Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA


PELAJARAN PKN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SMART
BOARD VERSI 10.8
DI SMA BINA INSANI KELAS 10 PROGRAM INTERNASIONAL

Oleh:
EMAT SULAEMAT, S.Ag, S.Pd

PROGRAM INTERNASIONAL SMA BINA INSANI BOGOR


JL. K.H. SHOLEH ISKANDAR TANAH SAREAL BOGOR

2013-2014

JUDUL PENELITIAN : UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA


PADA MATA PELAJARAN PKN DENGAN METODE CERAMAH
BERVARIASI MENGGUNAKAN MEDIA SMART BOARD VERSI 10.8 DI
SMA BINA INSANI KELAS 10 PROGRAM INTERNASIONAL
A. Latar Belakang Masalah.
Tercapainya tujuan Pendidikan di Indonesia tidak dapat terlepas dari
peran guru , siswa , masyarakat maupun lembaga terkait lainnya. Sebagai
salah satu upaya peningkatan kualitas pendidikan menuju tercapainya
tujuan tersebut diperlukan banyak upaya untuk memperbaiki sistem
pembelajaran yang merangsang siswa untuk mencintai yang akhirnya mau
mempelajari secara seksama terhadap suatu mata pelajaran.
Menurut Sunhaji (2007), kegiatan pembelajaran adalah suatu aktivitas
untuk mentransformasikan bahan pelajaran kepada subjek belajar. Pada
konteks ini guru berperan sebagai penjabar dan penerjemah bahan tersebut
agar dimiliki siswa. Berbagai upaya dan strategi dilakukan agar bahan atau
materi pelajaran tersebut dengan mudah dicerna oleh subjek belajar, yakni
tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
Mata pelajaran PKn dalam konsep umum seringkali dipandang sebagai
mata pelajaran hafalan yang membosankan
dari adanya ketidak tuntasan

hal tersebut dapat kita lihat

siswa kelas XI

saat ulangan harian pada

masing-masing kompetensi dasar, sehingga para guru PKn harus mulai


mengembangkan model pembelajaran inovatif untuk meningkatkan daya
tangkap dan hapal siswa terhadap pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn), sehingga bisa meningkatkan hasil belajar siswa.
Untuk meningkatkan daya tangkap siswa maka diperlukan alat bantu

atau media yang menunjang dan tepat, serta menyenangkan. Karena


belajar dengan suasana menyenangkan sangat membantu siswa untuk
mengingat pengalaman belajar tersebut. Apalagi

pelajaran PKn yang

materinya banyak mengandung konsep-konsep sehingga siswa dituntut


terlebih dahulu untuk mengingat konsep tersebut.
Seiring

dengan perkembangan teknologi pendidikan, maka sudah

seharusnya guru maupun siswa dituntut untuk menggunakan media


pendidikan yang berbasis teknologi, termasuk pelajaran PKn.

Teknologi

yang termasuk baru di dunia pendidikan adalah SMART BOARD, teknologi


papan tulis dengan layar sentuh, dan didukung oleh aplikasi-aplikasi game,
video dan gallery sesuai dengan mata pelajar.
Dengan latar belakang tersebut mendorong penulis untuk melakukan
penelitian yang diberi judul:

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DENGAN METODE CERAMAH


BERVARIASI MENGGUNAKAN MEDIA SMART BOARD VERSI 10.8 DI
SMA BINA INSANI KELAS 10 PROGRAM INTERNASIONAL
B. Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan
masalah

sebagai

berikut

Apakah

Media

SMART

BOARD

dapat

meningkatkan hasil belajar siswa?


C. Cara Penyelesaian Masalah
Untuk mengatasi masalah yang sudah dideskripsikan di atas, maka
penulis mengambil langkah-langkah sebagai berikut: menyiapkan media
Smart Board, peralatan computer dan proyektor mensosialisasikan aturan

penggunaan

Smart Board

pada siswa sebelum memulai pembelajaran,

melaksanakan metode pembelajaran ceramah, melakukan pengamatan,


melakukan

evaluasi

baik

evaluasi

terhadap

menggunakan aplikasi game Smart Board,

hasil

belajar

dengan

maupun terhadap model

pembelajarannya, melakukan repleksi dan diskusi dengan rekan guru lain,


membuat laporan penelitian.

