Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga
makalah yang berjudul Efek Rumah Kaca dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang secara langsung dan tidak langsung yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas segala
bantuan yang telah diberikan.
Makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk mendapatkan
pengetahuan baru tentang pemahaman Efek Rumah Kaca
Akhir kata penulis mengharapkap kritik dan saran guna untuk memperbaiki
makalah ini agar menjadi lebih baik. Mudah-mudahan dapat memberikan manfaat
yang besar dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Padang, 12 November 2012
Penyusun

Kelompok 5

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Keadaan suhu di bumi sekarang ini semakin hari semakin panas kita rasakan.
Suhu pun tidak stabil. Cuaca yang tidak menentu membuat kehidupan di muka bumi
ini terancam. Pembangunan gedung-gedung besar dan tinggi serta pembabatan hutan
secara liar merupakan salah satu penyebab makin panasnya suhu bumi karena tidak
seimbangnya kadar karbon dioksida di udara dengan polusi yang ditimbulkan oleh
msin-mesin industri, asap kendaraan bermotor, dan lain-lain.
Sejak revolusi industri tahun 1750, industrialisasi di dunia khususnya di
Eropa terus meningkat. Ini menyebabkan kadar gas yang berbahaya semakin tajam.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat orang lupa akan kelestarian
lingkungannya, namun seiring dengan itu usaha-usaha perbaikan lingkungan pun juga
gencar dilaksanakan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja pengaruh dari efek rumah kaca?
2. Bagaimana mekanisme terjadinya efek rumah kaca?
3. Apa solusi untuk mengurangi efek rumah kaca?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu memahami dan menguasai tentang efek rumah kaca.
2. Tujuan khusus
1. Mahasiswa mampu memahami dan menyelesaikan tentang
a. Pengaruh efek rumah kaca
b. Mekanisme terjadinya efek rumah kaca

c. Dampak rumah kaca


d. Solusi efek rumah kaca

BAB II
PEMBAHASAN

A.

Pengenalan Efek Rumah Kaca


Efek rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824,
merupakan sebuah proses di mana atmosfer memanaskan sebuah planet. Mars,
Venus, dan benda langit beratmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan)
memiliki efek rumah kaca.
Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek
rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca
ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia (lihat juga pemanasan global).
Yang belakangan ini diterima oleh semua; yang pertama diterima kebanyakan
oleh ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.
Ketika radiasi matahari tampak maupun tidak tampak dipancarkan ke
bumi, 10 energi radiasi matahari itu diserap oleh berbagai gas yang ada di
atmosfer, 34% dipantulkan oleh awan dan permukaan bumi, 42% membuat bumi
menjadi panas, 23% menguapkan air, dan hanya 0,023% dimanfaatkan tanaman
untuk perfotosintesis.
Malam hari permukaan bumi memantulkan energi dari matahari yang
tidak diubah menjadi bentuk energi lain seperti diubah menjadi karbohidrat oleh
tanaman dalam bentuk radiasi inframerah. Tetapi tidak semua radiasi panas
inframerah dari permukaan bumi tertahan oleh gas-gas yang ada di atmosfer. Gasgas yang ada di atmosfer menyerap energi panas pantulan dari bumi.
Dalam skala yang lebih kecil hal yang sama juga terjadi di dalam rumah
kaca. Radiasi sinar matahari menembus kaca, lalu masuk ke dalam rumah kaca.
Pantulan dari benda dan permukaan di dalam rumah kaca adalah berupa sinar
inframerah dan tertahan atap kaca yang mengakibatkan udara di dalam rumah
kaca menjadi hangat walaupun udara di luar dingin. Efek memanaskan itulah

yang disebut efek rumah kaca atau green house effect. Gas-gas yang berfungsi
bagaikan pada rumah kaca disebut gas rumah kaca atau green house gases.

B.

