Anda di halaman 1dari 7

BAB 3

PEMBAHASAN

Komunikasi dapat dirumuskan sebagai kegiatan di mana seseorang


menyampaikan pesan melalui media tertentu. kepada orang lain dan sesudah
menerima pesan serta memahami sejauh kemampuannya, penerima pesan
menyampaikan tanggapan melalui media tertentu pula kepada orang yang
menyampaikan pesan itu kepadanya. Selain itu, komunikasi dapat didefinisikan
sebagai sebuah proses penyampaian sebuah makna dalam bentuk gagasan melalui
sebuah media tertentu kepada orang lain.
Efektifitas seorang komunikator dapat dievaluasi dari sudut sejauh mana
tujuan-tujuan tersebut dicapai. Pengaruh efektivitas komunikator terdiri dari
kredibilitas, atraksi, dan kekuasaan. Kredibilitas adalah seperangkat persepsi
penerima pesan tentang sifat-sifat komunikator. Lalu, atraksi adalah faktor-faktor
situasional yang mempengaruhi atraksi interpersonal seperti daya tarik fisik,
kesamaan, dan kemampuan. Atraksi fisik menyebabkan komunikator menarik karena
ia memiliki daya persuasif. Selanjutnya kekuasaan, kekuasaan menyebabkan seorang
komunikator dapat memaksakan kehendaknya kepada orang lain karena ia memiliki
sumber daya yang sangat penting
Persyaratan untuk keberhasilan komunikasi adalah dengan mendapat
perhatian

dari

penerima

pesan.

Jika

pesan disampaikan

tetapi

penerima

mengabaikannya, maka usaha komunikasi tersebut akan gagal. Keberhasilan


komunikasi juga tergantung pada pemahaman pesan dari penerima.Jika penerima
tidak mengerti pesan tersebut,maka komunikator tidak berhasil dalam memberikan
informasi atau mempengaruhinya. Bahkan jika suatu pesan tidak dimengerti oleh
penerima, penerima mungkin tidak meyakini bahwa informasi tersebut benar,
sekalipun komunikator benar-benar memberikan arti apa yang dikatakan.

Agar terjadi komunikasi yang efektif antara pihak satu dengan pihak yang
lain, antara kelompok satu dengan yang lain, atau seseorang dengan orang lain
diperlukan keterlibatan beberapa unsur komunikasi, yakni : Komunikator ( source)
adalah orang atau sumber yang menyampaikan atau mengeluarkan stimulus
antaralain dalam bentuk informasi atau lebih tepatnya disebut pesan yang
harusdisampaikan. Komunikan (recevier ) adalah pihak yang menerima stimulus dan
memberikan respon terhadap stimulus tersebut. Respon bisa aktif dalam bentuk
ungkapan ataupun pasif dalam bentuk pemahaman. Pesan (message) adalah isi
stimulus yang dikeluarkan oleh komunikator (sumber) kepada komunikan. Unsur
komunikasi yang terakhir yaitu Saluran (media), adalah alat atau sarana yang
digunakan oleh komunikan dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada
komunikan.
Kemampuan berkomunikasi interpersonal yang baik dan efektif sangat
diperlukan oleh manusia agar dapat menjalankan semua aktivitasnya dengan lancar
dan tidak terjadi kesalahpahaman karena proses komunikasi yang buruk dan tidak
efektif.
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan kepada pihak
lain untuk mendapatkan umpan balik, baik secara langsung (face to face) maupun
dengan media. Komunikasi interpersonal pada hakikatnya adalah suatu proses. Pesan
diciptakan dan dikirimkan oleh seorang komunikator, atau sumber informasi. Dapat
terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Penyampaian pesan dapat dilakukan
baik secara lisan maupun tertulis. Komunikasi interpersonal tatap muka
memungkinkan balikan atau respon diketahui dengan segera (instant feedback).
Menurut Rakhmat (2007) meyakini bahwa komunikasi interpersonal
dipengaruhi oleh:
Persepsi interpersonal Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi,
atau menafsirkan informasi inderawi. Sedangkan persepsi interpersonal adalah
memberikan makna terhadap stimuli inderawi yang berasal dari komunikator, yang

berupa pesan verbal maupun non verbal. Kecermatan dalam persepsi interpersonal
akan berpengaruh dalam keberhasilan komunikasi, apabila salah memebri makna
terhadap pesan yang disampaikan, maka akan mengakibatkan kegagalan komunikasi.
Ada 2 jenis kecakapan yang harus dimiliki seseorang agar dirinya mampu
melakukan komunikasi interpersonal dengan baik dan berhasil, yaitu :
a. Kecakapan kognitif
Kecakapan kognitif merupakan kecakapan pada tingkat pemahaman mengenai
bagaimana cara mencapai tujuan personal dan reasional dalam berkomunikasi.
Menurut

