Anda di halaman 1dari 7

UNIT 1 PENGUJIAN KOMPONEN ELEKTRONIS 1. PENDAHULUAN Tujuan dari praktikum unit 1 ini adalah: a.

Mempelajari karakteristik beberapa komponen dasar elektronis, yaitu: resistor, potensiometer, light dependent resistor, transformator, thermistor negative temperature coefficient (NTC) dan positive temperature coefficient (PTC), kapasitor, diode, transistor PNP dan NPN b. Menggunakan alat ukur elektronis untuk mengukur nilai hambatan dan kapasitansi dari komponen-komponen elektronis Pengenalan komponen-komponen dasar elektronis ini sangat penting karena aplikasi yang sangat beragam dari masing-masing komponen dalam dunia elektronika.Diantaranya adalah penggunaan resistor sebagai alat disipasi daya, penggunaan kapasitor sebagai alat penyimpan energi dalam bentuk medan listrik, penggunaan potensiometer sebagai alat pengubah volume pada peralatan audio, penggunaan LDR sebagai komponen pada lampu jalanan, transformator sebagai penaik/penurun tegangan, penggunaan thermistor pada thermometer berbasis hambatan, diode sebagai penyearah, maupun transistor sebagai penguat / amplifikasi. Dengan memahami karakter dari komponen dasar elektronika, akan lebih mudah untuk mempelajari rangkaian-rangkaian elektronik yang lebih kompleks. Dengan mengetahui pada umumnya besar orde dari hambatan suatu resistor atau kapasitansi suatu kapasitor, akan tumbuh sense tentang nilai normal besaran-besaran pada suatu rangkaian listrik. 2. ALAT DAN BAHAN Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini: a. Multimeter digital b. 5 buah resistor c. Potensiometer d. Light Dependent Resistor (LDR) e. Transformator f. Thermistor NTC dan PTC g. Soldir listrik h. 4 buah Kapasitor i. Dioda j. Transistor PNP dan NPN 3. GAMBAR RANGKAIAN DAN ANALISA Berikut gambar / symbol masing-masing komponen pada rangkaian listrik: a. Kapasitor (C): Satuan: Farad b. Resistor (R):

Satuan: Ohm c. Potensiometer:

Komponen yang nilai hambatannya bisa diubah dengan cara menggeser kenop d. Light Dependent Resistor (LDR)

Komponen yang nilai hambatannya berubah bergantung pada intensitas cahaya yang mengenai permukaannya e. Transformator

Berfungsi untuk menaikkan / menurunkan tegangan f. Thermistor Komponen yang nilai hambatannya bergantung signifikan pada suhu melebihi resistor pada umumnya g. Dioda

Secara ideal mengalirkan arus untuk forward bias (tegangan maju) dan tidak mengalirkan arus untuk reverse bias (tegangan mundur) h. Transistor PNP dan NPN (Jenis BJT)

Terdiri dari tiga buah semikonduktor yang disambung dengan jenis berbeda. Berfungsi melakukan proses amplifikasi / penguatan arus atau tegangan dan bisa juga sebagai saklar 4. HASIL PENGUJIAN a. Pengujian Resistor Nilai awal multimeter = 0,8 ohm No Kode Warna Nilai Terbaca 2

Nilai Terukur

Toleransi Nilai Susut

1 2 3 4 5

Merah-MerahMerah-Emas Cokelat-HitamJingga-Emas Kuning-Ungu-JinggaEmas Abu-Merah-CokelatEmas Merah-MerahKuning-Emas

(Ohm) 22. 102 10.103 47.103 82.10 22.104

(Ohm) 2140 9600 46300 819 217600

5% 5% 5% 5% 5%

(Ohm) 60 400 700 1 2400

b. Pengujian Potensiometer B1K No Posisi (derajat) 1 45 2 90 3 135 4 Maksimal c. Pengujian LDR No Kondisi 1 Terbuka 2 Terhalang Telapak Tangan 3 Tertutup jari secara rapat

