Referat Osteoarthritis
Referat Osteoarthritis
Disusun oleh:
Kms. Yudha R., S. Ked
04114708019
Pembimbing:
dr. Kms H. M. Sani, Sp. Rad
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG/
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012
HALAMAN PENGESAHAN
Referat
OSTEOARTHRITIS
oleh
Kms. Yudha R., S.Ked
04114708019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan referat yang berjudul Osteoarthritis sebagai salah satu
syarat dalam mengikuti Kepaniteraan Klinik di Departemen Radiologi RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Palembang/Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi
bantuan, saran, serta dukungan dalam proses penyelesaian referat ini, khususnya
kepada dr. Kemas. H. M. Sani, Sp.Rad sebagai pembimbing.
Referat ini telah saya susun berdasarkan berbagai referensi kedokteran,
antara lain buku dan jurnal-jurnal kedokteran. Saya menyadari bahwa terdapat
kekurangan dalam referat ini. Oleh karena itu, saya sebagai penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangun agar referat ini dapat lebih baik di masa
mendatang. Semoga referat ini bermanfaat sebagai sumber ilmu pengetahuan bagi
kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Osteoarthritis merupakan gangguan pada sendi yang ditandai
dengan perubahan patologis pada struktur sendi tersebut yaitu berupa
degenerasi tulang rawan/kartilago hialin. Hal tersebut disertai dengan
peningkatan ketebalan dan sklerosis dari subchondral yang bisa
disebabkan oleh pertumbuhan osteofit pada tepian sendi, peregangan
kapsul artikular, synovitis ringan pada persendian, dan lemahnya otot-otot
yang menghubungkan persendian.1
B. Etiologi
Etiologi osteoarthritis belum diketahui secara pasti, namun faktor
biomekanik dan biokimia sepertinya merupakan faktor terpenting dalam
proses terjadinya osteoarthritis. Faktor biomekanik yaitu kegagalan
mekanisme protektif, antara lain kapsul sendi, ligamen, otot-otot
persendian, serabut aferen, dan tulang-tulang. Kerusakan sendi terjadi
multifaktorial, yaitu akibat terganggunya faktor-faktor protektif tersebut.
Osteoarthritis juga bisa terjadi akibat komplikasi dari penyakit lain seperti
gout, rheumatoid arthritis, dan sebagainya. 1,2
C. Klasifikasi
Secara umum, osteoarthritis dikategorikan menjadi :
1) Osteoarthritis primer (idiopatik).
2) Osteoarthritis sekunder, yaitu osteoathritis yang disebabkan trauma,
komplikasi dari penyakit lain, dan akibat deposisi kalsium pirofosfat.
D. Epidemiologi
Penyakit ini memiliki prevalensi yang cukup tinggi, terutama pada
orang tua. Prevalensinya meningkat seiring bertambahnya usia. Di
Faktor intrinsik
o Kelainan struktur anatomis pada sendi seperti vagus dan valrus.
o Cedera pada sendi seperti trauma, fraktur, atau nekrosis.
F. Patogenesis
Sebuah sendi disusun atas kartilago artikular (tersusun atas
kondrosit) yang dikelilingi matriks ekstraseluler yang mengandung dua
makromolekul utama yaitu kolagen tipe 2 dan aggrecan. Kolagen tipe 2
merupakan molekul yang menentukan kekakuan kartilago, sedangkan
aggrecan merupakan proteoglikan yang berikatan dengan asam hyaluronat
yang terdiri dari glikosaminoglikan bermuatan negatif.
10
(OA)
merupakan
penyakit
kompleks
yang
yang
mengubah
11
aktivitas
selama
beberapa
jam. 2
Pada
pemeriksaan
12
inflamasi arthritis atau gout atau pseudogout mungkin terjadi, dimana gout
dan pseudogout juga dapat diidentifikasi dengan adanya kristal.1
Diagnosis OA seringkali bisa didasarkan pada pemeriksaan fisik,
namun bisa dilakukan pemeriksaan radiologis berupa foto sinar-x untuk
memastikan diagnosis. MRI dapat mengungkapkan tingkat patologi pada
sendi osteoarthritis, namun tidak diindikasikan sebagai bagian dari
pemeriksaan diagnostik.1
Temuan radiologis dari osteoarthritis antara lain menyempitnya
celah antar sendi, terbentuknya osteofit, terbentuknya kista, dan sklerosis
subchondral.2
13
14
15
16
gambaran
radiologis
posteroanterior
menunjukkan
17
H. Tatalaksana
Samapai saat ini tidak ada terapi yang bisa mengobati
osteoarthritis. Tujuan terapi osteoarthritis adalah untuk mengurangi rasa
nyeri dan meminimalisasi hilangnya fungsi fisik. Pengobatan OA
dilakukan secara komprehensif yaitu menangani semua gangguan yang
dialami dan meningkatkan fungsi. Pengobatan komprehensif tersebut
19
dapat
dilakukan
dengan
terapi
farmakologis
dan
atau
terapi
kembung,
gastrointestinal.
perdarahan
gastrointestinal,
dan
tukak
b) Nonfarmakoterapi
Tujuan utama dari terapi nonfarmakologis berkaitan dengan
mengurangi beban pada sendi yang sakit dan meningkatkan fungsi
mekanisme
protektif
sendi
sehingga
dapat
mengurangi
20
menyebabkan
beban
yang
diperoleh
sendi
dengan
pengobatan
medis
dan tetap
kesakitan
dengan
21
BAB III
KESIMPULAN
22
DAFTAR PUSTAKA
23