Anda di halaman 1dari 30

Sistem Koloid

XI IPA 3

Sistem Dispersi
Dispersi adalah penyebaran yang merata dari dua
buah fasa. Kedua fasa tersebut adalah :

Fasa zat yang didispersikan (zat terlarut),


dikenal juga dengan istilah fasa terdispersi
atau fasa dalam
Fasa pendispersi (zat pelarut), dikenal
juga dengan istilah medium pendispersi
atau fasa luar
2

Terdapat tiga jenis


sistem dispersi,
yaitu :
Larutan sejati
Suspensi
Koloid
3

Perbedaan
Larutan, koloid dan suspensi

Larutan

Koloid

Suspensi

Homogen

Tampak
Homogen

heterogen

Stabil

Stabil

Tidak Stabil

Pengamatan mikroskop

Homogen

Heterogen

Heterogen

Jumlah fasa

Satu Fasa

Dua Fasa

Dua Fasa

Sistem dispersi

Molekuler

Bentuk campuran
Kestabilan

Penyaringan

Ukuran partikel

Tidak dapat
disaring

< 10-7 cm

Padatan Halus Padatan Kasar


Tidak dapat Di
saring dengan
kertas saring
biasa, kecuali
dengan kertas
saring ultra

Dapat disaring

10-7 cm s.d 10- > 10-5 cm 5

Pengelompokan sistem koloid


Terdispersi

Padat

Cair

Gas

Medium

Padat
Cair
Gas

Emulsi
Sol Padat
Padat
Emulsi
Sol Cair
Cair
Aerosol Aerosol
Padat
Cair

Busa
Padat
Buih
Larutan
Sejati

Kombinasi antara zat terdispersi gas dan


medium pendispersi gas, selalu dan pasti akan
6
membentuk larutan sejati, bukan koloid.

Sol padat (padat-padat)


Sistem koloid ini terbentuk dari fasa
terdispersi berupa padatan dan fasa
pendispersinya berupa padatan.

Emulsi Padat (cair-padat)


Sistem koloid ini
terbentuk dari fasa
terdispersi berupa cairan dan
fasa pendispersinya berupa
padatan.

Busa padat (gaspadat)

Sistem koloid
ini terbentuk dari
fasa terdispersi
berupa gas dan fasa
pendispersinya
berupa padatan.
9

Sol (padat-cair)
Sistem koloid ini
terbentuk dari fasa
terdispersi berupa
padatan dan fasa
pendispersinya berupa
cairan.

10

Emulsi (cair-cair)
Sistem koloid ini
terbentuk dari fasa
terdispersi berupa cairan
dan fasa pendispersinya
berupa cairan.

11

Buih / Busa (gas-cair)

Sistem koloid ini


terbentuk dari fasa
terdispersi berupa gas
dan fasa pendispersinya
berupa cairan.
12

Arosol Padat
(padat-gas)
Sistem koloid
ini terbentuk dari
fasa terdispersi
berupa padatan
dan fasa
pendispersinya
berupa gas.

13

Areosol (cair-gas)

Sistem koloid
ini terbentuk dari
fasa terdispersi
berupa cairan
dan fasa
pendispersinya
berupa gas.
14

Sifat Koloid

15

Gerak Brown
Gerak Brown
adalah gerak acak atau
gerak zig zag dari
partikel koloid. Gerakan
ini merupakan gerakan
tidak beraturan. Terjadi
karena adanya
tumbukan antara partikel
medium pendispersi dan
partikel zat terdispersi
16

Efek Tyndall
Efek tyndall adalah efek
penghamburan cahaya
oleh partikel koloid

17

Adsopsi

Partikel koloid mampu


menyerap molekul netral atau
ion pada permukaannya.

Contoh : Pemutihan gula tebu, Norit, Penjernihan air 18

Elektroforesis
Suatu proses
pemisahan
koloid
bermuatan
dengan
menggunakan
beda potensial
yang cukup
tinggi

19

Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel
koloid karena rusaknya stabilitas sistem
Penyebab koagulasi :
pemanasan atau pendinginan
penambahan elektrolit
penggabungan koloid yang berbeda muatan
proses elektroforesis
20

Koagulasi dalam kehidupan sehari-hari

Pembentukan
Delta sungai

Pembuatan Tahu
21

Koloid liofil dan liofob


Koloid liofil adalah koloid yang di dalamnya
terdapat gaya tarik menarik cukup kuat
antara zat terdispersi dengan mediumnya
Conton : agar agar, sol kanji
Koloid liofob adalah koloid yang di dalamnya
terdapat gaya tarik menarik lemah antara zat
terdispersi dengan mediumnya
Contoh : susu, sol belerang, sol Fe(OH)3

22

Dialisis
Dialisis adalah proses penyaringan partikel
koloid dari ion-ion yang teradsorpsi.

K o lo id
M e m b ra n
s e m ip e rm e a b e l
F a s a p e n d is p e rs i

23

PEMBUATAN
KOLOID
24

Dua cara pembuatan koloid


Larutan
Koloid

Dispersi
Kondensasi

Suspensi

25

Cara kondensasi
Reaksi redoks
Pembuatan sol belerang
2H2S (g) + SO2 (aq) 3S (s) + 2H2O (l)
Pembuatan sol emas
AuCl3 (aq) + 3FeSO4 (aq) Au (s) + Fe2(SO4)3 (aq)
+ FeCl3 (aq)
Reaksi hidrolisis
Pembuatan sol Al(OH)3
AlCl3 (aq) + 3H2O (l) Al(OH)3 (s) + 3HCl (aq)
Pembuatan sol Fe(OH)3
FeCl3 (aq) + 3H2O (l) Fe(OH)3 (s) + 3HCl (aq)

26

Cara kondensasi
Reaksi penggaraman
AgNO3 (aq) + NaCl (aq) AgCl (s) +
NaNO3 (aq)
Na2SO4 (aq) + Ba(NO3)2 (aq) BaSO4 (s)
+ 2NaNO3 (aq)
Proses penjenuhan larutan
Ke dalam larutan jenuh kalium asetat
dalam air ditambahkan alkohol, maka
akan terbentuk koloid berupa gel

27

Cara dispersi
Cara mekanik
Koloid dibuat dengan cara
penggerusan partikel yang akan
dibuat koloid
Busur bredig
Digunakan untuk pembuatan sol
logam
28

Cara dispersi
Peptisasi
Endapan diubah menjadi partikel koloid
dengan bantuan zat pempeptisasi (zat
pemecah)
Homogenisasi
Mirip dengan cara mekanik, pada
homogenesasi elmulsi yang terbentuk
dimasukkan ke dalam alat homogenizer.
29

Terima kasih

30

Anda mungkin juga menyukai