Anda di halaman 1dari 3

D.

PENGHALANG DALAM MENGENAL ALLAH


Ada beberapa hal yang menghalangi seseorang mengenal Allah, di antaranya :
1. Al Kubru (sombong)
Berkatalah orang-orang yang tidak menanti-nanti pertemuan(nya) dengan Kami,
Mengapakah tidak diturunkan kepada kita malaikat atau (mengapa) kita (tidak) melihat
tuhan kita ? Sesungguhnya mereka menyombongkan diri mereka dan mereka benar-benar
telah melampaui batas (dalam melakukan) kezaliman. (Al Furqan, 25: 21).
2. Azh Zhulmu (zalim)
Dan barangsiapa di antara mereka mengatakan, Sesungguhnya aku adalah tuhan selain
daripada Allah, maka orang itu Kami beri balasan dengan jahannam, demikian Kami
memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim. (Al Anbiya, 21: 29).
3. Al Kadzibu (dusta)
Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syrik). Dan orang-orang yang
mengambil pelindung selain Allah (berkata), Kami tidak mnyembah mereka melainkan
supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya. Sesungguhnya
Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya.
Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar. (QS. Az
Zumar,39: 3).
4. Al Fusuqu (fasik)
Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada kaumnya, Wahai kaumku, mengapa kalian
menyakitiku padahal kalian tahu bahwa aku adalah utusan Allah untuk kalian. Maka tatkala
mereka berpaling (dari kebenaran), Allah palingkan hati mereka dan Allah tiada memberi
petunjuk kepada kaum yang fasik. (QS. Ash Shaf, 61: 5).
5. Al Kufru (ingkar)
Wahai Rasul, janganlah kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan)
kekafirannya, yaitu di antara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka , Kami
telah beriman, padahal hati mereka belum beriman(QS. Al Maidah, 5: 41).
6. Al Fasadu (fasad)
Sesungguhnya ini adalah kisah yang benar, dan tak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain
Allah, dan sesungguhnya Allah, Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Kemudian
jika mereka berpaling (dari kebenaran), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui orangorang yang berbuat kerusakan. (QS. Ali Imran, 3: 62-63).
7. Al Ghaflah (lengah)
Dan sesungguhnya kami jadikan untuk isi neraka jahannam kebanyakan dai jin dan manusia,
mereka mempunyai hati tapi tak digunakan untuk memahami, mempunyai mata tapi tak
digunakan untuk melihat, dan mempunyai telinga tapi tak digunakan untuk mendengar. Mereka

itu bagaikan binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang
lalai. (QS. Al Araf, 7: 179).
8. Katsratul Maashi (banyak berbuat durhaka)
Dan ditimpakan kepada mereka nista dan kehinaan, serta mendapat kemurkaan dari Allah.
Hal itu karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa
alibi yang benar. Demikian itu karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas.
(QS. Al Baqarah, 2: 61).
9. Al Irtiyab (ragu-ragu)
Dan sesungguhnya mereka telah mengingkari Allah sebelum itu, dan mereka menduga-duga
tentang yang ghaib dari tempat yang jauh. Dan dihalangi antara mereka dengan apa yang
mereka ingini sebagaimana yang dilakukan terhadap orang-orang yang serupa dengan mereka
pada masa dahulu. Sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) dalam keraguan yang mendalam.
(QS. Saba, 34: 53-54).
SARANA MARIFATULLAH
Sarana yang mengantarkan seseorang pada marifatullah adalah :
a. Akal sehat
Akal sehat yang merenungkan ciptaan Allah. Banyak sekali ayat-ayat Al Quran
yang menjelaskan pengaruh perenungan makhluk (ciptaan) terhadap pengenalan
al Khaliq (pencipta) seperti firman Allah : Katakanlah Perhatikanlah apa yang ada
di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi
peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman. QS 10:101, atau QS 3: 190-191
Sabda Nabi : Berfikirlah tentang ciptaan Allah dan janganlah kamu berfikir
tentang Allah, karena kamu tidak akan mampu HR. Abu Nuaim
b. Para Rasul
Para Rasul yang membawa kitab-kitab yang berisi penjelasan sejelas-jelasnya
tentang marifatullah dan konsekuensi-konsekuensinya. Mereka inilah yang diakui
sebagai orang yang paling mengenali Allah. Firman Allah :
Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa buktibukti nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca
(keadilan ) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan.. QS. 57:25
c. Asma dan Sifat Allah
Mengenali asma (nama) dan sifat Allah disertai dengan perenungan makna dan
pengaruhnya bagi kehidupan ini menjadi sarana untuk mengenali Allah. Cara inilah
yang telah Allah gunakan untuk memperkenalkan diri kepada makhluk-Nya.
Dengan asma dan sifat ini terbuka jendela bagi manusia untuk mengenali Allah
lebih dekat lagi. Asma dan sifat Allah akan menggerakkan dan membuka hati
manusia untuk menyaksikan dengan seksama pancaran cahaya Allah. Firman Allah
:
Katakanlah : Serulah Allah atau serulah Ar Rahman. Dengan nama yang mana

saja kamu seru, Dia mempunyai al asma al husna (nama-nama yang terbaik) QS.
17:110
Asma al husna inilah yang Allah perintahkan pada kita untuk menggunakannya
dalam berdoa. Firman Allah :
Hanya milik Allah asma al husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan
menyebut asma al husna itu QS. 7:180
Inilah sarana efektif yang Allah ajarkan kepada umat manusia untuk mengenali
Allah SWT (marifatullah). Dan marifatullah ini tidak akan realistis sebelum
seseorang mampu menegakkan tiga tingkatan tauhid, yaitu : tauhid rububiyyah,
tauhid asma dan sifat. Kedua tauhid ini sering disebut dengan tauhid al marifah
wa al itsbat ( mengenal dan menetapkan) kemudian tauhid yang ketiga yaitu
tauhid uluhiyyah yang merupakan tauhid thalab (perintah) yang harus dilakukan.
Wallahu alam (diambil dari kumpulan artikel motivasi)

Anda mungkin juga menyukai