TERAPI FACEMASK
ABSTRAK
Perkembangan maloklusi skeletal klas III yang merupakan salah satu masalah
yang paling menantang bagi praktisi ortodontis. Apakah perawatan dimulai sejak
dini atau menunggu masa tumbuh kembang selesai, masih menjadi sebuah
perdebatan. Pencegahan kasus ringan sampai kasus sedang agar tidak menjadi
parah harus dilakukan sedini mungkin. Protraksi facemask telah banyak
digunakan dalam mencegah perkembangan maloklusi klas III dengan kondisi
rahang atas yang kurang berkembang. Kami melaporkan pasien dengan kondisi
maloklusi skeletal klas III yang sedang berkembang disertai dengan rahang atas
yang kurang berkembang yang mendapat perawatan menggunakan protraksi
facemask dan terlihat keberhasilan pencegahan maloklusi skeletal.
Kata kunci: Maloklusi Klas III, rahang atas yang kurang berkembang, protraksi
facemask
PENDAHULUAN
Maloklusi skeletal klas III dapat menjadi manifestasi dari rahang atas yang kurang
berkembang, rahang bawah yang prognasi atau kombinasi keduanya. Melakukan
intervensi ataupun tidak menjadi dilema yang umumnya dihadapi oleh ortodontis
dan dokter gigi anak ketika dihadapkan dengan perkembangan maloklusi Klas III.
Etiologi utama maloklusi klas III umumnya karena herediter, tetapi faktor
lingkungan seperti kebiasaan dan bernapas melalui mulut juga mungkin
berperan.1,2 Prevalensi maloklusi Klas III bervariasi diantara berbagai kelompok
etnik suku bangsa. Insidensi pada orang Kaukasia berkisar antara 1% dan 4%. 3
Kasus maloklusi klas III karena kurang berkembangnya rahang atas mengalami
frekuensi yang lebih tinggi pada orang Asia (4-14%)
Pada maloklusi klas III, diskrepansi antara rahang atas dan rahang bawah
dinyatakan dalam berbagai cara. Menurut Guyer dkk, 57% dari pasien klas III
dengan rahang bawah normal atau prognasi menunjukkan rahang atas yang
kurang berkembang.5 Berdasarkan hal tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa
frekuensi munculnya rahang atas yang kurang berkembang lebih sering dari
prognasi rahang bawah dalam beberapa kasus. Terapi protraksi facemask telah
dianjurkan dalam merawat pasien klas III yang disertai rahang atas yang kurang
berkembang.6,7
LAPORAN KASUS
Ini adalah laporan kasus seorang pasien anak perempuan usia 9 tahun yang
dirawat di klinik dengan keluhan rahang bawah yang maju. Riwayat sebelum
perawatan menunjukkan bahwa pasien memiliki proporsi vertikal normal, profil
lurus dan simetri wajah yang baik (gambar 1). Evaluasi sefalometrik
menunjukkan hubungan skeletal klas III dengan rahang atas yang kurang
berkembang (gambar 2). Pada pemeriksaan intraoral terdapat overjet terbalik
(gambar 3).
ii.
Pencegahan perubahan tulang atau jaringan lunak yang progresif maloklusi klas III sering disertai dengan crossbite anterior. Crossbite
anterior yang tidak terkoreksi dapat menyebabkan penggunaan abnormal
gigi incisivus bawah dan kompensasi gigi dari gigi insisivus rahang
bawah. Hal ini menyebabkan penipisan plat alveolar pada bagian labial
dan / atau resesi gingiva. 9
Peningkatan diskrepansi skeletal - perawatan ortopedi awal menggunakan
facemask atau terapi chin cup meningkatkan hubungan skeletal, yang pada
gilirannya meminimalkan kompensasi gigi yang berlebihan seperti
overclosure rahang bawah dan retroklinasi gigi incisivus rahang bawah.
iii.
iv.
v.
KEMAJUAN PERAWATAN
Perawatan dimulai dengan facemask tipe Petit, yang digunakan bersama dengan
alat ekspansi rahang atas dengan kait, untuk mengkaitkan karet elastik (gambar 4).
Secara intraoral, piranti ekspansi disementasi. Walaupun, pasien tidak mengalami
penyempitan lengkung rahang atas, piranti ekspansi ortopedi diaktifkan untuk
disartikulate rahang atas dari sirkum rahang atas.