Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

BOTANI 1
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA

: IDA ROYANI

NPM

: 09110060

JURUSAN

: BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU


PENDIDIKAN
(STKIP) TAPANULI SELATAN
PADANGSIDIMPUAN
2014
RHOPDHYTA DAN ALGA MERAH

Karakteristik rhodphyta
Alga merah atau rhodphyta (berasal dari bahasa Yunani, rhodoh yang artinya
merah). Rhodpyta merupakan alga multiseluler berukuran besar yang bisa dikenal
sebagai rumput laut warnanya besar yang bisa dikena sebagai rumput laut
warnanya merah karena mengandung pigmen kikoeritrin.
Alga merah bisa menempel pada alga lain atau pada batu. Ada juga yang hidup
bebas mengapung dipermukaan air alga merah bisa ditemukan di air cukup dalam,
lebih dalam disbanding tempat tumbuh kelompok alga lainnya. Rikobilin, pigmen
pada alga merah, dapat mengumpulkan cahaya hijau dan biru yang masuk ke air
yang dalam. Dengan begitu alga merah dapat berada dilokasi perairan yang lebih
dalam disbanding alga lainnya.
Deskripsi alga merah
-

Contoh alga merah adalah cuchema spinusum, gelidium, rhodymenia, dan


scinata. Euchomma spihosum merupakan penghasil. Agar didaerah ingin.
Berapa alga merah dari famili corraline memiliki dinding sel berrkalsium
karbonat. Menunjukkan bahwa carra lint alga telah ada sejak 700 juta tahun
yang lalu

Peranan alga / manfaat bagi ekosistem

Alga sangat bermanfaat bagi ekosistem. Di ekosistem, alga berperan sebagai


produsen. Alga menyediakan makanan bagi ikan, manusia. Alga juga
-

menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh kita.


Bahan makanan
Rumput laut merupakan bahan makanan penting bagi manusia. Rumput laut
bisa diolah menjadi agar-agar atau dikeringkan. Selain lezat, rumput laut
bermanfaatn bagi kesehatan karena tinggi serat dan mengandung vitamin A,
B1, B2, B6, niasih, serta vitamin c. rumput laut juga kaya akan kandungan

yodium, posasium besi, magnesium, dan kalsium


Ciri-ciri alga merah
- Alga multi seluler berukuran besar
- Berwarna merah karena mengandung pigmen kikoeritin
- Dan bisa dikenal sebagai rumput laut
Reproduksi Dan Siklus Hidup
Alga melakukan reproduksi aseksual dan atau seksual. Reproduksi
aseksualnya dengan pembentukan koloni anakah dan spora aseksual.
Reproduksi seksualnya dengan membentuk pelekuran samet (sel kelamin)
secara isogami (bentuk gamet jantan dan betina identik) atau hatorogami
(bentuk gamet jantan dan betina berbeda). Beberapa alga multiseluler,
contohnya rumput laut, memiliki siklus hidup yang melibatkan reproduksi
aseksual dan seksual. Dalam siklus tersebut, alga mengalami tahap haploid
(memiliki kromosom, yang tidak berpasangan) yang bergantian dengan tahap
diploid (memiliki kromosom berpasangan).

Kerugian bagi ekosistem


Pupuk menyebabkan alga tumbuh terlalu subur. Semakin banyak alga
yang tumbuh diperairan, jumlah kematian alga diwilayah itu pun menjadi
semakin tinggi. Materi organik dari alga mati merupakan makanan bagi
bakteri. Dengan demikian, ketika semakin banyak materi organic dan alga
yang sudah mati, semakin meningkat pula jumlah bakteri pada area tersebut.
Aktivitas bakteri ketika mendekamposisi materi organic banyak menggunakan
oksigen terlarut. Akibatnya jumlah oksigen terlarut di dalam air menurun,
kurangnya oksigen terlarut akan menyebabkan kematian pada ikan dan
organism air lainnya sungguh merugikan.
Ledakan merugikan dapat berbahaya jika alam memproduksi
neurotaksin, racun yang mempengaruhi saraf. Racun ini berbahaya bagi
penghuni perairan.

Anda mungkin juga menyukai