PENDAHULUAN
Luka adalah hilang atau rusaknya kontuinitas dari jaringan tubuh.
Keadaan ini dapat disebabkan oleh trauma benda tajam atau benda tumpul,
perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan.
Dalam
prakteknya
disebabkan
oleh
nanti seringkali
satu
jenis
terdapat
kombinasi
penyebab, sehingga
trauma
klasifikasi
yang
trauma
oleh karena
tidak menimbulkan memar. Efek dari kekuatan mekanis yang berlebih pada
jaringan tubuh dan
iris. Kerusakan yang terjadi tergantung tidak hanya pada jenis penyebab
mekanisnya tetapi juga target jaringannya. Contohnya, kekerasan penekanan
pada ledakan mungkin hanya sedikit perlukaan pada otot namun dapat
menyebabkan ruptur paru atau intestinal, sementara pada
mungkin tidak
torsi
adiposa
namun
2
saraf pembuluh limfe serta uju ng saraf taktil, tekan, panas. Bagian bawah dari dermis
terdapat jaringan adiposa dan (tergantung dari bagian tubuh) fascia, jaringan lemak,
dan otot yang berurutan di bawahnya.
(3)
DESKRIPSI LUKA
Perlu dijelaskan bahwa deskripsi luka harus seobjektif mungkin, meliputi:
1. Jumlah luka
2. Lokasi luka, meliputi:
a. Lokasi berdasarkan regio anatomiknya
b. Lokasi berdasarkan garis aksis dan garis ordinat.
Garis aksis adalah garis hayal yang mendatar melalui umbilikus atau
papilla mammae atau ujung skapula. Garis ordinat adalah garis hayal yang melalui
sternum atau vertebra.
(4,5)
Ket:
1. Kepala
2. Wajah:Dahi, Mata, Telinga, Hidung,
Mulut, Lidah, Gigi, Rahang, Pipi, Dagu
3. Leher, Tenggo rokan, Jakun
4. Bahu
5. Dada, Buah dada, Tulan g rusuk
6. Pusar
7. Perut, Pinggul
8. Organ seks
9. Penis/Skrotum atau Klitoris/Vagina
10. Paha
11. Lutut
12. Betis, tulang kering
13. Pergelan gan kaki
14. Telapak kaki, Tu mit, Jari kaki
15. Len gan
16. Siku/sikut
17. Pergelan gan tan gan
18. Telapak tan gan,
19. Jari tangan (Ibu jari, telunjuk, tengah,
manis, kelingking
Gambar.1
(6)
Lokasi tubuh berdasarkan regio anatomi
Untuk luka tembak, kita menentukan lokasi luka dengan cara mengukurnya
dari tumit lalu kita ukur jaraknya dari garis yang melalui tulang dada atau
punggung pada sebelah kanan atau kirinya.(5)
Gambar 3
Penentuan lokasi luka tembak
(6)
Gambar.4
(4)
Lokas luka berdasarkan ukuran panjang
Gambar.5
(4)
Lokasi luka berdasarkan ukuran lebar
(4)
Gambar.6
(4)
Lokasi luka berdasarkan ukuran kecil
Ukuran luka kita tentukan dengan mengukur panjang luka dan kedalaman
luka. Sebelum panjang luka kita ukur, kita mesti merapatkan luka korban terlebih
dahulu. Kita harus menyebutkan alat tubuh apa saja yang dilalui luka tersebut saat
kita melakukan pengukuran kedalaman luka korban. Misalnya luka mengenai kulit
dinding perut, otot perut dan jaringan hati sejauh 5 cm. (4,5)
5. Sifat-sifat luka, yaitu:
a. Garis batas luka, meliputi:
- Bentuk (teratur atau tidak teratur).
- Tepi (rata atau tidak)
- Sudut luka (ada atau tidak, jumlahnya berapa dan bentuknya runcing atau
tidak)
b. Daerah di dalam garis batas luka, meliputi:
- Tebing luka (rata atau tidak serta terdiri dari jaringan apa saja)
- Antara kedua tebing ada jembatan jaringan atau tidak
- Dasar luka (terdiri atas jaringan apa, warnanya, perabaannya, ada apa di
atasnya)
c. Daerah di sekitar garis batas luka, meliputi:
- Memar (ada atau tidak)
- Tatoase (ada atau tidak)
- Jelaga (ada atau tidak)
- Bekuan darah (ada atau tidak)
- Lain-lain ada atau tidak.
