NIM
KELAS
: TRI PRASETYO
: 30201203269
:A
TENIK SIPIL
TUGAS REL KA
2. Tipe Stasiun
a. Menurut Jenis Barang yang Diangkut
o Stasiun Penumpang
Gedung stasiun, Peron-peron dan kelengkapan lain untuk mengangkut orang
o Stasiun Barang
Gudang Barang, Kontainer, Tempat bongkar muat, dan kelengkapan lain untuk
mengangkut barang.
c. Menurut Bentuknya
o Stasiun Siku-siku (kopstasion)
Gedung stasiunnya siku-siku pada sepur-sepur yang berakhir di situ.
Maksud pembuatan stasiun siku-siku supaya jalan rel dapat mencapai suatu
daerah sampai sedalam-dalamnya, misalnya daerah industri, perdagangan, dan
pelabuhan.
o Stasiun Paralel
Gedungnya sejajar dengan sepur-sepur.
Pada stasiun pertemuan atau junction, dapat pula gedung stasiunnya
dibuat sebagai suatu kombinasi dari stasiun paralel dan stasiun siku-siku.
o Stasiun Pulau
Gedung stasiun Induk sejajar dengan sepur-sepur tetapi letaknya ada di
tengah-tengah antara sepur-sepur.
o Stasiun Semenanjung
Gedung stasiunnya terletak di sudut antara dua sepur yang
bergandengan
3. Tipe Emplasemen
a. Emplasemen Stasiun/ Penumpang
Emplasemen penumpang yang gunanya untuk memberi kesempatan kepada
penumpang untuk membeli karcis, menunggu datangnya kereta api sampai naik ke
kereta api melalui peron.
b. Emplasemen Barang
Khusus melayani pengiriman dan penerimaan barang dan letaknya dekat
dengan daerah industri, perniagaan, dan lalu lintas umum.
Sepur gudang dapat dibuat di satu sisi atau pada kedua sisi gudang dan di
dalam gudang satu sepur atau lebih.
Untuk cadangan perluasan dan ketentraman kota bisa dibuat di luar kota.
c. Emplasemen Langsir
Kereta Api barang dari semua jurusan yang menuju ke emplasemen langsir
gerbong-gerbongnya dipisah-pisahkan dalam kelompok-kelompok menurut jurusan
dan tempat tujuannya.
Letak emplasemen harus jauh dari pemukiman agar pekerjaan melangsir
gerbong tidak mengganggu ketertiban umum.
d. Emplasemen Penyusun/ Depo Kereta
Tempat untuk membersihkan, memeriksa, memperbaiki kerusakan kecil dan
melengkapi kereta-kereta kembali menjadi rangkaian kereta api untuk disiapkan di
sepur berangkat berangkat di emplasemen penumpang pada saat kereta api mulai
atau mengakhiri perjalanannya.
e. Emplasemen Depo Lokomotif
Untuk kebutuhan lokomotif-lokomotif yang menginap.
Diperlukan ditempat-tempat peralihan dari jalan dataran ke jalan pegunungan untuk
pergantian lokomotif dan di tempat-tempat yang harus melayani lokomotiflokomotif untuk keperluan di emplasemen langsir.
f. Emplasemen Pelabuhan
Terdiri dari dua jurusan, yaitu dari daerah pedalaman ke pangkalan sebaliknya.
Kereta api barang yang datang dari pedalaman diceraikan di emplasemen pelabuhan
menurut kelompok-kelompok pembagi, kemudian gerbong-gerbong dibawa ke
kelompok pembagi masing-masing, dimana dilakukan penyusunannya menurut
pangkalan-pangkalan dan gudang-gudang.
4.
Menghindari genangan
Mencegah erosi balast
Menjaga badan rel agar tetep stabil
Menjaga juat dukung kontruksi
Drain
ase
Drain
ase
Drain
ase
LEBAR SEPUR
Untuk seluruh kelas jalan rel lebar sepur adalah 1067 mm (narrow gauge) yang
merupakan jarak terkecil antara kedua sisi kepala rel, diukur pada daerah 0-14 mm di
bawah permukaan teratas kepala rel.
