Anda di halaman 1dari 34

ACARA 2

I.

TUJUAN :
Acara ini bertujuan untuk melatih mahasiswa agar dapat
melakukan analisis data keruangan dan kewilayahan sederhana yang
berupa :
1.
2.
3.
4.

Memilih Unsur Spasial dengan Mouse


Memilih Unsur Spasial dengan cara memilih recordnya
Mencari Unsur Spasial di atas Peta menggunakan tool
Mencari Unsur Penting dengan Mengurutkan Atribut
5. Mencari Unsur dengan Query Expression
6. Memilih unsur dengan grafik

II.

ALAT DAN BAHAN :

Bahan untuk acara ini meliputi :


1. Basis data digital Kabupaten Sleman (disimpan dalam folder Sleman)
yang terdiri dari :

Ibukota Kabupaten, Kecamatan dan Pusat Desa mewakili


kenampakan titik

Jalan dan batas administrasi mewakili kenampakan garis

Landuse dan batas mewakili kenampakan poligon.

2. Buku catatan untuk mencatat proses dan hasil.

Adapun alat yang digunakan pada acara ini meliputi :


1. Seperangkat komputer lengkap (CPU, monitor, mouse dan keyboard)
dengan
2. Sistem Operasi Windows 98 (minimal)

3. Software ArcView Versi 3.3


4. Beberapa ArcView Extension misalnya Geoprocessing, Spatial Analyst
dan
5. Report Writer.

III.

PENDAHULUAN
ArcView adalah salah satu software pengolah Sistem Informasi
Geografik (SIG/GIS). Sistem Informasi Geografik sendiri merupakan
suatu sistem yang dirancang untuk menyimpan, memanipulasi,
menganalisis, dan menyajikan informasi geografi. Mungkin anda sudah
kenal kenal dengan yang namanya peta. Perlu diketahui bahwa peta juga
bisa disebut SIG atau istilahnya SIG Konvensional. Terdapat beberapa
perbedaan antara peta di atas kertas (peta analog) dan SIG yang berbasis
komputer. Perbedaannya adalah bahwa peta menampilkan data secara
grafis tanpa melibatkan basis data. Sedangkan SIG adalah suatu sistem
yang melibatkan peta dan basis data. Dengan kata lain peta adalah bagian
dari SIG. Sedangkan pada ArcView anda dapat melakukan beberapa hal
yang peta biasa tidak dapat melakukannya. Perbedaan pokok antara Peta
Analog dengan ArcView adalah bahwa Peta itu statik sedangkan
ArcView. Arc View biasa digunakan antara lain untuk :
1. Digitasi data citra dari layer monitor (on screen digitizing)
2. Reaktifikasi citra dengan bantuan ekstensi image analysis
3. Editing tema dengan drag and drop atau cut and paste
4. Editing tema dengan query item pada table
5. Konvesri data dari MS-EXCEL atau MS-ACCESS menjadi tema
baru pada data spasial yang telah ada
6. Pembuatan kontur dengan bantuan ekstensi image analysis dan
spasial analis
7. Pembuatan peta 3D dan perhitungan volume dengan bantuan 3D
analysis
8. Pengubahan system proyeksi dengan projection utility
9. Kemudahan konversi data ke perangkat lunak lain, seperti :
AUTOCAD, MAPINFO dsb

IV.

LANGKAH KERJA:

A. Pembuatan Project baru dalam ArcView

1. Aktifkan software ArcView dengan melakukan klik dua kali icon


pada desktop atau mengaktifkan dari menu Start > Programs >
ESRI > ArcView 3.3 > ArcView 3.3
2. Setelah ArcView terbuka dan menampilkan Welcome to ArcView
GIS dialog box (lihat Gambar 2.1) klik tombol OK untuk membuat
View Baru (View1). Apabila kotak dialog tersebut tidak muncul,
buatlah View baru (View1) dengan cara memilih icon Views di
dalam Project Window (lihat Gambar 2.2) kemudian klik tombol
New sehingga View baru tersebut akan terbuka akan tetapi masih
kosong (lihat Gambar 2.3).

Gambar 2.1. Kotak dialog Welcome to ArcView GIS

Gambar 2.2. Project Window

Gambar 2.3. View baru yang masih kosong

3.

Selanjutnya tambahkan beberapa features (kenampakan) yang


mewakili titik, garis dan poligon dari data digital yang berada dalam
folder PRAKTIKUM MT2.