(4)
Gambar.7
(4)
Bagian-bagian luka
Tebing luka:
Permukaan rata.
Terdiri atas kulit, jaringan ikat, otot
dan tulang.
Antar tebing luka:
Tidak terdapat jambatan jaringan
Dasar luka:
Terdiri atas tulang
Gambar.8
(4)
Bagian-bagian pada Luka Tajam
Tebing luka:
Permukaan tidak rata
Terdir atas kulit, jaringan ikat dan
otot
Antar tebing luka:
Terdapat jembatan jaringan
Dasar luka:
Terdiri atas tulang
Gambar.9
(4)
Bagian-bagian pada Luka Tumpul
Gambar.10
(4)
Bagian-bagian pada Luka Tembak masuk
Tebing cincin lecet Tak begitu jelas, terdiri atas kulit. Dasar cincin lecet tak
rata, terdiri atas jaringan ikat.Tebing luka tak rata, berbentuk silinder/corong dan
terdiri atas jaringan ikat serta otot.
(4)
TRAUMA TUMPUL
Dua variasi utama dalam trauma tumpul adalah:
1.
2.
Organ atau jaringan pada tubuh mempunyai beberapa cara menahan kerusakan yang
disebabkan objek atau alat, daya tahan tersebut menimbulkan berbagai tipe luka.
(2)
Ada
3 jenis luka akibat kekerasan benda tumpul (blunt force injury), yaitu :
1. Luka lecet (abrasion) : tekan, geser & regang
2. Luka memar (contussion)
3. Luka robek, retak, koyak (laceration)
(5)
(2,3)
coklat,
luka makin
keras
penekanannya.
Kadang sesuai dengan bentuk bendanya.
Eritem, vesikel tanda intravital.
perabaannya,
makin
(5)
(5)
Pola dari abrasi dapat menentukan bentuk dari benda yang mengenainya.
Waktu terjadinya luka sendiri sulit dinilai dengan mata telanjang. Perubahan warna
menjadi coklat kemerahan pada hari ke-1 sampai hari ke-3. Warnanya berubah
menjadi suram / gelap / coklat pada hari ke-2 sampai hari ke-3 berikutnya. Epidermis
baru akan terbentuk pada hari ke-7 sampai hari ke-14. Penyembuhan lengkap terjadi
setelah beberapa minggu (2,5)
Gambar.11
(7)
Abrasi pada wajah
Gambar.12
(8)
Abrasi kuku jari
Gambar.13
(7)
Gambaran luka memar
Luka Robek
Luka robek (laceration) adalah jenis kekerasan benda tumpul yang merusak
atau merobek kulit (epidermis & dermis) dan jaringan dibawahnya (lemak, folikel
rambut, kelenjar keringat & kelenjar sebasea). Luka robek mempunyai tepi yang tidak
teratur, terdapat jembatan-jembatan jaringan yang menghubungkan kedua tepi luka,
akar rambut tampak hancur atau tercabut bila kekerasannya di daerah yang berambut,
disekitar luka robek sering tampak adanya luka lecet atau luka memar.
(5,9)
Arah kekerasan tegak lurus terhadap kulit sedangkan jaringan dibawah kulit
terdapat tulang misalnya kepala yang terbentur pada sisi meja. Hal ini disebut
luka retak (harus kita bedakan dengan luka iris (incissed wound).
Benda yang berputar menyebabkan luka yang sirkuler misalnya gilasan mobil.
Patah tulang yang menembus kulit
(5)
Gambar.14
(7,8)
Gambaran luka robek
(5)
Luka Retak
Luka Iris
Bentuk teratur.
Tepi rata.