Pengaruh Rumah Kaca


Pengaruh rumah kaca terbentuk dari interaksi antara atmosfer yang
jumlahnya meningkat dengan radiasi solar. Meskipun sinar matahari terdiri atas
bermacam-macam panjang gelombang, kebanyakan radiasi yang mencapai
permukaan bumi terletak pada kisaran sinar tampak. Hal ini disebabkan ozon
yang terdapat secara normal di atmosfer bagian atas, menyaring sebagian besar
sinar ultraviolet. Uap air atmosfer dan gas metana dari pembusukan
mengabsorpsikan sebagian besar inframerah yang dapat dirasakan pada kulit kita
sebagai panas. Kira-kira sepertiga dari sinar yang mencapai permukaan bumi akan
direfleksikan kembali ke atmosfer.
Sebagian besar sisanya akan diabsorpsikan oleh benda-benda lainnya.
Sinar yang diabsorpsikan tersebut akan diradiasikan kembali dalam bentuk radiasi
inframerah dengan gelombang panjang atau panas jika bumi menjadi dingin.
Sinar dengan panjang gelombang lebih tinggi tersebut akan diabsorpsikan oleh
karbon dioksida atmosfer dan membebaskan panas sehingga suhu atmosfer akan
meningkat. Karbon dioksida berfungsi sebagai filter satu arah, tetapi menghambat
sinar dengan panjang gelombang lebih untuk melaluinya dari arah yang
berlawanan. Aktivitas filter dari karbon dioksida mengakibatkan suhu atmosfer
dan bumi akan meningkat. Keadaan inilah yang disebut pengaruh rumah kaca.
Pengaruh karbon dioksida yang dihasilkan dari pencemaran udara
berbentuk gas yang salah satunya adalah dari rumah kaca. Karbon dioksida
mempunyai sifat menyerap sinar (panas) matahari yaitu sinar inframerah
sehingga temperatur udara menjadi lebih tinggi karenanya. Apabila kadar yang
lebih ini merata di seluruh permukaan bumi, temperatur udara rata-rata di seluruh
permukaan bumi akan sedikit naik, dan ini dapat mengakibatkan meleburnya es

dan salju di kutub dan di puncak-puncak pegunungan, sehingga permukaan air


laut naik.

C.

Mekanisme Terjadinya
Proses terjadinya efek rumah kaca ini berkaitan dengan daur aliran panas
matahari. Kurang lebih 30% radiasi matahari yang mencapai tanah dipantulkan
kembali ke angkasa dan diserap oleh uap, gas karbon dioksida, nitrogen, oksigen,
dan gas-gas lain di atmosfer. Sisanya yang 70% diserap oleh tanah, laut, dan
awan. Pada malam hari tanah dan badan air itu relatif lebih hangat daripada udara
di atasnya. Energi yang terserap diradiasikan kembali ke atmosfer sebagai radiasi
inframerah, gelombang panjang atau radiasi energi panas. Sebagian besar radiasi
inframerah ini akan tertahan oleh karbon dioksida dan uap air di atmosfer. Hanya
sebagian kecil akan lepas ke angkasa luar. Akibat keseluruhannya adalah bahwa
permukaan bumi dihangatkan oleh adanya molekul uap air, karbon dioksida, dan
semacamnya. Efek penghangatan ini dikenal sebagai efek rumah kaca.
Sedangkan proses secara singkatnya yaitu ketika sinar radiasi matahari
menembus kaca sebagai gelombang pendek sehingga panasnya diserapa oleh
bumi dan tanaman yang ada di dalam rumah kaca tersebut. Untuk selanjutnya,
panas tersebut di radiasikan kembali namun dengan panjang gelombang yang
panjang(panjang geklombang berbanding dengan energi) sehingga sinar radiasi
tersebut tidak dapat menembus kaca. Akibatnya, suhu di dalam rumah kaca lebih
tinggi dibandingkan dengan suhu yang di luar rumah kaca.

D.

