Anda di halaman 1dari 22

Bapak A berumur 70 tahun, datang

ke apotek dengan keluhan sembelit


dan ingin dipilihkan obat untuk
mengatasinya.

Konstipasi
Definisi :
Sembelit (Konstipasi) adalah suatu keadaan dimana

seseorang mengalamikesulitan buang air besar atau


jarang buang air besar.
Periode buang air besar (BAB) kurang dari 3 kali
seminggu untuk wanita dan 5 kali seminggu untuk
laki-laki, atau periode lebih dari 3 hari tanpa
pergerakan usus.
BAB yang dipaksakan lebih dari 25% dari
keseluruhan waktu dan atau 2 kali atau kurang BAB
setiap minggu
Ketegangan saat defekasi dan kurang dari 1 kali BAB
per hari dengan usaha yang minimal

Konstipasi
Konstipasi pada umumnya terjadi akibat dari
rendahnya konsumsi serat atau penggunaan obatobat yang dapat menimbulkan konstipasi.
Jika konstipasi disebabkan oleh suatu penyakit, maka
penyakitnya harus diobati.
Jika tidak ditemukan penyakit lain sebagai
penyebabnya, pencegahan dan pengobatan terbaik
untuk konstipasi adalah gabungan dari olah raga,
makanan kaya serat dan penggunaan obat-obatan
yang sesuai untuk sementara waktu.
Sayur-sayuran, buah-buahan dan gandum merupakan
sumber serat yang baik.
Supaya bisa bekerja dengan baik, serat harus
dikonsumsi bersamaan dengan sejumlah besar cairan.

Klasifikasi Konstipasi
a. Konstipasi Primer

Bisa dibagi menjadi 3


- Konstipasi Transit Normal
- Konstipasi Transit Lambat
- Disfungsi Anorektal
b. Konstipasi Sekunder
Dapat disebabkan oleh psikologis
dan faktor obat

Penyakit atau kondisi yang dapat


menimbulkan konstipasi

a.

Gangguan Saluran Pencernaan :


1. Obstruksi gastroduodenal akibat ulcer atau kanker
2. Irritable Bowel Syndrome
3. Hemorrhoids, anal fissures
4. Diverticulities
5. Ulcerative proctitis
6. Tumor

b.

Gangguan Metabolisme dan Endokrin


1. Diabetes Melitus
2. Hipotiroidism
3. Panhipopituitarism
4. Peokromositoma
5. Hiperkalsemia

c. Kehamilan
d. Konstipasi Neurogenik
1.
Head Trauma
2.
Central Nervous system
tumors
3. Stroke
4. Parkinsons disease
e. Konstipasi Psikogenik
1.
Gangguan psikiatri
2.
Inappropriate bowel habits

f. Obat-obat yang menginduksi konstipasi

1.
Analgesik
- Penghmbat sintesis prostaglandin
- Opiat
2.
Antikolinergik
- Antihistamin
- Antiparkinson
- Fenotiazin
3.
Antidepresan trisiklik
4.
Antasida yang mengandung
kalsium
karbonat atau alumunium
hidroksida.

5.
Barium Sulfat
6.
Blok kanal kalsium
7.
Klonidin
8.
Diuretik
9.
Ganglion Blokers
10. Preparat Besi
11. Muscle Blockers (dtubokurarin, suksinilkolin)
12. Polistiren sodium sulfonat

Manifestasi Klinik
Pasien mengeluh tentang rasa tidak nyaman

dan kembung pada perut, pergerakan usus


yang hilang timbul , feses dengan ukuran kecil,
perasaan penuh, atau kesulitan dan sakit pada
saat mengeluarkan feses.
Implikasi dari konstipasi dapat bervariasi mulai
dari rasa tidak nyaman sampai gejala kanker
usus besar atau penyakit serius lainnya.
Terapi pasien dengan mengetahui frekuensi
pergerakan usus dan tingkat keparahan
konstipasi, makanan, penggunaan laksatif,
penggunaan obat-obat yang dapat
menyebabkan konstipasi.

Terapi Konstipasi
Terapi non farmakologi konstipasi
Minum air yang lebih
Makan makanan yang berserat tinggi
Konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran
Hindari makanan yang terlalu berlemak
Jauhi stress, kerana bisa mempengaruhi system
hormone
Latihan otot rektum untuk BAB setiap hari.
Berhati-hati penggunaan obat yang mengakibatkan
konstipasi seperti, antasida
(aluminium), zat besi,
obat antidiare dari golongan narkotik dsb.
Sebaiknya hindari dari minum susu sapi dalam jumlah
yang banyak.
Latihan jasmani yang teratur dan regular bisa
membantu menstimulasi peristalsis.

