Anda di halaman 1dari 2

3.1.

Definisi Antigen
Antigen adalah bahan yang berinteraksi dengan produk respon imun
yang dirangsang oleh imunogen spesifik seperti antibody atau TCR.
Antigen lengkap adalah antigen yang mendinduksi baik respon imun
maupun bereaksi dengan produknya. Antigen inkomplit atau hapten,
tidak dapat dengan sendiri menginduksi respon imun tetapi dapat
bereaksi dengan produknya.
3.2. Klasifikasi Antigen
Antigen dapat dibagi menurut epitope-nya, spesifitas-nya,
ketergantungan terhadap sel T, dan sifat kimiawi-nya:
1. Pembagian antigen menurut epitope-nya:
a. Unideterminan, univalent
Hanya satu jenis epitope pada satu molekul
b. Unideterminan, multivalent
Hanya satu jenis epitope tetapi dua atau lebih epitop
tersebut ditemukan ditemukan pada satu molekul
c. Multideterminan, univalent
Banyak epitope yang bermacam macam tetapi hanya
satu daru setiap macamnya (kebanyakan protein).
d. Multideterminan, multivalent
Banyak macam epitope dan banyak dari stiap macam pada
satu molekul (antigen dengan berat molekul yang tinggi
dan kompleks secara kimiawi)
2. Pembagian antigen menurut spesifitas-nya:
a. Heteroantigen
Yang dimiliki oleh banyak spesies
b. Xenoantigen
Yang hanya dimiliki oleh spesies tertentu
c. Aloantigen (Isoantigen)
Yang spesifik untuk individu dalam satu spesifik
d. Antigen organ spesifik
Yang hanya dimiliki oleh organ tertentu
e. Autoantigen
Yang dimilik oleh alat tubuh sendiri
3. Pembagian antigen menurut ketergantungan terhadap sel T
a. T dependen
Yang memerlukan pengenalan oleh sel T terlebih dahulu
untuk dapat menimbulkan respons antibody. Kebanyakan
antigen protein termasuk dalam golongan ini.
b. T independen
Yang dapat merangsang sel B tanpa bantuan sel T untuk
membentuk antibody. Kebanyakan antigen golongan ini
berupa molekul besar polimerik yang dipecah didalam
tubuh secara perlahan lahan, misalnya lipoplisakarida,
ficoll, dekstran, levan, dan flagelin polimerik bakteri.

4. Pembagian antigen menurut sifat kimiawi-nya:


a. Hidrat arang (polisakarida)
Hidrat arang pada umumnya imunogenik. Glikoprotein
yang
merupakan
bagian
permukaan
sel
banyak
mikroorganisme dapat menimbulkan respons imun
terutama pembentukan antibodi. Contoh lain adalah
respons imun yang ditimbulkan golongan darah ABO, sifat
antigen dan spesifitas imunnya berasal dari polisakarida
pada permukaan sel darah merah.
b. Lipid
Lipid
biasanya
tidak
imunogenik,
tetapi
menjadi
imunogenik bila diikat protein pembawa. Lipid dianggap
sebagai hapten, contohnya adalah sfingolipid.
c. Asam nukleat
Asam nukleat tidak imunogenik, tetapi dapat menjadi
imunogenik bila diikat protein molekul pembawa. DNA
dalam bentuk heliks-nya biasanya tidak imunogenik.
Respon imun terhadap DNA terjadi pada penderita LES.
d. Protein
Kebanyakan protein adalah imunogenik dan pad
aumumnya multideterminan dan univalent.

Baratawidjaja KG, Rengganis I. Imunologi Dasar. Jakarta:


Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
2014.

Anda mungkin juga menyukai