Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN

KEGIATAN
KEGIATAN BAGIAN IKM-KK TAHUN 2015/2016
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU

BAGIAN IKM-KK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS RIAU
2014

LEMBAR PENGESAHAN

1. Nama Kegiatan

: Proses Belajar Mengajar di Bagian IKM-KK 2015/2016


Fakultas Kedokteran Universitas Riau

2. Pelaksanaan Kegiatan

: Bagian IKM-KK
Fakultas Kedokteran Universitas Riau

3. Penganggung Jawab

: Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Riau

4. Target Peserta

: 154 Orang

5. Biaya Kegiatan

: Rp. 165.000.000,( Seratus enam puluh lima juta rupiah)

Pekanbaru, 6 Januari 2014


Mengetahui,
Dekan,

Ketua Bagian IKM-KK,

Dr. dr. Dedi Afandi, DFM, SpF


NIP 19760629 200112 1 003

drg. Tuti Restuastuti, M.Kes


NIP 19560121 198303 2 001

PROPOSAL

BAGIAN IKM-KK TAHUN 2015/2016


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU

I. LATAR BELAKANG
Bertitik tolak dari kompetensi lulusan yang diharapkan dari seorang dokter umum
berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI), maka struktur kurikulum
pendidikan terdiri atas area kompetensi komunikasi efektif, keterampilan klinis, landasan
ilmiah ilmu kedokteran, pengelolaan masalah kesehatan, pengelolaan informasi, mawas diri
dan pengembangan diri, serta etika, moral, medikolegal dan profesionalisme serta
keselamatan pasien. Oleh karena pendidikan dokter merupakan pendidikan profesional,
maka harus mempunyai landasan ilmu pengetahuan dan landasan keprofesian. Ini berarti
bahwa dokter dituntut menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, juga harus mampu
menyelesaikan masalah secara ilmiah, memiliki sikap dan perilaku sesuai dengan etik
keprofesian, serta mampu berkerja di tengahtengah masyarakat yang semakin maju dan
modern. lain, yakni penguasaan keahlian di bidang Ilmu Kesehatan Lingkungan, Ilmu
Kesehatan Kerja dan Ilmu Kesehatan Perbatasan. Dengan demikian, proses pembelajaran
IKM-KK di FK UR baik di tingkat pre klinik maupun tahapan profesi saat ini mengacu
kepada isu muatan lokal serta keharmonisan tujuan pendidikan sebagaimana tertera dalam
SKD dan SPPD. Untuk kelancaran proses pembelajarannya, proses pembelajaran di Bagian
IKM-KK didukung oleh adanya buku ajar, fasilitas belajar, buku pedoman pelaksanaan
kegiatan pembelajaran serta software dan hardware lainnya. Khusus untuk kegiatan
Kepaniteraan Klinik IKM-KK (tingkat profesi) dibuat suatu panduan kegiatan pembelajaran
yang tertuang dalam panduan/pedoman Koasistensi IKM-KK dengan konsep KBK muatan
lokal. Sedangkan pemantapan bidang manajemen Kesehatan yang juga merupakan bidang
ilmu di Bagian IKM-KK untuk selanjutnya diaplikasikan pengasahan keterampilannya serta
dibahas lebih lanjut dalam Kepaniteraan Klinik Community Oriented Medical Education.

Gambaran Umum

Kepaniteraan Klinik IKM-KK FK UR untuk Kurikulum Berbasis Kompetensi


dilaksanakan selama 5 minggu dengan rincian : kuliah pembekalan dan orientasi lapangan
selama 1 minggu pertama, magang di Industri dan di KKP masing-masing selama 1 minggu,
1 minggu di Desa Binaan Bagian IKM-KK dalam rangka pemberdayaan masyarakat tentang
kesehatan dan ditutup dengan minggu ujian di Bagian IKM-KK FK UR pada minggu
terakhir.
Selama proses pembelajaran pada KK di Bagian IKM-KK ini, dokter muda akan
mempelajari aplikasi muatan ilmu kesehatan masyarakat (kesehatan lingkungan,
keselamatan dan kesehatan kerja serta kesehatan perbatasan). Pemberian materi sebagian
besar telah diberikan di Blok Preklinik 18 dan Blok 19, Kegiatan kepanitraan klinik (KK)
saat ini akan lebih menekankan kepada pengasahan keterampilan lapangan.
Metode pembelajaran yang digunakan adalah kuliah pakar yang diberikan oleh
dosen di Bagian IKM-KK maupun dari dosen luar biasa. Penambahan wawasan lanjutan
diberikan oleh pembimbing lapangan yang sekaligus juga menjadi supervisi praktik
lapangan.
II.

KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


- kuliah pembekalan : dosen IKM-KK, Dinas Kebersihan, KKP, RAPP,
PDAM)
-

orientasi lapangan : Dinas Kebersihan, PT. RAPP, PDAM

magang : KKP dan PT. RAPP

Pembinaan Masyarakat : Desa Binaan Bagian IKM-KK di Kota Pekanbaru

ujian di Bagian IKM-KK FK UR : ujian tulis, lisan, modul.


Catatan : di setiap akhir kegiatan di akhiri dengan ujian

III. TUJUAN
Secara umum tujuan pembelajaran KK di Bagian IKM-KK FK UR adalah sebagai berikut :
1. Dokter muda mampu menerapkan semua langkah pelayanan kesehatan pada per
orangan dan dalam komunitas dengan pendekatan pelayanan yang holistic (meliputi
aspek klinis, aspek upaya kesehatan, aspek lingkungan kesehatan) dan komprehensif
(meliputi tindakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) pada lingkungan
komunitas tertentu.

2. Dokter muda mampu menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan,


penelitian, pengabdian kepada masyarakat) dalam kegiatan kepaniteraan IKM-KK.
Tujuan pembelajaran dalam KKS IKM-KK dijabarkan dalam tabel 1 berikut :

NO.
1.

AREA KOMPETENSI dan


KOMPONEN KOMPETENSI
Area komunikasi efektif
1.1. Berkomunikasi dengan pasien
dan anggota keluarganya

KOMPETENSI INTI

Dokter muda mampu melakukan komunikasi dengan efektif dan membina

rapport yang baik dengan pasien dan atau anggota keluarganya


Dokter muda mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan

non verbal dengan pasien dan anggota keluarganya.


1.2. Berkomunikasi dengan sejawat
1.3. Berkomunikasi dengan
masyarakat

Dokter muda mampu melakukan komunikasi yang baik dan membina


kerjasama yang baik dengan sejawat maupun dengan anggota kelompok.
Dokter muda mampu melakukan komunikasi yang baik dan efektif kepada

masyarakat, di komunitas tertentu khususnya dalam menyampaikan


pendidikan kesehatan kepada masyarakat dengan menggunakan tehnik dan
media komunikasi yang tepat.
Dokter muda mampu menggali masalah kesehatan menurut perspektif dan
kebutuhan masyarakat.

Dokter muda mampu berkomunikasi yang baik, menjalin kerjasama yang


1.4. Berkomunikasi dengan profesi lain baik dan saling menghormati dengan profesi lain yang terlibat selama proses
pembelajaran di lapangan.
2.

Area keterampilan klinis


2.1. Memperoleh dan mencatat Dokter muda mampu menggali dan mencatat informasi yang diperlukan untuk
informasi yang akurat serta penting menegakkan diagnosa penyakit pasien (bimbingan dari dokter klinik
tentang pasien dan keluarganya.
perusahaan). Informasi yang perlu digali tidak hanya terbatas pada kondisi
pasien pribadi, melainkan juga memperhatikan adanya pengaruh lingkungan
tempat tinggal, tempat kerja dan sosiokultural pasien.
2.2. Melakukan prosedur klinik dan Dokter muda mampu merencanakan tahapan prosedur klinis serta
laboratorium
pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menegakkan diagnosa dengan
mempertimbangkan unsur-unsur : sistimatika / hirarki, efektifitas dan efisiensi
pembiayaan serta ketersediaan sarana prasarana di lokasi pelayanan
kesehatan. (Pelaksanaan pemeriksaan prosedur klinik dan laboratorium hanya
dboleh dilakukan dibawah ijin dan pengawasan pembimbing dokter klinik
perusahaan).
2.3. Melakukan prosedur kedaruratan Dokter muda mampu melakukan prosedur kedaruratan klinis yang berpotensi
klinis.
untuk terjadi kepada komunitas yang sedang dipelajari di lapangan. Prosedur
kedaruratan klinis dilakukan secara benar dan etis sesuai dengan batasan

kewenangan yang dimiliki dokter muda di bawah ijin dan pengawasan


pembimbing dokter klinik perusahaan..
3.

