Anda di halaman 1dari 24

Kelompok 5 :

Atika

wahyuni
Bella ardiyati
Eka saputri
Harry muchtadi

CILIATA

Ciliata Merupakan kelas terbesar


dari protozoa
Ciliata (latin, cilia = rambut kecil)
atau Ciliophora/Infosoria
yang bergerak dengan cilia (rambut
getar).
Ciliata adalah hewan yang berbulu
getar.
Silia berfungsi untuk bergerak,
Menangkap makanan dan untuk
menerima
rangsangan
dari
lingkungannya.

Ciri-ciri ciliata
Terdapat

rambut getar atau (silia)


mempunyai sel yang memiliki dua inti yaitu
makronukleus dan mikronukleus
Bentuk tubuh nya tetap dan oval
Habitatnya banyak ditempat berair (air tawar dan laut)
Ada yang hidup bebas dan ada juga yang parasit
Reproduksi secara aseksual dan seksual

Reproduksi ciliata
Ciliata berkembang biak melalui 2 cara yaitu :

Aseksual

(pembelahan biner)
Seksual (konjugasi)

Aseksual

Aseksual (pembelahan biner) yaitu


satu sel membelah menjadi 2,
kemudian menjadi 4, 8, dan
seterusnya. Pembelahan ini diawali
dengan
mikronukleus
yang
membelah
dan
diikuti
oleh
pembelahan
makronukleus.
Kemudian akan terbentuk 2 sel
anak setelah terjadi penggentingan
membran plasma. masing-masing
sel anak tersebut identik dan sel
mempunyai dua nukleus dan
sitoplasma

Seksual

Dua sel saling berdekatan dan saling menempelkan


bagian mulutnya
Mikronukleus membelah berturut-turut menjadi
empat
mikronukleus,
makronukleusnya
lenyap/menghilang
Tiga mikronukleus lenyap, satu mikronukleus
membelah lagi menjadi dua mikronukleus yang
berbeda ukurannya (besar dan kecil), kemudian
mikronukleus yang kecil dipertukarkan antar dua sel
tersebut yang berlekatan tadi sehingga menghasilkan
zigot nukleus. Setelah itu sel memisah.
Selanjutnya zigot nukleus membelah tiga kali berturut
turut menghasilkan delapan inti baru
Kemudian tiga inti lenyap, empat inti bergabung
menjadi makronukleus dan satu inti menjadi
mikronukleus.
Pada akhirnya akan membelah dua kali berturut-turut
yang menghasilkan empat sel baru.

Contoh Ciliata

Ciliata
1)

Paramaecium caudatum:

a.

bentuk tubuh seperti sandal, hidup bebas di


air tawar
mempunyai sitostom (celah mulut) pada
membran plasma, dan selnya diselubungi
oleh pelikel.
Mempunyai dua macam nukleus yaitu
mikronukleus dan makronukleus.
Mempunyai dua macam vakuola yaitu
vakuola makanan berfungsi utk membantu
mencerna makanan dan vakuola kontraktil
berfungsi utk mengeluarkan sisa makanan
cair (ekskresi).
Rereproduksi secara aseksual dengan
membelah diri dengan arah transversal, dan
seksual dengan konjugasi.

b.

c.
d.

e.

Ciliata
2. Stentor
berbentuk
seperti
terompet, dengan barisan
silia yang rapat di sekeliling
mulutnya, memiliki tangkai
yang melekat pada suatu
tempat. Stentor hidup di air
sawah atau air yang
menggenang yang banyak
mengandung
bahan
organik.

Ciliata
3. Didinium
didinium merupakan
predator pada
ekosistem perairan,
yaitu pemangsa
Paramaecium

Ciliata
4.Vortisella
Bentuk
seperti
lonceng,
bertangkai panjang dengan
bentuk lurus atau spiral yang
dilengkapi silia sekitar mulutnya.
Hidup di air tawar, Makananya
berupa bakteri atau sisa-sisa
bahan organik yang masuk
bersama aliran air melalui celah
mulutnya

Ciliata
5.Stylonichia
bentuk seperti siput,
cilianya berkelompok.
Banyak
ditemukan
pada permukaan daun
yang terendam air

Ciliata
6. Balantidium coli
bersifat
parasit
pada
manusia, yaitu menyebabkan
penyakit diare berdarah yang
gejalanya
sama
dengan
penyakit
diare.
Inang
perantara penyakit ini adalah
babi,
yaitu
melalui
makanan/minuman
yang
tercemar oleh kotoran babi
yang
mengandung
Balantidium coli.