LENGKUNG HORIZONTAL
Alinemen horizontal adalah proyeksi sumbu jalan rel pada bidang horizontal,
alinemen horizontal terdiri dari garis lurus dan lengkungan.
Lengkung Vertikal
Alinemen vertikal adalah proyeksi sumbu jalan rel pada bidang vertikal yang melalui
sumbu jalan rel tersebut; alinemen vertikal terdiri dari garis lurus, dengan atau tanpa
kelandaian, dan lengkung vertikal yang berupa busur lingkaran.
Besar jari-jari minimum dari lengkung vertikal bergantung pada besar kecepatan
rencana
a. DRAINASE PERMUKAAN
Drainase permukaan bertujuan untuk mengalirkan atau membuang air yang
ada dipermukaan tanah. Perencanaan dan perancangan drainase permukaan dipengaruhi
oleh keadaan topografi. Terdapat 2 (dua) jenis drainase permukaan, yaitu:
a.Drainase memanjang (side-ditch)
b.Drainase melintang (cross-drainage)
Kemiringan saluran drainase dan kecepatan aliran pembuangan air yang terjadi harus
tidak menimbulkan kerusakan saluran dan tidak menyebabkan endapan di saluran
drainase.
Besarnya debit air yang harus dibuang dengan sistem drainase permukaan bergantung
pada :
a)Luas daerah yang aliran airnya akan menuju jalan rel
b)Intensitas hujan daerah setempat
c)Koefisien pengaliran daerah setempat Untuk perancangan saluran melintang dan
gorong-gorong pada jalan rel perlu memperhatikan persyaratan sebagai berikut :
a)Pertemuan antara saluran melintang dan memanjang harus dipasang bak penampung
tanah (sand trap)
b)Agar mudah dalam pemeliharaan, minimum ukuran diameter atau alas saluran
adalah 60 cm
c)Tidak boleh terjadi kebocoran atau rembesan air, karena dapat melemahkan badan
jalan rel dibawah saluran.
DRAINASE LERENG
Drainase lereng jalan rel dibuat dengan maksud dan tujuan berikut :
a)Sebagai upaya untuk mencegah agar air permukaan yang berasal dari punggung
lereng tidak mengalir secara deras, karena aliran deras mengakibatkan gerusan pada
permukaan dan kaki lereng
b)Mencegah terjadinya rembesan air dari permukaan lereng kedalam badan jalan rel,
karena rembesan yang terjadi dapat menyebabkan lereng longsor secara mendadak
dan atau memperlemah badan jalan rel
Terdapat 4 (empat) jenis drainase lereng, yaitu :
a)Selokan punggung, berupa saluran terbuka yang memanjang di punggung lereng
b)Selokan tengah, berupa saluran terbuka yang memanjang di tengah lereng
c)Selokan penangkap, berupa saluran terbuka yang memanjang di kaki lereng, dan
d)Drainase kombinasi, yaitu kombinasi antara drainase tegak lurus dan drainase
miring.
DRAINASE EMPLASEMEN
Kondisi spesifik terjadi di emplasemen, yaitu terdapat banyak jalur (track) yang
berdampingan. Untuk mendapatkan pembuangan air yang baik dapat dibuat saluran
terbuat dari pipa dengan dinding berlubang-lubang. Pada gambar dibawah ini tiap-tiap
track di bawahnya dipasang saluran drainase.
DRAINASE EMPLASEMEN
Kondisi spesifik terjadi di emplasemen, yaitu terdapat banyak jalur (track) yang
berdampingan. Untuk mendapatkan pembuangan air yang baik dapat dibuat saluran
terbuat dari pipa dengan dinding berlubang-lubang. Pada gambar dibawah ini tiap-tiap
track di bawahnya dipasang saluran drainase.
Sedangkan untuk penggunaan satu saluran drainase untuk fasilitas drainase 2 (dua)
buah track yang berdampingan dapat dilihat pada gambar berikut :