DISUSUN OLEH :
Nadiya Nurul A
260110120146
Annisa Eka F
260110120152
Desi Rohadatul A
260110120155
Alisha Dwina P
260110120164
Ekky Ilham
260110120165
Dewi Permatasari
260110120166
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2015
1. Penelitian Deskriptif
Penelitian Deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama
untuk memberikan Gambaran atau Deskripsi tentang suatu keadaan secara Objektif. Desain
penelitian ini digunakan untuk Memecahkan atau Menjawab Permasalahan yang sedang
dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian Deskriptif juga berarti Penelitian yang
dimaksudkan untuk menjelaskan Fenomena atau Karakteristik Individual, Situasi atau
Kelompok tertentu secara Akurat. Dengan kata lain : Penelitian Deskriptif dilakukan untuk
mendeskripsikan seperangkat peristiwa atau kondisi populasi saat ini.
Beberapa ciri dominan Desain Penelitian Deskriptif adalah sebagai berikut :
ramalan.
Dilakukan secara survey ; oleh karena itu penelitian deskriptif sering disebut sebagai
Penelitian Survey. Dalam arti Luas : Penelitian Deskriptif dapat mencakup seluruh
sedang berlangsung.
Mendeskripsikan subjek yang sedang dikelola oleh kelompok orang tertentu dalam
waktu yang bersamaan
2. Penelitian Analitik
Penelitian ini dibagi menjadi 2 jenis metode yaitu :
a) Eksperimental
b) Observasional
Perbedaan diantara kedua penelitian ini yaitu : Penelitian observasional (penelitian non
eksperimental), penelitian yang bertujuan untuk pengamatan. Penelitian Eksperimental,
merupakan penelitian yang penelitiannya memberikan suatu perlakuan, treatment, atau
eksperimen.
Peneliti dapat menentukan apakah akan dilakukan intervensi dalam penelitian tersebut,
yaitu dengan melakukan penelitian intervensional (eksperimental) atau apakah hanya
melakukan pengamatan saja tanpa intervensi yaitu dengan melakukan observasional.
Peneliti bisa melakukan intervensi dalam penelitian sehingga tujuan yang diinginkan
peneliti hasilnya cenderung jelas. Sedangkan untuk observasional hanya melakukan
pengamatan saja sehingga hasil yang diinginkan cenderung kurang tajam. Bila peneliti
memilih studi observasional, perlu ditentukan apakah akan mengadakan pengamatan
sewaktu (cross sectional) atau melakukan follow up dalam jangka waktu tertentu
(longitudinal).
Penelitian eksperimental sendiri dibagi lagi kedalam 2 jenis yaitu :
Randomized Trial Clinic
Merupakan studi eksperimental yang menggunakan prosedur random/acak untuk
mengalokasi beberapa level faktor penelitian kepada subjek
Kelebihan
-
Kelemahan
-
Kelemahan
KEKURANGAN
kontrol
Jika paparan yang diukur adalah paparan masa sekarang, masalah yang dapat terjadi
Cross sectional
Studi cross sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi
antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya, tiap subjek
penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status
karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa semua
subjek penelitian diamati pada waktu yang sama. Desain ini dapat mengetahui dengan
jelas mana yang jadi pemajan dan outcome, serta jelas kaitannya hubungan sebab
akibatnya.
Keuntungan:
1) Mudah untuk dilaksanakan
2) Hasil segera diperoleh
3) Dapat menjelaskan hubungan antara fenomena kesehatan yang diteliti dengan faktor-2
terkait (terutama karakteristik yang menetap)
4) Merupakan studi awal dari suatu rancangan studi kasus-kontrol maupun kohort
Kekurangannya:
1) Hanya kasus prevalens dan/atau yang tidak terkena dampak tertentu yang diteliti
2) Tidak bisa menyimpulkan hubungan sebab-akibat karena urutan waktunya tidak dapat
ditentukan
3) Tidak cocok untuk kasus yang jarang terjadi
4) Membutuhkan skema sampling yang terencana baik sehingga dapat memberikan
kesempatan yang sama kepada setiap orang untuk terpilih
5) Masalah non-respons