PERANAN CILIATA BAGI KEHIDUPAN

Ciliata menguntungkan :
a) seperti Didinium, mirip
ceret bertangkai.
Didinium
juga
sebagai
predator di
air tawar.

Ciliata merugikan :

a) Balantidium coli,

hidup
parasit di dalam usus
manusia
dan
dapat
menyebabkan gangguan
pada perut, dan juga
dapat menyebabkan diare
berdarah

Ciliata merugikan
Balantidium coli

merupakan protozoa usus manusia


yang terbesar dan satu-satunya
golongan ciliata manusia yang patogen
Dapat menimbulkan balantidiasis atau
ciliate dysenteri.
sumber utamanya adalah babi sebagai
reservoir host, dan hidup di dalam usus
besar manusia, babi dan kera.
B.coli dalam siklus hidupnya memiliki 2
stadium, yaitu stadium tropozoit dan
kista.

MORFOLOGI

Tropozoit
berbentuk lonjong
Tubuh tertutup silia pendek, kecuali di
daerah mulut silia lebih panjang (adoral cilia).
Bagian anterior terdapat cekungan
dinamakan peristom dan terdapat mulut
(sitostom), tidak memiliki usus namun
dibagian
posterior
memiliki
anus
(cystostome).
Terdapat 2 inti yang terdiri dari makronukleus
dan
mikronukleus.
Terdapat
vakuole
makanan (berisi sisa makanan ; bakteri,
leukosit, erithrosit, dll)
Tropozoit tidak dapat lama hidup di luar
badan

Lanjutan. . . . .

Kista
berbentuk bulat
Dinding sel dua lapis, sitoplasma
bergranul, terdapat makro &
mikronukleus serta sebuah badan
refraktil.
kista dapat hidup selama beberapa
minggu diluar badan.
Kista yang dapat hidup di luar badan
adalah bentuk infektif. Bila tertelan
oleh hospes baru, maka dinding kista
hancur dan trofozoit yang dilepaskan
masuk dinding usus, dan
memperbanyak diri.

proses penularan balantidiasis

Umumnya kista tertelan melalui kontaminasi


pada makanan dan air.
Setelah tertelan, terjadi excystation pada
usus halus, dan tropozoit berkoloni di usus
besar
Tropozoit dalam lumen usus besar akan
memperbanyak diri dengan cara pembelahan
binary fission
Kemudian Tropozoit menjadi kista infektif
Beberapa tropozoit menginvasi ke dinding
usus besar dan berkembang, dan
sebagiannya kembali ke lumen dan
memisahkan diri.
Kemudian kista matang keluar bersama tinja

Gejala
Kebanyak infeksinya asimptomatik dan sembuh
sendiri. secara klinis dibagi dalam infeksi sedang
dan akut serta infeksi kronis
Infeksi sedang dan akut: gejala sama dengan
ameabiasis yaitu diare, disentri, kolik abdomen,
mual, muntah serta tinja encer, mengandung
lendir darah dan nanah . Defekasi sehari 6-15
kali .
Infeksi kronis : diare hilang timbul , diselingi
konstipasi, nyeri pada colon, anemia, dan
kaheksi

Diagnosis

Secara klinik balantidiasis dapat dikacaukan


dengan disentri lain dan demam usus. Diagnosis
tergantung
pada
berhasilnya
menemukan
trofozoit dalam tinja encer dan lebih jarang pada
penemuan kista dalam tinja padat.
dan tinja harus diperiksa beberapa kali, karena
pengeluaran parasit dari badan manusia
berbeda-beda. Pada penderita dengan infeksi di
daerah sigmoid-rectum, pemakaian sigmoidiskop
berguna untuk mendapatkan bahan pemeriksaan.
Diagnosis laboratorium dapat ditentukan dengan
pemeriksaan tinja untuk menemukan bentuk kista
atau tropozoit Balantidium coli.

pengobatan

Obat-obatan yang sering digunakan


adalah
dari
golongan
diiodohidroksikinolin
(di-iodokin),
tetrasiklin, atau metronidazole.

Pencegahan
Pencegahan

dilakukan
dengan
menghindari
pencemaran makanan
dan minuman dari tinja
penderita atau babi.

Epidemiologi

Pada
manusia
frekuensi
Balantidium
coli
rendah,
sedangkan frekuensi pada
babi tinggi berkisar anatar 63
- 91%. Babi mengandung
Balantidium
coli
dan
Balantidium suis.
Yang menular pada manusia
yaitu balantidium coli dan
menjadi patogen didalam
usus manusia

Balantidium coli
Balantidium suis

Balantidium
coli dapat
menular

Anda mungkin juga menyukai