Pengelolaan Laboratorium Berdasarkan Fase Dan Tingkat Bahayanya
Pengelolaan Laboratorium Berdasarkan Fase Dan Tingkat Bahayanya
(1) Kandungan oksigen senyawa. Beberapa peroksida (misalnya benzyol peroksida kering)
dan oksidator kuat lainnya mudah meledak,
(2) Gugus reaktif. beberapa senyawa seperti hidrazin memiliki gugus oksidatif dan reduktif,
sehingga sangat tidak stabil. Beberapa senyawa nitro (misalnya Trinitrotoluen/TNT,
azida, asam pikrat kering) juga mudah meledak.
Beberapa eter dan senyawa sejenis cenderung bereaksi dengan udara dan cahaya
membentuk senyawa peroksida yang tidak stabil. Bahan kimia yang dapat membentuk
peroksida diantaranya p-dioksan, etil eter, tetrahidrofuran, asetaldehid, dan sikloheksena. Cara
yang harus diperhatikan dalam penyimpanannya sebagi berikut :
1.
Simpan bahan kimia pembentuk peroksida dalam botol tertutup rapat (tidak kontak
dengan udara) atau dalam wadah yang tidak terkena cahaya.
2.
Berikan label pada wadah tentang tanggal diterima dan dibuka bahan tersebut.
3.
Uji secara periodik (3 atau 6 bulan) terjadinya pembentukan peroksida. Buanglah
peroksida yang telah dibuka setelah 3 6 bulan
4.
Buanglah wadah bahan kimia pembentuk peroksida yang tidak pernah dibuka sesuai
batas kadaluarsa yang diberikan pabrik atau 12 bulan setelah diterima.
Bahan yang reaktif air apabila kontak dengan udara lembab saja akan menghasilkan
senyawa toksik, flammable, atau gas mudah meledak. Misalnya hipoklorit dan logam hidrida.
Oleh karena itu penyimpanan bahan kimia ini harus dijauhkan dari sumber air (jangan
menyimpannya di bawah atau di atas bak cuci, dst.). Gunakan pemadam api dengan bahan
kimia kering apabila terjadi kebakaran dengan bahan ini. Simpan dalam desikator yang diisi
dengan silica gel.
digunakan lagi pula murah harganya. Khusus asam perklorat harus disimpan pada wadah
gelas atau porselen dan jauhkan dari bahan kimia organik.
9.
Jauhkan asam oksidator seperti asam sulfat pekat dan asam nitrat dari
bahanflammable dan combustible.
Penyimpanan basa padatan atau cairan seperti amonium hidroksida (NH4OH), kalsium
hidroksida, Ca(OH)2, kalium hidroksida (KOH), natrium hidroksida (NaOH) harus dilakukan
sebagai berikut :
1.
Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan
bahan flammable.
2.
Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).
3.
Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau
keborocan.
4.
Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak atau cabinet yang tahan
korosif. Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
100 mg/kG dan sebagai bahan kimia karsinogen (penyebab kanker) disimpan dalam wadah
yang tidak mudah pecah, dan tertutup rapat.
A. BAHAYA FISIK
1. Eksplosif
Terdapat 6 (enam) klasifikasi bahan eksplosif :
Kategori 1 :
Bahan, campuran, dan barang yang mempunyai bahaya ledakan massal (ledakan
massal ini merupakan salah satu efek yang sebenarnya mempengaruhi hampir seluruh muatan
dan terjadi secara spontan)
Kategori 2 :
Bahan, campuran, dan barang yang mempunyai bahaya ledakan terproyeksi tetapi tidak
menimbulkan ledakan massal
Kategori 3 :
Bahan, campuran, dan barang yang mempunyai bahaya kebakaran, dan bahaya letusan minor
atau menimbulkan bahaya ledakan terproyeksi minor tetapi bukan bahaya ledakan massal :
1.
Pembakaran dengan menimbulkan pancaran panas
2.
