diharapkan akan diperoleh harga yang relatif lebih baik, sehingga dapat meningkatkan
pendapatan petani, penerimaan devisa dan sekaligus menciptakan lapangan kerja baru.
Untuk mendapatkan tingkat mutu tsb, maka peran teknologi pasca panen dengan
aspek-aspeknya seperti pemanenan; penanganan bahan segar; pengawetan; pengolahan dan
pembinaan mutu sangat ditentukan. Bahasan kita kali ini akan lebih difokuskan pada aspek
pengolahan biji metenya saja.
Untuk proses pengolahan biji mete sendiri ada empat tahap, yaitu pengeringan bije
mete. Kemudian biji mete dikupas untuk mendapatkan isi dari biji mete tersebut dan yang
terakhir adalah pengeringan isi dari biji mete tersebut.
Salah satu hambatan dalam pengolahan biji mete adalah cara mengupas untuk
memperoleh bijinya secara utuh. Hal ini mengingat adanya bentuk; sifat-sifat kulit serta
adanya CKBM tadi yang bersifat racun dan berkarat.
Alternatif yang diberikan penulis untuk mengatasi masalah diatas yaitu menciptakan
sebuah alat pengupas yang tetap menjaga tekstuk bentuk dari biji mete tersebut. Kemudian
alat yang digunanak mudah dioperasikan serta ramah lingkungan, mengingat pengolahan biji
mete tersebut dilakukan di usaha kecil menengah.
Prinsip kerja dari pengupas kulit biji mete, sangat sederhana, Pada dasarnya, ketika
kulit luar dipecah, isi dari biji tersebut tidak hancur. maka dari itu bagian yang bersentuhan
langsung dengan biji harus mengikuti bentuk dari biji tersebut. Sehingga, isi dari biji tersebut
tidak ikut rusak.
METODA PERANCANGAN
Metoda perancangan yang dipakai dalam perancangan alat ini adalah metoda yang di
susun oleh Gerhardt Pahl dan Wolfgang Beitz yang dipaparkan dalam buku Engineering
Design. Dalam buku ini metoda perancangan terbagi dalam tahapan :
Penentuan
Konsep
Perancangan
(Conceptual
Design),
diawali
dengan
menganalisis spesifikasi yang telah ada, hal ini sebagai dasar pembuatan abstraksi dari
permasalahan. Dilanjutkan dengan membuat struktur fungsi yang mengambarkan
hubungan antara input, proses dan output. Sehingga untuk menggabungkan antara prinsip
pemecahan masalah dengan yang lainnya untuk mendapat beberapa varian solusi.
Perancangan Rinci (Detail Design), Pada tahap ini adalah proses perancangan dalam
bentuk gambar dala artian gambar tersusun dan gambar jadi termasuk daftar komponen,
spesifikasi bahan, toleransi dan lain-lain yang secara keseluruhan merupakan dokumen
dalam pembuatan mesin atau produk. Tahap ini masih diikuti tahap evaluasi untuk
melihat kembali apakah alat, mesin, atau system tersebut telah memenuhi spesifikasi,
dapat dibuat secara ekonomis, dan semua dokumen telah lengkap.
KONSEP PERANCANGAN
Pada penjabaran pendaluan yang menjabarkan klasifikasi alat pengupas biji mete yakni
pada mesin sederhana yang bisa digunakan dengan praktis dan cara penyimpanan yang tidak
terlalu rumit sehingga praktis dan efektif.
Dari data diatas, maka didapat gambaran komponen yang akan membentuk/menyusun mesin
sederhana khususnya pada pengupas biji mete, maka dapat disusun suatu skema klasifikasi yang
disebut dengan matriks morfologi, dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
MATRIK MORFOLOGI
Spesifikasi bentuk-bentuk tang (catut):
BAGIAN
VARIAN
landasan
pisau
Baut
Karena ulir hanya di ujung baut, sehingga saat proses pemotongan, lubang pisau tidak
rusak karena gesekan dengan ulir.
Gambaran Produk
Analisis Perhitungan
a.
F batang
100
Ma = 0
F Tangan = 30kg
F Mete
50
0
V = 0
Fbatang + F tangan - Fmete = 0
Fbatang = - 30 + 180 = 150 kg
Mb = Ftangan . 500
= 30 . 500
= 15000 kg mm
b. Bahan pisau ST 60
bengkok: ijin / ak
: 60 /10 = 6 kg/mm2
Wb = Mb/ b
= 15000 kg mm / ( 6 kg /mm2 )
= 2500 mm3
1
t H3
2
2500 mm3=
1
H
2
1
3
3
2500 mm = t H
6
1
3
2
2500 mm = t(5 t)
6
6 . 25. 2500 mm3=t 3
= 5 .8
= 40 mm
Jadi tinggi pisau 40 mm sudah aman karena di ambil dari tegangan
bengkok yang dijinkandan bahan yang sesuai digunakan adalah ST 60.
c.
Baut
Bahan baut st 40
Di cek terhadap tegangan geser dengan Fb = 150kg
geser = Fb / A
D2
=
4
D 2=
150
ijin
0.8 x
10
4 x 150
40
x 0.8 x
10
D 2=59,68 mm2
D = 7,7
Diasumsikan menjadi 8 mm
Jadi diameter baut 8 mm sudah aman karena di ambil dari tegangan geser
yang dijinkan dari bahan st 40.
Gambar Kerja