelaksanaan pelayanan
antenatal, ibu hamil sebaiknya memulai kunjungan ke tenaga kesehatan yang kompeten pada
trimester pertama sebelum usia kehamilan mencapai 8 minggu. Banyak kunjungan minimal
yang dianjurkan adalah 4 kali yaitu 1 kali pada trimester pertama (<12 minggu), 1 kali pada
trimester kedua (12 24 minggu) dan 2 kali pada trimester ketiga (24 36 minggu). Standar
pelayanan antenatal menurut Kemenkes RI meliputi pemeriksaan rutin di tiap trimester dan
pemeriksaan khusus atas indikasi. Hal-hal yang menjadi pemeriksaan rutin adalah :
Keadaan umum
Tanda-tanda vital
Berat badan. Peningkatan berat badan kurang dari 9 kg atau kurang dari 1 kg
tiap bulan menandakan gangguan pertumbuhan janin.
Imunisasi Tetanus Toxoid (TT). Disesuaikan dengan jadwal imunisasi ibu.
Pemberian tablet Fe. Diberikan selama 90 hari di trimester pertama.
Lingkar Lengan Atas diukur untuk ibu yang berisiko Kurang Energi Kronis,
yang dapat melahirkan bayi berat lahir rendah.
Tinggi Fundus Uteri
Presentasi janin
Denyut Jantung janin
Pemeriksaan Hb dan golongan darah
Pemeriksaan yang dilakukan atas indikasi pada tiap trimester meliputi:
Pemeriksaan protein urin
Pemeriksaan gula darah
BTA
Darah Malaria
Pemeriksaan darah untuk sifilis
Serologi HIV
Ultrasonografi

2. Indikasi USG dalam kehamilan


Pemeriksaan USG dalam pelayanan antenatal memiliki indikasi sesuai trimester kehamilan.
Beberapa indikasi pada trimester pertama meliputi:
Meyakinkan kehamilan intrauterin
Evaluasi kecurigaan kehamilan ektopik
Menentukan penyebab perdarahan per vaginam
Mengevaluasi nyeri panggul
Memperkirakan usia kehamilan
Mendiagnosis atau mengevaluasi kehamilan multifetal
Meyakinkan adanya aktivitas jantung
Melihat apabila ada kelainan kongenital pada janin pada ibu yang berisiko tinggi
Mengevaluasi massa pelvis ibu dan/atau abnormalitas uterus
Mengevaluasi kecurigaan terhadap penyakit trofoblastik kehamilan
Indikasi pemeriksaan USG pada trimester kedua dan ketiga meliputi:

Perkiraan usia kehamilan


Evaluasi pertumbuhan janin
Perdarahan per vaginam
Nyeri pelvis/perut
Insufisiensi cervix
Penentuan presentasi janin
Kecurigaan terhadap gestasi multiple
Setelah amniosintesis atau prosedur lainnya
Ukuran uterus yang signifikan atau perpanjangan taksiran kelahiran
Massa pelvis
5

Kecurigaan mola hidatidosa


Kecurigaan terhadap kehamilan ektopik
Kecurigaan terhadap kematian janin
Abnormalitas uterus
Evaluasi perkembangan fetus
Kecurigaan terhadap hidramnion atau oligohidramnion
Kecurigaan terhadap solusio plasenta
Setelah versi luar cefalik
Ketuban pecah dini prematur atau persalinan preterm
Marker biokimia abnormal
Pemantauan terhadap anomali fetus
Pemantauan evaluasi lokasi plasenta pada suspek placenta previa
Riwayat anomali kongenital pada kehamilan sebelumnya
Penemuan yang meningkatkan risiko aneuploidi
Penapisan adanya anomali fetus

3. Metode Pemeriksaan USG dalam kehamilan


Untuk trimester pertama kehamilan, hal-hal yang diperhatikan pada USG meliputi:
Lokasi kantung kehamilan (Gestational Sac). Kantung kehamilan dapat dideteksi
pada usia kehamilan 5 minggu. Penentuan lokasi ini dapat mengidentifikasi apabila
terjadi kehamilan pada pasien atau kehamilan di luar kandungan, atau abortus.
Identifikasi embrio dan/atau yolk sac. Tidak ditemukannya embrio pada kehamilan
dapat mengidentifikasi adanya kondisi blighted ovum, dimana terbentuk kantung
kehamilan tanpa embrio.
Panjang crown-rump menunjukkan panjangnya embrio yang terbentuk, yaitu dari
kepala hingga ekor embrio. Ukuran embrio ini dapat menentukan usia kehamilan
yang cukup akurat.
Aktivitas jantung. Aktivitas jantung janin mulai terlihat sejak usia janin 6 minggu.
Jumlah janin, termasuk multiple amnion dan korion
Penilaian anatomi embryo/ fetus pada trimester pertama.
Evaluasi uterus, adneksa dan cul-de-sac. Pemeriksaan daerah pelvis ini hanya dapat
diidentifikasi dengan jelas pada trimester pertama.
Penilaian regio nuchal fetus jika memungkinkan.

gambar 1. Kehamilan 7 minggu


gambar 2. Blighted ovum

Untuk kehamilan pada trimester kedua dan ketiga terdapat 3 jenis pemeriksaan USG, yaitu
pemeriksaan standar (dasar), terspesialisasi, dan terbatas.
Pemeriksaan standar merupakan pemeriksaan yang rutin dilakukan. Dalam pemeriksaan
standar dinilai:

Jumlah fetus, gestasi multifetus, amnion, korion, ukuran fetus.


