Anda di halaman 1dari 19

S IN U S ITIS

Ginanjar Tenri Sultan


G99141121

sinusitis
Definisi: peradangan sinus paranasal
Sinusitis bisa terjadi pada salah satu

dari keempat sinus paranasal


(maksilaris, etmoidalis, frontalis atau
sfenoidalis).

etiologi
Obstruksi ostia sinus
rinitis alergika
Non infeksius

Barotrauma
iritan kimia
Virus
Bakteri
Jamur
odontogenik

infeksius

Kriteria diagnosis

Diagnosis memerlukan dua kriteria mayor atau

satu kriteria mayor dengan dua kriteria minor


pada pasien dengan gejala lebih dari 7 hari

Pem eriksaan penunjang


Pemeriksaan transluminasi.
Pencitraan
Kultur
Rontgen gigi

penatalaksanaan
Sinusitis akut
Dekongestan untuk mengurangi penyumbatan.
Antibiotik untuk mengendalikan infeksi bakteri (terapi

awal umumnya dengan amoksisilin atau


kotrimoksazol).
Obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa nyeri.
Dekongestan dalam bentuk tetes hidung atau obat
semprot hidung hanya boleh dipakai selama waktu
yang terbatas (karena pemakaian jangka panjang bisa
menyebabkan penyumbatan dan pembengkakan pada
saluran hidung). Untuk mengurangi Penyumbatan,
pembengkakan dan peradangan bisa diberikan obat
semprot hidung yang mengandung steroid.5

Sinusitis kronik
Antibiotik dan dekongestan.Untuk

mengurangi peradangan biasanya diberikan


obat semprot hidung yang mengandung
steroid.Jika penyakitnya berat, bisa diberikan
steroid per-oral (melalui mulut). Hal-hal
berikut bisa dilakukan untuk mengurangi rasa
tidak nyaman:
Jika tidak dapat diatasi dengan pengobatan
tersebut, maka satu-satunya jalan untuk
mengobati sinusitis kronik adalah
pembedahan.

Laporan kasus
IDENTITAS
Nama
Umur

:Tn. B
: 32 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Pekerjaan
: Karyawan
Alamat
: Karanganyar
No. RM
: 01127XXX

Keluhan utam a
Hidung tersumbat dan gatal.

RPS
1,5 bulan SMRS pasien mengeluh hidung kanan

berbau. Makin lama makin memberat hingga


mengganggu aktivitas.Mampet (+) pada hidung
kanan, ingus kuning kental.nyeri pada pipi kanan
(+) nyeri pangkal hidung (-) nyeri dahi (-). Keluhan
bersifat terus menerus dan tidak dipengaruhi oleh
aktivitas maupun perubahan cuaca. Ingus dari
hidung kanan, warna kuning, kental berbau.Pasien
mengaku sulit mengeluarkan ingusnya. Riwayat
sering bersin pada pagi hari (+), mimisan (-).
Keluhan lendir mengalir di tenggorok (+).Batuk
(+).Kira-kira 3 minggu yang lalu pasien sudah
berobat tetapi belum membaik.

RPD
Riwayat sakit gigi
: (+)
Riwayat alergi dingin : disangkal
Riwayat alergi obat
: disangkal
Riwayat asma

: disangkal

R IW AYAT K ELU A R G A
Riwayat sakit serupa

: (+) ibu

pasien
Riwayat asma
: (+) ibu pasien
Riwayat alergi makanan : disangkal

Status generalis
Status Generalis

a. keadaan umum : Baik, compos mentis, gizi kesan cukup


b. Vital sign
1) Tensi : 130/80 mmHg
2) Respirasi rate : 22x/menit
3) Nadi : 88x/ menit
4) Suhu : 36.80C
c. Kepala : dalam batas normal
d. Mata : dalam batas normal
e. Kepala : dalam batas normal
f. Hidung: lihat status lokalis
g. Mulut : gigi molar 1 kanan atas sisa akar
h. Leher : dalam batas normal
i. Thorax posterior: dalam batas normal
j. Thorax anterior : dalam batas normal
k. Abdomen : dalam batas normal
l. Ekstermitas superior
: dalam batas normal
m. Ekstermitas inferior
: dalam batas normal

Status lokalis
Tampak mukosa hidung kanan basah

dengan secret mukoid, concha


inferior kanan hipertrofi, terdapat
aliran discharge dari meatus media.

DD
Sinusitis kronis ec dentogen
Sinusitis kronis ec rhinogen

D iagnosis kerja
Sinusitis kronis ec dentogen

TER A P I
RSUD DR. MOEWARDI
POLIKLINIK THT
DOKTER:DR. GINANJAR
R/ Oxymethazoline HCl 0.25% nasal
drops No. I
2 dd 2-3 gtt nasales

R/ Ciprofloxacin tab mg 500 No. IX


3 dd tab I
Pro: Tn. B (32 tahun)

O xym ethazoline H C l 0.25%


N asal D rops
Setiap 1 ml mengandung 0.5 mg

Oksimetazolin HCl.
mempunyai fungsi sebagai agonis
reseptor -adrenergik yang bisa
menyebabkan vasokonstriksi pada
jaringan hidung
Oksimetazolin merupakan dekongestan
dengan durasi kerja lama (12 jam).
Indikasinya untuk hidung mampet pada
influenza, sinusitis, dan rhinitis.

C iprof o
l xacin
Gol. fluoroquinolone dengan

aktivitas terhadap
pseudomonas, streptococci, MRSA, Staphylococcus
epidermidis, dan kebanyakan organisme gram
negatif tapi tidak efektif untuk kuman anaerobe.

Menghambat

sintesa
pertumbuhannya.

DNA

bakteri

dan

juga

Terapi dilanjutkan setelah tanda dan gejala hilang

selama sekurantg- kurangnya 2 hari (biasanya 7-14


hari).
Quinolone

lain (seperti Ofloxacin,


pefloxacin) biasanya juga efektif.

norfloxacin,

Jika pasien meneluh mual atau mengalami diare

dapat diberikan per IV.


Fluoroquinolone sangat efektif terhadap strain yang
multiresistendan mempunyai aktivitas antibakteri
intraselluler.

Anda mungkin juga menyukai