Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapakan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang, karena atas berkat dan rahmat Nya kami dapat
menyelesaikan penulisan laporan yang berjudul Industri Rumah Tangga Roti
Wiguna tepat pada waktunya. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam menyelesaikan program studi profesi dokter stase kesehatan
masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Kami menyadari
bahwa dalam menyusun laporan ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, arahan,
motivasi doa dari banyak pihak.
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. DR. Hj. Ieva B. Akbar, dr., AIF, selaku dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Bandung.
2. Budiman, dr., M.K.M selaku koordinator Ilmu Kesehatan Masyarakat
Program Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Bandung.
3. Eka Nurhayati, dr., M.K.M selaku pembimbing di bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Program Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Bandung.
4. Arriyassatul Mutaqiyyah, dr selaku pembimbing lapangan di bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Program Pendidikan Profesi Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Bandung.

5. Bidan, perawat, ahli gizi, dan juga pelaksana di UPF Puskesmas


Sumbersari Kabupaten Bandung yang telah banyak memberikan bantuan
baik ilmu, moril maupun materi.
6. Seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang
membantu dalam penyusunan laporan.
Kami menyadari baik dalam isi maupun penyusunan laporan ini masih
terdapat kekurangan yang harus diperbaiki. Kami memohon maaf atas segala
kekurangan dan keterbatasan dalam menyusun laporan. Kami berharap laporan ini
dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Semoga segala bentuk bantuan, bimbingan serta saran yang diberikan
kepada kami mendapatkan pahala dan balasan dari Allah SWT. Amin.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Bandung, November 2014


Penulis

EXECUTIVE SUMMARY

ii

Industri pembuat roti ini bernama roti wiguna terletak di Desa Bumiwangi.
Industri ini memiliki enam pegawai yang terdiri dari empat pegawai laki-laki dan
dua pegawai perempuan. Waktu kerja pada industri dimulai dari pukul 8 15
WIB. Pembuatan roti menggunakan bahan yang terdiri dari tepung terigu, gula,
mentega, pengembang, telur, vanili, dan garam yang di campur menjadi satu
untuk membuat adonan hingga kalis lalu di cetak menggunakan mesin dan setiap
adonan ditimbang agar memliki berat yang sama, kemudian bahan di beri isi agar
cita rasa menjadi lebih lezat setelah itu adonan yang telah diberi isi di panggang di
dalam oven selama 1,5 jam. Jaminan kesehatan produkasi para pegawai kurang
diperhatikan karena biaya ditanggung oleh pegawai sendiri.
Lingkungan di sekitar industri belum terpelihara dengan baik, terlihat
banyak sampah yang berserakan, sedangkan di dalam ruangan atap terbuat dari
seng sehingga suhu ruang menjadi lebih panas, dinding antar ruang hanya dibatasi
oleh triplek yang kurang bersih, dan dinding ruang produksi di tutupi oleh bahanbahan sisa produksi. Ruangan produksi di bagian dalam sudah cukup baik
dikarenakan pintu ruangan yang terbuka ditambah adanya beberapa lubang
ventilasi kecil. Pencahayaan cukup baik karena adanya lampu bohlam yang besar
di dalam ruangan.
Lantai pada ruang produksi hanya terbuat dari semen sehingga tampak
kotor. Sumber air untuk keperluan produksi, minum dan mandi berasal dari air
sumur. Tempat penyimpanan bahan baku disimpan menjadi satu didalam ruang
produksi, sampah hasil produksi di buang kedalam karung-karung bukan tempat
sampah khusus.

