Anda di halaman 1dari 10

WALIKOTA PAREPARE

WALIKOTA PAEPARE
PERATURAN WALIKOTA KOTA PAREPARE
NOMOR 54 TAHUN 2011
TENTANG
PENGELOLA KAWASAN KONSERVASI ALAM DAERAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA PAREPARE,
Menimbang : a.

b.

c.

Mengingat

: 1.

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal


19 Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011
tentang Kawasan Konservasi Alam Daerah,
Pemerintah Daerah menetapkan Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai
pelaksana teknis pengelolaan kawasan yang
bertanggung jawab kepada Walikota;
bahwa SKPD yang ditetapkan menjadi
pengelolan kawasan berdasarkan fungsi dan
tugas pokoknya sesuai dengan tanggung
jawabnya;
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana dimaksud pada huruf a dan
huruf b perlu menetapkan Peraturan Walikota
tentang Pengelola Kawasan Konservasi Alam
Daerah.
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959
tentang
Pembentukan
Daerah-daerah
Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Nomor 1822);

-22.

3.

4.

5.

6.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990


tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 99,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3419);
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992
tentang
Sistem
Budidaya
Tanaman
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun
1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran
Republik Indonesia Nomor 3478);
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999
tentang Kehutanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 19
Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik
Indonesia 2004 Nomor 86, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4412);
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004
tentang Sumber Daya Air (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4377);
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik
Indonesia
Nomor
4437)
sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008

-3-

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara


Republik Indonesia Nomor 4844);
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4725);
Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007
tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Pulau-pulau
Kecil
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 84,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4739);
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5059);
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
1999 tentang Pengendalian Pencemaran
dan/atau
Kerusakan
Laut
(Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3816);
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2001
tentang Pengendalian Kerusakan dan atau
Pencemaran Lingkungan Hidup (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2001
Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4076);
Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2002
tentang Hutan Kota (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 119);
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.29
Tahun 2009 tentang Pedoman Konservasi
Kenaekaragaman Hayati di Daerah;

-414. Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 4


Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Kota Parepare Tahun
2009 Nomor 4);
15. Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 5
Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Tahun 2008-2013
(Lembaran Daerah Kota Parepare Tahun
2009 Nomor 5);
16. Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 2
tahun 2011 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran
Daerah Kota Parepare tahun 2011 Nomor 6,
Tambahan Lembaran Daerah Kota Parepare
Nomor 69);
17. Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 10
Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (Lembaran Daerah Kota Parepare
tahun 2011 Nomor 14, Tambahan Lembaran
Daerah Kota Parepare Nomor 76);
18. Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 11 Tahun 2011
tentang Kawasan Konservasi Alam Daerah, tanggal 9
September 2011, (Lembaran Daerah Kota
Parepare tahun 2011 Nomor 15, Tambahan
Lembaran Daerah Kota Parepare Nomor
77).

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN
PENETAPAN
KONSERVASI
PAREPARE.

WALIKOTA
TENTANG
PENGELOLA
KAWASAN
ALAM
DAERAH
KOTA

-5BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kota Parepare.
2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah.
3. Walikota adalah Walikota Parepare.
4. Pengelola Kawasan Konservasi Alam Daerah adalah Satuan
Kerja Perangkat Daerah yang berada di lingkungan
Pemerintah Daerah yang diberikan kewenangan, tugas
pokok dan fungsi sebagai penyelanggara teknis urusan
pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan,
penerapan teknologi, konservasi, penataan ruang dan
penataan lingkungan.
5. Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disingkat SKPD
adalah unit kerja Pemerintah Daerah yang bertanggung
jawab kepada Walikota dalam rangka penyelenggaraan
pemerintah.
6. Kawasan Konservasi Alam Daerah adalah kawasan lindung
yang ditetapkan dalam bentuk Kawasan Hutan Penelitian
dan Wanawisata, Kawasan Taman Hutan Raya, Kawasan
Kebun Raya, Kawasan Taman Laut, Kawasan bercak sungai,
Rawa dan Estuari, Kawasan Resapan dan Mata Air serta
Kawasan Hutan Kota.
7. Kawasan Hutan Penelitian dan Wanawisata (KHPW) Andi
Mannaungi adalah merupakan kawasan hutan untuk
penelitian wisata yang didominasi oleh jenis tumbuhan dan
berbagai jenis satwa yang sifatnya memiliki prospek untuk
dikembangkan dalam bentuk kegiatan penelitian dan
pengembangan ekonomi di samping perannya sebagai
wadah untuk pelestarian dan pengembangan.
8. Kawasan kebun raya adalah kawasan konservasi yang
secara khusus diperuntukkan bagi koleksi tumbuhan yang
berasal dari kawasan pesisir pantai, baik yang merupakan

