Anda di halaman 1dari 10

APORAN PRAKTIKUM HANDASAH

ACARA I
PENGENALAN ALAT

DISUSUN OLEH:
FATMA ROISATIN NADHIROH
130722616093
OFF: H

DOSEN PENGAMPU:
ALFI NUR RUSYDI, S.Si, M.Sc

JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2014

ACARA I
PENGENALAN ALAT
1. Tujuan
Mahasiswa dapat mengenali dan menyebutkan bagian-bagian peralatan handasah.
2.
1.
2.
3.
4.

Alat
Pita Ukur
Yallon
Abney Level
Compass Survey

5. Waterpass
6. Theodolit T0
7. Theodolit T100
8. Theodolit RDS
9. Statif (Kaki tiga)
10. Bak Ukur
11. Kompas
12. Hagameter
3. Dasar Teori
Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan membandingkan suatu besaran
yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang sudah diketahui nilainya,
misalnya dengan besaran standart. Pekerjaan membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan
pengukuran atau mengukur. Sedangkan pembandingnya yang disebut sebagai alat ukur.
Pengukuran banyak sekali dilakukan dalam bidang teknik atau industri. Sedangkan alat ukurnya
sendiri banyak sekali jenisnya, tergantung dari banyak faktor, misalnya objek yang diukur serta hasil
yang di inginkan. Yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengukuran adalah :
1. Standart yang dipakai harus memiliki ketelitian yang sesuai dengan standart yang telah
ditentukan.
2. Tata cara pengukuran dan alat yang digunakan harus memenuhi persyaratan.

Pengetahuan yang harus dimiliki adalah bagaimana menetukan besaran yang akan diukur,
bagaimana mengukurnya dan mengetahui dengan apa besaran tersebut harus diukur. Ketiga hal
tersebut harus mutlak dimiliki oleh orang yang akan melakukan pengukuran.
Pengetahuan akan alat ukur dan objek yang dihadapi adalah suatu syarat agar pengukuran
yang benar dapat dilakukan. Ini juga berarti bahwa cara melakukan pengukuran yang benar akan
diperoleh.
Dalam pengukuran dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu :
a. Metode Pengukuran Langsung

Pengukuran dikatakan pengukuran langsung bila alat ukurnya atau pembandingnya


standart, yaitu suatu pengukuran yang mempunyai nilai standart, misalnya ukuran panjang dan
berat.
b. Metode Pengukuran Tidak Langsung

Pengukuran dikatakan tidak langsung bila pembandingnya adalah suatu yang telah
dikalibrasikan terhadap besaran standart, misalnya transmitter. Karena sulitnya untuk
mendapatkan alat ukur standar, sedangkan besaran yang akan diukur banyak sekali macamnya,
maka teknologi telah menghasilkan banyak cara untuk menghasilkan alat ukur tidak langsung.
Klasifikasi alat ukur dapat dilakukan berdasarkan aplikasinya, berdasarkan bidangnya dan
lain-lain. Untuk alat ukur tidak langsung apapun jenisnya terdapat tiga bagian :
a. Bagian Input
b. Bagian Proses, dan
c. Bagian Otput

Bagian input adalah bagian dari alat ukur yang membaca atau merasakan serta mencari
informasi dari besaran yang dikehendaki dari objek pengukuran. Bagian ini sering pula dikenal
sebagai sensor atau transmitter.