Nilai Terbaca (Ohm) 148,4 378 600 1147

Nilai Terbaca (kilo Ohm) 1,98 8,16 120,2

d. Pengujian Tahanan Transformator No Kumparan Primer Besar Tahanan (Ohm) 1 0 dengan 110 27 2 0 dengan 220 81 3 110 dengan 220 40 4 e. Pengujian Tahanan NTC dan PTC No Jenis Posisi 1 NTC Netral 2 NTC Dipanasi 3 PTC Netral 4 PTC Dipanasi f. Pengujian Kapasitor Nilai awal=0,4 nF Kapasitor 10 K Terukur (F) 0,010

Kumparan Sekunder 0 dengan 20 0 dengan 15 20 dengan 20 15 dengan 15

Besar Tahanan (Ohm) 3 3 8,4 4

Besar Tahanan (Ohm) 2,9 2,5 24,7 32,9

100 K 0,0956

220 K 0,2323

1 F 0,969

g. Pengujian Dioda 3

Merah Anoda; Hitam-Katoda 1,58 MOhm

Hitam-Anoda; Merah-Katoda 2,32 MOhm

h. Pengujian Transistor I. PNP No Kondisi 1 Merah-Basis; Hitam-Kolektor 2 Merah-Basis; Hitam-Emitor 3 Merah-Kolektor; Hitam-Emitor 4 Hitam-Basis; Merah-Kolektor 5 Hitam-Basis; Merah-Emitor 6 Hitam-Kolektor; Merah-Emitor II. NPN No 1 2 3 4 5 6

Terbaca (MOhm) Infinite Infinite Infinite 3,83 3,81 Infinite

Kondisi Merah-Basis; Hitam-Kolektor Merah-Basis; Hitam-Emitor Merah-Kolektor; Hitam-Emitor Hitam-Basis; Merah-Kolektor Hitam-Basis; Merah-Emitor Hitam-Kolektor; Merah-Emitor

Terbaca (MOhm) 2,200 2,500 Infinite Infinite Infinite Infinite

5. ANALISA HASIL PENGUJIAN a. Pengujian Resistor Untuk mengukur nilai hambatan, kenop multimeter harus diarahkan ke posisi meter. Aturan warna pada resistor adalah: I. Warna pertama dan kedua menunjukkan nilai dengan ketentuan: hitam=0, cokelat=1, merah=2, jingga=3, kuning=4, hijau=5, biru=6, ungu=7, abu=8, putih=9 II. Warna ketiga menunjukkan orde atau 10n dengan ketentuan sama seperti di atas III. Warna keempat menunjukkan persen toleransi dengan ketentuan: Cokelat=1%, emas=5%, perak=10%, polos=20% Dengan aturan di atas, dapat diketahui nilai seharusnya dari resistor. Tetapi, karena ketidakidealan bahan, nilai yang terukur ternyata kurang dari nilai yang terbaca dari kode warna atau terdapat nilai susut yang lebih besar dari 0, bervariasi mulai 1 ohm pada resistor Abu-Merah-Cokelat-Emas hingga orde ribuan Ohm pada resistor Merah-Merah-KuningEmas. Nilai hambatan pada umumnya berkisar antara orde kiloOhm hingga MegaOhm. Untuk pengukuran yang lebih akurat, nilai terukur harus dikurangkan dari nilai awal pada multimeter pada saat pencolok di-short, yaitu hambatan dari sistem multimeter dan kabel itu sendiri. b. Pengujian Potensiometer Potensiometer mempunyai tiga kaki dan hambatannya bervariasi jika kita memutar kenop. Untuk pencolok hitam disambung ke kaki kiri dan pencolok merah ke kaki tengah, nilai hambatan teramati semakin membesar jika diputar dari kiri ke kanan (searah jarum jam), bervariasi dari 148,4 Ohm pada posisi 45 derajat hingga 1147 Ohm pada posisi maksimum.

