Anda di halaman 1dari 34

BUPATI ACEH BARAT DAYA

PROVINSI ACEH
PERATURAN BUPATI ACEH BARAT DAYA
NOMOR
TAHUN 2014
TENTANG
TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN
DAN SEKRETARIAT DPRK ACEH BARAT DAYA
BUPATI ACEH BARAT DAYA,
Menimbang

a.

b.

Mengingat

1.

2.

3.

bahwa dalam rangka menindaklanjuti Qanun Nomor 15


Tahun 2012 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya, secara
optimal untuk kelancaran pelaksanaan tugas-tugas
operasional Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya
yang lebih berdayaguna dan berhasil guna, maka
dipandang perlu menetapkan Uraian Tugas Pokok dan
Fungsi Sekretariat Daerah Kabupaten dan Sekretariat
DPRK Aceh Barat Daya;
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan dalam
Peraturan Bupati.
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah Otonom Propinsi Aceh dan
Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi Sumatera
Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956
Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1103);
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok
Kepegawaian
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun
1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3890);
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Keistimewaan Propinsi Daerah Istimewa
Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 172, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3893);

4.

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang


Pembentukan Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten
Gayo Lues, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan
Raya dan Kabupaten Aceh Tamiang di Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2002 Nomor 17, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4179);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 33, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4633);
6. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang
Pemerintahan
Aceh
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan
Peraturan
Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
8. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 6,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5494);
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4428);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintah
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4594);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan, antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang


Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
14. Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2011 tentang Tata Cara
Pembentukan Qanun (Lembaran Daerah Aceh Tahun
2011 Nomor 38).
15. Qanun Kabupaten Aceh Barat Daya Nomor 15 Tahun
2012 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya
(Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun
2012 Nomor 05).
16. Peraturan Bupati Aceh Barat Daya Nomor 12 tahun 2008
tentang Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat Daerah
Kabupaten dan Sekretariat DPRK Aceh Barat Daya
(Berita Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2008
Nomor 12).
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :

PERATURAN BUPATI ACEH BARAT DAYA TENTANG TUGAS


POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN
DAN SEKRETARIAT DPRK ACEH BARAT DAYA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :


1. Kabupaten adalah Kabupaten Aceh Barat Daya;
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan
yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten dan Dewan Perwakilan
Rakyat Kabupaten sesuai dengan fungsi dan kewenangan masing-masing;
3. Pemerintah Kabupaten adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah;
4. Bupati adalah Bupati Aceh Barat Daya;
5. Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten yang selanjutnya disingkat DPRK
adalah Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Barat Daya;
6. Sekretariat Daerah yang selanjutnya disebut SETDA adalah Sekretariat
Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya;
7. Sekretaris Daerah yang selanjutnya disebut SEKDA adalah Sekretaris
Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya;
8. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten yang selanjut disebut
Sekretariat DPRK adalah Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Kabupaten Aceh Barat Daya;
9. Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten yang selanjut disebut
Sekretaris DPRK adalah Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten
Aceh Barat Daya;

10. Staf Ahli adalah Staf Ahli Bupati Aceh Barat Daya yang berada di
lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya;
11. Perangkat Daerah Kabupaten adalah unsur pembantu Bupati dalam
penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten yang terdiri dari Sekretariat
Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten, Dinas dan
Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya;
12. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan
tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil
dalam rangka menjalankan tugas pokok, fungsi, keahlian dan atau
keterampilan untuk mencapai tujuan organisasi.
BAB II
ORGANISASI
Pasal 2
Peraturan ini menguraikan Tugas Pokok dan Fungsi SEKDA Kabupaten dan
Sekretariat DPRK Aceh Barat Daya.

BAB III
SEKRETARIAT DAERAH
Bagian Pertama
Susunan dan Kedudukan
Pasal 3
(1)
(2)

(3)

Susunan Organisasi SETDA terdiri dari 3 (tiga) Asisten, 9 (sembilan)


Bagian dan 27 (dua puluh tujuh) Sub Bagian.
Asisten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) adalah :
a. Asisten Pemerintahan;
b. Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat; dan
c.
Asisten Administrasi Umum.
Bagian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) adalah :
a. Bagian Pemerintahan Umum;
b. Bagian Hukum;
c.
Bagian Humas dan Protokol;
d. Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Ekonomi;
e.
Bagian Administrasi Pembangunan;
f.
Bagian Keistimewaan;
g. Bagian Organisasi dan Kepegawaian;
h. Bagian Umum;
i.Bagian Keuangan; dan
j.Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 4

(1)

(2)

(3)

(4)
(5)

Asisten Pemerintahan terdiri dari :


a. Bagian Pemerintahan Umum;
b. BagianHukum;dan
c. BagianHumas dan protokol.
Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat terdiri dari :
a. BagianKesejahteraanRakyat dan Ekonomi;
b. BagianAdministrasiPembangunan;dan
c. BagianKeistimewaan.
AsistenAdministrasiUmumterdiridari:
a. BagianOrganisasidanKepegawaian;
b. BagianUmum;dan
c. BagianKeuangan.
AsistensebagaimanadimaksuddalamPasal3ayat(3),beradadibawah
danbertanggung jawabkepadaSEKDA.
BagianBagiansebagaimanadimaksuddalamPasal3ayat(4)beradadi
bawah dan bertanggung jawab kepada SEKDA melalui Asisten sesuai
denganbidangtugasnya.
Bagian Kedua
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 5

SETDA adalah unsur staf, dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati.

Pasal 6
SEKDA mempunyai tugas dan kewajiban membantu Bupati dalam menyusun
kebijakan dan mengkoordinasikan Dinas-Dinas Daerah, Lembaga Teknis
Daerah dan Lembaga Keistimewaan.
Pasal 7
SEKDA dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6, menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan kebijakan Pemerintah Kabupaten;
b. pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis
daerah
c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah;
d. pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah; dan
e. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan tugas dan fungsinya
Bagian Ketiga
ASISTEN SEKRETARIS DAERAH
Paragraf 1
5

ASISTEN PEMERINTAHAN
Pasal 8
(1)

(2)

Asisten
Pemerintahan
adalah
unsur
pembantu
SEKDA
yang
mengkoordinir bidang pemerintahan umum, bidang hukum dan bidang
humas dan protokol.
Asisten Pemerintahan dipimpin oleh seorang Asisten yang berada di
bawah dan bertanggungjawab langsung kepada SEKDA sesuai dengan
bidang dan tugasnya.
Pasal 9

Asisten Pemerintahan mempunyai tugas melakukan pembinaan dan


koordinasi atas penyelenggaraan pemerintahan di bidang pemerintahan
umum, hukum serta humas dan protokol.
Pasal 10
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Asisten
Pemerintahan mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi kegiatan penyelenggaraan pemerintahan umum,
ketertiban, perhubungan, trasportasi dan telekomunikasi;
b. pelaksanaan koordinasi kegiatan penyelenggaraan pemerintahan mukim
dan gampong, tata batas, pertanahan, pemilu dan pilkada;
c. perumusan kebijaksanaan petunjuk teknis pembinaan hukum dan
hubungan masyarakat;
d. perumusan kebijakan penyusunan program dan petunjuk teknis serta
memantau penyelenggaraan pemerintahan;
e. penyusunan bahan kebijakan dan koordinasi perumusan bidang politik,
hukum dan peraturan Perundang-Undangan;
f. pelaksanaan koordinasi penyusunan pedoman dan petunjuk teknis
pembinaan humas dan protokol; dan
g. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh SEKDA
sesuai dengan bidang tugasnya.
Pasal 11
BAGIAN PEMERINTAHAN UMUM
(1)
(2)

