XI IPA 3
Sistem Dispersi
Dispersi adalah penyebaran yang merata dari dua
buah fasa. Kedua fasa tersebut adalah :
Perbedaan
Larutan, koloid dan suspensi
Larutan
Koloid
Suspensi
Homogen
Tampak
Homogen
heterogen
Stabil
Stabil
Tidak Stabil
Pengamatan mikroskop
Homogen
Heterogen
Heterogen
Jumlah fasa
Satu Fasa
Dua Fasa
Dua Fasa
Sistem dispersi
Molekuler
Bentuk campuran
Kestabilan
Penyaringan
Ukuran partikel
Tidak dapat
disaring
< 10-7 cm
Dapat disaring
Padat
Cair
Gas
Medium
Padat
Cair
Gas
Emulsi
Sol Padat
Padat
Emulsi
Sol Cair
Cair
Aerosol Aerosol
Padat
Cair
Busa
Padat
Buih
Larutan
Sejati
Sistem koloid
ini terbentuk dari
fasa terdispersi
berupa gas dan fasa
pendispersinya
berupa padatan.
9
Sol (padat-cair)
Sistem koloid ini
terbentuk dari fasa
terdispersi berupa
padatan dan fasa
pendispersinya berupa
cairan.
10
Emulsi (cair-cair)
Sistem koloid ini
terbentuk dari fasa
terdispersi berupa cairan
dan fasa pendispersinya
berupa cairan.
11
Arosol Padat
(padat-gas)
Sistem koloid
ini terbentuk dari
fasa terdispersi
berupa padatan
dan fasa
pendispersinya
berupa gas.
13
Areosol (cair-gas)
Sistem koloid
ini terbentuk dari
fasa terdispersi
berupa cairan
dan fasa
pendispersinya
berupa gas.
14
Sifat Koloid
15
Gerak Brown
Gerak Brown
adalah gerak acak atau
gerak zig zag dari
partikel koloid. Gerakan
ini merupakan gerakan
tidak beraturan. Terjadi
karena adanya
tumbukan antara partikel
medium pendispersi dan
partikel zat terdispersi
16
Efek Tyndall
Efek tyndall adalah efek
penghamburan cahaya
oleh partikel koloid
17
Adsopsi
Elektroforesis
Suatu proses
pemisahan
koloid
bermuatan
dengan
menggunakan
beda potensial
yang cukup
tinggi
19
Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel
koloid karena rusaknya stabilitas sistem
Penyebab koagulasi :
pemanasan atau pendinginan
penambahan elektrolit
penggabungan koloid yang berbeda muatan
proses elektroforesis
20
Pembentukan
Delta sungai
Pembuatan Tahu
21
22
Dialisis
Dialisis adalah proses penyaringan partikel
koloid dari ion-ion yang teradsorpsi.
K o lo id
M e m b ra n
s e m ip e rm e a b e l
F a s a p e n d is p e rs i
23
PEMBUATAN
KOLOID
24
Dispersi
Kondensasi
Suspensi
25
Cara kondensasi
Reaksi redoks
Pembuatan sol belerang
2H2S (g) + SO2 (aq) 3S (s) + 2H2O (l)
Pembuatan sol emas
AuCl3 (aq) + 3FeSO4 (aq) Au (s) + Fe2(SO4)3 (aq)
+ FeCl3 (aq)
Reaksi hidrolisis
Pembuatan sol Al(OH)3
AlCl3 (aq) + 3H2O (l) Al(OH)3 (s) + 3HCl (aq)
Pembuatan sol Fe(OH)3
FeCl3 (aq) + 3H2O (l) Fe(OH)3 (s) + 3HCl (aq)
26
Cara kondensasi
Reaksi penggaraman
AgNO3 (aq) + NaCl (aq) AgCl (s) +
NaNO3 (aq)
Na2SO4 (aq) + Ba(NO3)2 (aq) BaSO4 (s)
+ 2NaNO3 (aq)
Proses penjenuhan larutan
Ke dalam larutan jenuh kalium asetat
dalam air ditambahkan alkohol, maka
akan terbentuk koloid berupa gel
27
Cara dispersi
Cara mekanik
Koloid dibuat dengan cara
penggerusan partikel yang akan
dibuat koloid
Busur bredig
Digunakan untuk pembuatan sol
logam
28
Cara dispersi
Peptisasi
Endapan diubah menjadi partikel koloid
dengan bantuan zat pempeptisasi (zat
pemecah)
Homogenisasi
Mirip dengan cara mekanik, pada
homogenesasi elmulsi yang terbentuk
dimasukkan ke dalam alat homogenizer.
29
Terima kasih
30