Yang menyala satu setelah yang lain, menyebabkan letusan minor atau efek ledakan
terproyeksi atau keduanya
Kategori 4 :
Bahan, campuran dan barang yang menimbulkan bahaya yang tidak signifikan: yaitu bahan,
campuran dan benda yang hanya menyebabkan bahaya pembakaran atau bahaya inisiasi yang
rendah. Efek terbatas hanya pada kemasan dan diperkirakan tidak ada penyorotan fragmen
yang ukurannya cukup besar maupun jarak yang cukup jauh. Sumber api dari luar tidak dapat
menyebabkan ledakan spontan yang nyata pada seluruh isi kemasan.
Kategori 5 :
Bahan atau campuran yang sangat tidak sensitif, yang mempunyai bahaya ledakan massal,
yaitu bahan dan campuran yang memiliki bahaya ledakan massal namun besifat sangat tidak
sensitif, sehingga kecil kemungkinan tejadinya inisiasi atau peralihan dari pembakaran
menjadi ledakan dibawah kondisi normal.
Kategori 6 :
Benda yang sangat tidak sensitif yang tidak mempunyai bahaya ledakan massal, yaitu benda
yang hanya mengandung bahan atau campuran yang mudah meledak yang bersifat sangat
tidak sensitif, dan menunjukkan kemungkinan dapat diabaikannya kejadian inisiasi atau
perambatan nyala yang tidak disengaja.
Ledakan
tidak
stabil
Kategori 1
Kategori 2
Kategori 3
Kategori 4
Kategori 5 Kategori 6
At
au
Bahaya
Bahaya
Bahaya
Bahaya
Awas
Bahaya
__
Bahan
takstabil
mudah
meledak
Bahan
mudah
meledak;
bahaya
ledakan
hingga
bahan tak
bersisa
Bahan
mudah
meledak;
bahaya
lontaran
hebat
Bahan mudah
meledak;
bahaya
kebakaran,
bahaya
serpihan/
semburan, atau
bahaya
lontaran
Bahaya
kebakaran
atau
bahaya
lontaran
Dapat
Tanpa
meledak
pernyataan
hingga tak bahaya
bersisa
apabila
kontak
dengan api
Kriteria
Gas, yang pada temperatur 20oC dan tekanan normal 101,3 kPa:
1.
dapat menyala jika bercampur dengan 13% atau lebih volume udara
2.
mempunyai rentang nyala dengan udara, tidak kurang dari 12%point
berdasarkan batas bawah nyala
Gas, selain yang masuk dalam kategori 1, dimana pada temperatur 20oC dan
tekanan normal 101,3 kPa mempunyai rentang nyala jika bercampur dengan
udara
Kategori 1
Kategori 2
Tanpa simbol
Bahaya
Gas teramat mudah menyala
Awas
Gas mudah menyala
3.
Aerosol Mudah Menyala
Aerosol dikelompokkan dalam kategori mudah menyala apabila mengandung salah satu
komponen yang dikategorikan mudah menyala menurut kriteria GHS yaitu cairan mudah
menyala, gas mudah menyala atau padatan mudah menyala.
Kategori 1
Kategori 2
Bahaya
Awas
4.
Kategori
Kategori 1
Bahaya
Kriteria
Setiap gas yang secara umum dengan tersedianya oksigen dapat
menyebabkan / memperbesar kebakaran dari bahan lain, melebihi dari
udara
Dapat menyebabkan atau memperbesar kebakaran ; oksidator
5.
Gas Bertekanan (Under Pressure Gas)
Berdasarkan kondisi fisik ketika dikemas, gas bertekanan dikelompokkan berdasar, yaitu:
Kategori
Kriteria
Gas bertekanan
Gas yang ketika di kemas di bawah tekanan berupa gas pada 50OC,
termasuk semua gas dengan suhu kritis -50OC.
Gas tercair
Gas yang ketika dikemas dibawah tekanan sebagian berupa cairan pada
suhu 50OC. Dibedakan antara High presssure liquefied gas (gas dengan
suhu kritis antara 50OC dan + 65OC) dan Low pressure liquefied
gas (gas dengan suhu kritis diatas +65OC)
Gas tercair
yang
didinginkan
Gas yang ketika dikemas sebagian berbentuk cair karena suhunya rendah
Gas terlarut
Gas yang ketika dikemas di bawah tekanan merupakan gas terlarut dalam
fase cairan terlarut.