Bagian Pemerintahan umum adalah unsur pembantu Asisten


Pemerintahan di bidang Pemerintahan Umum.
Bagian Pemerintahan Umum dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada SEKDA melalui Asisten
Pemerintahan.
Pasal 12

Bagian Pemerintahan umum mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan


dan petunjuk teknis penyelenggaraan pemerintahan umum, kependudukan,

ketenagakerjaan, ketentraman, ketertiban, otonomi daerah, pemerintahan


mukim dan gampong, tata batas, pertanahan, pemilu dan pilkada.
Pasal 13
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12,
Bagian Pemerintahan Umum mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan pembinaan koordinasi perangkat daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan dan penyusunan rencana program serta
petunjuk teknis pembinaan prasarana fisik Pemerintahan Kecamatan;
b. penyiapan bahan dan menganalisa data serta memberikan pertimbangan
dalam rangka pembinaan perangkat daerah;
c.
pengumpulan bahan dan data pembinaan serta petunjuk teknis
penyelenggaraan otonomi daerah;
d. pengumpulan bahan pembinaan urusan yang diserahkan kepada
Pemerintah Kabupaten serta melakukan pengendalian dan evaluasi
penyelenggaraan otonomi daerah;
e.
penyiapan bahan penyusunan dan petunjuk teknis pembinaan
penyelenggaraan tata pemerintahan, ketenteraman dan ketertiban serta
pemerintahan mukim dan gampong;
f.
pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh SEKDA
melalui Asisten Pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya.
Pasal 14
(1)

(2)

Bagian Pemerintahan Umum terdiri dari :


a. Sub Bagian Otonomi Daerah, Ketentraman dan Ketertiban;
b. Sub Bagian Pemerintahan Mukim dan Gampong; dan
c.
Sub Bagian Agraria.
Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Pemerintahan Umum.
Pasal 15

(1)

(2)

(3)

Sub Bagian Otonomi Daerah, Ketenteraman dan Ketertiban mempunyai


tugas menyiapkan, mengumpulkan bahan penyusunan pedoman dan
petunjuk teknis pembinaan penyelenggaraan pemerintahan dan penataan
serta pengembangan wilayah dan otonomi daerah.
Sub Bagian Pemerintahan Mukim dan Gampong mempunyai tugas
menyiapkan, mengumpulkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk
dan koordinasi perangkat pemerintahan mukim dan gampong, penataan
wilayah mukim dan gampong serta pembinaan penyelenggaraan
pemerintahan mukim dan gampong.
Sub Bagian Agraria mempunyai tugas menyiapkan, mengumpulkan
bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis, menyiapkan dan
melakukan penyelesaian masalah pertanahan serta penyelenggaraan
pertanahan.

Pasal 16
BAGIAN HUKUM
(1)
(2)

Bagian Hukum adalah unsur pembantu Asisten Pemerintahan di bidang


hukum.
Bagian Hukum dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada SEKDA melalui Asisten
Pemerintahan.
Pasal 17

Bagian Hukum mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan penyusunan


program dan petunjuk teknis serta pelaksanaan koordinasi penyusunan
peraturan perundang-undangan, pengkajian, pengawasan, evaluasi produk
hukum, penyelenggaraan Perundang-Undangan, penyelenggaraan dan
koordinasi bantuan hukum serta pembinaan penyidik pegawai negeri sipil
(PPNS).
Pasal 18
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17,
Bagian Hukum mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi dan petunjuk teknis perumusan Qanun,
Peraturan Bupati, dan Keputusan Bupati;
b. penyiapan telaahan Hukum dan evaluasi pelaksanaan peraturan
Perundang-Undangan serta menyiapkan bahan dan petunjuk teknis
pengesahan, penangguhan atau pembatalan Qanun, Peraturan Bupati,
serta Keputusan Bupati;
c.
penyiapan pertimbangan bantuan hukum kepada semua unsur perangkat
daerah;
d. penyiapan bahan penyusunan program dan petunjuk teknis pelaksanaan
penyuluhan dan publikasi hukum serta dokumentasi produk-produk
hukum;
e.
pelaksanaan upaya bantuan hukum dan penyelesaian sengketa hukum di
lingkungan kabupaten;
f.
pengkajian kebijakan daerah dan fasilitasi penyusunan kebijakan daerah;
g.
pembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS);
h. penghimpunan peraturan Perundang-Undangan; dan
i.
pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Sekretaris Daerah melalui Asisten Pemerintahan sesuai dengan bidang
tugasnya.
Pasal 19
(1) Bagian Hukum terdiri dari :
a.
Sub Bagian Perundang-Undangan;
b.
Sub Bagian Bantuan, Penyuluhan dan Dokumentasi; dan
c.
Sub Bagian Penyidik Pegawai Negeri Sipil.

(2)

Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Hukum.
Pasal 20

(1)

(2)

(3)

Sub Bagian Perundang-Undangan mempunyai tugas menyiapkan,


mengumpulkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis
koordinasi bidang penyusunan dan perumusan peraturan perundangundangan, perumusan kebijakan Kepala Daerah, Qanun, Peraturan
Bupati dan Keputusan Bupati serta telaahan dan evaluasi
pelaksanaannya.
Sub Bagian Bantuan, Penyuluhan dan Dokumentasi mempunyai tugas
menyiapkan, mengumpulkan bahan dan petunjuk teknis bidang Bantuan
hukum, Penyuluhan dan Dokumentasi serta mencari solusi atau
penyelesaian sengketa hukum yang berkaitan dengan kedinasan akibat
pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan perundang-undangan
lainnya;
Sub Bagian Penyidik Pegawai Negeri Sipil mempunyai tugas menyiapkan,
mengumpulkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis di
bidang pengelolaan administrasi dan pembinaan penyidik pegawai negeri
sipil. serta melakukan proses terhadap kasus-kasus pelanggaran displin
Pegawai Negeri Sipil.
Pasal 21
BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL

(1)
(2)

Bagian Humas dan Protokol adalah unsur pembantu Asisten Administrasi


Umum di bidang hubungan masyarakat dan keprotokoleran.
Bagian Humas dan Protokol dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada SEKDA melalui Asisten
Administrasi Umum.
Pasal 22

Bagian Humas dan Protokol mempunyai tugas mengumpulkan, menyiapkan


dan melaksanakan serta melakukan pengawasan, pengendalian dan
mengkoordinasikan dalam melakukan pelayanan masyarakat, kelembagaan,
keprotokoleran, pelayanan pers, peliputan dan publikasi serta dokumentasi
guna memperjelas kebijakan Pemerintah Kabupaten.
Pasal 23
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22,
Bagian Humas dan Protokol mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan program dan petunjuk teknis pengelolaan
kegiatan di bidang hubungan kemasyarakatan dan keprotokoleran;

b.

