PENDAHULUAN
Hutan dan semua kegiatan yang berkaitan dengan dunia kehutanan saat ini
tengah menghadapi tantangan baru mengikuti perkembangan zaman. Jika sejak
awal munculnya peradaban manusia hingga sampai masa revolusi industri hutan
hanya dianggap sebagai penyedia bahan baku dan sumber kayu sebagai bahan
bakar, maka sekarang hutan lebih diharapkan fungsi ekologisnya yang meliputi
penyerap karbon, penyeimbang siklus air, sebagai paru-paru dunia, habitat bagi
spesies-spesies eksotis, dan masih banyak fungsi ekologis lainnya. Kegiatan
pengelolaaan hutan tidak luput dari perubahan mengikuti perubahan tuntutan
terhadap hutan itu sendiri. Jika semula kegiatan pengelolaan hutan hanya berfokus
pada kegiatan pemanenan dan produksi kayu, maka sekarang kegiatan
pengelolaan hutan dituntut untuk lebih berfokus pada pemanfaatan dan
memaksimalkan fungsi ekologis hutan, selain juga peningkatan kesejahteraan
masyarakat sekitar hutan.
Akan tetapi, untuk memenuhi tuntutan memaksimalkan fungsi ekologis
tidaklah mudah, kegiatan pemanenan sumberdaya kayu dari hutan alam yang telah
berlangsung selama berabad-abad telah sangat merusak kondisi hutan, bahkan
dibeberapa tempat, hutan alam sudah hilang sama sekali. Sementara hutan alam
yang masih tersisa terus berkurang jumlahnya. Indonesia sendiri telah mengalami
kerusakan hutan yang cukup parah. Berdasarkan citra landsat pada tahun 2000,
diketahui kurang lebih sebesar 50,76 juta Ha kawasan hutan telah gundul. Bahkan
di pulau Jawa, tutupan hutan hanya tersisa sebesar 3,2 juta Ha atau hanya sebesar
22% dari total luas daratan pulau Jawa (Handadhani, 2005).
Dengan tingkat kerusakan hutan seperti itu, akan semakin sulit bagi hutan
untuk memenuhi fungsi ekologisnya pada dunia. Sementara akibat dari kehilangan
sejumlah besar hutan alam sudah semakin dirasakan, maka perbaikan kawasan
hutan yang rusak secepat mungkin harus dilakukan. Selain perbaikan dalam
kawasan hutan, memaksimalkan setiap lahan diluar kawasan hutan konvensional
untuk ditanami pohon juga penting untuk dilakukan. Salah satu contoh tindakan
memaksimalkan penanaman pohon diluar kawasan hutan adalah dengan
membangun hutan kota di areal pemukiman warga.
2;
3;