Karakteristik potensiometer ini banyak digunakan di peralatan elektronik termasuk untuk mengubah volume suara pada peralatan audio. c. Pengujian LDR LDR mempunyai nilai hambatan yang berubah saat intensitas cahaya yang diterima sensor berubah. Dapat diamati bahwa semakin kecil intensitas cahaya yang menyentuh sensor, semakin besar nilai hambatan dari LDR, bervariasi mulai dari 1,98 kOhm pada saat keadaan terbuka hingga 120,2 kilo Ohm pada saat sensor ditutup jari secara rapat. Karakteristik ini yang banyak dimanfaatkan diantaranya sebagai sensor cahaya pada kamera. d. Pengujian Tahanan Transformator Kumparan-kumparan pada transformator juga mempunyai nilai hambatan yang bervariasi. Tetapi, dari data teramati bahwa secara umum hambatan antara kumparan-kumparan primer lebih besar daripada hambatan antara kumparan-kumparan sekunder. Kumparankumparan primer memiliki hambatan dalam orde puluhan Ohm sedangkan kumparan sekunder memiliki hambatan dalam orde satuan Ohm. e. Pengujian tahanan NTC dan PTC Thermistor mempunyai nilai hambatan yang bervariasi secara signifikan terhadap temperature. Teramati bahwa Thermistor NTC dan PTC memiliki perilaku yang berbeda jika dipanaskan. Hambatan NTC akan turun jika dipanaskan sedangkan hambatan PTC akan naik jika dipanaskan. Karakteristik ini lah yang membuat PTC banyak digunakan sebagai alternarif sekring pengaman pada peralatan elektronis sedangkan NTC banyak digunakan sebagai thermometer berbasis hambatan listrik. f. Pengujian Kapasitor Untuk mengukur nilai kapasitansi, kenop multimeter harus diarahkan pada posisi F. Dapat diamati bahwa nilai kapasitansi pada umumnya berada pada orde nanoFarad hingga microfarad. Untuk pengukuran yang lebih akurat, nilai kapasitansi terukur harus dikurangkan terlebih dahulu dengan nilai awal kapasitansi sistem multimeter-kabel.

g. Pengujian Diode Dioda akan mengalirkan arus jika diberi tegangan maju (merah dengan anoda dan hitam dengan katoda) dan hampir tidak mengalirkan arus jika diberi tegangan mundur (hitam dengan anoda dan merah dengan katoda) atau akan terbaca hambatan yang sangat besar. Tetapi, hasil pengamatan mencatat bahwa nilai dari hambatan forward bias dan hambatan reverse bias tidak berbeda terlalu jauh (sekitar 0,8 MOhm), sehingga dimungkinkan diode yang diamati sudah tidak baik lagi. h. Pengujian Transistor I. PNP Transistor PNP terdiri dari tiga buah semikonduktor yang dihubungkan dengan urutan berturut-turut p-type, n-type, dan p-type semikonduktor. Emitor dan kolektor disambungkan dengan p-type, sedangkan basis pada n-type. Untuk dua terminal tipe berbeda dihubungkan dengan multimeter, maka sifat yang terjadi mirip dengan diode. Sedangkan saat menghubungkan emitor dengan kolektor, dengan basis open, nilai arus yang mengalir sangat kecil atau hambatannya besar.

No 1 2 3 4 5 6

Kondisi Merah-Basis; HitamKolektor Merah-Basis; Hitam-Emitor Merah-Kolektor; HitamEmitor Hitam-Basis; MerahKolektor Hitam-Basis; Merah-Emitor Hitam-Kolektor; MerahEmitor

Polaritas Tegangan Reverse Reverse Reverse / Basis Open Forward Forward Reverse /Basis Open

Terbaca (MOhm) Infinite Infinite Infinite 3,83 3,81 Infinite

II.

