Anda di halaman 1dari 3

PACARAN TAK SEHAT DI SEKOLAH

(ARTIKEL II)
T ahun 2015 siapa yang tak kenal dengan istilah pacaran? Mulai dari anak-anak, remaja hingga

dewasa, semua mengenal istilah tersebut. Keinginan untuk berpacaran timbul karena
adanya ketertarikan dengan lawan jenis. Hal ini wajar dialami oleh anak-anak yang
mulai

beranjak

dewasa.

Meski

sebenarnya,

pacaran

adalah hubungan pendekatan yang dilakukan sebagai proses


pengenalan lebih dalam untuk persiapan sebelum menikah.
Banyak anak-anak yang terjerat kasus cinta yang dikenal dengan
sebutan cinta monyet. Jadi pacaran tidak apa-apa bagi mereka
karena bagi mereka hidup tidak berarti tanpa adanya cinta.
Cinta monyet sering terjadi di kalangan SMP dan SMA.
Tak jarang kita lihat siswa-siswi SMA jalan berdua, bahkan ada yang sambil berpegangan
tangan. Jika ditanya mengapa, biasanya mereka akan menjawab gandengan tangan udah biasa
kok, ya biar so sweet aja. Ada juga yang suka duduk berdua

di

kelas, alasannya sih mau ngajarin atau belajar bersama. Ya


begitulah anak muda jaman sekarang, pinter buat alasan

padahal

mau modus.
Apa saja dampak negatif berpacaran di sekolah?
Pertama, akan mengganggu konsentrasi belajar di sekolah,

lupa

waktu, lupa mengerjakan tugas, yang berakibat nilai-nilai jadi


menurun. Selain itu, menguras harta. Mengapa? Biasanya anak-anak yang sedang kasmaran
akan cenderung menghabiskan uang saku-nya demi pacar, terutama bagi yang punya pacar super
manja. Uang dihasilkan dari kerja keras orang tua, bukannya ditabung untuk masa depan, justru
dihabiskan untuk sang pacar. Pacaran boleh-boleh saja asalkan masih dalam taraf yang wajar.
Karena manusia memang tidak bisa lepas dari cinta dan kasih. Tetapi banyak yang sepertinya
tidak tahu bagaimana harus mengekspresikan cintanya itu hingga terjerumus dalam hubungan
seksual yang tidak seharusnya.
Sekarang ini banyak sekali anak muda yang
jatuh dalam cinta. Berpegangan tangan, berpelukan,
bahkan berciuman sudah biasa bagi mereka. Hal-hal
seperti itu sangat merusak diri mereka sendiri.
Terutama bagi kaum hawa yang seharusnya menjaga
baik-baik mahkota kesucian satu-satunya yang ia
miliki. Kadang kala, akibat dibutakan oleh cinta, bisa saja mahkota tersebut diberikan kepada
orang yang dicintainya alias pacarnya.

Kalau sudah terlanjur siapa yang rugi? Tentu dirinya sendiri. Yang lebih parah adalah saat
orang tua mengetahui hal tersebut, bukan hanya memalukan, tetapi juga menggores hati mereka.
Belum lagi kalau sang lelaki enggan bertanggung jawab atas apa yang sudah dilakukan. Apalagi
jika masih berstatus siswi di suatu sekolah, otomatis mencoreng nama baik sekolah sendiri.
Tahap awal, pengendalian sosial yang dapat dilakukan dengan cara menegur dan
mengejek. Jika ada teman yang ketahuan mulai berpacaran tidak sehat, alangkah baiknya jika
ditegur dan diberi pengertian mengenai kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi.
Jika masih diabaikan, bisa dicoba dengan member ejekan yang sifatnya menyindir. Biasanya
mereka akan memberi respon melawan, tetapi apa gunanya mereka melawan jika mereka
memang salah? Jadi jangan takut untuk membenahi kesalahan orang. Selanjutnya bisa dengan
melaporkan kepada guru BK dan walikelas. Jika masih belum kapok juga, dengan terpaksa harus
mengucilkan mereka supaya mereka sadar. Biasanya pengucilan cukup ampuh menyadarkan
seseorang dari kesalahannya.
Berikut ini adalah tips-tips pacaran yang sehat:
1. Pikirkan masa depan
Seperti yang sudah dijelaskan sejak awal, pacaran merupakan
tahapan sebelum pernikahan. Jadi mulailah berfikir bahwa
pacaran untuk menikah. Mudahnya, tentukan usiamu untuk
menikah, kemudian hitung mundur dari usiamu saat ini.
Sudah perlukah berpacaran?
2. Mendekatkan diri pada Tuhan
Dalam agama dijelaskan batas-batas dalam berhubungan dengan sesama.
Sering-sering bergumul dengan Tuhan juga akan menguatkan iman,
sehingga tidak mudah tergoda dengan nafsu dunia.
3. Hindari kontak fisik
Milikilah pola pikir bahwa tubuhmu hanya untuk pasangan hidupmu
sehingga tidak sembarang orang dapat menyentuhnya. Apalagi jika
kekasihmu belum pasti adalah jodohmu.
4. Hindari pacaran di tempat privat
Pacaran jangan di tempat yang terlalu sepi karena berbahaya jika sepi-sepi berduaan. Lebih baik
mencari tempat yang tidak terlalu sepi tetapi juga tidak terlalu ramai. Jika memang ada hal
penting yang perlu dibicarakan hanya berdua, pilihlah tempat seperti restoran atau kafe sehingga
pasanganmu tidak berbuat macam-macam.

5. Komunikasi yang baik dan saling percaya


Komunikasi yang baik membuat hubungan semakin baik sehingga
tidak terjadi kesalahpahaman. Tetapi jangan terus-terusan sibuk
berkomunikasi hingga lupa waktu dan lupa pekerjaan/tugas.
Komunikasi seperlunya saja dan sewajarnya saja.

Anda mungkin juga menyukai