Gas bertekanan
Gas tercair
Gas terlarut
Awas
Awas
Awas
Awas
Berisi gas
bertekanan; dapat
meledak jika
terpanaskan
Berisi gas
bertekanan; dapat
meledak jika
terpanaskan
6.
Cairan Mudah Menyala (Flammable Liquid)
Cairan ini dikelompokkan menjadi :
Kategori
1
2
3
4
Kriteria
Titik nyala < 23OC & titik didih 35OC
Titik nyala < 23OC & titik didih > 35OC
Titik nyala > 23OC & 60OC
Titik nyala > 60OC & 93OC
Berisi gas
bertekanan; dapat
meledak jika
terpanaskan
Kategori 1
Kategori 2
Kategori 3
Kategori 4
Tanpa simbol
Bahaya
Bahaya
Awas
Awas
Cairan dapat
mudah menyala
mudah menyala
mudah menyala
terbakar
7.
Kriteria
Uji kecepatan bakar :
Bahan selain logam yang berupa serbuk :
Pada area yang basah tidak dapat berhenti terbakar dan waktu bakar < 45 detik
atau kecepatan bakar > 2,2 mm/detik
Serbuk logam : waktu bakar 5 menit
Uji kecepatan bakar :
Bahan selain logam yang berupa serbuk :
Pada area yang basah dapat menghentikan nyala selama tidak kurang
dari 4 menit dan waktu bakar < 45 detik atau kecepatan bakar > 2,2 mm/detik
Serbuk logam : waktu bakar > 5menit dan 10 menit
Kategori 1
Kategori 2
Bahaya
Awas
8.
Bahan dan Campuran Swareaktif
Bahan ini dikelompokkan sebagai berikut :
Kategor
i
Kriteria
Tipe A
Setiap bahan kimia atau campuran yang dapat meledak dengan cepat
Tipe B
Setiap bahan kimia atau campuran yang memiliki sifat daya ledak, secara umum
tidak mudah meledak secara cepat tetapi dapat mengalami ledakan termal
Tipe C
Bahan yang memiliki sifat daya ledak dengan cepat dan tidak mudah meledak
secara cepat dan tidak dapat mengalami ledakan termal
Tipe D
Tipe E
Bahan yang sangat reaktif di dalam laboratorium, tidak meledak dan tidak
terurai sama sekali dan menunjukkan efek yang rendah atau tanpa efek bila
dipanaskan dibawah kondisi tertentu
Tipe F
Bahan yang sangat reaktif di dalam laboratorium, tidak meledak dan tidak
terurai sama sekali dan menunjukkan efek yang sangat rendah atau tanpa efek
bila dipanaskan dibawah kondisi tertentu, dimana daya ledaknya rendah atau
tidak ada sama sekali
Tipe G
Bahan yang sangat reaktif di dalam laboratorium, tidak meledak dan tidak
terurai sama sekali serta tidak menunjukkan efek bila dipanaskan dibawah
kondisi tertentu, dan tidak memiliki daya ledak sama sekali (kemungkinan
memiliki kestabilan termal), untuk larutan campuran yg memiliki kurang dari
150OC
Tipe A
Tipe B
Tipe C dan D
Tipe E dan F
Tipe G
Untuk
kategori ini
tidak ada
label
Bahaya
Bahaya
Bahaya
Awas
Pemanasan dapat
menyebabkan
kebakaran
Pemanasan dapat
menyebabkan
kebakaran
Kategori
Kriteria
Cairan yang menyala dalam 5 menit setelah ditambahkan ke dalam pembawa
yang
inert dan terpapar udara, atau terbakar atau chars penyaring pada kontak dengan
udara selama 5 menit
Bahaya
10.
Tanpa
pernyataan
bahaya
Kategori
Kriteria
Bahaya
11.
Bahan dan Campuran Swapanas
Bahan ini dikelompokkan menjadi :
Kategor
i
1
Kriteria
Hasil positif jika dilakukan tes menggunakan sampel 25mm pada suhu 140 0C
1.
Hasil positif jika dilakukan tes menggunakan sampel 100mm pada suhu
1400C dan hasil negatif jika dilakukan tes menggunakan sampel 25mm pada
suhu 140 0C dan substansi atau campuran dikemas dalam wadah dengan
volume lebih dari 3m3 atau
2.