D. Tujuan dan manfaat penelitian


1) Tujuan penelitian
a. Untuk

mengetahui

perubahan

hasil

belajar

siswa

setelah

menggunakan media Smart Board


b. Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh penggunaan

media

smart board terhadap hasil belajar siswa.


2) Manfaat Penelitian.
a. Untuk meningkatkan Prestasi belajar siswa khususnya kelas 10
program SPK.
b. Mengembangkan

model

pembelajaran

Cooperatif

Learning

sehingga pembelajaran PKn tidak monoton.


c. Memberikan motivasi guru untuk menerapkan media pembelajaran
terpadu
E. Kerangka Teori dan Kerangka Berpikir
1. Pengertian Media Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan proses transaksional untuk


mengembangkan potensial siswa secara aktif dan kreatif

seoptimal

mungkin, agar terwujud aktivitas dan kreativitas siswa selama proses


pembelajaran perlu mempertahankan motivasi belajarnya. Untuk itu
proses pembelajaran perlu dibuat pengalan-pengalan kegiatan, yaitu
pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.
Kegiatan

pendahuluan

untuk

menarik

siswa

sehingga

mereka

termotivasi secara aktif dan kreatif pada kegiatan berikutnya, maka


perlu dilakukan antara lain: menunjukan esensi tujuan yang ingin
dicapai selama pembelajaran, mendeskripsikan pokok-pokok materi
yang akan dipelajari dan menunjukan manfaat apa yang akan didapat
dari usahanya mempelajari materi tersebut dalam kehidupan seharihari. Usaha untuk mendapatkan manfaat itu diperlukan media atau
sarana salah satunya adalah Smart Board .
Sebelum membahas apa itu smart board, penulis akan menjelaskan
dulu apa itu media pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa
Latin yang merupakan jamak dari medium.

Secara harfiah kata

tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar. Kemudian telah


banyak pakar dan juga organisasi

yang memberikan batasan

mengenai pengertian media. Beberapa di antaranya:


a. National Education Asociation (NEA) memberikan batasan bahwa
media merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak atau
audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya
b. Briggs

berpendapat

bahwa

media

merupakan

alat

untuk

memberikan perangsang siswa supaya terjadi proses belajar.

c. Asociation

of

Education

Comunication

Technology

(AECT)

memberikan batasan bahwa media merupakan segala bentuk


saluran yang dipergunakan untuk penyaluran pesan.
d. Gagne berpendapat bahwa media merupakan berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa
untuk belajar.
e. Heinich (1993), Media merupakan alat

saluran komunikasi. Dia

mencontohkan media seperti film, televise, diagram, bahan cetak,


computer

dan

instruktur.

Contoh

media

tersebut

bisa

dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika membawa


pesan-pesan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
2. Manfaat Media
Secara umum media mempunyai keguanaan sebagai berikut:
1) memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalis.
2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra.
3) menimbulkan gairah belajar, interaksi, lebih langsung antara murid
dengan sumber belajar.
4) Memungkinkan siswa belajar sendiri
5) Member rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman
dan persepsi yang sama.
3. Mengenal SMART BOARD versi 10.8
Smart Board adalah sebuah Papan Tulis Elektronik dengan tekhnologi baru yang

canggih dalam presentasi, touch screen, wieless, flexible yang terhubung dengan
komputer & LCD projector, dan di dukung dengan software profesional. Presentasi
dalam penyampaikan suatu materi menjadi lebih mudah bahkan dapat langsung di
jalankan (open, edit, delete dan save) tanpa menyentuh PC. SMART BOARD adalah
media presentasi dan media informasi yang berasal dari Canada. Perangkat ini cocok
digunakan di ruang meeting kantor sebagai perangkat penunjang presentai dan meeting
atau ruang kelas untuk menunjang kegiatan proses pembelajaran.
Pada dasarnya fungsi utama dari smartboard ini adalah memindahkan fungsi PC/laptop
kepada board atau LCD. Samrtboard ini mempunyai virtula keyboard yaitu mouse
sebagai jari kita (touchscreen) dan juga board/LCD pada smartborad sebagai monitor.
Adapun fitur dari smart board adalah :

Bisa merekam selama presentasi baik suara presentasi, data atau materi presenatsi
Karena smartboard ini mempunya konektifitas terhadap komputer/USB maka dapat

di sampbung ke komputer/laptop dan dapt di simpan juga.