Hardjana

(2007:9293),

kecakapan

kognitif

-Empati
-Perspektif social
-Kepekaan terhadap peraturan atau standar yang berlaku dalam komunikasi
interpersonal
-Memonitor diri
b. Kecakapan behavioral
Kecakapan behavioral merupakan kecakapan berkomunikasi pada tingkat
tindakan, yang berfungsi dalam mengarahkan pelaku komunikasi untuk mencapai
tujuan, baik personal maupun relasional. Kecakapan behavioral menurut Hardjana
(2007)meliputi:
-Keterlibatan interaktif
-Manajemen interaksi
-Keluwesan perilaku
-Mendengarkan
-Gaya social
-Kecemasan komunikasi
Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi
secara positif perilaku kesehatan masyarakat, dengan menggunakan berbagai prinsip
dan metode komunikasi baik menggunakan komunikasi interpersonal, komunikasi
kelompok maupun komunikasi massa. Komunikasi kesehatan adalah proses
penyampaian pesan kesehatan oleh komunikator melalui saluran/media tertentu
kepada komunikan dengan tujuan untuk mendorong perilaku manusia tercapainya
kesejahteraan sebagai kekuatan yang mengarah kepada keadaan (status) sehat utuh

secara fisik, mental (rohani), dan sosial..


Kesehatan komunikasi dapat didefinisikan sebagai "seni dan teknik
pemberitahuan, mempengaruhi, dan memotivasi penonton individu, kelembagaan,
dan publik tentang isu-isu kesehatan penting. Ruang lingkup komunikasi kesehatan
meliputi pencegahan penyakit, promosi kesehatan, kebijakan kesehatan, dan bisnis
perawatan kesehatan serta peningkatan kualitas hidup dan kesehatan individu dalam
masyarakat ".
Komponen yang diperlukan dalam komunikasi kesehatan yaitu:
a. Komunikator adalah orang atau lembaga yang menyampaikan pesan Pesan
adalah pernyataan yang didukung oleh lambang yang mempunyai arti, contohnya
berupa slogan tentang hidup sehat dan lain-lain.
b. Komunikan adalah orang yang menerima pesan. Komunikan bisa berupa
manyarakat maupun lembaga tertentu yang bertanggung jawab atas peningkatan
derajat kesehatan masyarakat.
c. Media adalah sarana atau saluran yang mendukung proses penyampaian pesan.
Media dimaksud bisa berupa media cetak maupun elektronik yang dahulu biasa
dilakukan dengan kegiatan penyuluhan.
d. Efek adalah dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh pesan. Efek atau dampak
ialah nilai ketercapaian kita dalam penyanpaian pesan. Nilai baik maupun
sebaliknya tergantung cara kita dalam menyampaikan pesan tersebut.
Komunikasi kesehatan memegang peranan utama atau pengontribusi dalam
pemenuhan 219 dari 300 tujuan khusus dalam Healthy People 2010. Apabila
digunakan secara tepat, komunikasi kesehatan dapat mempengaruhi sikap, persepsi,
kesadaran, pengetahuan dan norma sosial yang kesemuanya berperan sebagai
precursor pada perubahan prilaku. Komunikasi kesehatan sangat efektif dalam
mempengaruhi prilaku karena didasarkan pada psikologi sosial, pendidikan
kesehatan, komunikasi massa, dan pemasaran untuk mengembangkan dan
menyampaikan promosi kesehatan dan pesan pencegahan-pencegahan.
Agar proses komunikasi kesehatan efektif dan terarah, dapat dilakukan

melalui bentuk-bentuk komunikasi antara lain : komunikasi interpersonal, yaitu


salah satu bentuk komunikasi yang paling efektif, karena antara komunikan dan
komunikator dapat langsung tatap muka, sehingga stimulus yakni pesan atau
informasi