: Satu
Lokasi
Bentuknya
: Berupa luka terbuka, tak teratur dan jika ditautkan tidak rapat
Ukurannya
Sifatnya
: Garis batas luka tak teratur, terdapat 6 buah sudut yang terdiri atas
sudut tumpul dan runcing. Tebing luka tak rata, terdiri atas jaringan
kulit dan jaringan ikat. Terdapat jembatan jaringan diantara kedua
tebing. Dasar luka berupa tulang dahi yang masih normal. Daerah di
sekitar luka tampak bengkak (menonjol) dan berwarna kebiruan.
(4)
TRAUMA TAJAM
Luka yang diakibatkan oleh benda tajam dapat dibedakan dari luka yang
disebabkan oleh benda lainnya, yaitu dari keadaan sekitar luka yang tenang, tidak ada
luka lecet atau memar, tapi luka yang rata dan dari sudut -sudutnya yang runcing
seluruhnya atau hanya sebagian yang runcing serta tidak adanya jembatan jaringan.
Ada 3 jenis luka akibat kekerasan benda tajam, yaitu:
1. Luka iris/ luka sayat (incised wound)
2. Luka tusuk (stab wound)
3. Luka bacok (chop wound)
(5,9)
3. Rambut terpotong.
4. Permukaan luka rata
5. Sekitar luka tidak ada luka memar (contussion) atau luka lecet (abrasion).
6. Luka tidak mengenai tulang.
7. Panjang luka lebih besar daripada dalam luka.
8. Semua senjata bermata tajam berpotensi sebagai penyebab luka iris / luka sayat
(incised wound) sehingga identifikasi alat tidak berguna.
(5)
Gambar.15
(7)
Gambaran luka iris
Perbedaan Antara Luka Iris / Luka Sayat (Incissed Wound) dengan Luka Retak
Luka Iris/Luka Sayat/Incissed Wound
(5 )
Luka Retak
Rambut terpotong.
Rambut tercabut
(2)
Bentuk luka tusuk (stab wound) pada kulit dan otot, yaitu :
Alat pisau dapat menimbulkan luka tusuk (stab wound) yang berbentuk celah,
menganga, atau asimetris.
Ganco / lembing dapat menimbulkan luka tusuk (stab wound) yang berbentuk
Alat penampang segitiga atau segiempat dapat menimbulkan luka tusuk (stab
wound) yang berbentuk bintang berkaki tiga atau empat.
(5)
Ada 5 ciri-ciri luka tusuk (stab wound) yang disebabkan oleh alat yang berujung
runcing dan bermata tajam, yaitu :
1. Tepi luka tajam atau rata.
2. Sudut luka tajam namun kurang tajam pada sisi tumpul.
3. Rambut terpotong pada sisi tajam.
4. Sekitar luka kadang terdapat luka memar (contussion). Ekimosis karena tusukan
sampai mengenai tangkai pisau.
(5)
kerusakan
di atas adalah
(5,10)
Gambar.16
(7)
Gambaran luka tusuk
perdarahan,
(5)
Gambar.17
(7)
Gambaran luka bacok
: Satu
Lokasi
Bentuknya : Berupa luka tembus seperti celah dan ketika ditautkan rapat serta
membentuk garis lurus yang arahnya mendatar.
Ukurannya
Sifatnya
: Garis batas luka bentuknya teratur dan simetris, tepinya rata serta kedua
sudutnya runcing. Tebing luka rata terdiri atas kulit, jaringan ikat,
jaringan lemak dan otot. Tidak ditemukan adanya jembatan jaringan
dan dasar luka tidak terlihat pada pemeriksaan luar. Disekitar garis
batas luka tidak ada memar.
LUKA TEMBAK
Harus selalu ada di dalam benak kita bahwa saat tembakan terjadi, dilepaskan
3 substansi berbeda dari laras senjata. Yaitu anak peluru, bubuk mesiu yang tidak
terbakar, dan gas. Deskripsi luka yang minimal untuk pasien hidup terdiri dari:
1. lokasi luka
2. ukuran dan bentuk defek
3. lingkaran abrasi
4. lipatan kulit yang utuh dan robek
5. bubuk hitam sisa tembakan, jika ada
6. tattoo, jika ada
7. bagian yang ditembus/dilewati
8. titik hitam atau tanda penyembuhan akibat bedah pengeluaran benda asing da n
susunannya
9. penatalaksanaan luka, termasuk debridement, penjahitan, pengguntingan rambut,
pembalutan, drainase, dan operasi perluasan luka.