c.
d.

e.
f.

g.

penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan petunjuk teknis pelayanan


masyarakat dan hubungan kelembagaan berdasarkan kebijaksanaan yang
telah ditetapkan;
melaksanakan pengumpulan dan penyiapan bahan penyusunan program
peningkatan pelayanan pers dan peliputan;
melaksanakan hubungan antara Pemerintah Kabupaten dengan
masyarakat dan organisasi kemasyarakatan untuk memperjelas kebijakan
dan kegiatan Pemerintah Kabupaten;
melaksanakan inventarisasi dan dokumentasi serta distribusi bahanbahan penerbitan;
pengumpulan bahan dan petunjuk teknis, penyimpanan, penataan dan
pemeliharaan dokumentasi serta mendistribusikan bahan-bahan tertentu
untuk dipublikasi; dan
pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh SEKDA
melalui Asisten Administrasi Umum sesuai dengan bidang tugasnya.
Pasal 24

(1)

(2)

Bagian Humas dan Protokol terdiri dari :


a. Sub Bagian Pemberitaan, Komunikasi dan Informasi;
b. Sub Bagian Penyiapan Naskah dan Penerbitan; dan
c.
Sub Bagian Protokol dan Perjalanan Dinas.
Masing Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Humas.
Pasal 25

(1)

(2)

(3)

Sub Bagian Pemberitaan, Komunikasi dan Informasi mempunyai tugas


melakukan pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk
teknis penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan dan menganalisa
informasi serta melakukan pemberitaan baik melalui media cetak
maupun media elektronik guna memperjelas kebijakan Pemerintah
Kabupaten.
Sub Bagian Penyiapan Naskah dan Penerbitan mempunyai tugas
melakukan pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk
teknis di bidang penyiapan naskah dan penerbitan informasi yang
berkaitan dengan kegiatan dan program Pemerintah Kabupaten.
Sub Bagian Protokol dan Perjalanan Dinas mempunyai tugas melakukan
pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis
pembinaan penyelenggaraan protokoler dan acara resmi Pemerintah
Kabupaten serta perjalanan dinas pegawai daerah.
Paragraf 2
ASISTEN PEMBANGUNAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
Pasal 26

10

(1) Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat adalah unsur pembantu


SEKDA yang mengkoordinir bidang Kesejahteraan Rakyat, Ekonomi dan
Pembangunan.
(2) Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat dipimpin oleh seorang
Asisten yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada
SEKDA sesuai dengan bidang dan tugasnya.
Pasal 27
Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan dan mengkoordinasikan atas penyelenggaraan
bidang Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat dan melaksanakan
penyusunan program dan petunjuk teknis di bidang pembangunan,
perekonomian daerah dan kesejahteraan rakyat.
Pasal 28
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27,
Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan
koordinasi
penyusunan
program
dan
melakukan
pembinaan, pengawasan dan pengendalian pembangunan, bidang
infrastruktur pembangunan antar sektor serta pemberian bantuan dan
pelayanan sosial;
b. pelaksanaan pembinaan dan koordinasi di bidang peningkatan produksi
pertanian, industri pertambangan dan energi, koperasi, perusahaan;
c.
pelaksanaan koordinasi dalam melakukan penyusunan program dan
petunjuk teknis pemberian bantuan dan pelayanan di bidang kesehatan,
transmigrasi dan lingkungan hidup;
d. pelaksanaan koordinasi pembinaan, pengendalian evaluasi dan pelaporan
administrasi pembangunan; dan
e.
pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh SEKDA
dengan bidang tugasnya.
Pasal 29
BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN EKONOMI
(1)

(2)

Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Ekonomi adalah unsur pembantu


Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat di bidang kesejahteraan
rakyat.
Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Ekonomi dipimpin oleh seorang Kepala
Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada SEKDA
melalui Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat.
Pasal 30

Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Ekonomi mempunyai tugas melakukan


penyusunan program dan petunjuk teknis pembinaan bidang penyelenggaraan
kesejahteraan rakyat dan ekonomi.

11

Pasal 31
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30,
Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Ekonomi mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis di bidang
sosial kemasyarakatan dan kesejahteraan rakyat;
b. mengkoordinasikan dan memantau pelaksanaan pemberian bantuan di
bidang pelayanan dan bantuan sosial;
c.
mengumpulkan dan mengolah data serta menyiapkan
saran
pertimbangan dalam rangka peningkatan kesejahteraan rakyat;
d. mengumpulkan dan mengolah data serta menyiapkan bahan penyusunan
pedoman dan petunjuk teknis di bidang kesejahteraan rakyat; dan
e.
pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh SEKDA
melalui Asisten Ekonomi dan Pembangunan sesuai dengan bidang
tugasnya.
Pasal 32
1)

2)

Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Ekonomi terdiri dari :


a. Sub Bagian Pembinaan Fakir Miskin;
b. Sub Bagian Bantuan Sosial dan Kesehatan Masyarakat; dan
c.
Sub Bagian Perkonomian.
Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat dan
Ekonomi.
Pasal 33

(1)

(2)

(3)

Sub Bagian Pembinaan Fakir Miskin mempunyai tugas menyiapkan,


mengumpulkan bahan dan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis
serta melaksanakan pembinaan terhadap fakir miskin serta telaahan dan
membuat laporan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan.
Sub Bagian Bantuan Sosial dan Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas
mengumpulkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis serta
melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap
Bantuan Sosial dan peningkatan pelayananan kesehatan masyarakat dan
membuat laporan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan.
Sub Bagian Perekonomian mempunyai tugas mengumpulkan bahan
penyusunan pedoman dan petunjuk teknis serta melaksanakan
pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap Perekonomian
masyarakat dan membuat laporan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan di
bidang Perekonomian;
Pasal 34
BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

12

(1)

(2)

Bagian Administrasi Pembangunan adalah unsur pembantu Asisten


Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat di Bidang Administrasi
Pembangunan.
Bagian Administrasi Pembangunan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada SEKDA melalui
Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat.
Pasal 35

Bagian Administrasi Pembangunan mempunyai tugas melakukan dan


melaksanaan pengawasan, pengendalian bidang penyelenggaraan Administrasi
Pembangunan dan infrastruktur.
Pasal 36
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35,
Bagian Administrasi Pembangunan mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan mengkoordinasikan penyusunan pedoman dan petunjuk
teknis di bidang Administrasi Pembangunan;
b. pelaksanaan koordinasi dan memantau pelaksanaan Tata Ruang
Pengembangan Wilayah;
c.
penyusunan bahan pembinaan administrasi pengadaan barang dan jasa
konstruksi;
d. penyusunan/pengumpulan dan mengolahan data serta menyiapkan
saran dan pertimbangan dalam rangka peningkatan evaluasi dan
Pelaporan;
e.
pelaksanaan/pengumpulan dan mengolahan data serta menyiapkan
bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pengendalian
pembangunan; dan
f.
pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh SEKDA
melalui Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat sesuai dengan
bidang tugasnya.
Pasal 37
(1)

(2)

Bagian Administrasi Pembangunan terdiri dari :


a. Sub Bagian Pengendalian Pembangunan;
b. Sub Bagian Tata Ruang Pengembangan Wilayah; dan
c.
Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan.
Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Administrasi Pembangunan.
Pasal 38