Hasil positif jika dilakukan tes menggunakan sampel 100mm pada suhu
1400C dan hasil negatif jika dilakukan tes menggunakan sampel 25mm pada
suhu 140 0C dan substansi atau campuran dikemas dalam wadah dengan
volume lebih dari 450 liter atau
3.
Hasil positif jika dilakukan tes menggunakan sampel 100mm pada suhu
1400C dan hasil negatif jika dilakukan tes menggunakan sampel 25mm pada
suhu 140 0C dan hasil positif jika dilakukan tes menggunakan sampel 100mm
pada suhu 1000C
Kategori 1
Kategori 2
Bahaya
Awas
12.
Bahan dan Campuran Jika Kontak Dengan Air Melepaskan Gas Mudah
Menyala
Bahan ini dikelompokkan sebagai berikut :
Kategor
i
1
Kriteria
Setiap bahan atau campuran yang bereaksi cepat dengan air pada temperatur
kamar, dan secara umum menunjukkan suatu tendensi untuk memproduksi gas
yang dapat menyala secara spontan, atau yang segera bereaksi dengan air pada
temperatur kamar sehingga kecepatan evolusi gas yang mudah menyala sama
atau lebih besar dari 10 L/kg bahan dalam waktu lebih dari 1 menit
2
Setiap bahan atau campuran yang segera bereaksi dengan air pada temperatur
kamar sebagai kecepatan maksimum evolusi gas yang mudah menyala sama
atau lebih besar dengan 20l/kg bahan per jam, dan tidak memenuhi kriteria pada
kategori
Setiap bahan atau campuran yang lambat bereaksi dengan air pada temperatur
kamar sebagai kecepatan maksimum evolusi gas yang mudah menyala sama
atau lebih besar dari 1 L/kg bahan per kg, dan tidak memenuhi kriteria pada
kategori 1dan 2.
Kategori 1
Kategori 2
Kategori 3
Bahaya
Bahaya
Awas
Kriteria
Setiap bahan yang dalam campuran dengan perbandingan 1:1 berdasarkan berat,
yang diuji terhadap bahan dan selulosa, spontan menyala; atau menunjukkan
kenaikan tekanan rata-rata terhadap waktu untuk campuran 1:1 berdasarkan
berat, terhadap bahan dan selulosa dimana lebih rendah.dari campuran 1:1,
dalam berat, terhadap asam perklorat 50% dan selulosa.
Setiap bahan yang dalam campuran dengan perbandingan 1:1 berdasarkan berat,
yang diuji terhadap bahan dan selulosa, menunjukkan kenaikan tekanan rata-rata
terhadap waktu, kurang dari atau sama dengan kenaikan tekanan rata-rata
terhadap waktu, kurang dari atau sama dengan untuk campuran 1:1 berdasarkan
berat, dari 40% larutan natrium klorat dan selulosa; namun tidak memnuhi
kriteria 1
Setiap bahan yang dalam campuran dengan perbandingan 1:1 berdasarkan berat,
yang diuji terhadap bahan dan selulosa, menunjukkan kenaikan tekanan rata-rata
terhadap waktu, kurang dari atau sama dengan kenaikan tekanan rata-rata
terhadap waktu, kurang dari atau sama dengan untuk campuran 1:1 berdasarkan
berat, dari 65% larutan asam nitrat dan selulosa; namun tidak memenuhi kriteria
1 dan 2
Kategori 1
Kategori 2
Kategori 3
Bahaya
Bahaya
Awas
Dapat memperbesar
kebakaran; oksidator
Dapat memperbesar
kebakaran; oksidator
Kriteria
Suatu bahan yang dalam perbandingan 4:1 atau 2:1 antara sampel dan selulosa
(dalam massa), menimbulkan waktu pembakaran kurang dari waktu pembakaran
pada perbandingan 3:2 dari kalium bromat dengan selulosa
Suatu bahan yang dalam perbandingan 4:1 atau 2:1 antara sampel dan selulosa
(dalam massa), menimbulkan waktu pembakaran yang sama dengan waktu