Area landasan ilmiah ilmu


kedokteran
Dokter muda mampu mengintegrasikan ilmu-ilmu yang didapat dalam
3.1. Menerapkan konsep-konsep dan aplikasi di lapangan sesuai kompetensinya sebagai praktisi di pelayanan
prinsip-prinsip ilmu biomedik, klinik, kesehatan strata pertama.
perilaku
dan
ilmu
kesehatan Dokter muda mengetahui indikasi untuk melakukan perujukan, baik rujukan
masyarakat sesuai dengan pelayanan kesehatan per orangan ataupun rujukan kesehatan masyarakat.
Dokter muda mampu menjelaskan prinsip-prinsip pengambilan keputusan
kesehatan tingkat primer
dalam mengelola masalah kesehatan yang ada di komunitas.
Area landasan ilmiah ilmu kedokteran
3.2. Merangkum dari interpretasi
anamnesis, pemeriksaan fisik, uji Dokter muda mampu mensintesa data-data yang diperoleh untuk
laboratorium dan prosedur yang menegakkan diagnosa kerja yang tepat pada komunitas.
sesuai.
3.3. Menentukan efektifitas suatu Dokter muda mampu melakukan prioritas masalah kesehatan yang perlu
tindakan
ditangani dengan mempertimbangkan aspek sumber daya yang ada,
urgensi, kemudahan solusi dan dan memiliki dampak yang besar

4.

Area pengelolaan masalah


4.1. Mengelola penyakit, keadaan sakit Dokter muda mampu mengelola suatu kasus individu dengan
dan keadaan pasien sebagai individu mempertimbangkan bahwa individu tersebut bagian dari keluarga
yang utuh, bagian dari keluarga dan Dokter muda mampu mengidentifikasi peran keluarga pasien, pekerjaan,
masyarakat
dan lingkungan sebagai faktor yang dapat berpengaruh terhadap terjadinya
penyakit serta pertimbangan terapi.
4.2. Melakukan pencegahan penyakit Dokter muda mampu merencanakan upaya pencegahan penyakit yang ada
dan keadaan sakit.
pada masyarakat, komunitas pekerja dan komunitas daerah perbatasan
terhadap risiko terjadinya penyakit. Upaya pencegahan tersebut dapat
merupakan pencegahan primer, sekunder maupun tersier dengan melakukan
kegiatan promosi kesehatan dan pembinaan usaha kesehatan berbasis
masyarakat.
4.3. Melakukan pendidikan kesehatan Dokter muda mampu sebagai health educator kepada masyarakat untuk
dalam rangka promosi kesehatan dan meningkatkan awareness masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam
pencegahan penyakit.
melakukan upaya pencegahan penyakit.
Dokter muda mampu menjadi role model dalam memberikan panutan
kepada masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat
4.4.
Menggerakan
dan
Dokter muda mampu mengajak masyarakat untuk mengidentifikasi
memberdayakan masyarakat untuk
masalah kesehatan yang ada pada masyarakat serta mengkaji hubungan
meningkatkan derajat kesehatan.
yang kompleks antara faktor psikologis, kultur, sosial, ekonomi, kebijakan,
dan faktor lingkungan yang dapat berpengaruh pada masalah kesehatan di
komunitas tersebut.
Dokter muda mampu melakukan pembinaan dan penggerakan upaya
kesehatan berbasis masyarakat guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat di wilayah tersebut.
Dokter muda mampu bekerja sama dengan profesi dan sektor lain dalam
menyelesaikan masalah kesehatan dengan mempertimbangkan kebijakan
kesehatan pemerintah, termasuk antisipasi terhadap timbulnya penyakitpenyakit baru yang berpotensi terjadi di komunitas terkait.

IV.

INDIKATOR KELUARAN
Mahasiswa bisa melakukan:

V.

CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


Metode Pelaksanaan
Kuliah, Orientasi dan Praktek Lapangan
Tahapan Pelaksanaan

MINGGU WAKTU
08.0010.00

SENIN

SELASA

Pengantar Bagian
(Kabag/Kodik)

Kuliah dari Dinas


Kebersihan Kota
Pekanbaru

10.00Orientasi ke Dinas
Kuliah Pengantar K3
12.00
Kebersihan Kota
(HDY)
Pekanbaru
I

12.0013.00
13.0015.00

ISHOMA

ISHOMA

RABU

KAMIS

JUM'AT

SABTU
Kuliah dan Orientasi
ke PDAM Tirta Siak

Pengelolaan masalah Kuliah dan Orientasi


dgn PDCA cycle (TR) di PT.RAPP Kerinci

ISHOMA

Kuliah
Kuliah Pengantar
Kuliah Pengantar
Pemberdayaan
Kes.Perbatasan
Kes. Lingkungan
Masyarakat (Tim IKM(SYT)
(FC)
KK)

ISHOMA

Kuliah dan Orientasi


di PT.RAPP Kerinci

Kuliah dosen luar


(KKP)

ISHOMA

ISHOMA

Kuliah dosen luar


(KKP)

15.0017.00
08.0010.00
10.0012.00
II

12.0013.00

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
rotasi
Binaan)
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)

ISHOMA

13.00- rotasi
15.00 (RAPP/KKP/Desa
Binaan)

ISHOMA

08.00- rotasi
10.00 (RAPP/KKP/Desa
Binaan)
10.00-

ISHOMA

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)

ISHOMA

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)

ISHOMA

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)

ISHOMA

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)
Supervisi Dosen

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)\
Supervisi Dosen

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)

15.0017.00

III

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)
Supervisi Dosen

12.00
12.0013.00

ISHOMA

13.00- rotasi
15.00 (RAPP/KKP/Desa
Binaan)

ISHOMA

12.0013.00

ISHOMA

13.00- rotasi
15.00 (RAPP/KKP/Desa
Binaan)

ISHOMA

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)
Supervisi Dosen

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)

ISHOMA

ISHOMA

ISHOMA

ISHOMA

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)
Supervisi Dosen

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)

08.00- Bimbingan FKUR


10.00

Bimbingan FKUR

Bimbingan FKUR

Ujian Teori di FKUR Ujian Lisan FKUR

Ujian Penyuluhan di
FKUR

10.0012.00 Bimbingan FKUR

Bimbingan FKUR

Bimbingan FKUR
Bimbingan FKUR

Ujian Modul di FKUR

12.0013.00

ISHOMA

ISHOMA

ISHOMA

13.00- Bimbingan FKUR


15.00

Bimbingan FKUR

Bimbingan FKUR

15.0017.00 Bimbingan FKUR

Bimbingan FKUR

Bimbingan FKUR

VI . Tempat pelaksanaan Kegiatan


1. Ruang Laboratorium IKM-KK
2. Tempat Pengolahan Sampah

ISHOMA

Bimbingan FKUR

Bimbingan FKUR

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)

ISHOMA

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)

15.0017.00

ISHOMA

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)
Supervisi Dosen

10.0012.00
IV

ISHOMA

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)

15.0017.00
08.00- rotasi
10.00 (RAPP/KKP/Desa
Binaan)

Supervisi

Bimbingan FKUR
ISHOMA

rotasi
(RAPP/KKP/Desa
Binaan)

ISHOMA

Bimbingan FKUR

Ujian Modul di FKUR

Bimbingan FKUR

Ujian Modul di FKUR

3. Tempat Pengolahan Air minum


4. PT RAPP
5.Wilayah Kerja KKP
6. Desa Binaan dikota Pekanbaru
VII.

Pelaksana dan Penanggungjawab

1. Pelaksana Kegiatan
No
1
2
3
4
5
6
7

Pelaksana Kegiatan
Drg. Tuti R, M.Kes
Fifia Chandra, SKM, MKM
Dr. Suyanto, MPH
Dinas Kebersihan Kota PKU
PDAM Tirta Siak (TIM)
KKP Pekanbaru (TIM)
PT. RAPP (TIM)

VIII. Biaya Pelaksanaan Kegiatan


1.Biaya Rutin
2.Biaya tambahan
IX.

Penutup

Penanggung Jawab Kegiatan


Kabag./Kodik. IKM-KK
FKUR

Anda mungkin juga menyukai