(1)

Sub Bagian Pengendalian Pembangunan mempunyai tugas melaksanakan


Pengendalian Pembangunan dan mempersiapkan bahan penyusunan
pedoman dan petunjuk teknis
dalam pelaksanaan pengendalian

13

(2)

(3)

pembangunan serta melakukan perumusan, penyusunan rencana dan


dokumen pelaksanaan anggaran setdakab;
Sub Bagian Tata Ruang Pengembangan Wilayah mempunyai tugas
melaksanakan pengawasan, koordinasi dan pengendalian bidang Tata
Ruang Pengembangan Wilayah dan mengumpulkan bahan pedoman dan
petunjuk teknis pelaksanaan tata ruang;
Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan
pengumpulan bahan penyusunan laporan hasil evaluasi pelaksanaan
kegiatan;
Pasal 39
BAGIAN KEISTIMEWAAN

(1)
(2)

Bagian Keistimewaan adalah unsur pembantu Asisten Pemerintahan di


bidang keistimewaan Aceh.
Bagian Keistimewaan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada SEKDA melalui Asisten
Pemerintahan.
Pasal 40

Bagian Keistimewaan mempunyai tugas melakukan penyusunan program dan


pembinaan penyelenggaraan agama dan peran ulama, pendidikan, adat, serta
melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait.
Pasal 41
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40,
Bagian Keistimewaan mempunyai fungsi :
a. penyusunan pedoman dan petunjuk teknis di bidang agama, peran
ulama, pendidikan dan adat istiadat;
b. penyiapan telaahan dan evaluasi pelaksanaan program di bidang agama,
peran ulama, pendidikan dan adat istiadat;
c.
pelaksanaan kegiatan pengawasan, pengendalian dan koordinasi
pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan bidang agama, peran
ulama, pendidikan dan adat istiadat; dan
d. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh SEKDA
melalui Asisten Pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya.
Pasal 42
(1)

Bagian Keistimewaan terdiri dari :


a. Sub Bagian Agama;
a. Sub Bagian Adat Istiadat; dan
b. Sub Bagian Pendidikan.
(2) Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin
oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bagian Keistimewaan.

14

Pasal 43
(1)

(2)

(3)

Sub Bagian Agama mempunyai tugas melaksanakan kegiatan di bidang


agama dan peningkatan peran ulama serta melaksanakan pengumpulan
bahan penyusunan laporan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan;
Sub Bagian Adat Istiadat mempunyai tugas mengumpulkan bahan
penyusunan pedoman dan petunjuk teknis dalam melaksanakan kegiatan
di bidang adat istiadat serta membuat laporan hasil evaluasi pelaksanaan
kegiatan;
Sub Bagian Pendidikan mempunyai tugas mengumpulkan bahan
penyusunan pedoman dan petunjuk teknis di bidang pendidikan serta
telaahan dan evaluasi pelaksanaannya.
Paragraf 3
ASISTEN ADMINISTRASI UMUM
Pasal 44

(1)

(2)

Asisten Administrasi Umum adalah unsur pembantu


mengkoordinir bidang Organisasi dan Kepegawaian,
Keuangan.
Asisten Administrasi Umum dipimpin oleh seorang Asisten
bawah dan bertanggungjawab langsung kepada SEKDA
bidang dan tugasnya.

SEKDA yang
Umum serta
yang berada di
sesuai dengan

Pasal 45
Asisten Administrasi Umum mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan
koordinasi di bidang kelembagaan organisasi perangkat kabupaten,
ketatalaksanaan, analisis dan formasi jabatan, akuntabilitas kinerja,
pembinaan dan pendayagunaan aparatur, urusan tata usaha, rumah tangga
sekretariat dan rumah tangga pimpinan, sistem informasi menajemen,
keuangan sekretariat.
Pasal 46
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45,
Asisten Administrasi Umum mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi penyusunan pedoman dan petunjuk teknis
bidang administrasi kepegawaian, keuangan dan administrasi umum;
b. pelaksanaan koordinasi kegiatan penyelenggaraan di bidang kelembagaan,
pembinaan perpustakaan dan kearsipan
c.
pelaksanaan
koordinasi
kegiatan
penyelenggaraan
di
bidang
ketatalaksanaan serta analisis dan formasi jabatan;
d.
pelaksanaan koordinasi kegiatan penyelenggaraan di bidang
kinerja dan evaluasi serta pelaporan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah;
e.
pelaksanaan koordinasi kegiatan penyelenggaraan di bidang
pembinaan dan pendayagunaan aparatur;

15

f.
g.
h.
i.

pelaksanaan koordinasi kegiatan penyelenggaraan di


ketatausahaan, rumah tangga sekretariat dan pimpinan;
pelaksanaan koordinasi kegiatan penyelenggaraan di
administrasi keuangan ;
pelaksanaan koordinasi penyusunan pedoman dan petunjuk
pembinaan urusan perlengkapan dan pemeliharaan barang;
pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
sesuai dengan bidang tugasnya.

bidang
bidang
teknis
SEKDA

Pasal 47
BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN
(1)
(2)

Bagian Organisasi dan Kepegawaian adalah unsur pembantu Asisten


Administrasi Umum di bidang Organisasi dan Kepegawaian.
Bagian Organisasi dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Bagian
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada SEKDA melalui
Asisten Administrasi Umum.
Pasal 48

Kepala Bagian Organisasi dan Kepegawaian mempunyai tugas menyiapkan


bahan pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang kelembagaan
organisasi perangkat kabupaten, , ketatalaksanaan, analisis dan formasi
jabatan, akuntabilitas kinerja, pembinaan dan pendayagunaan aparatur.
Pasal 49
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 48, Bagian
Organisasi dan Kepegawaian mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis bidang Organisasi dan
Kepegawaian, penataan kelembagaan aparatur dan pengolahan data
kepegawaian serta menyiapkan bahan penataan kelembagaan perangkat
kabupaten;
b. penyiapan bahan dan petunjuk teknis penyusunan analisis jabatan;
c. penyiapan bahan dan petunjuk teknis penyusunan ketatalaksanaan yang
meliputi tata kerja, metode kerja, prosedur kerja dan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
d. penyiapan bahan pengelolaan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis
pembinaan kepegawaian dan menghimpun peraturan PerundangUndangan dibidang kepegawaian;
e. pelaksanaan penataan administrasi kepegawaian, dan penyiapan bahan
penyusunan program perencanaan serta pengembangan karier pegawai
negeri sipil;
f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh SEKDA
melalui Asisten Administrasi Umum sesuai dengan bidang tugasnya.
Pasal 50
(1)

Bagian Organisasi dan Kepegawaian terdiri dari :

16

(2)

a. Sub Bagian Kepegawaian;


b. Sub Bagian Tatalaksana dan Akuntabilitas Kinerja; dan
c.
Sub Bagian Kelembagaan.
Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Organisasi dan Kepegawaian.
Pasal 51

(1)

(2)

(3)

Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas menyiapkan bahan


pembinaan, petunjuk teknis dan koordinasi di bidang pengembangan,
kesejahteraan, administrasi umum kepegawaian,
menyiapkan bahan
kebijakan dalam rangka peningkatan disiplin pegawai dan pembinaan
aparatur serta membuat laporan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan.
Sub Bagian Tatalaksana dan Akuntabilitas Kinerja mempunyai tugas
mengumpulkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis di
bidang penataan sistem, metode dan prosedur kerja, tata naskah dinas,
pembinaan dan fasilitasi pelayanan publik dan penyusunan data instansi
pemerintah serta penyusunan LAKIP dan melaksanakan pemantauan
evaluasi kinerja SKPK.
Sub Bagian Kelembagaan mempunyai tugas mengumpulkan bahan
pembinaan dan petunjuk teknis di bidang penataan, pembinaan,
pengendalian, fasilitasi dan klarifikasi kelembagaan organisasi perangkat
kabupaten, melakukan penyusunan standar pelayanan minimal serta
membuat laporan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan.
Pasal 52
BAGIAN UMUM

(1)
(2)

Bagian Umum adalah unsur pembantu Asisten Administrasi Umum di


bidang umum.
Bagian Umum dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada SEKDA melalui Asisten Administrasi
Umum.
Pasal 53

Bagian Umum mempunyai tugas menyiapkan, mengelola urusan rumah


tangga, perlengkapan dan urusan surat-menyurat, serta menyiapan fasilitas
untuk kebutuhan sekretariat, kendaraan dinas dan barang inventaris lainnya,
Pasal 54
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53,
Bagian Umum mempunyai fungsi :
a. penyusunan bahan pedoman, petunjuk teknis bidang perlengkapan dan
rumah tangga sekretariat;
b. pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan dan penggandaan;

17

c.
d.
e.

pelaksanaan inventarisasi dan pengelolaan, pemeliharaan aset yang


berada di Sekretariat Daerah Kabupaten;
penyiapan pengadaan dan pemeliharaan barang di lingkungan SETDA;
pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh SEKDA
melalui Asisten Ekonomi dan Pembangunan sesuai dengan bidang
tugasnya.
Pasal 55

(1)

(2)

Bagian Umum terdiri dari :


a. Sub Bagian Rumah Tangga;
b. Sub Bagian Umum; dan
c.
Sub Bagian Perlengkapan.
Masing Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Umum.
Pasal 56

(1)

(2)

(3)

Sub Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan penataan


arsip dan surat menyurat, perawatan kendaraan dinas pimpinan daerah
dan sekretariat daerah, penataan akomodasi dan konsumsi ruang kerja,
rumah jabatan, memelihara kebersihan kantor, perkarangan rumah dinas
serta keamanan Bupati, wakil Bupati dan SEKDA.
Sub Bagian Umum mempunyai tugas menyiapkan bahan petunjuk teknis
dan koordinasi bidang ketatausahaan, arsip, kerumahtanggaan dan
perlengkapan.
Sub Bagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan pendataan,
inventarisasi, pelaporan terhadap seluruh kekayaan di lingkungan SETDA
yang meliputi gedung, rumah dinas dan kenderaan bermotor serta barang
inventaris lainnya.
Pasal 57
BAGIAN KEUANGAN

(1)
(2)

Bagian Keuangan adalah unsur pembantu Asisten Administrasi Umum di


bidang keuangan.
Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada SEKDA melalui Asisten
Administrasi Umum.
Pasal 58

Bagian
Keuangan
mempunyai
tugas
mengumpulkan,
menyiapkan,
melaksanakan, mengkoordinasikan serta melakukan pengendalian terhadap
realisasi anggaran serta membina administrasi keuangan dan menyiapkan
laporan keuangan.
Pasal 59

18

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58,


Bagian keuangan mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan program dan petunjuk teknis pengelolaan
kegiatan di bidang keuangan;
b. pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta melakukan
koordinasi dalam penerbitan SPM;
c.
pelaksanaan perencanaan, pengelolaan keuangan sekretariat;
d. pelaksanakan kegiatan verifikasi keuangan sekretariat;
e.
penyiapan laporan administrasi keuangan; dan
f.
pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh SEKDA
melalui Asisten Administrasi Umum sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
Pasal 60
(1)

(2)

Bagian Keuangan terdiri dari :


a.
Sub Bagian Verifikasi;
b.
Sub Bagian Penerbitan SPM; dan
c.
Sub Bagian Akuntansi.
Masing Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Keuangan.

Pasal 61
(1)

(2)
(3)

Sub Bagian Verifikasi mempunyai tugas melakukan penelitian kebenaran


penagihan SPM-UP, GU, TU, LS dan salinan SPJ sesuai ketentuan
keuangan yang berlaku dan realisasi anggaran serta pembinaan
penatausahaan keuangan sekretariat daerah;
Sub Bagian Penerbitan SPM mempunyai tugas melakukan Penerbitan
SPM yang telah di verifikasi dan kelengkapan dokumen;
Sub Bagian Akuntansi mempunyai tugas melakukan penataan sistem
akuntansi pemerintahan daerah dalam rangka penyusunan laporan
realisasi anggaran, neraca dan laporan arus kas Sekretariat dan Kepala
Daerah.
BAB IV
STAF AHLI
Bagian Pertama
Susunan dan Kedudukan
Pasal 62

(1)
(2)

Bupati dalam melaksanakan tugasnya dibantu Staf Ahli;


Staf Ahli diangkat dan diberhentikan oleh Bupati;

19

(3)
(4)

Staf Ahli berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
SEKDA;
Staf
Ahli
dalam
pelaksanaan
tugasnya
secara
administratif
dikoordinasikan oleh SEKDA.
Pasal 63

Staf Ahli sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 terdiri dari :


a.
b.
c.
d.
e.

Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pertanian;


Staf Ahli Bidang Kesejahteraan Rakyat;
Staf Ahli Bidang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika;
Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh; dan
StafAhliBidangHukumdanPolitik.
BagianKedua
TugasPokokdanFungsi
Pasal64

StafAhlisebagaimanadimaksudpadaPasal63mempunyaitugas:
a.
b.
c.
d.
e.

StafAhliBidangEkonomidanPertanianmempunyaitugasmemberikan
telaahan mengenai peningkatan/pengembangan ekonomi rakyat dan
pertanian;
Staf Ahli Bidang Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas memberikan
telaahanmengenaipeningkatankesejahteraanraktyat;
Staf Ahli Bidang Perhubungan, Komunikasi dan Inpormatika mempunyai
tugasmemberikantelaahanmengenaipeningkataninfrastruktursarana
perhubungan,komunikasidaninformatika;
Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh mempunyaitugas
memberikan telaahan mengenai pemerintahan dan Keistimewaan Aceh;
dan
Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik mempunyai tugas memberikan
telaahanmengenaihukumdanpolitik.
Pasal65