Bagian pemroses adalah bagian dari alat ukur yang berfungsi sebagai pengolah informasi
yang didapat dari sensor, kemudian dijadikan informasi baru yang lebih mempunyai arti atau
makna. Selanjutnya bagian output adalah bagian dari alat ukur yang bertugas menyajikan hasil
pengukuran yang dikeluarkan oleh bagian pemroses dalam bentuk informasi yang mudah
dimengerti untuk keperluan selanjutnya, bagian ini misalnya display digital atau dekoder.
Mengetahui bagian-bagian dari alat ukur diatas secara mendasar adalah perlu, agar pengukuran
dapat dilakukan dengan benar dan hasil yang benar pula.
4. Cara Kerja
-Waterpass
Waterpass (penyipat datar) adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan untuk
mengukur beda tinggi antara titik-titik saling berdekatan. Beda tinggi tersebut ditentukan dengan
garis-garis visir (sumbu teropong) horizontal yang ditunjukan ke rambu-rambu ukur yang
vertikal.
Sedangkan
pengukuran
yang
menggunakan
alat
ini
disebut
dengan Levelling atau Waterpassing. Pekerjaan ini dilakukan dalam rangka penentuan tiggi suatu
titik yang akan ditentukan ketiggiannya berdasarkan suatu system referensi atau bidang acuan.
Cara kerja:
a. Menempatkan alat ukur penyipat datar pada salah satu titik. Misalnya pesawat di letakkan di titik
B. Tinggi A (garis bidik) atau titik tengah teropong di atas titik B di ukur dengan mistar. Dengan
gelembung di tengahtengah lingkaran, garis bidik diarahkan ke mistar (bak) ukur yang
diletakkan di titik A.
b. Alat ukur penyipat datar ditempatkan diantara titik A dan B. Jarak alat ukur penyipat datar antara
kedua bak ukur diambil kira-kira sama. Diusahakan agar pesawat tetap berada ditengah tengah.
Pada kedua titik tersebut diletakkan bak ukur. Arahkan pesawat ke bak ukur A (pembacaan
belakang) dan hasil pembacaannya dinamakan R. Lalu pesawat diputar searah jarum jam untuk
melakukan pembacaan benang tengah pada bak ukur B (pembacaan muka) dan hasil
pembacaannya dinamakan V. Maka beda tinggi antara titik A dan B:
c. Menempatkan alat ukur di luar titik A dan titik B, hal ini dilakukan dilakukan bila keadaan
terpaksa, mungkin karena adanya penghalang seperti sungai, selokan atau saluran-saluran air
lainnya antara kedua titik tersebut. Pada gambar dibawah ini, pesawat ditempatkan di sebelah
kanan titik B selanjutnya dilakukan pembacaan benang tengah dan hasil pembacaan bak ukur B
disebut V, maka beda tinggi antara titik A dan B adalah :
-Theodolit
Theodolit merupakan alat ukur tanah yang universal. Selain digunakan untuk mengukur
sudut horisontal dan sudut vertikal, theodolit juga dapat digunakan untuk mengukur jarak secara
optis, membuat garis lurus dan sipat datar orde rendah.

Cara kerja:
1. Kendurkan sekrup pengunci perpanjangan
2. Tinggikan setinggi dada
3. Kencangkan sekrup pengunci perpanjangan
4. Buat kaki statif berbentuk segitiga sama sisi
5. Kuatkan (injak) pedal kaki statif
6. Atur kembali ketinggian statif sehingga tribar plat mendatar
7. Letakkan theodolite di tribar plat
8. Kencangkan sekrup pengunci centering ke laser theodolite
9. Atur (levelkan) nivo kotak sehingga sumbu kesatu benar-benar tegak / vertical dengan
menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di tiga sisi alat ukur tersebut.
10. Atur (levelkan) nivo tabung sehingga sumbu kedua benar-benar mendatar dengan
menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di tiga sisi alat ukur tersebut.
11. Posisikan laser theodolite dengan mengendurkan sekrup pengunci centering kemudian geser
kekiri atau kekanan sehingga tepat pada tengah-tengah titi ikat (BM), dilihat dari centering optic.
12. Lakukan pengujian kedudukan garis bidik dengan bantuan tanda T pada dinding.
13. Periksa kembali ketepatan nilai index pada system skala lingkaran dengan melakukan
pembacaan sudut biasa dan sudut luar biasa untuk mengetahui nilai kesalahan index tersebut.

1.
2.
3.
4.

-Compass survey
Compass survey merupakan alat ukur tanah yang berfungsi untuk mengukur sudut
(horisontal dan vertikal) dan beda tinggi. Alat ini adalah gabungan antara kompas dan abney
level.
Cara Kerja:
Meletakkan kompas pada statif .
Melevel niveau sehingga alat ini benar-benar datar ditandai dengan gelembung berada di tengah
niveau.
Mengarahkan alat pada obyek dengan bantuan visir .
Pembacaan sudut mendatar dibaca pada jarum kompas. Sudut vertikal terbaca dari bidang busur
secara langsung.
5. Hasil
No
1.

Nama Alat
Pita Ukur

Keterangan
Pita ukur
Tuas penggulung
Pegangan

2.
3.

Yallon
Abney

4.

Level
Compass
Survey

Neviau tabung
Lensa okuler

Jarum
kompas
Angka
Klinometer
Arah mata angin
Lensa objektif
niveau

Waterpass
5.
6.

Theodolite
T0

1. Plat
dinding
pelindung
lingkaran vertikal di dalamnya
2. Ring pengatur lensa tengah
3. Pengatur fokus benang silang
4. Alat
baca
lingkaran
vertikal/horisontal
5. Lensa obyektif
6. Klem vertikal teropong
7. Penggerak halus teropong
8. Klem alhidade horisontal
9. Penggerak halus horisontal
10. Nivo kotak alhidade horisontal
11. Plat dasar instrument
12. Nivo

7.

Theodolite
T100

8.