-6-

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

jenis-jenis pembangun formasi mangrove maupun jenis-jenis


terrestrial di pesisir.
Kawasan Keanekaragaman Hayati adalah kawasan yang
diperuntukkan bagi kepentingan koleksi dan pelestarian
jenis-jenis tumbuhan yang sifatnya dapat dijadikan sebagai
indukan (galur turunan) untuk kepentingan pemuliaan dan
budi daya.
Kawasan bercak sungai adalah kawasan yang ditetapkan
pada lokasi-lokasi tertentu yang memiliki formasi vegetasi
yang cukup,tingkat kerawanan bencana sedang sampai
tinggi, serta memiliki daya dukung sebagai habitat.
Kawasan rawa adalah areal genangan air yang bersifat
permanen, baik yang merupakan bagian dari aliran sungai
maupun bukan, yang muncul secara alami dan tidak dikelola
sebagai areal budi daya, yang memiliki daya dukung sebagai
habitat satwa/biota perairan dan sumber cadangan air baku
Kawasan taman estuary adalah areal yang merupakan
perpaduan antara ekosistem pantai dengan ekosistem
terrestrial, terutama yang terletak di wilayah aliran sungai,
yang ditandai dengan formasi hutan mengrove, air tawar
atau payau yang merupakan ekosistem yang kaya jenis
plasma nutfah, serta merupakan habitat bagi satwa/biota
perairan yang sangat khas.
Kawasan resapan dan mata air adalah areal yang memilki
potensi dan kemanfaatan secara permanen sebagai sumber
air dan daerah resapan, yang sifatnya permanen, dan
sangat rentan terhadap gangguan ketercemaran dan
kerusakan akibat aktivitas manusia atau secara alami.
Kawasan hutan kota adalah kawasan hutan buatan, yang
ditempatkan di lokasi-lokasi yang memungkinkan, terutama
pada kawasan-kawasan kota yang telah atau diestimasikan
akan mengalami pengurangan ruang terbuka hijau karena
sifatnya sebagai kawasan pengembangan.
Kawasan taman kota adalah kawasan ruang terbuka hijau
diwilayah perkotaan, lengkap dengan fasilitasnya untuk
kebutuhan masyarakat kota sebagai tempat rekreasi aktif
maupun pasif.

-716. Peran serta masyarakat adalah proses kegiatan yang


dilaksanakan masyarakat baik secara sendiri maupun
kelompok, untuk ikut dalam pengelolaan sumber daya alam
dan lingkungan melalui proses perencanaan, penetapan,
pelaksanaan, pemantauan/pengawasan serta evaluasi
17. Masyarakat adalah keseluruhan orang yang terdiri dari
perseorangan, kelompok, maupun organisasi yang peduli
dengan sumber daya alam dan lingkungan.

BAB II
PENGELOLA KAWASAN KONSERVASI
Pasal 2
(1) Pengelola kawasan
konservasi alam daerah adalah
badan/unit kerja atau lembaga yang berdasarkan tugas
pokok dan fungsinya sesuai peruntukan kawasan
(2) Dalam pengelolaan kawasan konservasi alam daerah setiap
badan/unit kerja atau lembaga yang ditujuk sebagai
pengelola kawasan membentuk Unit Pengelola dengan
Keputusan Walikota.
(3) Dalam
pembentukan
pengelolaan
kawasan,
secara
fungsional adalah pejabat atau staf SKPD bersangkutan dan
secara operasional wajib melibatkan warga masyarakat.
Pasal 3
Unit pengelola sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 bertugas :
(1) Mengkoordinasikan dan mengupayakan ketegasan dan
penetapan batas-batas fisik kawasan yang dikelola.
(2) Mengkoordinasikan
dan
memfasilitasi
terlaksananya
pembangunan fisik kawasan dengan tetap mengacu pada
aturan yang ada.

-8(3) Mengkordinasikan dan mengatur model pemanfaatan


kawasan dengan instansi terkait baik propinsi maupun
pusat.
(4) Mengkordinasikian
dan
mensosialisasikan
keberadaan
kawasan baik kepada warga masyarakat umum maupun
lembaga lain dengan memanfaatkan media komunikasi dan
informasi yang tersedia.
(5) Mengkordinasikan penyusunan dokumen yang dibutuhkan
kawasan serta menyiapkan perangkat hukum pengelolaan
kawasan.
(6) Menyiapkan anggaran untuk pembangunan kawasan
maupun kepentingan pengelola secara administrasi.
(7) Melaksanakan tugas lain sesuai petunjuk Walikota terkait
pengelolaan kawasan.

BAB III
PENANGGUNG JAWAB KAWASAN
Pasal 4
Dalam pengelolaan Kawasan Konservasi Alam Daerah beberapa
SKPD akan bertangung jawab sebagai pengelolaan kawasan,
meliputi:
1.

2.

Dinas Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Kelautan akan


bertangung jawab terhadap pengelolaan Kawasan Kebun
Raya Jompie, Kawasan Terumbu Karang Tonrangeng, dan
Kawasan Hutan Wana Wisata H. A. Mannaungi.
Badan Lingkugan Hidup akan bertangung jawab terhadap
pengelola Kawasan Keanekaragaman Hayati Bilalang, Taman
Estuary Karajae serta bercak sungai, rawa, dan sumbersumber air.

-93.
4.