Golongan obat-obat
pencahar

Bahan-Bahan
Osmotik

Bulking Agents
Bulking agents (gandum, psilium, kalsium
polikarbofil dan metilselulosa) bisa
menambahkan serat pada tinja.
Penambahan serat ini akan merangsang
kontraksi alami usus dan tinja yang berserat
lebih lunak dan lebih mudah dikeluarkan.
Bulking agents bekerja perlahan dan merupakan
obat yang paling aman untuk merangsang
buang air besar yang teratur.
Pada mulanya diberikan dalam jumlah kecil.
Dosisnya ditingkatkan secara bertahap, sampai
dicapai keteraturan dalam buang air besar.
Orang yang menggunakan bahan-bahan ini
harus selalu minum banyak cairan.

Derivat bulk-forming laxatives dari


sumber alami maupun sintetik
mempunyai cara kerja yang sama
yakni memperlancar kontraksi usus
melalui peningkatan volume feces,
membuat frekuensi defekasi lebih
sering dan mudah.

Keuntungan penggunaan bulk-forming


laxatives adalah :
Bulk-forming laxatives tidak diserap dari usus
ke seluruh tubuh sehingga aman untuk
penggunaan jangka panjang dan juga aman
untuk pasien usia lanjut yang mengalami
konstipasi.
Bulk-forming laxatives dapat digunakan pada
pasien dengan kondisi iritasi anus,
diverticulosis, dan pasca colostomi.
Beberapa bulk-forming laxatives seperti guar
gum dapat digunakan sebagai suplemen
serat pada pasien dengan diet yang
kekurangan serat, karena konsumsi serat
tinggi dapat membantu mengontrol berat
badan dan secara bertahap mampu
menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Pelunak Tinja (Emolient)


Obat ini mempunyai efek sebagai
surfaktan dengan membantu
pencampuran air dan lemak yang
terdapat dalam saluran cerna,
meningkatkan sekresi air dan
elektrolit di usus kecil dan usus
besar. Emolient menghasilkan feses
yang lunak dalam 1-3 hari.

Minyak Mineral.
Minyak mineral akan melunakkan tinja dan

bekerja melapisi feses sehingga


memudahkannya keluar dari tubuh.
Tetapi bahan ini akan menurunkan
penyerapan dari vitamin yang larut dalam
lemak. Dan jika seseorang yang dalam
keadaan lemah menghirup minyak mineral
secara tidak sengaja, bisa terjadi iritasi
yang serius pada jaringan paru-paru.
Selain itu, minyak mineral juga bisa
merembes dari rektum.

Bahan Osmotik.

Bahan-bahan osmotik mendorong sejumlah besar air ke dalam


usus besar, sehingga tinja menjadi lunak dan mudah
dilepaskan.
Cairan yang berlebihan juga meregangkan dinding usus besar
dan merangsang kontraksi.
Pencahar ini mengandung garam-garam (fosfat, sulfat dan
magnesium) atau gula (laktulosa dan sorbitol).
Beberapa bahan osmotik mengandung natrium, menyebabkan
retensi (penahanan) cairan pada penderita penyakit ginjal atau
gagal jantung, terutama jika diberikan dalam jumlah besar.
Bahan osmotik yang mengandung magnesium dan fosfat
sebagian diserap ke dalam aliran darah dan berbahaya untuk
penderita gagal ginjal.
Pencahar ini pada umumnya bekerja dalam 3 jam dan lebih baik
digunakan sebagai pengobatan daripada untuk pencegahan.
Bahan ini juga digunakan untuk mengosongkan usus sebelum
pemeriksaan rontgen pada saluran pencernaan dan sebelum
kolonoskopi.

Pencahar Perangsang
Pencahar perangsang secara langsung merangsang

dinding usus besar untuk berkontraksi dan mengeluarkan


isinya.
Obat ini mengandung substansi yang dapat mengiritasi
seperti senna, kaskara, fenolftalein, bisakodil.
Obat ini bekerja setelah 6-8 jam dan menghasilkan tinja
setengah padat, tapi sering menyebabkan kram perut.
Dalam bentuk supositoria (obat yang dimasukkan melalui
lubang dubur), akan bekerja setelah 15-60 menit.
Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan
kerusakan pada usus besar, juga seseorang bisa menjadi
tergantung pada obat ini sehingga usus menjadi malas
berkontraksi (Lazy Bowel Syndromes).
Pencahar ini sering digunakan untuk mengosongkan usus
besar sebelum proses diagnostik dan untuk mencegah
atau mengobati konstipasi yang disebabkan karena obat
yang memperlambat kontraksi usus besar (misalnya
narkotik).

Anda mungkin juga menyukai