volume cairan amnion. Cairan amnion dihitung dengan cara menambahkan volume
amnion pada keempat kuadran uterus dimana nilai normalnya berkisar 8 24 cm
pada usia kehamilan 16 minggu ke atas.Metode lain untuk menentukan indeks cairan
amnion (AFI) adalah dengan menghitung volume dari kantung amnion vertikal
terbesar. Nilai normalnya berkisar dari 2 8 cm.
Letak placenta dan keterkaitannya dengan tulang cervical interna
Usia gestasi yang diperkirakan dari ukuran janin
Berat janin
Evaluasi uterus, adneksa dan cervix
Letak presentasi janin
Pada pemeriksaan kepala janin diperhatikan cerebellum, pleksus koroidalis, cisterna
magna, ventrikel cerebralis lateralis, Falx cerebri, cavum septum pellucidum, mulut
bagian atas. Diameter kepala dihitung melalui diameter kedua parietal dan
dihubungkan tegak lurus dari falx cerebri.
Pada pemeriksaan aktivitas jantung, dilihat keempat bilik jantung.
Pemeriksaan abdomen janin, dilihat keberadaan, lokasi dan ukuran gaster; ginjal,
vesika urinaria, insersi corda umbilikalis pada abdomen fetus dan jumlah pembuluh
darah pada corda umbilikalis. Diameter abdomen diambil pada posisi dimana terlihat
gaster, vena porta dan vertebra.
Pemeriksaan vertebra spinalis regio cervical, thoraks, lumbal dan sacral.
Pemeriksaan terhadap ada atau tidaknya kaki dan lengan, dan pengukuran panjang
dari tulang femur.
Pemeriksaan jenis kelamin pada kehamilan yang tidak berisiko tinggi untuk evaluasi
dari kehamilan multifetus.

Pemeriksaan terhadap anatomi fetus dapat dinilai setelah usia kehamilan 18 minggu. Usia
gestasi pada janin diperkirakan melalui diameter biparietal kepala, diameter abdomen, dan
panjang femur.
Terdapat beberapa tipe pemeriksaan USG terspesialisasi, yakni pemeriksaan bertarget yang
merupakan survey anatomi mendetail pada suspek kelainan dari riwayat, abnormalitas serum
maternal, atau penemuan abnormal dari pemeriksaan standar. Pemeriksaan terspesialisasi
lainnya termasuk ekokardiografi fetus, evaluasi Doppler, profil biofisik, dan pemeriksaan ini
dilakukan oleh operator yang sudah terspesialisasi.
Pemeriksaan USG terbatas dilakukan apabila terdapat pertanyaan spesifik yang memerlukan
investigasi, seperti penilaian cairan amnion, lokasi plasenta, atau evaluasi terhadap presentasi
janin atau viabilitasnya. Pada banyak kasus, pemeriksaan ini hanya dilakukan apabila telah
terdapat pemeriksaan lengkap sebelumnya.

7
gambar 3. Diameter biparietal
kepala

Gambar 4. Diameter abdomen

gambar 6. Tampilan transversal janin


pada trimester kedua

gambar 5. Pengukuran panjang femur

gambar 7. Mola Hidatidosa


gambar 8. Perluasan dari kantung
vertikal amnion akibat multifetal

PENUTUP
Kesimpulan
Pemeriksaan USG dalam pelayanan antenatal dapat memberikan gambaran keadaan janin di
dalam kandungan. Pada trimester pertama kehamilan, pemeriksaan USG dapat mengidentifikasi
apabila terjadi kelainan tempat implantasi konseptus seperti pada kehamilan ektopik, atau kelainan
pembentukan embrio seperti pada blighted ovum, maupun pada keluhan nyeri perut atau panggul dan
perdarahan per vaginam pada kehamilan muda. Sementara pada kehamilan di trimester kedua dan
ketiga, pemeriksaan USG dapat memberikan gambaran pertumbuhan janin, apabila janin berkembang
sesuai dengan usia gestasinya. Selain itu, dengan pemeriksaan USG juga dapat dideteksi kelainan
yang terjadi pada janin dalam perkembangannya, seperti anensefali. Pemeriksaan USG dapat
memberikan perkiraan yang lebih akurat mengenai usia gestasi janin, sehingga dapat diperkirakan
faktor risiko dan edukasi tertentu terkait usia gestasinya. Dari pelayanan antenatal dan penilaian
pemeriksaan USG atas indikasi yang telah disebutkan, dapat ditentukan penanganan lanjut untuk
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan ibu dalam kehamilan, juga untuk menurunkan tingkat
mortalitas dan morbiditas ibu dan bayi.

Saran
Dengan mengetahui bahwa pelayanan antenatal yang lengkap disertai dengan pemeriksaan
USG kehamilan dapat menunjang kesehatan ibu hamil dan memprediksikan perkembangan janin dari
kehamilan hingga persalinan, maka akan lebih baik jika seluruh tenaga kesehatan dan dinas kesehatan
juga seluruh komponen masyarakat turut andil menyemarakkan pelayanan Antenatal rutin minimal 4
kali selama kehamilan dan melakukan pemeriksaan USG standar sekurang-kurangnya 1 kali pada tiap
trimester kehamilan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Cunningham, Leveno, Bloom, et al. Williams Obstetrics, 23rd Ed. 2010. New York: The
McGraw-Hill Companies, Inc.
2. Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. 2010. Jakarta:
Kementerian Kesehatan, Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.
3. National Institute for Health and Care Excellence. Antenatal Care. 2014. NICE: United
Kingdom.
4. Nurdin, Azizah. Studi Deskriptif Distribusi Hasil Pemeriksaan Ultrasonografi Transabdominal
Pada Antenatal Care Berdasarkan Trimester Kehamilan di RSIA Siti Fatimah Makassar.
Jurnal Kesehatan Vol. II no.4 Tahun 2009.
5.

10

Anda mungkin juga menyukai