Penulisan Kreatif BKKBN 2015
Penulisan Kreatif BKKBN 2015
Penulis :
Ade Putri Yulianti
Fakultas Kedokteran
Universitas Tanjungpura
Kalimantan Barat
2015
akan
menjadi
tugas
besar
bagi
bangsa
Indonesia
untuk
mempersiapkannya agar adanya bonus tersebut tidak menjadi suatu hal yang siasia namun nyata pemanfaatannya untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Bonus demografi merupakan jembatan emas bagi suatu bangsa jika
mampu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Namun, apakah Indonesia siap
memanfaatkan jendela kesempatan tersebut untuk memajukan bangsa? Tentu
bukan hal yang mudah untuk memanfaatkan bonus tersebut agar tidak menjadi
peluang yang sia-sia atau bahkan menjadi suatu malapetaka bagi bangsa
Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan berbagai upaya untuk memanfaatkan
kesempatan tersebut. Satu hal yang paling mendasar yakni dengan meningkatkan
kualitas sumber daya manusia agar mempunyai ketrampilan yang berkualitas dan
mampu terserap dalam dunia kerja. Bonus demografi akan termanfaatkan dengan
baik jika pertumbuhan penduduk usia kerja yang merupakan pasokan tenaga kerja
mendapatkan pekerjaan yang produktif, dan kemudian bisa menabung untuk
diinvestasikan terhadap bangsa sehingga memicu pertumbuhan ekonomi serta
meningkatkan kesejahteraan. Bangsa Indonesia, masih memiliki banyak waktu
untuk menyiapkan penduduk usia produktif yang menjadi peran utama dalam
pemanfaatan bonus demografi. Yakni dengan meningkatkan kualitas mereka
melalui peningkatan pendidikan, ketrampilan dan kesehatan serta kemampuan
bangsa dalam menyiapkan lapangan pekerjaan bagi para tenaga kerja tersebut
sesuai dengan kemampuan, pendidikan dan ketrampilan yang dimiliki oleh
angkatan kerja tersebut. Sehingga mereka mampu memperoleh pendapatan yang
mendatang?
Pertanyaan
itu
muncul
sesuai
dengan
kondisi
itu.
PHBK
diharapkan
mampu
mempercepat
terwujudnya
kesejahteraan hidup masyarakat yang adil, makmur, merata dan berkualitas. 4 ciri
PHBK :
1. Peduli terhadap manusia dan kebutuhan hidupnya
2. Peduli terhadap pertumbuhan penduduk dan kehidupan ekonomi
3. Peduli terhadap pertumbuhan penduduk dan kehidupan sosial, budaya dan
agama
4. Peduli terhadap pertumbuhan penduduk dan lingkungan hidup.
Agar program PHBK mampu menjadi sebuah gerakan yang aktif dan
efektif maka integrasi bersama program yang selama ini sudah dijalankan Bkkbn
menjadi sangat penting. Terlebih lagi pada pemerintahan yang baru nanti akan
dibentuk sebuah Kementerian Kependudukan yang harus selalu berkoordinasi
dengan kementerian lainnya seperti kemenakertrans, kementerian agama,
kementerian sosial, kemenko perekonomian, kementerian lingkungan dan
kementerian pendidikan.
Menurut proyeksi penduduk tahun 2035 berbasis sensus 2010 diketahui
masa maksimum bonus demografi ini terjadi pada 2028, 2029, 2030 dan 2031.
Selama itu, prosentase penduduk usia muda dan produktif mencapai 46.7 persen.
Melihat dari proyeksi ini, Indonesia memiliki peluang hingga 2030, jadi selama
16 tahun mendatang, Indonesia harus investasi habis-habisan di SDM. Ada
beberapa syarat agar bonus demografi bisa tercapai. Pertama, yakni suplai tenaga
kerja produktif yang besar harus diimbangi dengan lapangan pekerjaan sehingga
pendapatan perkapita naik dan bisa menabung yang akan meningkatkan tabungan
nasional. Kedua, tabungan rumah tangga diinvestasikan untuk kegiatan produktif.
Ketiga, jumlah anak sedikit memungkinkan perempuan memasuki pasar kerja,
membantu peningkatan pendapatan. Keempat, anggaran yang sebelumnya dipakai
untuk anak usia 0-15 tahun karena jumlah berkurang, bisa dialihkan untuk
peningkatan sumber daya manusia untuk usia 15 tahun ke atas seperti untuk
traning, pendidikan, dan upaya pemeliharaan kesehatan remaja terutama
kesehatan reproduksi dan penanggulangan perilaku tidak sehat seperti alkohol,
narkoba, rokok dan seks bebas. Bonus demografi tidak serta merta datang dengan
sendirinya, tetapi untuk menjadikan potensi nasional, perlu dipersiapkan dan
selanjutnya
dimanfaatkan
bagi
peningkatan
pertumbuhan
ekonomi
dan
disusul
dengan
solusi
pemecahannya,
kemudian
beralih
ke
permasalahan berikutnya hingga akhir masalah secara berurutan. Hal ini kita
maksudkan untuk mempermudah pemahaman dan fokus kepada masalah yang
kita paparkan.
1. Masalah
Pertama:
Jumlah
Angkatan
Kerja
yang
Besar
pelatihan
dan
pemagangan
kerja.
Pemecahan masalahnya:
a. Melakukan pelatihan kerja. Pelatihan kerja ini merupakan kegiatan
pengembangan keahlian dan keterampilan yang berhubungan dengan
pekerjaan dan persyaratan pekerjaan.
b. Pemagangan. Pemagangan ini sebenarnya merupakan bagian dari
pelatihan kerja, namun pemagangan ini langsung dilakukan di tempat
kerja. Tujuan pemagangan adalah untuk memantapkan profesionalitas
tenaga kerja. Hal ini dapat diterapkan di sekolah-sekolah khususnya
sekolah kejuruan (SMK) seperti yang dilakukan saat ini.
c. Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat melalui pendidikan formal
maupun nonformal. Melalui pendidikan formal, ini dapat dilakukan
melalui program wajib belajar 9 tahun seperti saat ini di lakukan,
membenahi kurikulum pendidikan untuk mendapatkan sistem pendidikan
yang sesuai dengan bursa tenaga kerja, seperti membuka sekolah
menengah kejuruan (SMK) di seluruh daerah. Sedangkan melalui
3) Pengembangan
usaha
sektor
informal
di
daerah,
seperti
Masalahnya:
Masalah
DAFTAR PUSTAKA
Adioetomo, Sri Moertiningsih. 2005. Bonus Demografi : Hubungan antara
Pertumbuhan Penduduk dengan Pertumbuhan Ekonomi. Jakarta : BKKBN
Badan Pusat Statistik. 2012. Perkembangan Beberapa Indikator Utama SosialEkonomi Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Bank Dunia. 2009. Indonesia 2014 and Beyond : A Selective Look. Jakarta :
Bank Dunia.