Theodolite
RDS
Statif
Baak Ukur
Kompas
Hagameter

9.
10.
11.
12.

tabung alhidade horisontal


1. Nivo kotak
2. Klem pengunci
3. Penggerak halus
4. Tempat battery
5. Klem pengunci lingkaran
horisontal
6.
Penggerak
halus
lingkaran horisontal
7. Klem pengatur nivo
tabung
8. Handle / pembawa
9. Lensa okuler
10. 10. Klem pengatur fokus
benang
11. 11. Tombol ON / OFF
12. 12. Nivo tabung
13. 13. Display
14. 14. Keyboard (
papan
tombol )
15. 15. Plat dasar

6. Pembahasan
-Pita Ukur
Fungsi: untuk mengukur jarak atau panjang.
Kelebihan dan kelemahan:
Pita ukur dari kain tidak banyak digunakan orang lagi, karena kurang kuat dan lekas
rusak. Untuk memperkuat kainnya, maka kain itu diberi benang dari tembaga. Supaya tahan air,
kain dimasukkan dalam minyak yang panas dan direndam beberapa waktu lamanya, lalu
dikeringkan. Lebar pita ukur 2cm dan panjangnya ada 10m, 20m atau 30m.
Ujung-ujungnya dibuat dari kulit. Skala pembagian dibuat bolak-balik dan pita ukur dari
kain ini digulung dalam tempat dari kulit. Kekurangan pada pita ukur dari kain ini ialah:

mendapat regangan bila basah dan lekas rusak. Maka dari itu pita ukur dari kain ini sekarang
jarang sekali dipakai.
Pita ukur baja lebih baik daripada pita ukur dari kain. Pita ukur baja ini dibuat dari pita
baja, lebar 20mm, tebal 0,4mm dan panjang 20m, 30m atau 50m. Pada ujung-ujung pita ukur
baja ini ditempatkan pegangan, sedang garis awal dan garis akhir pita ukur dapat ditempatkan
pada peganngan sendiri atau kira-kira pada pita baja sendiri dengan jarak 10cm dari pegangan.
Skala pada pita ukur baja dapat dibuat dengan cm, sedang pada kedua ujungnya sepanjang 10cm
dibagi dalam mm dan skala dibuat dengan garis-garis yang halus. Ada pula skala dibuat dengan
diberi tanda pelat dari kuningan, untuk tiap-tiap mete dengan pelat kuningan besar yang diberi
nomor, tiap-tiap dm dengan pelat kuningan kecil yang bundar. Pita baja dapat digulung dalam
tempat yang dibuat dari kulit atau dapat digulung dengan alat penggulung pita baja.
-Yallon
Fungsi: untuk menentukan kedudukan titik sebelum dibidik.
Kelebihan dan kelemahan:
Alat ini berwarna merah-putih dari bahan kayu yang dibulatkan, biasanya berukuran
160cm-200cm. Pemberian warna yang selang-seling bertujuan untuk mempermudah pengamatan
alat ketika membidik yallon. Pemberian warna tersebut biasanya per 10 cm atau 20cm. Selain
terbuat dari kayu, yallon juga terbuat dari alumunium yang dibulatkan sehingga lebih kuat
dibandingkan dengan yallon yang terbuat dari kayu.
-Abney level
Fungsi: mengukur derajat dan elevasi topografi.
Kelebihan dan kelemahan:
Beberapa kelebihan abney level adalah mudah untuk digunakan, relative murah dan
akurat. Alat ini berupa teropong yang dilengkapi dengan busur setengah lingkaran. Walaupun
lebih praktis ketika dibawa ke lapangan, namun data yang diperoleh kurang akurat.

-Compass survey
Fungsi: digunakan untuk mengukur sudut vertikal dan arah obyek terhadap arah utara magnetis.
Kelebihan dan kelemahan:
-Sudut horisontal dapat langsung dibaca pada lingkaran kompas.
-Lebih fleksibel dan mudah dalam pengukura beda tinggi.
-Dapat digerakkan secara vertikal namun tidak dapat digerakkan secara horisontal.
-Pengaruhnya terhadap benda-benda magnet, angka yang ditunjukkan compass mudah berubaubah.
-Waterpass
Fungsi: 1. Memperoleh pandangan mendatar atau mendapat garis bidikan yang sama tinggi,
sehingga titik titik yang tepat garis bidikan/ bidik memiliki ketinggian yang sama.