(3)
Gambar.18
(7)
Gambaran luka tembak masuk dan luka tembak keluar
: Satu
: Di perut bagian kanan atas, 8 sentimeter disebelah kanan dari garis
tengah tubuh dan setinggi 110 sentimeter dari tumit.
Bentuknya
: Terdiri atas 2 bagian, yaitu bagian luar berupa cincin lecet dan bagian
dalamnya berupa lubang. Posisi lubang terhadap cincin lecet
konsentris.
: Garis batas luar dari cincin lecet bentuknya teratur (bulat) serta tepinya
tak rata dan garis-garis lubang bentuknya juga teratur serta tepinya
tidak rata.
Tebing luka tak rata, berbentuk silinder dan terdiri atas jaringan kulit,
otot dan tulang.
Dasar cincin lecet adalah jaringan ikat, sedang dasar lubang tidak
dapat ditentukan pada pemeriksaan luar sebab menembus dinding
perut. Daerah disekitar cincin lecet terlihat memar berwarna merah
kebiruan, jelaga dan tatoase. (4)
LUKA BAKAR
Dry heat (burn heat / luka bakar) adalah luka bakar yang diakibatkan oleh
persentuhan tubuh dengan api atau benda panas (bukan cairan).
(5)
2.
Luka bakar cair: kontak dengan air mendidih, uap panas, dan minyak panas.
3.
Luka bakar kimia: asam akan menimbulkan panas ketika kontak dengan jaringan
organik.
4.
Luka bakar listrik memiliki karakteristik yang unik, sebab sekalipun sumber
panas (listrik) berasal dari luar tubuh, kebakaran/kerusakan yang parah justru
terjadi di dalam tubuh.
5.
Luka bakar kontak : kontak langsung dengan obyek panas, misalnya dengan
wajan panas atau knalpot sepeda motor. Hal ini sangat sering terjadi di
Indonesia.
(11)
kedalaman luka bakar. Luka bakar diklasifikasi menjadi derajat 1, 2, dan 3. Kadang kadang digunakan pula istilah derajat 4 pada kulit ya ng hangus terbakar mirip arang.
Klasifikasi tersebut ialah :
Luka bakar derajat 1 = superficial burn. Luka bakar permukaan yang tidak terlalu
serius dan hanya mengenai lapisan kulit bagian atas. Sering kali disertai
pembentukan vesikel (gelembung berisi cairan).
Luka bakar derajat 2 = partial thickness burn (luka bakar parsial). Artinya luka
bakar mengenai sebagian dari ketebalan kulit. Luka bakar dengan kedalaman ini
sering kali disertai dengan rusaknya struktur di bawah kulit, seperti folikel
rambut, kelenjar sebaseus (minyak), atau jaringan kolagen.
Luka bakar derajat 3 = full thickness burn. Luka bakar mengenai se luruh
ketebalan kulit. Struktur di bawah kulit pun sering kali mengalami kerusakan.
Sekalipun demikian, kulit tidaklah lenyap, musnah, atau hilang, tetapi rusak.
Ada 4 reaksi lokal dari tubuh korban dry heat (burn heat / luka bakar), yaitu :
1. Eritem dengan ciri-ciri : epidermis intak, kemerahan, sembuh tanpa meninggalkan
sikatriks.
2. Vesikel, bulla & bleps dengan albumin atau NaCl tinggi.
3. Necrosis coagulativa dengan ciri-ciri : warna coklat gelap hitam dan sembuh
dengan meninggalkan sikatriks (litteken).
4. Karbonisasi (sudah menjadi arang).
(5)
Gambar.19
(7)
Gambaran luka bakar
: Dua buah
: Keduanya di paha sisi depan, yang satu 10 sentimeter di atas lutut dan
lainnya 17 sentimeter di atas lutut
Bentuknya
: Garis batas luka terbuka tidak teratur dan tepinya tidak teratur.
Tebing luka tak rata. Dasar luka jaringan ikat, tidak rata, terlihat basah
dan berwarna kemerahan.
Garis batas luka yang berupa gelembung tidak teratur.
Isi gelembung berupa cairan bening.