4. Gunakan button

(add theme). Tidak lama kemudian akan

tampil Add Theme dialog box (lihat Gambar 2.4). Klik


drive sehingga kenampakan akan berubah seperti yang terlihat pada
Gambar 2.5. Arahkan slider ke bawah untuk mencari folder yang
digunakan untuk menyimpan features yang
diperlukan untuk praktikum pada acara ini.

Gambar 2.4. Add Theme dialog box pada folder avtutor

Gambar 2.5. Add Theme dialog box pada posisi drive C : \

5. Klik ganda pada folder

untuk melihat isi dari

folder tersebut, sehingga terlihat kenampakan seperti yang


disajikan pada Gambar 2.6. Selanjutnya klik

untuk

menampilkan features di bawahnya (lihat Gambar 2.7).

Gambar 2.6. Add Theme dialog box pada folder Praktikum MT2

Gambar 2.7. Pemilihan features dalam folder Batas

Pemilihan satu features cukup melakukan double klik


pada features tersebut, akan tetapi untuk pemilihan beberapa
features dapat dilakukan dengan menekan tombol Shift diikuti
dengan klik satu kali pada masing-masing features yang akan
dipilih. Setelah features polygon, arc, annotation dan labelpoint
telah terpilih kemudian klik tombol OK.
Lihat hasil pelaksanaan perintah tersebut pada View1.
Ternyata ke-4 features tersebut telah berada di TOC (Table of
Content) akan tetapi belum tampak di View1. Centang semua
checkbox yang berada di depan masing-masing features untuk
menampilkan semuanya di bidang gambar dalam View1.
Tampilan dari View1 akan terlihat seperti yang disajikan pada
Gambar 2.8.

Gambar 2.8. Tampilan View1

6. Lakukan perubahan warna, jenis dan ukuran kenampakan garis,


titik

atau teks dan lakukan pula perubahan warna untuk

kenampakan poligon. Dengan cara melakukan klik ganda pada


masing-masing kenampakan dalam TOC (Table of Content)
untuk menampilkan Legend Editor dialog box (lihat Gambar
2.9).

Gambar 2.9. Legend Editor dialog box

Apabila Legend Editor dialog box telah terlihat di layar


monitor klik ganda kenampakan yang berada di bawah tulisan
Symbol

sehingga akan tampil Marker Pallete dialog

box seperti yang terlihat pada Gambar 2.10.

7. Ubah warna kenampakan titik tersebut dengan mengklik


tombol Color
8. Pilih warna yang sesuai dengan kaidah kartografi.
9. Jika pilihan pada Color Pallete telah dilakukan klik tombol Apply
pada Legend Editor dialog box.
10. Lakukan pula perubahan pada kenampakan-kenampakan lain
dengan menggunakan Pen Pallete, Font Pallete atau Color Pallete
dialog box dengan langkah-langkah yang hampir sama dengan
penentuan ukuran dan warna titik pusat desa. Lihat hasil
perubahan yang telah dilakukan, misalnya seperti yang terlihat
pada Gambar 2.11.

Gambar 2.11. Tampilan View1 setelah mengalami pengaturan legenda

11. Perhatikan skala dari View1 pada toolbar


ternyata masih kosong. Oleh karena itu tentukan Map units dan
Distance

units

dari

semua

kenampakan

dalam

View1

menggunakan menu View > Properties untuk menampilkan


kemudian atur Map units dan Distance units menjadi meters.
Setelah itu klik tombol OK dan lihat apa yang terjadi. Ternyata
skala telah berubah.
12. Klik tanda maximize

pada pojok kanan atas View1

untuk memperbesar tampilan.


13. Sembunyikan legenda poligon Batas dengan menggunakan
menu Theme > Hide/Show Legend.
14. Tambahkan kenampakan lain seperti Ibukcutm, Jalan dan
Landuse ke dalam View1 kemudian atur ukuran, jenis dan
warna sesuai dengan kaidah kartografi. Hasil penambahan dan

pengaturan tersebut mungkin seperti yang terlihat pada Gambar


2.12.
15. Cermati kejanggalan yang terjadi pada tampilan View1.
Nampak bahwa kenampakan Landuse menutup kenampakankenampakan lain, oleh karena itu lakukan pemindahan dengan
cara drag kenampakan Landuse yang berada di dalam TOC
kemudian drop di tempat yang dikehendaki misalnya di bawah
kenampakan Batas. Lakukan pula pemindahan kenampakan
Jalan di bawah pusat desa (kenampakan titik yang bernama
Batas). Hasil pemindahan kedua kenampakan tersebut (Landuse
dan Jalan) dapat dilihat pada Gambar 2.13.