iii

Tempat pengemasan dan penyimpanan hasil produksi terletak bersebelahan


dengan ruangan produksi. Hasil produksi dikemas menggunakan tempat plastik ,
kemudian disimpan diruang pengemasan yang beralaskan terpal. Daftar bahan
yang digunakan, berat bersih, nama dan alat produksi, tanggal kadaluarsa, kode
produksi, dan nomor produksi tidak tercantumkan pada label. Label yang
digunakan tidak mencantumkan kandungan gizi dan sertifikat halal. Karyawan
belum mendapatkan pemeriksaan rutin selama bekerja. Kebersihan dinilai masih
kurang bersih dikarenakan tempat dan alat produksi yang jarang dibersihkan serta
kebiasaan karyawan yang tidak mencuci tangan. Keselamatan kerja dinilai kurang
baik dikarenakan karyawaan tidak menggunakan alat pelindung diri. Posisi kerja
karyawan yaitu berdiri dan yang duduk terlalu lama menyebabkan karyawan
memiliki faktor resiko terhadap penyakit yang berhubungan dengan otot dan
tulang. Dampak terhadap lingkungan yang ditimbulkan oleh industri roti, yaitu
sampah yang dibuang sembarangan yang akan berisiko terhadap terjadinya banjir.
Penentuan prioritas masalah industri roti menggunakan metoder Bryant,
yaitu kebiasaan karyawan yang tidak mencuci tangan sebelum bekerja. Penentuan
alternatif pemecahan prioritas masalah menggunakan metode Reinke, yaitu
pemberian poster mengenai cuci tangan yang benar serta kesehatan dan
keselamatan kerja.

DAFTAR ISI

Judul

halaman
iv

Kata Pengantar ..............................................................................................

Executive Summary ....................................................................................... iii


Daftar Isi ......................................................................................................... v
Daftar Singkatan............................................................................................. vii
Daftar Gambar................................................................................................ viii
Bab I Profil Industri
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6

Geografi wilayah industri .........................................................................


Sumber daya manusia di industri ..............................................................
Sarana prasarana industri ..........................................................................
Bahan-bahan yang dipergunakan dalam pengolahan hasil industry...........
Proses pengolahan hasil industri ...............................................................
Jaminan kesehatan pekerja ........................................................................

1
1
1
3
3
8

Bab II Higiene perusahaan, ergonomi, kesehatan dan keselamatan kerja


(HIPERKES)
2.1 Sanitasi lingkungan industry ..................................................................... 9
2.2 Perilaku pekerja dalam pengolahan hasil industry .................................... 16
2.3 Ergonomi .................................................................................................. 17
2.4 Kesehatan kerja ......................................................................................... 17
2.5 Keselamatan Kerja ................................................................................... 17
2.6 Dampak industri terhadap lingkungan sekitar .......................................... 18
Bab III Pemecahan masalah kesehatan
3.1 Penentuan prioritas masalah di industry .................................................... 19
3.2 Penentuan cara pemecahan masalah yang sudah ditetapkan ..................... 19
3.3 Pelaksanaan pemecahan masalah .............................................................. 19
Bab IV Simpulan dan saran
4.1 Simpulan

................................................................................................ 21

4.2 Saran .......................................................................................................... 22


v

DAFTAR SINGKATAN

APD : Alat Pelindung Diri


BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

vi

LBP : Low Back Pain


P3K : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Ruang tempat penyimpanan bahan ..............................................


Gambar 1.2 Kamar Mandi. ...............................................................................
Gambar 1.3 Tempat pengadukan .....................................................................
Gambar 1.4 Alat Penggilingin .........................................................................
vii

2
2
4
4

Gambar 1.5 Alat penimbang ........................................................................... 5


Gambar 1.6 Alat pemanggang ......................................................................... 5
Gambar 1.7 Ruang Pengemasan ...................................................................... 6
Gambar 1.8 Tempat penyimpanan roti ............................................................ 6
Gambar 1.9 Skema alur produksi .................................................................... 7
Gambar 2.1 Kondisi gedung pabrik roti tampak depan ................................. 9
Gambar 2.2 Kondisi luar gedung pabrik di bagian samping ........................... 10
Gambar 2.3 Kondisi atap ruangan tempat produksi ........................................ 10
Gambar 2.4 Kondisi dinding ruang produksi .................................................. 11
Gambar 2.5 Kondisi ventilasi di ruang produksi ............................................ 12
Gambar 2.6 Sawah yang terletak di bagian depan gedung pabrik roti ............ 13
Gambar 2.7 Kondisi lantai tempat produksi .................................................... 13
Gambar 2.8 Kondisi tempat penyimpanan bahan baku ................................... 14
Gambar 2.9 Kondisi tempat pengolahan dan peralatan produksi .................... 15
Gambar 2.10 Kondisi tempat pengemasan dan penyimpanan hasil produksi .. 16
Gambar 3.1 penyerahan poster kepada pemilik pabrik roti wiguna ................. 20

viii

Anda mungkin juga menyukai