BAB IX
MEDAN MAGNET
OLEH :
Ir. Oyas Wahyunggoro, M.T., Ph.D.
FISIKA ELEKTRO
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
ii
A. Pendahuluan
B. Penyajian
10
12
12
12
12
13
13
A. Pendahuluan
A.1 Deskripsi Singkat
Pada Bab ini akan dibahas tentang : teori magnet dan gaya magnet, gaya
magnet pada konduktor berarus, torsi dan kalang arus dalam medan magnet,
gerakan partikel bermuatan dalam medan magnet, serta gaya Lorentz dan
aplikasinya
A.2 Manfaat, Relevansi
Bab ini bermanfaat sebagai pemahaman tentang medan dan gaya magnet.
A.3 Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mempelajari Bab ini mahasiswa akan dapat : memahami teori tentang
magnet dan gaya magnet, gaya magnet dalam hubungannya dengan arus listrik,
prinsip dasar motor listrik, dan teori-teori tentang gerakan maupun gaya magnet.
B. Penyajian
Gaya magnet banyak dipakai untuk berbagai aplikasi, seperti : motor listrik,
tabung gambar TV, microwave oven, loudspeaker, printer, disk drive, kompor
induksi, dsb. Aspek dasar magnet adalah berkenaan dengan magnet permanen
yang menarik benda-benda besi yang tidak termagnetisasi atau menolak magnet
yang lain. Dasar kemagnetan adalah interaksi muatan listrik yang bergerak. Tidak
seperti gaya listrik yang beraksi pada muatan-muatan listrik bergerak maupun
diam, gaya magnet beraksi hanya pada muatan-muatan yang bergerak.
Gaya listrik muncul dalam dua tahap : (1) sebuah muatan menghasilkan
medan listrik dalam ruangan di sekitarnya, dan (2) muatan kedua menanggapi
medan tersebut. Gaya magnet juga muncul dalam dua tahap : (1) muatan atau
kumpulan muatan yang bergerak (yakni arus listrik) menghasilkan medan magnet,
dan (2) arus atau muatan bergerak yang kedua menanggapi medan tersebut
sehingga mengalami gaya magnet.
B.1 Kutub Magnet Versus Muatan Listrik
Konsep kutub magnet mirip dengan muatan listrik, dan kutub utara-selatan
magnet analog dengan muatan positif-negatif listrik. Namun ada sedikit
perbedaan. Kalau muatan positif-negatif listrik dapat terisolasi, kutub utaraselatan magnet tetap eksis walaupun batang magnet dipotong-potong menjadi
kecil-kecil, seperti terlihat di Gambar 9.1.
Gambar 4.1. Pemotongan batang magnet, tetap menghasilkan magnet dua kutub,
hanya kemagnetannya jadi melemah
E di sekelilingnya, dan
F =q
E
(9-1)
dengan
|q| adalah magnitude muatan dan adalah sudut yang diukur dari
arah v
B
ke arah
F =q v
B
yang untuk menentukan arah gaya magnet dapat dilihat di Gambar 9.4.
(9-2)
Gambar 9.4. Menentukan arah gaya magnet di partikel bermuatan yang bergerak
Dari Persamaan (9-1), satuan B harus sama dengan satuan F/qv. Dengan
demikian sesuai dengan SI, satuan B adalah N.s/C.m atau N/A.m atau disebut
tesla (T). Satuan lain adalah gauss (1 G = 10 -4 T). Instrumen untuk mengukur
medan magnet sering disebut gaussmeter.
Medan magnet bumi adalah 1 G. Medan magnet dalam orde 10 T terjadi di
dalam interior atom dan merupakan sesuatu yang penting dalam analisis spektra
atom. Medan magnet terbesar yang dapat dihasilkan di dalam lab adalah sekitar 45
T. Beberapa elektromagnet arus terpulsa dapat menghasilkan medan dalam orde
120 T pada interval waktu yang singkat (orde ms). Medan magnet di permukaan
bintang neutron dikatakan bahwa besarnya sampai dalam orde 108 T.
Berdasar pembahasan masalah medan dan gaya magnet dapat dirangkum
sebagai berikut.
Medan magnet, B adalah daerah di sekitar magnet yang dipengaruhi oleh magnet.
Sedangkan gaya magnet, F adalah gaya yang dialami oleh objek yang berada di
dalam medan magnet. Garis medan magnet dapat dilihat di Gambar 9.5.
adalah
kecepatan muatan q dalam penghantar, dan B adalah medan magnet, maka gaya
magnet, FB, dapat dihitung menggunakan Persamaan (9-3).
F B= ( q . v d B ) n . A . L
Karena
I =n . q . v d A
(9-3)
Persamaan (9-4).
F B=B . I . L
(9-4)
(9-5)
Terlihat di Gambar 9.8(b) bahwa arah gaya magnet di titik 2 keluar sedangkan
di titik 4 masuk. Karena F2 dan F4 berlawanan arah dan tidak segaris maka timbul
torsi melingkar dengan pusat di titik O dengan rumus seperti terlihat di Persamaan
(9-6).
b
b
b
b
max =F 2 + F 4 =( I a B ) + ( I a B ) =I a b . B
2
2
2
2
(9-6)
Terlihat di Gambar 9.8(a) bahwa luasan a.b = A maka persamaan (9-6) berubah
menjadi Persamaan (9-7).
max =I . A . B
(9-7)
Gambar 9.9. Gerakan partikel bermuatan positi dalam medan magnet seragam
dengan arah menembus kertas
Jika kecepatan partikel bermuatan tegak lurus medan magnet seragam, maka
partikel akan bergerak di lintasan lingkaran dalam bidang yang tegak lurus medan.
Gaya magnet yang bekerja di muatan (FB) selalu menuju ke pusat lingkaran
sehingga membentuk gaya sentripetal. Gaya yang diperlukan untuk patikel tetap
berputar dapat dirumuskan menggunakan Persamaan (9-8).
F=m . ar=
m . v2
r
(9-8)
Substitusi dengan Persamaan (9-1) untuk kondisi tegak lurus dapat menghasilkan
jejari seperti di Persamaan (9-9).
r=
m.v
q.B
(9-9)
10
dapat dicari
(9-10)
2 r 2 2 m
= =
v
qB
(9-11)
Secara tiga dimensi, gerakan partikel bermuatan dalam medan magnet seragam
membentuk lintasan helikal seperti terlihat di Gambar 9.10.
Gambar 9.10. Helical path pada gerakan partikel bermuatan dalam medan magnet
seragam.
11
C. Penutup
C.1 Soal Tes Formatif
Sebutkan dua perbedaan antara medan listrik dan medan magnet!
Soal biasanya diberikan dalam bentuk P.R. Jika jam tatap muka masih sisa, maka
soal dapat diberikan dalam bentuk Quiz.
C.2 Kunci/Jawaban Tes Formatif
1.
2.
Medan listrik memberikan gaya di setiap muatan q yang berada dalam medan,
sedangkan medan magnet menghasilkan gaya di setiap muatan bergerak
dalam medan.
Soal 2 butir soal. Nilai tes merupakan rerata semua butir soal. Sebagai loloh balik
bagi mahasiswa, pekerjaan yang sudah dievaluasi lalu dikembalikan ke mereka
untuk evaluasi diri. Dalam kontribusinya terhadap nilai akhir, tes ini termasuk
formatif.
12
13