pembakaran pada perbandingan 3:2 dari kalium bromat dengan selulosa,
dan pada kategori 1 tidak memenuhi
Suatu bahan yang dalam perbandingan 4:1 atau 2:1 antara sampel dan selulosa
(dalam massa), menimbulkan waktu pembakaran kurang dari waktu pembakaran
pada perbandingan 3:7 dari kalium bromat dengan selulosa, dan dan pada
kategori 1 dan 2 tidak memenuhi
Kategori 1
Kategori 2
Kategori 3
Bahaya
Bahaya
Awas
Dapat memperbesar
kebakaran; oksidator
Dapat memperbesar
kebakaran; oksidator
Kategor
i
Kriteria
Tipe A
Setiap peroksida organik yang dapat meledak atau terurai dengan cepat
Tipe B
Tipe C
Tipe D
Tipe E
Setiap peroksida organik yang pada uji laboratorium, tidak meledak maupun
terurai seluruhnya dan memberikan efek rendah atau tanpa efek
Tipe F
Setiap peroksida organik yang pada uji laboratorium, tidak meledak dan tidak
terurai dalam wadah tertentu secara keseluruhan, dan hanya menimbulkan
pengaruh yang tidak baik yang rendah atau tanpa pengaruh, ketika dipanaskan
di bawah kondisi tertentu, seperti tanpa tenaga ledakan
Tipe G
Setiap campuran peroksida organik dalam uji laboratorium, tidak meledak dan
terurai secara keseluruhan, dan tidak menimbulkan pengaruh, ketika
dipanaskan di bawah kondisi tertentu, juga tidak memiliki daya ledak, seperti
tanpa tenaga ledakan, dipastikan bahwa stabil, dikatagorikan dalam kategori
G. Jika campuran tidak stabil secara termal atau titik didihnya kurang dari
150oC
Tipe A
Tipe B
Tipe C dan D
Tipe F
Tipe G
Tidak ada
elemen
label untuk
kategori ini
Bahaya
Pemanasan
dapat
menyebabkan
ledakan
Bahaya
Pemanasan dapat
menyebabkan
kebakaran atau
ledakan
Bahaya
Pemanasan
dapat
menyebabkan
kebakaran
Awas
Pemanasan
dapat
menyebabkan
kebakaran
16.
Kategori
1
Awas
Kriteria
Kecepatan korosi pada permukaan baja atau aluminium meningkat 6,25 mm
per tahun pada tes yang dilakukan pada suhu 550C
Kemungkinan korosif pada logam
B. BAHAYA KESEHATAN
1. Toksisitas akut
Bahan ini dikelompokkan sebagai berikut :
Toksisitas akut
Oral(mg/kg)
Kategori 1
LD 50 5
Kategori 4
5 <LD 50
50
300 <
50 <
LD 50
LD 50 300 2000
50 <
LD50 200
1000 <
LD50
2000
LC 50
100
100 <
LC50 500
500 <
LC 50
2500
2500<
LC 50
5000
LC 50 0,5
0,5 <
LC50 2
LC 50
0,05
Kategori 1
LD 50 50
Uap (mg/L)
Debu (mg/L)
Kategori 3
200 <
LD 50
1000
Kulit (mg/kg)
Gas (bpj)
Kategori 2
2 < LC 50
10
10 <
LC 50 20
0,05 <
LC50 0,5
0,5 <
LC 50 1
1 < LC 50
5
Kategori 2
Kategori 3
Kategori 4
Piktogram
Kategori 5
2000
mg/kg < LD 50
5000 mg/kg
Efek
indikasi yang
signifikan pada
manusia
Semua
kematian pada
kategori 4
-Tanda tanda
klinis yang
signifikan pada
kategori 4
- Indikasi dari
hasil penelitian
yang lain
Kategori 5
Tanpa simbol
Kata Sinyal
Bahaya
Bahaya
Bahaya
Awas
Awas
Pernyataan
Bahaya
Oral:
Fatal jika
tertelan
Fatal jika
tertelan
Toksik jika
tertelan
Berbahaya
jika tertelan
Dapat berbahaya
jika tertelan
Kulit
Fatal jika
terkena
kulit
Fatal jika
terkena
kulit
Toksik jika
terkena
kulit
Berbahaya
jika terkena
kulit
Dapat berbahaya
jika terkena kulit
Terhirup
Fatal jika
terhirup
Fatal jika
terhirup
Toksik jika
terhirup
Berbahaya
jika terhirup
Dapat berbahaya
jika terhirup
Kategori 2 : iritasi
(untuk semua
otoritas)
1.