Gambar 2.12. Tampilan View1 setelah penambahan Landuse, Jalan dan Pusat
desa

Gambar 2.13. Tampilan View1 setelah pemindahan kenampakan Landuse dan


Jalan

16. Setelah pengaturan dirasa cukup, simpan project yang telah


dibuat dengan cara menggunakan menu File > Save Project
dan beri nama Acara2.apr.

B. Melakukan pemilihan unsur spasial


Proses berikutnya adalah melakukan pemilihan dan pencarian unsurunsur spasial yang ada di dalam project yang bernama Acara2.apr dengan
langkah-langkah sebagai berikut.
a. Memilih Unsur Spasial dengan Mouse
1. Aktifkan kenampakan yang akan dipilih, misalnya kenampakan
poligon yang bernama Batas.
2. Klik tool
pada deretan tolbar.

3. Arahkan pointer ke bidang gambar View1. Pilih kenampakan


dengan cara klik pada pojok kiri atas kemudian (tanpa melepaskan
tekanan pada tombol kiri mouse) geser ke kanan bawah hingga
mencakup kenampakan yang akan dipilih kemudian lepaskan
tekanan pada tombol kiri mouse. Jika dicermati maka semua
kenampakan yang terpilih warnanya berubah menjadi kuning (lihat
Gambar 2.14).

Gambar 2.14. Tampilan hasil pemilihan kenampakan dengan mouse

4. Tampilkan datanya dengan cara klik pada icon

(Open

Theme Table) pada deretan button bar. Gunakan icon


(Promote) pada deretan button bar untuk menggeser ke atas
semua record yang terpilih.

5. Lakukan hitungan jumlah luas record yang terpilih dengan cara


klik item Area pada data Attributes of Batas sehingga warnanya
berubah dari abu-abu muda menjadi abu-abu tua. Pilih menu
Field > Statistics sehingga hasilnya akan ditayangkan seperti
yang terlihat pada Gambar 2.15.

Gambar 2.15. Perhitungan statistik dari Area Field

6. Catat semua hasil pemilihan dan perhitungan statistiknya.


7. Tutup Statistics for Area field dengan klik tombol OK.
8. Tutup tabel dengan mengklik
pada pojok kanan atas.
9. Bersihkan pilihan kenampakan dengan mengklik icon
deretan button bar.

b.

Memilih Unsur Spasial dengan cara memilih recordnya

1. Aktifkan kenampakan yang akan dipilih.

pada

2. Tampilkan datanya dengan cara klik pada icon

(Open

Theme Table)
3. pada deretan button bar.
4. Arahkan pointer pada record yang akan dipilih kemudian klik
sekali pada record yang dimaksud. Pilihan yang baru saja
dilakukan hanya untuk satu record saja, apabila menghendaki
pemilihan lebih dari satu record maka tekan tombol Shift diikuti
dengan mengklik pada record-record yang dimaksud (lihat
Gambar 2.16).
5. Minimize tabel dengan mengklik

pada pojok kanan atas

tabel.
6. Lihat hasil pilihan anda pada View1, record yang terpilih
akan ditampilkan dengan warna kuning (lihat Gambar 2.17).
7. Ulangi kembali pemilihan terhadap record pada kenampakan
yang sama atau kenampakan yang lain sesuai dengan keinginan
dengan cara mengulang langkah 1 hingga 5.
8. Catat proses dan hasil dari pemilihan yang telah dilakukan.
9. Bersihkan pilihan kenampakan dengan mengklik icon
deretan button bar.

pada

Gambar 2.16. Pemilihan beberapa record dari Attributes of Batas

Gambar 2.17. Tampilan hasil pemilihan beberapa record pada View1

c. Mencari Unsur Spasial di atas Peta menggunakan button


1. Klik icon pada deretan button bar sehingga akan segera Find Text
in
2. Attributes dialog box seperti yang terlihat pada Gambar 2.18.