NPN Transistor NPN terdiri dari tiga buah semikonduktor yang dihubungkan dengan urutan berturut-turut n-type, p-type, dan n-type semikonduktor. Emitor dan kolektor disambungkan dengan n-type, sedangkan basis pada p-type. Untuk dua terminal tipe berbeda dihubungkan dengan multimeter, maka sifat yang terjadi mirip dengan diode. Sedangkan saat menghubungkan emitor dengan kolektor, dengan basis open, nilai arus yang mengalir sangat kecil atau hambatannya besar. No 1 2 3 4 5 6 Kondisi Merah-Basis; HitamKolektor Merah-Basis; Hitam-Emitor Merah-Kolektor; HitamEmitor Hitam-Basis; MerahKolektor Hitam-Basis; Merah-Emitor Hitam-Kolektor; MerahEmitor Polaritas Tegangan Forward Forward Reverse/Basis Open Reverse Reverse Reverse/Basis Open Terbaca (MOhm) 2,200 2,500 Infinite Infinite Infinite Infinite

6. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil: a. Nilai hambatan suatu resistor pada umumnya berkisar antara kiloOhm hingga MegaOhm b. Hambatan Potensiometer dapat diubah dengan memutar kenop c. Hambatan LDR dapat diubah dengan mengubah intensitas cahaya yang mengenai sensor d. Hambatan kumparan primer pada trafo pada umumnya lebih besar daripada hambatan kumparan sekunder e. Hambatan Thermistor berubah secara signifikan jika dipanaskan, bisa turun (NTC) atau naik (PTC) f. Nilai kapasistansi suatu kapasitor pada umumnya berkisar pada orde nano Farad hingga MikroFarad g. Dioda akan mengalirkan arus (hambatan kecil) jika diberi Forward Bias dan hampir tidak mengalirkan arus(hambatan besar) jika diberi Reverse Bias

h. Transistor PNP dapat mengalirkan arus jika tegangan Kolektor atau Emitor lebih tinggi daripada Basis sedangkan Transistor NPN dapat mengalirkan arus jika tegangan Kolektor atau Emitor lebih rendah daripada Basis 7. LAMPIRAN Jawaban Pertanyaan: 1. Resistor:

Kapasitor:

Termistor:

SCR:

Triac:

Sekring:

2. Resistor berfungsi mendisipasi daya listrik dari sumber menjadi energi panas. Resistor yang dirangkai seri juga memiliki fungsi membagi tegangan sedangkan yang dirangkai parallel berfungsi membagi arus. Kapasitor berfungsi menyimpan muatan listrik atau menyimpan energy dalam bentuk medan listrik. Fungsi dalam rangkaian sangat beragam seperti sebagai rangkaian penapis dan pemotong sinyal tegangan bersama dengan diode. 3. Potentiometer digunakan sebagai pengatur volume suara pada peralatan audio, pemilih frekuensi pada radio, dan mengatur kejelasan dan kejernihan gambar pada televisi. 4. LDR digunakan sebagai sensor cahaya pada kamera, lampu jalanan, hingga sensor infrared 5. Macam Dioda: a. Dioda Avalanche berguna untuk melindungi peralatan dari elektronik dari kerusakan akibat tegangan tinggi b. Dioda Zener digunakan sebagai acuan tegangan dan peregulasi tegangan c. Light Emitting Diode digunakan sebagai indicator/penanda pada peralatan elektronis, sebagai lampu LED, dan lain-lain. 6. Transistor PNP terdiri dari tiga buah semikonduktor yang dihubungkan dengan urutan berturut-turut p-type, n-type, dan p-type semikonduktor. Emitor dan kolektor disambungkan dengan p-type, sedangkan basis pada n-type. Transistor NPN terdiri dari tiga buah semikonduktor yang dihubungkan dengan urutan berturut-turut n-type, p-type, dan n-type semikonduktor. Emitor dan kolektor disambungkan dengan n-type, sedangkan basis pada p-type. 7. Keadaan Transistor dapat dicek dengan mengukur hambatan pada dua dari tiga terminal yang ada. Untuk transistor PNP yang masih baik, jika tegangan Basis lebih besar daripada Emitor atau Kolektor (Basis dihubungkan dengan Anoda, Emitor/Kolektor dengan Katoda), hambatan yang terbaca sangat besar. Untuk transistor NPN yang masih baik, jika tegangan Basis lebih kecil daripada Emitor atau Kolektor (Basis dihubungkan dengan Katoda, Emitor/Kolektor dengan Anoda), hambatan yang terbaca sangat besar. 7

Anda mungkin juga menyukai