Sekitar gelembung tampak kemerah-merahan.
(4)
ASPEK MEDIKOLEGAL.
Didalam melakukan pemeriksaan terhadap orang yang menderita luka akibat
kekerasan pada hakekatnya dokter diwajibkan untuk dapat memberikan kejelasan dari
permasalahan sebagai berikut :
a. Jenis luka apa yang terjadi.
b. Jenis kekerasan/senjata apakah yang menyebabkan luka.
c. Bagaimana kualifikasi luka itu.
(9)
Karena deskripsi luka bersifat obyektif maka tidak boleh dikemukakan hal -hal
yang bersifat interpretatif. Jika misalnya ditemukan luka tusuk atau luka tembak
maka kata-kata luka tusuk atau luka tembak tidak boleh di utarakan. Pembuatan
Visum et Repertum cukup menyatakan ditemukan luka dan kemudian diceritakan
tentang jumlah, lokasi, bentuk, ukuran dan sifatnya. (4)
Demikian pula dengan menimbulkan perasaan nyeri, sukar sekali untuk dapat
dipastikan secara objektif, maka kewajiban dokter didalam membuat Visum Et
Repertum hanyalah menentukan secara objektif adanya luka , dan bila ada luka dokter
harus menentukan derajatnya.
1. Luka Ringan
Luka yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan dalam menjalankan
pekerjaan jabatan atau pekerjaan mata pencahariannya. (4)
Pasal 352
(1) Kecuali yang tersebut dalam pasal 353 dan 356, maka penganiayaan yang
tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan
jabatan atau pencarian, diancam, sebagai penganiayaan ringan, dengan pidana
penjara paling lama tiga bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu
lima ratus rupiah. Pidana dapat ditambah sepertiga bagi orang yang
melakukan kejahatan itu terhadap orang yang bekerja padanya, atau menjadi
bawahannya.
(2) Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.
(12)
2. Luka sedang.
Luka yang dapat menimbulkan penyakit, atau halangan dalam menjalankan
pekerjaan jabatan/pekerjaan mata pencaharian untuk sementara waktu saja, maka
luka ini dinamakan luka derajat kedua.
(4,9)
Pasal 351
(1) Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan
bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah,
(2) Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam dengan
pidana penjara paling lama lima tahun.
(3) Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh
tahun.
(4) Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan.
(12)
3. Luka Berat
Apabila penganiayaan mengakibatkan luka berat, seperti yang dimaksud dalam
pasal 90 KUHP, luka tersebut dinamakan luka derajat ketiga, dengan kriteria :
a. Penyakit atau luka yang tak dapat diharapkan sembuh dengan sempurna.
b. Luka yang dapat mendatangkan bahaya maut.
c. Rintangan tetap menjalankan
mata
pencaharian.
d. Kehilangan salah satu panca indera.
e. Cacat besar atau kudung.
f. Mengakibatkan kelumpuhan.
g. Mengakibatkan gangguan daya pikir 4 minggu lamanya atau lebih.
h. Mengakibatkan keguguran atau matinya janin dalam kandungan.
(4,9)
Pasal 90
Luka berat berarti:
Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh
(12)
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
Wales
J.
Visum
et
Repertum.
[online].
2010.
Available
at
Http://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Visum_Et_Repertum.
3.
4.
Sjamsuhidajat, Wim de Jong. Luka, 2004 Dalam: Buku Ajar Ilmu Bedah, Ed.2,
Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2004.
5.
6.
Apuranto, Hariadi. Luka tumpul [online]. 2010 [cited: 09 Juni 2010]. Available at:
www.fk.uwks.ac.id/elib/Arsip/Departemen/.../LUKA%20TUMPUL.pdf
7.
Apuranto,
Hariadi.
Luka
tajam
[online].
2010.
Available
at
www.fk.uwks.ac.id/elib/.../LUKA%20AKIBAT%20BENDA%20TAJAM.pdf
8.
9.
Idries, Abdul Mun'im. 1997. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Binarupa Aksara:
Jakarta 1997. Hal 85-129.
10.
Turner
Ralph.
Forensik
science.
[online].
2009.
Available
http://www.Portalkriminal.Com/Index.
11.
12.
at