Dampak Rumah Kaca


Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya
perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan
terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya
untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan
mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya

permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya
suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut
yang mengakibatkan negara Kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat
besar.
Menurut perkiraan, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu bumi ratarata 1-5C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti
sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5C
sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka
akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi
diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi
meningkat.
Efek

rumah

kaca

disebabkan

karena

naiknya

konsentrasi

gas

karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas


CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu
bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhantumbuhan dan laut untuk mengabsorpsinya. Energi yang masuk ke bumi
mengalami: 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer 25%
diserap awan 45% diabsorpsi permukaan bumi 5% dipantulkan kembali oleh
permukaan bumi.
Energi yang diabsorpsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra
merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang
dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO 2 dan gas lainnya, untuk
dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca
diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan
malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur
dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta
beberapa senyawa organik seperti gas metana (CH 4) dan khloro fluoro karbon
(CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek
rumah kaca.

E.

Solusi Mengurangi Efek Rumah Kaca


Banyak hal gampang yang bisa kita lakukan untuk mengurangi efek
rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. Caranya, kita bisa mematikan
lampu dan peralatan elektronik saat tidak digunakan. Selain hemat energi dan
uang untuk bayar listrik, juga mengurangi polusi karena penggunaan bahan bakar.
Rajin-rajin memanggil tukang servis AC. Carpooling atau berangkat bareng
teman atau keluarga ke sekolah, tempat les, atau mal. Selain mengurangi
kemacetan, kita juga menghemat energi. Saat mencetak tugas, usahakan memakai
dua sisi kertas. Plastik adalah bahan yang sulit untuk diuraikan. Kalau dibakar,
plastik akan menjadi zat racun atau polusi. Pemakaian kantong plastik saat
belanja harus dikurangi. Seluruh plastik itu hanya menjadi sampah. Coba deh
pakai tas karton atau tas kanvas.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.

Efek rumah kaca menyebabkan kenaikan suhu bumi sehingga


mempengaruhi iklim secara global.

2.

Namun demikian, efek rumah kaca juga berdampak positif, seperti tetap
berlangsungnya kegiatan pertanian pada musim dingin oleh orang-orang
Eropa.

3.

Efek rumah kaca menimbulkan dampak-dampak negatif lainnya yang


menyebabkan kerugian pada manusia dan makhluk hidup lainnya.

B. Saran
1.

Penggunaan emisi gas karbon dioksida, mobil-mobil yang boros bahan


bakar sebaiknya lebih diefisienkan.

2.

Mengganti bahan bakar minyak dengan tenaga tata surya yang ramah
lingkungan.

3.

Penghijauan kembali hutan-hutan yang sudah ditebang untuk mengurangi


kadar karbon dioksida.

4.

Penganekaragaman bahan bakar minyak, gas, tenaga listrik, bahkan tenaga


tata surya.

5.

Bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia sebaiknya melakukan


pemeliharaan kendaraan emisi gas karbon dioksida atau dengan kata lain
melaksanakan program Langit Biru untuk mengurangi kadar polusi udara
yang sudah di ambang batas terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.

6.

Efek rumah kaca yang tidak terkendali dapat menyebabkan perubahan


ekologi yang sulit ditebak, seperti perubahan suhu dan pola hutan yang
mengurangi produktivitas pertanian.

7.

Kerugian Indonesia di bidang pertanian karena perubahan iklim yang


disebabkan oleh dampak efek rumah kaca diperkirakan sangat besar.

ANGLAS (Asian Least Gost Greenhouse Gas Abatement Strategy)


memaparkan bahwa efek rumah kaca mengakibatkan antara lain: naiknya
permukaan air laut, krisis air bersih, meningkatnya frekuensi penyakit yang
ditularkan oleh nyamuk, rusaknya infrastruktur daerah tepi pantai, dan
menurunnya produksi pertanian.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Efek
http://nagasundani.blogsome.com/2005/05/09/efek-rumah-kaca-buruk-jika/trackback/

Anda mungkin juga menyukai