Gambar 2.18. Find Text in Attributes dialog box

3. Misal teks yang akan dicari adalah nama desa Caturharjo maka ketik
teks tersebut pada kotak yang tersedia kemudian klik tombol OK.
4. Perhatikan hasil pemilihan nama desa tersebut yang diperlihatkan
warna kuning pada poligon desa yang terpilih (lihat Gambar 2.19).

Gambar 2.19. Tampilan desa yang terpilih dengan nama Argomulyo

5. Ulangi pada teks yang lain atau pencarian pada kenampakan yang
berbeda.
6. Catat semua proses dan hasil.
7. Bersihkan pilihan kenampakan dengan mengklik icon
deretan button bar.

pada

d. Mencari Unsur Penting dengan Mengurutkan Atribut

1. Aktifkan kenampakan yang akan dipilih, misalnya kenampakan Batas.


(Open Theme
2. Tampilkan datanya dengan cara klik pada icon
Table)
3. pada deretan button bar (lihat Gambar 2.20).
4. Klik field atau item yang akan diurutkan, misalnya Namades. Klik icon
pada deretan button bar untuk mengurutkan dari kecil ke besar atau A
ke Z (ascending). Sebaliknya jika ingin mengurutkan dari besar ke kecil
atau dari Z ke A (descending) gunakan icon

pada sebelah kanan

icon untuk sort ascending. Hasil pengurutan seperti yang terlihat pada
Gambar 2.21.

Gambar 2.20. Data sebelum diurutkan

Gambar 2.21. Data setelah diurutkan menurut nama desa (ascending)

5. Pilih semua nama desa yang karakter pertamanya P, dengan menekan


tombol Shift diikuti dengan mengklik satu per satu record yang
dimaksud, sehingga tampilannya seperti yang terlihat pada Gambar 2.22.

Gambar 2.22. Pemilihan beberapa record pada data


5. Minimize tabel dan lihat kenampakan yang terjadi pada View1. Ternyata
pilihan tersebut mengelompok pada bagian kiri atas dari wilayah Kabupaten
Sleman seperti yang terlihat pada Gambar 2.23.

Gambar 2.23. Tampilan hasil pemilihan beberapa record dalam View1

6. Ulangi kembali pemilihan terhadap record pada kenampakan yang sama


atau kenampakan yang lain sesuai dengan keinginan dengan cara
mengulang langkah 3 hingga 5 untuk kenampakan yang sama atau
mengulang langkah 1 hingga 5 jika diganti dengan kenampakan lain.
7. Catat proses dan hasil dari pemilihan yang telah dilakukan.
pada
8. Bersihkan pilihan kenampakan dengan mengklik icon
deretan button bar.

e. Mencari Unsur dengan Query Expression

1. Aktifkan kenampakan yang akan dipilih, misalnya kenampakan Batas.


2. Klik icon

pada deretan button bar untuk

menampilkan Query Expression dialog box untuk kenampakan


Batas. Tidak lama kemudian akan nampak Query Expression
dialog box di layar seperti yang terlihat pada Gambar 2.24.

Gambar 2.24. Query Expression dialog box

3. Masukan pernyataan yang akan digunakan untuk mencari informasi


yang terkait dengan basis data, misalnya ingin menampilkan desadesa yang memiliki jumlah penduduk tahun 1980 > 15000 jiwa. Cara
memasukan ekspresinya dengan mencari fields POP2000 kemudian
diklik 2 kali sehingga nama field tersebut pindah ke kotak besar, klik
dua kali icon

agar masuk ke dalam persamaan. Selanjutnya ketik

15000 ke dalam persamaan tersebut (lihat Gambar 2.25).Jika


persamaan telah dimasukan klik tombol New Set untuk memilih dan
memasukkannya ke dalam daftar data baru yang terpilih.
4. Geser dialog box dengan dragdrop ke bawah agar tampilan View1
terlihat dengan jelas. Klik icon

(Zoom to Selected) pada deretan

button bar untuk menampilkan desa-desa terpilih dengan jelas (lihat


Gambar 2.26)

5. Tampilkan datanya dengan cara klik pada icon

(Open Theme

Table) pada deretan button bar.


6. Gunakan icon
(Promote) pada deretan button bar untuk
menggeser ke atas semua record yang terpilih.
7. Lihat hasil pilihan pada data berupa record yang berwarna kuning
(lihat Gambar 2.27).
8. Tutup tabel dan dialog box dengan mengklik

pada pojok kanan

atas.
9. Ulangi kembali pemilihan terhadap record pada kenampakan yang
sama atau kenampakan yang lain sesuai dengan keinginan dengan
cara mengulang langkah 3 hingga 8 untuk kenampakan yang sama
atau mengulang langkah 1 hingga 8 jika digantii dengan
kenampakan lain.
10. Catat proses dan hasil dari pemilihan yang telah dilakukan.
11. Bersihkan pilihan kenampakan dengan mengklik icon
pada deretan button bar.