UntukmelaksanakantugassebagaimanadimaksudpadaPasal64,StafAhli
mempunyaifungsi:
a. pengkajian, analisa dan perumusan program dalam lingkup tugasnya
sesuaidenganrencanastrategisPemerintahKabupaten;
b. pengkajian, analisa dan Perumusan kebijakan dalam lingkup tugasnya
dibidang ekonomi dan pertanian sesuai dengan rencana strategis
PemerintahKabupaten;
c.
pengkajian, analisa dan Perumusan kebijakan dalam lingkup tugasnya
dibidang Kesejahteraan Rakyat sesuai dengan rencana strategis
PemerintahKabupaten;
d. pengkajian, analisa dan Perumusan kebijakan dalam lingkup tugasnya
dibidang Perhubungan, Komunikasi dan Infomatika sesuai dengan
rencanastrategisPemerintahKabupaten;

20

e.
f.

g.

pengkajian, analisa dan Perumusan kebijakan dalam lingkup tugasnya


dibidang Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh sesuai dengan rencana
strategisPemerintahKabupaten;
pengkajian, analisa dan Perumusan kebijakan dalam lingkup tugasnya
dibidangHukumdanPolitiksesuaidenganrencanastrategisPemerintah
Kabupaten; dan
Pelaksanaan tugastugas kedinasan lainya yang diberikan oleh Bupati
sesuaidenganbidangtugasdanfungsinya.
Pasal66

Untuk mendukung pelaksanaan tugas Staf Ahli, SEKDA dapat


memperbantukan pegawai atas permintaan Staf Ahli atas pelimpahan
kewenangandariBupati
BAB V
SEKRETARIAT DPRK
Bagian Pertama
Susunan dan Kedudukan
Pasal 67
(1)

(2)

Susunan Organisasi Sekretariat DPRK terdiri dari :


a. Bagian Umum;
b. Bagian Keuangan;
c.
Bagian Persidangan dan Risalah; dan
d. Bagian Hukum dan Humas
Masing-masing Bagian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipimpin
oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris DPRK.
Pasal 68

(1)

Sekretariat DPRK adalah unsur pelayanan terhadap DPRK; dan

(2)

Sekretariat DPRK dipimpin oleh seorang Sekretaris DPRK yang secara


teknis operasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Pimpinan DPRK dan secara administrasi bertanggung jawab kepada
Bupati melalui SEKDA.
Bagian Kedua
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 69

Sekretaris DPRK mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi


kesekretariatan,administrasikeuangan,mendukung pelaksanaantugasdan

21

fungsi DPRK dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang


diperlukanolehDPRKsesuaidengankemampuankeuangandaerah.
Pasal70
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69,
SekretarisDPRKmempunyaifungsi:
a. penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRK;
b. penyelenggaraan administrasi keuangan DPRK;
c.
penyelenggaraan rapat-rapat anggota DPRK;
d. penyediaan dan pengoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRK;
dan
e.
pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati
dan Pimpinan DPRK sesuai dengan bidang tugasnya.
Paragraf 1
BAGIAN UMUM
Pasal 71
(1)
(2)

Bagian Umum adalah unsur pembantu Sekretaris DPRK di bidang


kepegawaian, fasilitas dan inventaris sekretariat.
Bagian Umum dipimpin oleh seorang kepala Bagian yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Sekretaris DPRK.
Pasal 72

Bagian Umum mempunyai tugas menyiapkan fasilitas rapat-rapat, rencana


perjalanan Pimpinan dan Anggota DPRK, mengurus rumah tangga, rumahrumah jabatan, gedung DPRK, kendaraan dinas, barang inventaris lainnya,
memelihara keamanan kantor dan melaksanakan urusan surat menyurat yang
diperlukan oleh DPRK, serta melaksanakan urusan adminisrasi umum dan
kepegawaian.
Pasal 73
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72,
Bagian Umum mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan dan penggandaan;
b. pelaksanaan urusan rumah tangga, perjalanan dan keamanan dalam;
c. penyiapan fasilitas rapat dan mengurus rumah dinas; dan
d. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Sekretaris DPRK.
Pasal 74
(1)

Bagian Umum terdiri dari :


a. Sub Bagian Tata Usaha;
b. Sub Bagian Rumah Tangga.

22

(2)

Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Umum.
Pasal 75

(1)

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan


ketatausahaan, kearsipan, penggandaan dan administrasi kepegawaian;

(2)

Sub Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas menyiapkan fasilitas rapatrapat, acara dan perjalanan Pimpinan dan Anggota DPRK, administrasi
rumah tangga Sekretariat dan keamanan di lingkungan sekretariat DPRK;
Paragraf 2
BAGIAN KEUANGAN
Pasal 76

(1)
(2)

Bagian Keuangan adalah unsur pembantu Sekretaris DPRK di bidang


pelaksanaan dan pengelolaan administrasi keuangan.
Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang kepala Bagian yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris DPRK.
Pasal 77

Bagian Keuangan mempunyai tugas melakukan penyusunan anggaran,


melaksanakan administrasi keuangan dan menyusun laporan keuangan
Sekretariat DPRK.
Pasal 78
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77,
Bagian Keuangan mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan Keuangan;
b. pengelolaan administrasi dan pembukuan keuangan;
c.
pelaksanaan pengujian kebenaran penagihan dan pembayaran;
d. penyiapan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja;
e.
pelaksanaan penyusunan anggaran Sekretariat DPRK;
f.
pelaksanaan penyusunan rencana anggaran belanja langsung dan belanja
tidak langsung;
g.
pelaksanaan penyusunan daftar gaji dan tunjangan;
h. pembuatan laporan keuangan dan administrasi keuangan DPRK; dan
i.
pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Sekretaris DPRK.
Pasal 79
(1)

Bagian Keuangan terdiri dari :

23

(2)

a. Sub Bagian Program dan Pelaporan;


b. Sub Bagian Verifikasi dan Perbendaharaan.
Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Keuangan.
Pasal 80

(1)

(2)

Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan


pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis di bidang
program dan pelaporan keuangan DPRK dan Sekretariat DPRK.
Sub Bagian Verifikasi dan perbendaharaan mempunyai tugas memeriksa
dokumen-dokumen penunjang, surat-surat penagihan/penerimaan, bukti
tagihan, kelengkapan administrasi keuangan serta menyusun laporan
pelaksanaan anggaran yang meliputi realisasi fisik dan keuangan di
lingkungan Sekretariat DPRK.
Paragraf 3
BAGIAN PERSIDANGAN DAN RISALAH
Pasal 81

(1)
(2)

Bagian Persidangan dan Risalah adalah unsur pembantu Sekretaris


DPRK di bidang pelaksanaan persidangan dan risalah.
Bagian Persidangan dan Risalah dipimpin oleh seorang Kepala Bagian
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris DPRK.
Pasal 82

Bagian Persidangan dan Risalah mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan


sidang, pembuatan risalah rapat dan urusan administrasi persidangan DPRK.
Pasal 83
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82,
Bagian Persidangan dan Risalah mempunyai fungsi :
a. penyiapan rancangan penyelenggaraan kegiatan rapat dan persidangan;
b. pengumpulan bahan pembuatan risalah rapat dan penyiapan urusan
administrasi persidangan;
c.
penyiapan persidangan dan tata tempat;
d. pendokumentasian hasil rapat atau persidangan DPRK;
e.
penyiapan daftar resume dan laporan hasil rapat DPRK;
f.
penyiapan bahan dan kelengkapan rapat yang dibutuhkan; dan
g.
pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Sekretaris DPRK.
Pasal 84
(1)