Kategori 3 : iritasi
ringan
(hanya untuk
beberapa otoritas)
1.
Kategori 1A
Paparan
Observasi
IA
3 menit
1 jam
IB
> 3 menit 1
jam
14 jam
IC
14 jam
2,3 erythema/eschar < 4,0 atau 2,3 eodema < 4,0 pada
sedikitnya 2 atau 3 hewan percobaan pada kisaran 24,48 dan 72
jam setelah bagian dipindahkan atau jika reaksi diabaikan dari
kisaran diatas menjadi 3 hari berikutnya setelah reaksi kulit mulai
terjadi.
2.
Inflamasi yang timbulpada akhir perode observasi umumnya
14 hari pada sedikitnya 2 binatang, sebagian diambil
untuk alopecia(area terbatas), hyperkeratosis, dan scaling, atau
3.
Di beberapa kasus dengan respon yang bermacam macam
pada binatang dengan efek yang positif tergantung paparan dari
bahan kimia pada tiap binatang tetapi kurang dari kriteria diatas.
Nilai rata rata untuk erythema/ eschar 1,5 < 2,3 atau untuk
oedema pada sedikitnya 2 dari 3 hewan percobaan pada kisaran
24,48 dan 72 atau jika reaksi diabaikan dari kisaran diatas
menjadi 3 hari berikutnya setelah reaksi kulit mulai terjadi (jika
tidak termasuk dalam kategori iritasi diatas)
Kategori 1B
Kategori 1C
Kategori 2
Kategori 3
Tanpa simbol
Bahaya
Menyebabkan
Bahaya
Menyebabkan
Bahaya
Menyebabkan
Awas
Awas
Menyebabkan
Menyebabka
iritasi kulit
n iritasi
ringan pada
ku
3.
Kerusakan / iritasi serius pada mata
Bahan ini dikelompokkan sebagai berikut :
Kategori 1
Iritan pada mata ( efek tidak terpulihkan pada mata ) adalah uji terhadap
bahan yang menimbulkan :
tidak kurang dari 1 binatang yang berefek pada kornea, iris atau
konjungtiva yang tidak dapat diramalkan untuk merefer atau tidak pulih
sepenuhnya dalam waktu observasi yang normal selama 21 hari
- tidak kurang 2 dari 3 binatang, memberikan respon positif pada
opasotas kornea 3 dan atau iritis > 1,5 dihitung sebagai nilai rata-rata
yang mengikuti grading pada 24, 48 dan 72 jam setelah pemberian
bahan uji.
Sensitisasi
Kategori 2 A
Kategori 2 B
Iritan pada mata berupa iritasi ringan yang dapat pulih setelah 7 hari
observasi
Kategori 1
Kategori 2A
Kategori 2B
Tanpa simbol
Bahaya
Awas
Awas
Menyebabkan
kerusakan serius
pada mata
Menyebabkan iritasi
serius
pada mata
4.
Sensitisasi pernafasan / kulit
Sensitisasi saluran pernafasan :
Kategor
i
1
Kriteria
Jika terdapat bukti pada manusia bahwa bahan kimia ini dapat
Kriteria
Jika terdapat bukti pada manusia bahwa bahan kimia ini dapat
mempengaruhi sensitisasi melalui sentuhan kulit pada sejumlah orang
Jika terdapat hasil yang posistif dari hewan percobaan
Kategori 1
Kategori 1
Bahaya
Awas
5.