2. Dengan pandangan mendatar ini dan diketahui jarak dari garis bidik yang dapat dinyatakan
sebagai ketinggian garis bidik terhadap titik titik tertentu, maka akan diketahui atau ditentukan
beda tinggi atau ketinggian dari titik titik tersebut.
Kelebihan dan kelemahan:
-Pembacaan sudut vertikal dan horisontal dilakukan melalui micrometer.
-Lebih akurat karena posisi teropong didesain relative datar.
-Untuk mengukur jarak dan beda tinggi antara 2 titik atau lebih dengan ketelitian tinggi.
-Alat penyipat datar terdiri dari sebuah teropong dengan garis bidik yang dapat dibuat horisontal
dengan bantuan nivo tabung.
tidak mampu mengukur sudut vertikal.
erletak pada topografi datar.
sisikan di tengah.
ya menjadi lebih sulit.
n kurva pda baak ukur menjadi terbalik dan bagi pengamat yang tidak teliti akan
u.
ikal yang besarnya 90o .
-Theodolite T0
Fungsi: digunakan untuk mengukur beda tinggi, sudut vertikal, sudut horisontal dan jarak
horisintal.
Kelebihan dan kelemahan:
-Pembacaan sudut vertikal dan horisontal dilakukan dua kali secara terpisah.
-Tidak perlu menyesuaika azimuth dengan kompas, namun pembacaan mikrometernya kurang
teliti.
-Belum memiliki lensa pembalik.
-Theodolite T100
Fungsi: digunakan untuk mengukur beda tinggi, sudut vertikal, sudut horisontal dan jarak
horisintal. Pembacaan hasil pengukuran dapat dengan mudah dilihat pada layar digital.
Kelebihan dan kelemahan:
-Pengoperasiannya silakukan secara digital.
-Dalam penggunaannya harus ditentukan arah magnetisnya dahulu, sehingga pembacaa sudut
horisontal tepat.
-Sangat membantu bagi pengamat yang mengalami gangguan fungsi penglihatan karena
pembacaan sudut-sudutnya langsung ditampilkan pada layar.
-Theodolite RDS
Fungsi: digunakan untuk mengukur beda tinggi, sudut vertikal, sudut horisontal dan jarak
horisintal.
Kelebihan dan kelemahan:
-Pembacaan sudut vertikal dan horisontal dapat dilakukan sekaligus karena ada micrometer RDS.

-Memiliki lensa pembalik sehingga lebih mudah dalam pembacaan nilai kurva atas dan bawah.
-Statif
Fungsi: untuk menyangga dan meletakkan theodolith dan waterpass sehingga dapat digunakan
untuk mengukur obyek.
Kelebihan dan kelemahan:
-Ketinggiannya dapat diatur sesuai dengan keinginan pengamat.
-Terbuat dari kayu atau metal/aluminium sehingga lebih ringan.
-Kondisi bidang yang tidak rata dapat menyebabkan kesalahan pada saat pengukuran.

a)
b)
c)
d)

-Baak ukur
Fungsi: untuk mempermudah/membantu mengukur beda tinggi antara garis bidik dengan
permukaan tanah. Untuk membantu menentukan kurva atas, kurva tengah dan kurva bawah.
Kelebihan: lebih akurat apabila digunakan dalam pengkuran sipat datar.
Kelemahan: karena terbuat dari kayu atau aluminium membuat alat ini cuku berat apabila
digunakan di lapangan. Selain itu sering terjadi kesalahan:
Garis bidik tidak sejajar dengan garis jurusan nivo
Kesalahan pembagian skala rambu
Kesalahan panjang rambu
kesalahan letak skala nol rambu
-Kompas
Fungsi: untuk menentukan arah mata angin terutama arah utara atau selatan sesuai dengan
magnit yang digunakan. Kegunaan lain yang juga didasarkan pada penunjukkan arah utara atau
selatan adalah:
(1) penentuan arah dari satu titik/tempat ke titik/tempat lain, yang ditunjukkan oleh besarnya
sudut azimut, yaitu besarnya sudut yang dimulai dari arah utara atau selatan, bergerak searah
jarum jam sampai di arah yang dimaksud,
(2) mengukur sudut horizontal dan
(3) membuat sudut siku-siku.
Kelebihan dan kelemahan:
-Mudah dioperasikan hanya cukup dipegang dengan tangan pada titik pengamatan.
-Penggunaan alat hasus diposisikan agar tetap datar agar jarum dapat bergerak dengan bebas.
-Namun, apabila dibandingkan dengan kompas geologi , kompas tersebut hanya dapat
memberikan petunjuk arah dan tidak mampu memberikan informasi mengenai kemiringan
bidang, sebab tidak dilengkapi dengan klinometer.
-Hagameter
Fungsi: untuk mengetahui ketinggian.

Kelebihan dan kelemahan:


-Membantu dalam menentukan jarak panjang dasar dengan cepat dan tepat.
-Menggunakan prinsip hitung klinometer.
-Pengunci tombol dapat mengurangi adanya perubahan hasil penembakan.
-Tergantung cuaca, apabila cuaca mendung maka tidak akan ada bayangan yang tampak.

7. Kesimpulan
Dengan mengenali dan menyebutkan bagian-bagian dari alat-alat survey dalam ilmu ukur tanah
mahasiswa dapat memahami fungsi, kelebihan dan kelemahan setiap alat.

Anda mungkin juga menyukai