BAB 3 Pembahasan
BAB 3 Pembahasan
PEMBAHASAN
dari
penerima
pesan.
Jika
pesan disampaikan
tetapi
penerima
Agar terjadi komunikasi yang efektif antara pihak satu dengan pihak yang
lain, antara kelompok satu dengan yang lain, atau seseorang dengan orang lain
diperlukan keterlibatan beberapa unsur komunikasi, yakni : Komunikator ( source)
adalah orang atau sumber yang menyampaikan atau mengeluarkan stimulus
antaralain dalam bentuk informasi atau lebih tepatnya disebut pesan yang
harusdisampaikan. Komunikan (recevier ) adalah pihak yang menerima stimulus dan
memberikan respon terhadap stimulus tersebut. Respon bisa aktif dalam bentuk
ungkapan ataupun pasif dalam bentuk pemahaman. Pesan (message) adalah isi
stimulus yang dikeluarkan oleh komunikator (sumber) kepada komunikan. Unsur
komunikasi yang terakhir yaitu Saluran (media), adalah alat atau sarana yang
digunakan oleh komunikan dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada
komunikan.
Kemampuan berkomunikasi interpersonal yang baik dan efektif sangat
diperlukan oleh manusia agar dapat menjalankan semua aktivitasnya dengan lancar
dan tidak terjadi kesalahpahaman karena proses komunikasi yang buruk dan tidak
efektif.
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan kepada pihak
lain untuk mendapatkan umpan balik, baik secara langsung (face to face) maupun
dengan media. Komunikasi interpersonal pada hakikatnya adalah suatu proses. Pesan
diciptakan dan dikirimkan oleh seorang komunikator, atau sumber informasi. Dapat
terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Penyampaian pesan dapat dilakukan
baik secara lisan maupun tertulis. Komunikasi interpersonal tatap muka
memungkinkan balikan atau respon diketahui dengan segera (instant feedback).
Menurut Rakhmat (2007) meyakini bahwa komunikasi interpersonal
dipengaruhi oleh:
Persepsi interpersonal Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi,
atau menafsirkan informasi inderawi. Sedangkan persepsi interpersonal adalah
memberikan makna terhadap stimuli inderawi yang berasal dari komunikator, yang
berupa pesan verbal maupun non verbal. Kecermatan dalam persepsi interpersonal
akan berpengaruh dalam keberhasilan komunikasi, apabila salah memebri makna
terhadap pesan yang disampaikan, maka akan mengakibatkan kegagalan komunikasi.
Ada 2 jenis kecakapan yang harus dimiliki seseorang agar dirinya mampu
melakukan komunikasi interpersonal dengan baik dan berhasil, yaitu :
a. Kecakapan kognitif
Kecakapan kognitif merupakan kecakapan pada tingkat pemahaman mengenai
bagaimana cara mencapai tujuan personal dan reasional dalam berkomunikasi.
Menurut
Hardjana
(2007:9293),
kecakapan
kognitif
-Empati
-Perspektif social
-Kepekaan terhadap peraturan atau standar yang berlaku dalam komunikasi
interpersonal
-Memonitor diri
b. Kecakapan behavioral
Kecakapan behavioral merupakan kecakapan berkomunikasi pada tingkat
tindakan, yang berfungsi dalam mengarahkan pelaku komunikasi untuk mencapai
tujuan, baik personal maupun relasional. Kecakapan behavioral menurut Hardjana
(2007)meliputi:
-Keterlibatan interaktif
-Manajemen interaksi
-Keluwesan perilaku
-Mendengarkan
-Gaya social
-Kecemasan komunikasi
Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi
secara positif perilaku kesehatan masyarakat, dengan menggunakan berbagai prinsip
dan metode komunikasi baik menggunakan komunikasi interpersonal, komunikasi
kelompok maupun komunikasi massa. Komunikasi kesehatan adalah proses
penyampaian pesan kesehatan oleh komunikator melalui saluran/media tertentu
kepada komunikan dengan tujuan untuk mendorong perilaku manusia tercapainya
kesejahteraan sebagai kekuatan yang mengarah kepada keadaan (status) sehat utuh
yang
disampaikan
oleh
komunikan,
langsung
dapat
direspon
atauditanggapi pada saat itu juga. Komunikasi terapeutik termasuk dari komunikasi
interpersonal. Bentuk komunikasi yang lain adalh komunikasi masa, komunikasiini
menggunakan saluran (media) massa, atau berkomunikasi melalui media masa.
Komunikasi melalui media masa kurang efektif dibanding dengan komunikasi
interpersonal.
Persyaratan untuk keberhasilan komunikasi adalah dengan mendapat
perhatian dari penerima pesan. Jika pesan disampaikan tetapi penerima
mengabaikannya, maka usaha komunikasi tersebut akan gagal. Keberhasilan
komunikasi juga tergantung pada pemahaman pesan dari penerima.Jika penerima
tidak mengerti pesan tersebut,maka komunikator tidak berhasil dalam memberikan
informasi atau mempengaruhinya. Bahkan jika suatu pesan tidak dimengerti oleh
penerima, penerima mungkin tidak meyakini bahwa informasi tersebut benar,
sekalipun komunikator benar-benar memberikan arti apa yang dikatakan.
Kemampuan berkomunikasi interpersonal yang baik dan efektif sangat
diperlukan oleh manusia agar dapat menjalankan semua aktivitasnya dengan lancar
dan tidak terjadi kesalahpahaman karena proses komunikasi yang buruk. Agar
komunikasi dapat berjalan lancar, maka dibutuhkan keahlian dalam berkomunikasi
(communication skill). Komunikasi dapat didefinisikan sebagai sebuah proses
penyampaian sebuah makna dalam bentuk gagasan melalui sebuah media tertentu
kepada orang lain. Oleh karena itu, komunikasi bersifat unik, khas, dan tidak dapat
diulangi sama persis.
Ada dua perspektif utama yang diambil ketika mempertimbangkan
komunikasi kesehatan dalam praktik promosi kesehatan saat ini. Beberapa praktisi
memandang komunikasi massa sebagai proses menyeluruh yang membingkai
yang
tidak
menjanjikan
adanya
jaminan
pasti
kepada
dokternya,
Seorang
dokter
mempunyai
kedudukan yang lebih kuat, yaitu suatu profesi yang darinya banyak
diharapkan dapat menghilangkan penyakit pasien.Namun di dalam
kenyataannya
tidaklah
demikian,
karena
kadang
kala
timbul
dipandang
suatu
profesi
yang
dapat
membantu
bahwa
tidak
mungkin
dokter
menjamin
upaya
kategori
perikatan
yang
berdasarkan
hasil
kerja
(resultaatsverbintensis).
Untuk melihat atau mendudukkan hubungan dokter dengan
pasien yang mempunyai landasan hukum, dapat dimulai dengan
pasal
1313
KUH
Perdata:
suatu
persetujuan
adalah
suatu
atau
keterampilan
keluarga
dokter
pasien
untuk
memerlukan
mengatasi
kepandaian
masalahnya
dan
atau