Bagian Persidangan dan Risalah terdiri dari :

24

(2)

a. Sub Bagian Persidangan;


b. Sub Bagian Risalah.
Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Risalah dan Persidangan.
Pasal 85

(1)

(2)

Sub Bagian Persidangan mempunyai tugas menyiapkan persidangan,


daftar absensi, melakukan urusan administrasi persidangan dan tata
tempat;
Sub Bagian Risalah mempunyai tugas menyiapkan risalah-risalah rapat,
menyusun resume dan laporan hasil sidang DPRK.
Paragraf 4
BAGIAN HUKUM DAN HUMAS
Pasal 86

(1)
(2)

Bagian Hukum dan Humas adalah unsur pembantu Sekretaris DPRK di


bidang hukum dan hubungan masyarakat.
Bagian Hukum dan Humas dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris DPRK.
Pasal 87

Bagian Hukum dan Humas mempunyai tugas menyiapkan bahan dalam


rangka pembahasan dibidang hukum dan peraturan perundang-undangan,
pelaksanaan hubungan masyarakat, dokumentasi dan melakukan pengkajian,
penelitian perancangan Qanun yang diusulkan eksekutif dan legislatif serta
menyiapkan data yang diperlukan dalam pembahasan produk PerundangUndangan DPRK.
Pasal 88
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87
Bagian Hukum dan Humas mempunyai fungsi :
(1) penyiapan bahan koordinasi serta petunjuk teknis perumusan Rancangan
Qanun Keputusan DPRK, Keputusan Pimpinan DPRK;
(2) pengumpulan dan pengelolaan data pengkajian terhadap rancangan
qanun, Keputusan DPRK, Keputusan Pimpinan DPRK;
(3) penyiapan bahan pertimbangan dan fasilitasi bantuan hukum kepada
semua unsur terkait di lingkungan DPRK;
(4) penyiapan pedoman dan petunjuk teknis pengembangan hubungan
masyarakat;
(5) pelaksanaan hubungan kerja antara DPRK dengan Bupati dan
Masyarakat;

25

(6)

(7)

pengumpulan dan pengolahan data serta bahan pengkajian bahan


peraturan Perundang-Undangan yang berhubungan dengan tugas DPRK;
dan
pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Sekretaris DPRK sesuai bidang tugasnya.
Pasal 89

(1)

(2)

Bagian Hukum dan Humas terdiri dari :


a. Sub Bagian Hukum;
b. Sub Bagian Humas.
Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Hukum dan Humas.
Pasal 90

(1)

Sub Bagian Hukum mempunyai tugas mempunyai tugas mengumpulkan


bahan-bahan telaahan dan bahan pertimbangan untuk penyusunan,
penyiapan rancangan Keputusan DPRK, Keputusan Pimpinan DPRK dan
pembahasan rancangan qanun serta melakukan penelitian dan
pengkajian terhadap Rancangan Qanun yang di usulkan Eksekutif

(2)

Sub Bagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas menyiapkan


pidato/sambutan Pimpinan DPRK, publikasi pers dan media massa serta
pelaksanaan kegiatan protokoler di lingkungan Sekretariat DPRK.
BAB VI
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 91

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian


tugas Pemerintah Kabupaten sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
Pasal 92
(1)

(2)

(3)
(4)

Kelompok Jabatan Fungsional dimaksud pada Pasal 91, terdiri dari


sejumlah tenaga, dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam
berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
Setiap kelompok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipimpin oleh
seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan dengan Keputusan
Bupati, dan bertanggung jawab kepada masing-masing Kepala Satuan
Kerja Perangkat Kabupaten.
Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1), diatur sesuai dengan peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

26

BAB VII
SEKRETARIAT KECAMATAN
Bagian Pertama
Unsur Organisasi
Pasal 93
Unsur Organisasi Kecamatan, terdiri dari :
a. Pimpinan adalah Camat;
b. Pembantu Pimpinan adalah Sekretaris;
c. Pelaksana adalah Kepala Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 94
Susunan Organisasi Kecamatan, terdiri dari :
(1)
Camat
a.
Sekretariat;
a) Sub Bagian Umum
b) Sub Bagian Keuangan
c) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
b.
Seksi Pemerintahan;
c.
Seksi Pembangunan Masyarakat Gampong dan Kesejahteraan
Rakyat
d.
Seksi Ekonomi Pembangunan dan Pelayanan Umum;
e.
Seksi Ketentraman dan Ketertiban.
(2)
Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian Kedua
Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Jabatan
Paragraf 1
Camat
Pasal 95
(1) Kecamatan dipimpin oleh Camat bertanggungjawab kepada Bupati melalui
SEKDA.
(2) Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan pemerintahan
yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi
daerah dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan lainnya
berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
(3) Camat sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan tugas
umum pemerintahan, meliputi :
a. mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di
tingkat Kecamatan;
b. mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
c. mengkoordinasikan
upaya
penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban umum;

27

d. mengkoordinasikan penerapan dan penegakkan Peraturan PerundangUndangan;


e. mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan
umum;
f. membina penyelenggaraan pemerintahan gampong; dan
g. melaksanakan pelayanan kepada masyarakat yang menjadi ruang
lingkup tugasnya dan atau yang belum dapat dilaksanakan
pemerintahan gampong.
Pasal 96
(1) Dalam melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh
Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 Peraturan Bupati ini, penetapannya dengan
Peraturan Bupati dengan berpedoman pada ketentuan peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku
sesuai
kebutuhan
dengan
memperhatikan kriteria eksternalitas, prinsip efisiensi serta untuk
peningkatan akuntabilitas Kecamatan dalam rangka otonomi daerah.
(2) Sebagian urusan otonomi daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
mencakup penyelenggaraan urusan pemerintahan pada wilayah kecamatan
sesuai peraturan perundang-undangan, meliputi aspek :
a. perizinan;
b. rekomendasi;
c. koordinasi;
d. pembinaan;
e. pengawasan;
f. fasilitasi;
g. penetapan;
h. penyelenggaraan; dan
i. kewenangan lain yang dilimpahkan oleh Bupati.
Pasal 97
Camat mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja Kecamatan;
b. pelaksanaan
koordinasi
kegiatan
pemberdayaan
masyarakat,
penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, penerapan dan
penegakan peraturan perundang-undangan, pemeliharaan prasarana dan
fasilitas pelayanan umum dan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di
tingkat kecamatan;
c. pembinaan penyelenggaraan pemerintahan gampong di wilayahnya;
d. pelaksanaan pelayanan masyarakat dan pemberian perizinan yang menjadi
ruang lingkup kewenangannya.
e. perumusan rekomendasi sesuai ruang lingkup kewenangannya;
f. pembinaan
dan
pengawasan
penyelenggaraan
pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan sesuai ruang lingkup kewenangannya;
g. pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan Pemilu, Pemilukada, Pemilihan
Keuchik serta fasilitasi penyelenggaraan kegiatan lain sesuai ruang lingkup
kewenangannya;

28

h. pelaksanaan tugas dan kewenangan lain yang di limpahkan oleh Bupati.