Fitur lain dari smart board ini juga bisa mengubah tulisan tulisan tangan menjadi

tulisan teks.
Mengubah tulisan tangan menjadi gambar.

4. Metode Mengajar.
Menurut Prof.DR. Winarno Surakhmad : metode adalah cara yang
sebaik baiknya mencapai tujuan. Sedangkan mengajar adalah
suatu usaha yang bersifat sadar tujuan yang dengan sistimatis terarah
pada perubahan tingkah laku menuju kedewasaan anak didik.
Perubahan yang dimaksud itu menunjukkan pada suatu proses yang
harus dilalui. Tanpa proses itu perubahan tidak mungkin terjadi jika
tanpa proses tujuan tak dapat dicapai dan proses yang dinaksud disni

adalah proses pendidikan atau proses educatif.


Dalam strategi pembelajaran komponen yang paling dominan adalah
pendekatan dan metode pembelajaran. Atas dasar pendekatan dan
metode

inilah,

guru

menyusun

strategi

dan

langkah

langkah

penyampaian materi pembelajaran untuk mencapai tujuan.


Ceramah adalah salah satu metode mengajar termasuk klasik, namun
sangat popular. Banyak guru yang memanfaatkan metode ini, karena
pelaksaannya sederhana. Komunikasi guru dan siswa pada umumnya
searah, oleh karena itu guru dapat mengawasi dan mengamati siswa
secara cermat. Namun kritik dilontarkan pun cukup banyak. Terutama
dalam pelaksanaan pembelajaran, guru tidak dapat mengetahui batas
kemampuan siswa. Di sinilah perlunya evaluasi dalam setiap sesi
pembelajaran.
Ceramah yang baik harus divariasikan dengan metode-metode
pembelajaran yang lain. Dapat pula ceramah hanya pengantar saja
dalam mengajar, untuk masuk ke metode yang lain. Di samping itu
untuk membangkitkan minat dan perhatian siswa, maka digunakanlah
alat bantu atau media yang relevan.
5. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian atau evaluasi adalah seluruh alat atau sarana yang
digunakan disekolah untuk mengukur kinerja siswa secara formal, baik
berupa

kuis,

tes,

evaluasi

tertulis

dan

pemberian

nilai/grades

( Slavin,1994,486 ).
Didalam Kurikulum berbasis Kompetensi dijelaskan tentang evaluasi

yaitu penentuan nilai suatu progrtam dan penentuan pencapaian


tujuan suatu program.
Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada
obyek tertentu berdasarkan sustu criteria tertentu. Sedangkan proses
pemberian nilai dapat saja berbentuk interpretasi yang diakhiri
dengan Judgement. Keduanya merupakan tema penilaian yang
membandingkan antara criteria dan kenyataan dalam konteks situasi
tertentu. Atas dasar itulah maka kegiatan penilaian selalauada obyek
atau program, ada criteria dan ada interpretasi/ Judgement ( Nana
Sudjana, 2004 ; 3 ).
Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasilhasil belajar yang dicapai siswa dengan criteria tertentu.
Jika dihubungkan dengan pandangan diatas, dimana penilaian selalu
ada obyek yang dinilai dalam konteks ini tentunya yang dimaksud
dengan obyek disini adalah hasil belajar siswa.
Hasil belajar siswa seringkali dihubungkan dengan perubahan tingkah
laku yang dalam arti luas mencakup bidang kognitif, afektif dan
psikomotorik . Lebih jauh penilaian hasil belajar dilaksanakan untuk
memberi nilai terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh
siswa dan guru dalam mencapai tujuan atau kompetensi dasar yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Sekali lagi penilain dalam pembelajaran merupakan bagian integral
dari proses belajar mengajar itu sendiri dimana hubungan dengan
metode dan tujuan pembelajaran sangat erat.

6. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian pustaka di atas, maka simpulan sementara
(hipotesa) dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:

Proses pembelajaran

dengan metode ceramah

bervariasi menggunakan media smart board versi 10.8 meningkatkan


hasil belajar di SMA Bina Insani Kelas 10.
F. Prosedur Penelitian
1. Tahapan Penelitian
1) Guru dan kolabolator menetapkan langkah-langkah yang akan
ditempuh dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran PKn.
2) Menyusun RPP dengan Standar Kompetensi : Menganalisis
sistem

politik

Mendeskripsikan

Indonesia

dengan

Suprastruktur

dan

Kompetensi
Infrastruktur

Dasar:
Politik

di

Indonesia.
3) Membuat media belajar berbasis Smart Board versi 10.8 dengan
mengunakan game tepak kata.
4) Membuat lembar observasi
5) Membuat format evaluasi
2. Tahapan Pelaksanaan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yaitu penelitian
yang bersifat kolaboratif

dan didasarkan pada permasalahan yang

10

muncul dalam pembelajaran PKn. Prosedur penelitian tindakan kelas


ini terdiri dari tiga siklus. Tiap-tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan
perubahan yang dicapai, seperti yang telah direncanakan.
Untuk mengetahui permasalahan kualitas dalam pembelajaran PKn di
SMA Bina Insani, maka dilakukan refleksi diri

terhadap kegiatan

pembelajaran yang dilakukan. Selain itu diadakan wawancara dengan


siswa. Melalui langkah-langkah ini guru dan kolabolator dapat
menetapkan tindakan yang tepat dalam rangka meningkatkan kualitas
interaksi belajar siswa dalam pembelajaran PKn.
Berdasarkan hasil diskusi dengan kolabolator, maka langakah yang
paling tepat untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa dalam
pembelajaran adalah dengan memotivasi dan merangsang siswa agar
lebih aktif

untuk menguasai materi atau bahan ajar dengan

memperbanyak latihan soal melalui

aplikasi game yang terdapat

dalam smart board.


3. Obervasi
Dalam tahapan ini kolabolator melaksanakan observasi terhadap
pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan lembar observasi
yang telah disediakan
4. Refleksi
Data-data
dianalisis

yang

diperoleh

melalui

observasi

dikumpulkan

dan

dalam tahap ini. Berdasarkan hasil observasi, guru dapat

merefleksi diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.


Dengan demikian guru akan mengetahui bagaimana melaksanakan

11

metode ceramah bervariasi

menggunakan Smart Board

dengan

aplikasi game.
Berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan proses
pembelajaran yang dilakukan guru sehingga bisa digunakan untuk
menentukan tindakan kelas pada pada siklus berikutnya.
Penelitian ini akan dilaksanakan 3 siklus sehingga pelaksanaan
penelitian ini benar-benar akan bermanfaat dan meningkatkan hasil
belajar siswa dalam belajar PKn.
5. Cara Pengumpulan Data
1) Sumber data meliputi

: Siswa, Guru, Dokumen dan Proses

pembelajaran
2) Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kualitatif
yang meliputi :

Rencana pembelajaran

Suasana dan kondisi pembelajaran

Data

Hasil observasi

Hasil wawancara

3) Cara Pengambilan Data yaitu:

Observasi

Wawancara

12

Studi dokumenter
G. Jadual Pelaksanaan
Bulan
N

KEGIATAN

o
1
2

Pebruari-April 2014

PERSIAPAN
PELAKSANAAN SIKLUS I

M I N G G U
4 5 6 7 8

a. Perencanaan
tindakan
b. Pelaksanaan
tindakan dan
observasi
interpretasi
3

c. Analisis dan refleksi


PELAKSANAAN SIKLUS II

a. Perencanaan
tindakan
b. Pelaksanaan
tindakan dan
observasi
interpretasi
4

c. Analisis dan refleksi


PELAKSANAAN SIKLUS III

a. Perencanaan
tindakan
b. Pelaksanaan
tindakan dan
observasi
interpretasi
5

c. Analisis dan refleksi


PENYUSUNAN LAPORAN

HASIL PENELITIAN
a. Menyusun draf

13

hasil penelitian
b. Menyelengarakan
seminar draf hasil
6

penelitian
PENGANDAAN HASIL

H. Anggran Biaya
No
1

URAIAN KEGIATAN

JUMLAH (Rp)

Persiapan
1. Penyusunan Proposal

50.000

2. Penyusunan instrumen penelitian

25.000

3. Pembuatan media game Smart Board


Pelaksanan

20.000

Penggandaan instrument
Pembuatan
3

macam-macam

50.000
instrument

20.000

penilaian
Pelaporan
1. Penyusunan laporan
2. Biaya pembimbingan
3. Penggandaan laporan @Rp 25.000 x

50.000
100.000
5 125.000

eksemplar
4. Seminar hasil penelitian/desiminasi
orang (Kepala sekolah dan guru)
Jumlah

20 100.000
490.000

14

Anda mungkin juga menyukai