Gambar 2.25. Pemasukan persamaan ke dalam dialog box

Gambar 2.26. Tampilan hasil pemilihan desa yang memiliki jumlah Penduduk >
15000

Gambar 2.27. Hasil pemilihan record desa yang berpenduduk > 15000 jiwa

f. Memilih unsur dengan grafik

1. Aktifkan kenampakan yang akan dipilih, misalnya kenampakan


Batas.
2. Tampilkan datanya dengan cara klik pada icon

(Open Theme

Table) pada deretan button bar.


3. Buat grafik misalnya grafik batang dengan cara mengklik icon
pada deretan button bar. Dalam contoh ini gunakan field

POP2000 untuk dibuat grafiknya.


4. Setelah icon
diklik maka akan segera tampil Chart Properties
dialog box (lihat Gambar 2.28).

Gambar 2.29. Chart Properties dialog box

5. Arahkan slider di kotak Fields ke bawah untuk mencari field


POP2000. Jika sudah ditemukan klik field tersebut, kemudian klik
tombol ADD di sebelah kanan kotak Fields untuk memindahkan
field POP2000 ke kotak Groups. Hasil pemindahan tersebut dapat
dilihat pada Gambar 2.30.

Gambar 2.30. Pemilihan field POP2000

6. Minimize table kemudian klik tombol OK pada dialog box untuk


menampilkan grafik batang yang akan dibuat. Lihat grafik batang
yang terbentuk seperti yang terlihat pada Gambar 2.31.

Gambar 2.31. Grafik batang data penduduk tahun 1980

7. Klik icon

(Series from Records/Fields) untuk mengganti grafik

dari record ke field. Lihat perbedaannya yang ditunjukan oleh


legenda di sebelah kanan grafik.
8. Pilih record yang ada dalam grafik menggunakan icon

pada

deretan toolbar dengan cara klik terlebih dahulu icon tersebut


kemudian arahkan pointer ke salah satu komponen grafik batang
misalnya yang tertinggi atau terendah kemudian klik tombol kiri
mouse. Sebagai reaksi dari proses tersebut maka akan segera
ditayangkan Identify Result dialog box di layar yang menunjukkan
keterangan lengkap tentang record yang terpilih (lihat Gambar2.32.

Gambar 2.32. Identify Result dialog box yang berisikan informasi record terpilih

9. Record dalam grafik batang dapat juga dihapus dengan


mengklik icon

yang berada pada deretan toolbar. Perhatikan

perubahan yang terjadi, ternyata record yang terhapus warnanya


berubah dari warna kuning menjadi warna aslinya.
10. Ulangi untuk field-field yang lain atau kenampakan yang lain.
11. Catat proses dan hasil yang terjadi.
12. Tutup grafik batang yang ada.
13. Simpan project dengan perintah File > Save.

V.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

VI.

HASIL PRAKTIKUM
Pemilihan Unsur Spasial dengan Mouse (Terlampir)
Pemilihan Unsur Spasial dengan Record (Terlampir)
Pemilihan Unsur Spasial dengan Find (Terlampir)
Pemilihan Unsur Spasial dengan Mengurutkan Atribut (Terlampir)
Pemilihan Unsur Spasial dengan Query Expression (Terlampir)
Pemilihan Unsur Spasial dengan Grafik (Terlampir)

PEMBAHASAN
Data dalam SIG terdiri atas dua komponen, yaitu data spasial yang
berhubungan dengan geometri bentuk keruangan, dan data atribute yang
memberikan informasi tentang bentuk keruangannya(Chang, 2002).
Karena itulah perlu adanya motede dimana user bisa memilah dan
memilih data melalui data atribut dan sebaliknya melalui data geometri,
sehingga user akan lebih mudah dalam melakukan manipulasi dan
pengolahan data. Dalam acara ini diajarkan 6 metode yang bisa
digunakan untuk memilih unsur spasial untuk mempermudah dalam
melakukan analisis data keruangan dan kewilayahan secara sederhana.
Pertama adalah pemilihan unsur spasial dengan mouse. Cara ini
dilakukan untuk memilih data atribut dari tabel untuk kemudian
mengetahui lokasinya di peta atau sebaliknya, memilih salah satu atau