Dinas Tata Kota dan Pengawasan Bangunan bertangung


jawab terhadap pengelolaan kawasan hutan kota.
Dinas Kebersihan bertanggung jawab terhadap tamantaman kota.
Pasal 5

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah berkewajiban


memberikan dukungan dalam kaitannya dengan pengembangan
isi atau keragaman koleksi pada semua kawasan, yang dilakukan
dalam
bentuk
upaya-upaya
eksplorasi,
penelitian
dan
pengembangan, serta penerapan teknologi konservasi.
Pasal 6
Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dibentuk Badan
Koordinasi Konservasi Alam Daerah untuk tingkat Daerah, yang
beranggotakan unsur pengelolaa kawasan dan unsur lainnya dan
ditetapkan dengan Peraturan Walikota.
Pasal 7
Dalam melaksanakan tugasnya semua SKPD pengelola kawasan,
bertanggung jawab kepada Walikota dan akan melaporkan
perkembangan kawasan minimal 1 kali dalam 6 bulan.
Pasal 8
Seluruh biaya yang dibutuhkan pengelola kawasan dalam
pelaksanaan pembangunan fisik maupun pengelolah adminitrasi
dibebankan kepada APBD atau sumber-sumber pendanaan
lainnya yang diusahakan pengelola dengan persetujuan
Walikota.
Pasal 9
(1) Hal-hal terkait dengan pengelolaan kawasan dilakukan
sesuai peraturan perundang-undanganan yang berlaku.

-10(2) Pedoman pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1


ditetapkan oleh Badan Pengelola dengan persetujuan
Walikota.
BAB IV
PENUTUP
Pasal 10
Peraturan Walikota ini mulai berlaku sejak tanggal di undangkan.
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan peraturan Walikota ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kota Parepare.
Ditetapkan di Parepare
pada tanggal 08 Nopember 2011
Plt.WALIKOTA PAREPARE
WAKIL WALIKOTA,

SJAMSU ALAM
Diundangkan di Parepare
pada tanggal 08 Nopember 2011
SEKRETARIS DAERAH KOTA PAREPARE,
MUHAMMAD HATTA. B

BERITA DAERAH KOTA PAREPARE TAHUN 2011 NOMOR 54

Anda mungkin juga menyukai

  • PPOK
    PPOK
    Dokumen46 halaman
    PPOK
    redyhata
    Belum ada peringkat
  • Amdal Ibu Maudy
    Amdal Ibu Maudy
    Dokumen25 halaman
    Amdal Ibu Maudy
    Rhiny Elfshawolsaranghaekimhyunjoong
    Belum ada peringkat
  • Notulen Kegiata Materi 2
    Notulen Kegiata Materi 2
    Dokumen3 halaman
    Notulen Kegiata Materi 2
    Rhiny Elfshawolsaranghaekimhyunjoong
    Belum ada peringkat
  • 555 608 1 PB
    555 608 1 PB
    Dokumen6 halaman
    555 608 1 PB
    Rhiny Elfshawolsaranghaekimhyunjoong
    Belum ada peringkat
  • Anthrax Di Indonesia PDF
    Anthrax Di Indonesia PDF
    Dokumen8 halaman
    Anthrax Di Indonesia PDF
    Agus Iskandar
    Belum ada peringkat
  • Tipe Tipe Hipersensitivitas
    Tipe Tipe Hipersensitivitas
    Dokumen3 halaman
    Tipe Tipe Hipersensitivitas
    egyseptiansyah
    100% (1)
  • Bab Iv Metodologi Penelitian
    Bab Iv Metodologi Penelitian
    Dokumen7 halaman
    Bab Iv Metodologi Penelitian
    Rhiny Elfshawolsaranghaekimhyunjoong
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Metodologi Penelitian
    Bab Iv Metodologi Penelitian
    Dokumen7 halaman
    Bab Iv Metodologi Penelitian
    Rhiny Elfshawolsaranghaekimhyunjoong
    Belum ada peringkat
  • PPOK
    PPOK
    Dokumen46 halaman
    PPOK
    redyhata
    Belum ada peringkat
  • Makalah Imunologi Kanker
    Makalah Imunologi Kanker
    Dokumen28 halaman
    Makalah Imunologi Kanker
    Rhiny Elfshawolsaranghaekimhyunjoong
    100% (1)
  • Patofisiologi
    Patofisiologi
    Dokumen18 halaman
    Patofisiologi
    zakiahf
    Belum ada peringkat
  • 12345150
    12345150
    Dokumen75 halaman
    12345150
    Rhiny Elfshawolsaranghaekimhyunjoong
    Belum ada peringkat
  • Reaksi Hipersensitivitas
    Reaksi Hipersensitivitas
    Dokumen23 halaman
    Reaksi Hipersensitivitas
    Rhiny Elfshawolsaranghaekimhyunjoong
    Belum ada peringkat
  • KA
    KA
    Dokumen37 halaman
    KA
    Rhiny Elfshawolsaranghaekimhyunjoong
    Belum ada peringkat