KU 4184 ANTROPOLOGI
Oleh:
Aditya Irfansyah
13507004
Sistem dan Teknologi Informasi
Dosen:
Dr. Chairil Nur Suregar, M.Sc
SOSIOTEKNOLOGI
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Suku Banjar adalah salah satu suku di Indonesia pada sejarahnya berasal dari
Kesultanan Banjar yang berada di Pulau Kalimantan. Suku ini merupakan campuran
dari beberapa suku di nusantara, seperti melayu dan keling yang datang ke Pulau
Kalimantan dan bercampur dengan Suku Dayak. Percampuran suku dayak yang masih
menjunjung tinggi penyembahan leluhur, animisme, dan kekuatan ilmu mistis dengan
suku-suku lain yang lebih modern pada saat itu menghasilkan Suku Banjar yang
menghasilkan kebudayaan yang unik.
Hingga saat ini, Suku Banjar menempati sebagian besar Kalimantan Selatan, dan kini
sudah menyebar ke provinsi lainnya, terutama Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur,
dan Riau.
BAB II
METODE PENELITIAN
II.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif ini
dilakukan dengan tinjauan pustaka oleh penulis untuk mencari tahu mengenai Suku
Banjar secara umum dan wawancara dengan beberapa narasumber yang mengerti dan
berhubungan dengan penelitian ini.
II.2 Narasumber
Narasumber yang kami wawancara untuk penelitian ini adalah tiga mahasiswa yang
berasal dari Suku Banjar dengan lama tinggal di kampung halaman yang berbeda-beda,
yaitu:
1. Raif, orang tua masih tinggal di desa Suku Banjar dan saat ini baru
menyelesaikan pendidikan S-1 di Surabaya.
2. Ridho, tumbuh besar di kota modern, namun sempat menempuh pendidikan
SMA di Kalimantan Selatan, dan saat ini sedang menempuh pendidikan S-2 di
Bandung.
3. Anshari, tumbuh besar di kota modern, namun sempat menempuh pendidikan
SMA di Kalimantan Selatan, dan saat ini baru menyelesaikan pendidikan S-1 di
Surabaya dan kembali ke Kalimantan Timur.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
III.1 Kehidupan Suku Banjar
Suku Banjar berasal dari Kesultanan Banjar yang secara historis merupakan campuran
dari beberapa suku ras, terutama dari Suku Dayak yang bercampur dengan pendatang
seperti Melayu dan Keling. Kehidupan Suku Banjar tidak banyak berbeda dengan sukusuku lainnya, namun karena pengaruh Agama Islam yang kental, beberapa perbedaan
dari percampuran Agama Islam ke kehidupan sehari-hari, seperti penggunaan huruf
Jawi (Arab Jawi) dalam tulisan.
7. Akad, proses ini terdiri dari dua hal, yaitu nikah didepan penghulu sesuai
aturan agama islam, yang dilanjutkan ritual kawinan dengan dua proses pada
poin selanjutnya.
8. Manurunkan dan Maarak, proses selamatan kecil di rumah mempelai pria lalu
kemudian berjalan kerumah mempelai wanita diiringi keluarga dengan
mengucap doa dan shalawat nabi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
IV.1 Kehidupan Suku Banjar
Kehidupan sehari-hari Suku Banjar tidak banyak berbeda dengan suku-suku lain dimana
Islam menjadi agama mayoritas. Namun, karena kentalnya pengaruh agama Islam
dalam kehidupan, upacara-upacara adat yang dilakukan hanya yang bersifat keagamaan,
misalkan peringatan untuk seseorang yang meninggal dalam jangka waktu tertentu (7
hari, 100 hari, 1000 hari, dan lain-lain). Saat ini tidak ada festival atau upacara
mengenai kebudayaan seperti yang dilakukan di kota-kota lain di Kalimantan (seperti
Erau di Kutai Kartanegara dan Tha Tung Cap Go Meh di Singkawang) oleh Suku
Banjar.
Raif yang berasal dan tumbuh besar di sebuah desa diantara Banjarmasin dan
Palangkaraya ini mendapatkan banyak hal mengenai ilmu mistis. Raif sering dibawa ke
guru, yang berlokasi di pedalaman hutan, untuk belajar beberapa ilmu mistis dan atau
Jimat perlindungan Suku Banjar biasanya berupa tulisan arab dalam sebuah kertas kecil
yang kemudian ditempatkan pada barang-barang yang sering digunakan sehari-hari.
Raif mengatakan kebanyakan pemuda Suku Banjar menaruh jimat tersebut di dalam
saku celana atau ditempelkan ke sisi dalam ikat pinggang. Jimat dalam bentuk barang
seperti batu jarang dilakukan oleh Suku Banjar di desanya.
BAB V
SIMPULAN
V.1 Simpulan
Dari hasil penelitian yang kami lakukan, maka kami dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Kehidupan Suku Banjar sangat dekat dengan agama, penyembahan leluhur,
dan ilmu mistis. Hal ini diterapkan dalam kehidupan dan ibadah sehari-hari,
pernikahan, dan ilmu mistis yang diperoleh dan digunakan untuk kondisikondisi tertentu.
2. Budaya-budaya kehidupan Suku Banjar diteruskan dengan mengajarkan halhal tersebut kepada keturunan sejak kecil dan membekali mereka dengan ilmuilmu yang dimiliki orang tua agar keturunan mereka merasakan efeknya dan
percaya untuk ikut meneruskan budaya-budaya tersebut.
3. Kehidupan modern mempengaruhi tingkat kepercayaan keturunan Suku Banjar
dengan budaya-budaya kehidupan Suku Banjar terutama yang berhubungan
dengan penyembahan leluhur dan ilmu mistis. Hal ini terjadi sebagian besar
terhadap keturunan yang berpindah atau merantau ke kota lain dengan budayabudaya modern yang lebih kental.
V.2 Saran
Saran mengenai hasil penelitian ini adalah:
1. Karena sedikitnya upacara dalam budaya Suku Banjar, upacara pernikahan
sebagai
upacara
yang
paling
sering
dilaksanakan
sebaiknya
dijaga
kesesuaiannya dengan tradisi yang asli agar budaya Suku Banjar tidak berubah
atau hilang.
2. Pemberian ilmu kepada keturunan menjadi satu-satunya cara agar keturunan
merasakan hasil dan manfaat dari ilmu tersebut, apabila ia akan berpindah ke
kota modern dan ditakutkan ia tidak ingin mengikuti atau tidak ingin percaya
ilmu mistis Suku Banjar.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Suku Banjar. Dilihat 12 Desember 2012.
http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Banjar
Anonim. Sekilas Proses Perkawinan Adat Banjar. 2007. Dilihat 12 Desember 2012.
http://kerajaanbanjar.wordpress.com/2007/03/14/sekilas-proses-perkawinan-adat-banjar/