Paragraf 2
Sekretaris Kecamatan
Pasal 98
Sekretaris Kecamatan mempunyai tugas pokok membantu dalam
melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas dan kewenangan Camat dan
melaksanakan urusan kesekretariatan yang meliputi surat-menyurat, bidang
umum, administrasi kepegawaian dan pengelolaan keuangan serta
memberikan pelayanan administratif kepada seluruh aparatur kecamatan.
Pasal 99
Sekretaris Kecamatan mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja kesekretariatan kecamatan;
b. pelaksanaan koordinasi pelaksanaan kegiatan pemerintahan kecamatan
dengan instansi terkait;
c. pelaksanaan pelayanan administrasi bidang umum, kepegawaian dan
keuangan;
d. pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan;
e. pengelolaan ketatausahaan dan ketatalaksanaan;
f. pengelolaan keuangan dan pertanggungjawaban keuangan kecamatan; dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan bidang
tugasnya.

(1)

(2)

Sekretariat terdiri dari :


a. Sub Bagian Umum;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
Masing-masing sub bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin
oleh seorang kepala subbagian yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada sekretaris;
Pasal 100

(1)

(2)

(3)

Sub Bagian Umum mempunyai tugas melakukan pengelolaan pelayanan


administrasi umum, perlengkapan dan Kepegawaian dilingkungan
Sekretariat Kecamatan.
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan
pelayanan administrasi keuangan seluruh unit kerja di lingkungan
Sekretariat Kecamatan.
Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas
menyusun rencana kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang,
perencanaan anggaran yang bersumber dari APBK, APBN dan sumber
lainnya serta melakukan pemantauan, evaluasi, laporan akuntabilitas
kinerja Sekretariat Kecamatan.

29

Paragraf 3
Seksi Pemerintahan dan ketertiban umum
Pasal 101
Kepala Seksi Pemerintahan dan ketertiban umum mempunyai tugas pokok
membantu Camat menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi, evaluasi,
pelaporan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dan ketertiban umum di
tingkat kecamatan serta menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pembinaan,
pengawasan, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pemerintahan gampong.
Paragraf 4
Seksi Pembangunan Masyarakat Desa dan Kesejahteraan Rakyat
Pasal 102
Kepala Seksi Pembangunan Masyarakat Desa dan Kesejahteraan Rakyat
mempunyai tugas pokok membantu Camat menyiapkan bahan pembinaan,
pengawasan dan evaluasi kegiatan pemberdayaan masyarakat dan
kesejahteraan rakyat di wilayah kecamatan, melaksanakan kegiatan
pemberdayaan masyarakat dan kesejahteraan rakyat yang meliputi proses
perencanaan, pelaksanaan pembangunan masyarakat Gampong dan lembagalembaga gampong, melaksanakan pelayanan bantuan sosial, kepemudaan,
pemberdayaan perempuan dan olah raga, bantuan kepada badan sosial dan
bantuan bencana alam serta melaksanakan pelaporan penyelenggaraan
kegiatan pemberdayaan masyarakat dan kesejahteraan sosial.

Paragraf 5
Seksi Keistimewaan Aceh
Pasal 103
Seksi Keistimewaan Aceh mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan evaluasi, pelaporan
urusan Keistimewaan Aceh dan pelayanan administrasi lainnya.
Paragraf 6
Seksi Pemberdayaan Perempuan, Pemuda dan Olah Raga
Pasal 104

30

Kepala Seksi Pemberdayaan Perempuan, Pemuda dan Olah Raga mempunyai


tugas pokok membantu Camat dalam menyiapkan bahan kebijakan dan
petunjuk teknis bidang Pemberdayaan Perempuan, Pemuda dan Olah Raga
serta melaksanakan kegiatan Pemberdayaan Perempuan, Pemuda dan Olah
Raga di wilayah kecamatan.
Paragraf 7
Seksi Pendidikan dan Kesehatan
Pasal 105
Kepala Seksi Pendidikan dan Kesehatan mempunyai tugas pokok membantu
Camat dalam menyiapkan bahan kebijakan dan petunjuk teknis bidang
Pendidikan dan Kesehatan di wilayah kecamatan.
Paragraf 8
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 106
(1) Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Kecamatan mempunyai tugas
dan tanggung jawab membantu sebagian tugas Camat dalam
melaksanakan kegiatan teknis sesuai dengan keahlian, keterampilan dan
spesialisasinya masing-masing dan bersifat mandiri berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di bidang jabatan fungsional.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal
ini dapat dibagi dalam sub-sub kelompok sesuai dengan kebutuhan
masing-masing, dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior selaku
ketua kelompok yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Camat.
BAB VIII
TATA KERJA
Pasal 107
(1)

(2)

Dalam melaksanakan tugasnya SEKDA, Staf Ahli, Asisten, Sekretaris


DPRK, Camat, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan
kelompok Jabatan Fungsional menerapkan prinsip Koordinasi, Integrasi,
Sinkronisasi dan Simplikasi baik internal maupun antar unit organisasi
lainnya, sesuai dengan tugas pokok masing-masing.
SEKDA, Staf Ahli, Asisten, Sekretaris DPRK, Kepala Bagian, Kepala Sub
Bagian dan kelompok Jabatan Fungsional wajib melaksanakan
pengawasan melekat.
Pasal 108

31

(1)

(2)

(3)

(4)

Dalam hal Bupati/Wakil Bupati tidak dapat menjalankan tugasnya karena


berhalangan, SEKDA melakukan tugas-tugas Bupati sesuai dengan
peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
Dalam hal SEKDA tidak dapat menjalankan tugasnya karena
berhalangan, maka Bupati menunjuk salah seorang Asisten untuk
mewakilinya.
Dalam hal Asisten tidak dapat menjalankan tugasnya karena
berhalangan, maka SEKDA menunjuk salah seorang kepala Bagian untuk
mewakilinya.
Dalam hal Sekretaris DPRK tidak dapat menjalankan tugasnya karena
berhalangan, maka Sekretaris DPRK menunjuk salah seorang Kepala
Bagian untuk mewakilinya.
Pasal 109

Atas dasar pertimbangan daya guna dan hasil guna masing-masing pejabat
dalam lingkungan SETDA dan Sekretariat DPRK dapat mendelegasikan
kewenangan-kewenangan tertentu kepada pejabat setingkat dibawahnya sesuai
dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
BAB IX
PEMBIAYAAN
Pasal 110
Segala biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pada Satuan
Kerja Perangkat Kabupaten dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Kabupaten (APBK) serta sumber-sumber lain sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 111
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini, akan diatur kemudian dengan
memperhatikan ketentuan dan pedoman Peraturan Perundang-Undangan.
Pasal 112
Dengan berlakunya Peraturan ini maka segala ketentuan yang bertentangan
dengan Peraturan ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

32

Pasal 113
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Aceh
Barat Daya.
Ditetapkan di Blangpidie
pada tanggal

2014 M
1436 H
BUPATI ACEH BARAT DAYA,

JUFRI HASANUDDIN
Diundangkan di Blangpidie
pada tanggal

2014 M
1436 H

SEKRETARIS DAERAH,

RAMLI BAHAR

33

BERITA KABUPATEN ACEH BARAT DAYA TAHUN 2014 NOMOR

34

Anda mungkin juga menyukai