Mutagenisitas Sel Induk
Dalam melakukan observasi dibedakan kategori sebagai berikut :
Kategori
Kriteria
Kategor Bahan kimia yang diketahui menginduksi mutasi yang diturunkan atau
i1:
diduga kuat menginduksi mutasi yang diturunkan pada sel induk
manusia
Kategor Bahan kimia yang diketahui menginduksi mutasi yang diturunkan pada
i1A
sel induk manusia
Kriteria : Kejadian positif dari studi epidemiologi pada manusia
Kategor Bahan kimia yang dianggap menginduksi mutasi yang diturunkan pada
i1B
sel induk manusia
Kriteria :
Kejadian positif dari uji mutagenisitas sel induk in vivo pada mamalia
yang diturunkan, atau kejadian positif dari uji mutagenisitas sel somatik
pada mamalia, dalam kombinasi dengan kejadian dimana bahan
berpotensi menimbulkan mutasi pada sel induk. Kejadian yang
mendukung mungkin, sebagai contoh, diturunkan dari uji
mutagenisitas / genotoksis dalam sel induk in vivo , atau dengan
demonstrasi kebiasaan bahan atau metabolitnya yang berinteraksi
dengan material genetik sel induk, atau. Hasil positif dari uji yang
menunjukkan efek mutagenik pada sel induk pada manusia, tanpa
Kategori 1B
Kategori 2
Bahaya
Dapat menyebabkan
kerusakan genetik
Bahaya
Dapat menyebabkan
kerusakan genetik
Awas
Diduga menyebabkan
kerusakan genetik
6.
Karsinogenisitas
Klasifikasi Karsinogenisitas menurut GHS
Kategori
Kriteria
Kategori
1:
Kategori
1A :
Kategori1
B:
Kategori
2:
kejadian yang mungkin dari risalah satu kejadian yang terbatas pada
karsinogenisitas pada studi terhadap manusia atau kejadian yang terbatas
pada karsinogenisitas pada studi terhadap binatang.
Kategori 1A
Kategori 1B
Kategori 2
Bahaya
Bahaya
Awas
7.
Toksik terhadap reproduksi
Kategori bahaya untuk toksisitas reproduksi :
Kategor
i
Kriteria
Kategori
1
Kategori
1A
Kategori
1B
Kategori
2
yang tidak diinginkan terhadap kemampuan atau kapasitas reproduksi atau pada
perkembangan, dengan tidak adanya efek toksik lain, atau bila terjadi
bersamaan dengan efek toksik lain efek yang tidak diinginkan terhadap
reproduksi ini dipertimbangkan sebagai konsekuensi sekunder non spesifik dari
efek toksik lain dan dimana kejadian cukup memungkinkan untuk
menempatkan bahan di kategori 1. untuk singkatnya, kekurangan pada studi
dapat membuat kualitas bukti kurang meyakinkan dan dalam kategori 2 ini
klasifikasinya lebih tepat.
Kategori 1A
Kategori 1B
Kategori 2
Kategori tambahan
untuk Efek pada/
melalui menyusui
Bahaya
Bahaya
Awas
Dapat merusak
fertilitas atau janin
Dapat merusak
fertilitas atau janin
Diduga merusak
fertilitas atau janin
Dapat membahayakan
bayi yang menyusu
8.
Toksisitas sistemik pada organ sasaran spesifik setelah paparan tunggal
Kategori untuk toksisitas sistemik pada organ target spesifik karena paparan tunggal
Kategor
i
Kriteria
Kategori
1
Bukti terpercaya dan berkualitas baik dari kasus manusia atau studi
epidemiologi;
Pengamatan dari studi yang tepat terhadap hewan percobaan dengan efek
toksik signifikan dan atau berat, yang terkait dengan kesehatan manusia yang
dihasilkan umumnya pada konsentrasi paparan rendah
Kategori
2
Bahan yang berdasarkan bukti dari studi terhadap hewan percobaan dapat
diduga memiliki potensi bahaya untuk kesehatan manusia melaui paparan
tunggal. Penempatan bahan dalam kategori 2 dilakukan berdasarkan pengamatan
dari studi yang tepat terhadap hewan percobaan dengan efek toksik yang
signifikan relevansinya terhadap kesehatan manuisa, dihasilkan umumnya pada
konsentrasi paparan sedang.
Kategori
3
Unit
Kategori 1
Kategori 2
C 300
C 1000
C 2500
C 10
C 1,0
mg/kgBB
mg/kgBB
ppm
mg/l
mg/15
Kategori 1
Kategori 2
Kategori 3
Bahaya
Awas
Awas
Dapat
menyebabkan
iritasi
pernapasan, atau
dapat
menyebabkan
kantuk dan
pusing
9.