yang

disampaikan

oleh

komunikan,

langsung

dapat

direspon

atauditanggapi pada saat itu juga. Komunikasi terapeutik termasuk dari komunikasi
interpersonal. Bentuk komunikasi yang lain adalh komunikasi masa, komunikasiini
menggunakan saluran (media) massa, atau berkomunikasi melalui media masa.
Komunikasi melalui media masa kurang efektif dibanding dengan komunikasi
interpersonal.
Persyaratan untuk keberhasilan komunikasi adalah dengan mendapat
perhatian dari penerima pesan. Jika pesan disampaikan tetapi penerima
mengabaikannya, maka usaha komunikasi tersebut akan gagal. Keberhasilan
komunikasi juga tergantung pada pemahaman pesan dari penerima.Jika penerima
tidak mengerti pesan tersebut,maka komunikator tidak berhasil dalam memberikan
informasi atau mempengaruhinya. Bahkan jika suatu pesan tidak dimengerti oleh
penerima, penerima mungkin tidak meyakini bahwa informasi tersebut benar,
sekalipun komunikator benar-benar memberikan arti apa yang dikatakan.
Kemampuan berkomunikasi interpersonal yang baik dan efektif sangat
diperlukan oleh manusia agar dapat menjalankan semua aktivitasnya dengan lancar
dan tidak terjadi kesalahpahaman karena proses komunikasi yang buruk. Agar
komunikasi dapat berjalan lancar, maka dibutuhkan keahlian dalam berkomunikasi
(communication skill). Komunikasi dapat didefinisikan sebagai sebuah proses
penyampaian sebuah makna dalam bentuk gagasan melalui sebuah media tertentu
kepada orang lain. Oleh karena itu, komunikasi bersifat unik, khas, dan tidak dapat
diulangi sama persis.
Ada dua perspektif utama yang diambil ketika mempertimbangkan
komunikasi kesehatan dalam praktik promosi kesehatan saat ini. Beberapa praktisi
memandang komunikasi massa sebagai proses menyeluruh yang membingkai

penerapan intervensi promosi kesehatan. Praktisi ini memandang komunikasi


kesehatan sebagai strategi atau aktifitas sempit seperti publikasi informasi atau
sejenis komunikasi antar personal yang mungkin berlangsung antara pendidik
kesehatan dan kliennya.Kedua pemikiran itu menyebabkan komunikasi kesehatan
rentan terhadap penafsiran yang luas dan kesalahpahaman.
Jadi, komunikasi kesehatan diperlukan di bidang kesehatan karena
komunikasi dalam kesehatan merupakan kunci pencapaian peningkatan taraf atau
tingkat kesehatan masyarakat.
Transaksi Terapeutik merupakan Transaksi dokter dengan pasien,
bukanlah transaksi jual beli, melainkan transaksi terapetik, yakni
transaksi

yang

tidak

menjanjikan

adanya

jaminan

pasti

sembuh.Sedangkan hubungan pasien dan dokter terjarak oleh


jurang kompetensi (competency gap). Salah paham bisa timbul
karena pasien tidak sepenuhnya memahami apa yang dokter
resepkan dan lakukan terhadap dirinya. Apalagi jika komunikasi
antara dokter dengan pasien tidak baik.
Timbulnya hubungan tersebut adalah karena pasien itu
mencari pertolongan untuk penyembuhan penyakitnya, dalam hal
ini kepada dokter atau rumah sakit. Hal ini membawa akibat bahwa
hubungan pemberian pertolongan ini mempunyai ciri ciri khas.
Karena pasien berada dalam suatu posisi yang lemah dan
tergantung

kepada

dokternya,

Seorang

dokter

mempunyai

kedudukan yang lebih kuat, yaitu suatu profesi yang darinya banyak
diharapkan dapat menghilangkan penyakit pasien.Namun di dalam
kenyataannya

tidaklah

demikian,

karena

kadang

kala

timbul

perbedaan persepsi karena berlainannya sudut pandang. Dimana


dokter

dipandang

suatu

profesi

yang

dapat

membantu

menyelesaikan seluruh persoalan tentang kesehatannya , sehinga


pasien akan berharap banyak atas pertolongannya.

Dalam bidang pengobatan , para dokter dan masyarakat


menyadari

bahwa

tidak

mungkin

dokter

menjamin

upaya

pengobatan akan selalu berhasil sesuai yang diinginkan pasien atau


keluarga. Yang dapat diberikan dokter adalah upaya maksimal.
Hubungan dokter dengan pasien ini dalam perjanjian hukum
perdata termasuk kategori perikatan berdsarkan daya upaya/usaha
maksimal (inspanningsverbintenis). Ini berbeda dengan ikatan yang
termasuk

kategori

perikatan

yang

berdasarkan

hasil

kerja

(resultaatsverbintensis).
Untuk melihat atau mendudukkan hubungan dokter dengan
pasien yang mempunyai landasan hukum, dapat dimulai dengan
pasal

1313

KUH

Perdata:

suatu

persetujuan

adalah

suatu

perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya


terhadap satu orang atau lebih. Dalam bidang pengobatan jelas
ada hubungan atau persetujuan antara pasien atau keluarga
dengan satu orang dokter atau beberapa dokter. Di satu pihak
pasien

atau

keterampilan

keluarga
dokter

pasien
untuk

memerlukan
mengatasi

kepandaian
masalahnya

dan
atau

keluarganya, sedangkan di pihak lain para dokter mempunyai


kepandaian dan keterampilan yang dapat diberikannya untuk
kesembuhan pasien. Maka dari itu, dokter dituntut untuk tidak
hanya mempunyai pengetahuan yang luas tetapi juga skills dalam
menyampaikan informasi yang efektif.

Anda mungkin juga menyukai