beberapa atribut spasial dalam peta untuk kemudian diketahui informasi


lebih lengkapnya melalui tabel data atribut. Cara ini merupakan cara
paling cepat dan sederhana dalam memilih unsur spasial, namun hanya
bisa digunakan untuk mengetahui unsur data spasial yang sederhana dan
tertentu saja.
Kedua adalah pemilihan unsur spasial melalui record. Berbeda
dengan cara pertama, cara ini bisa dikatakan hanya menuju satu arah,
yaitu untuk mengetahui lokasi data spasial pada peta melalui tabel data
atribut. Namun cara ini lebih akurat karena user bisa memilih beberapa
data atribut sekaligus dengan lebih teliti. Namun semakin banyak data
atribut yang ingin diketahui, semakin lama waktu yang dibutuhkan user
untuk memilih data.
Cara yang ketiga adalah memilih unsur spasial melalui menu find.
Metode ini sangat berguna ketika user ingin mencari suatu data dengan
nama atribut tertentu dalam deretan tabel data atribut yang sangat banyak.
Metode ini tentu saja sangat efektif namun user harus mencari data
atribut satu per satu jika data yang ingin dicari berjumlah lebih banyak.
Cara yang keempat adalah dengan mengurutkan data atribut.
Metode ini bergantung pada menu Ascending dan Descending dalam
ArcView, dan hanya bisa digunakan jika user ingin mencari nama data
yang dikategorikan dalam kelompok-kelompok berdasarkan huruf
depannya.
Cara yang kelima adalah dengan Query Expression. Metode ini
sangat berguna ketika user ingin mencari klasifikasi data berdasarkan
kategori nilai tertentu, misalnya data dengan jumlah sekian, lebih dari,
kurang dari, dan sebagainya. Metode ini sangat berguna untuk
menemukan data yang berkaitan dengan suatu nilai.
Cara yang terakhir adalah dengan Grafik. Cara ini bermanfaat
apabila user ingin mencari lokasi suatu data yang terdapat dalam suatu
field tertentu. Dengan metode ini user bisa memilih field mana yang ingin
dicari nilainya. Dari field tersebut user akan mendapatkan gambaran
grafik beserta value list nya sehingga dari value list tersebut user bisa
memilih data mana yang dinginkan. Metode ini bisa dikatakan

merupakan kelanjutan dari metode kedua. Pada metode kedua user hanya
bisa memilih data secara langsung pada tabel data atribut saja, namun
pada metode ini user bisa memilih data secara lebih jauh dan lebih teliti
melalui field tertentu yang ingin dicari.

VII.

KESIMPULAN
1. Data dalam SIG terdiri atas dua komponen, yaitu data spasial yang
berhubungan dengan geometri bentuk keruangan, dan data atribute
yang memberikan informasi tentang bentuk keruangannya.
2. Pemilihan unsur spasial dengan mouse merupakan cara paling cepat
dan sederhana dalam memilih unsur spasial, namun hanya bisa
digunakan untuk mengetahui unsur data spasial yang sederhana dan
tertentu saja.
3. Pemilihan unsur spasial melalui record hanya bisa digunakan untuk
mengetahui lokasi data spasial pada peta melalui tabel data atribut
dan tidak bisa sebaliknya.
4. Pemilihan unsur spasial melalui menu find berguna untuk mencari
suatu data dengan nama atribut tertentu dalam deretan tabel data
atribut yang sangat banyak.
5. Pemilihan unsur spasial dengan mengurutkan atribut hanya bisa
digunakan jika untuk mencari nama data yang dikategorikan dalam
kelompok-kelompok berdasarkan huruf depannya.
6. Pemilihan unsur spasial melalui Query Expression sangat berguna
ketika untuk mencari klasifikasi data berdasarkan kategori nilai /value
tertentu
7. Pemilihan unsur spasial dengan grafik berguna untuk mencari lokasi
suatu data yang terdapat dalam suatu field tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

Tim Ormsby, Extending ArcView GIS: with Network Analyst, Spatial Analyst
and 3D Analyst, ESRI Press, 1999,

http://gis-indonesia.blogspot.com/2011_05_01_archive.html

Anda mungkin juga menyukai