Kategor
i
Kategori
1
Kriteria
Bahan yang menyebabkan toksisitas signifikan terhadap manusia atau
berdasarkan bukti terhadap hewan percobaan dapat diduga memiliki potensi
untuk menyebabkan tokksisits signifikan pada manusia untuk paparan berulang.
Penempatan bahan pada klategori 1 berdasarkan :
Bukti terpercaya dan berkualitas baik dari kasus manusia atau studi
epidemiologi, atau Pengamatan dari studi yang tepat terhadap hewan percobaan
dengan efek toksik signifikan dan atau berat, yang terkait dengan kesehatan
Bahan yang berdasarkan bukti dari studi terhadap hewan percobaan dapat
diduga memiliki potensi bahaya untuk kesehatan manusia melaui paparan
berulang. Penempatan bahan dalam kategori 2 dilakukan berdasarkan
pengamatan dari studi yang tepat terhadap hewan percobaan dengan efek toksik
yang signifikan relevansinya terhadap kesehatan manuisa, dihasilkan umumnya
pada konsentrasi paparan sedang.
Catatan
Untuk kedua kategori organ target spesifik atau spesifik yang terutama
terpengaruh oleh bahan yang terklasifikasi, atau bahan dapat diidentifikasi
sebagai toksikan sistemik umum. Percobaan seharusnya dibuat untuk
menentukan toksisitas organ target utama dan diklasifikasikan untuk tujuan
tersebut, contohnya hepatotoksikan dan neurotoksikan. Data harus dievaluasi
dengan hati-hati dan bila mungkin tidak termasuk efek sekundernya, contohnya
hepatotoksikan dapat menyebabkan efek sekunder pada saraf atau sistem
gastrointestinal. Panduan untuk membantu mengklasifikasi berdasarkan hasil
yang didapat dari studi yang terkait dengan hewan percobaan. Untuk kategori 1,
efek toksik signifikan diamati selama 90 hari pemberian dosis pada hewan
percobaan dan dilihat pada/dibawah nil
Panduan Nilai untuk membantu pengklasifikasian Kategori 1
Rute Paparan
Oral (tikus)
Dermal (tikus, kelinci)
Inhalasi (tikus) gas
Inhalasi (tikus) uap
Inhalasi (tikus)
debu/mist/fume
Unit
mg/kgB
B
mg/kgB
B
ppm
mg/l
mg/15
Nilai Panduan
(dosis/konsentrasi)
10
20
50
0.2
0.02
Unit
mg/kgBB
mg/kgBB
ppm
mg/l
mg/15
Bahaya
Awas
Kriteria
Kategori 1
Bahan kimia yang
diketahui menyebabkan
bahaya toksisitas aspirasi
atau dianggap
menyebabkan bahaya
toksisitas aspirasi
1.
Kategori 2
Bahan kimia yang diduga
dapat menyebabkan bahaya
toksisitas aspirasi
Kategori 1
Kategori 2
Bahaya
Awas
11.
Berbahaya terhadap lingkungan akuatik
(a) toksisitas akut terhadap biota perairan
Kategori 1
Kategori 2
Kategori 3
Tanpa simbol
Tanpa simbol
__
__
awas
Sangat toksik bagi kehidupan
akuatik
LC50
1 mg/ l
1 < LC50
10 mg / l
awas
Kategori 2
__
Kategori 3
Kategori 4
Tanpa simbol
Tanpa simbol
__
__
Sangat toksik
terhadap
kehidupan
akuatik dengan
efek jangka
panjang
Toksik terhadap
kehidupan akuatik
dengan efek jangka
panjang
Berbahaya terhadap
kehidupan akuatik
dengan efek jangka
panjang
Dapat menyebabkan
bahaya efek jangka
panjang terhadap
kehidupan akuatik
LC50 1 mg/L
Kurang
memiliki
potensi untuk
dapat
terdegradasi
secara alamiah
dengan cepat
dan atau
memiliki
potensi
bioakumulasi
(BCF 500 atau
log Kow 4)
1 mg/L <
LC50 10 mg/L
Kurang memiliki
potensi untuk dapat
terdegradasi secara
alamiah dengan
cepat dan atau
memiliki potensi
bioakumulasi
(BCF 500 atau
log Kow 4);
kecuali nilai
NOECs kronis > 1
mg/l
10 mg/L <