UJI IMPACK
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN DAN METALURGI
OLEH:
DEDEN HERMANSYAH
DEKA RULIATMADY
DIDIT FAUZI
FAIZAL RACHMAN
FANNY GEOFANA R
FARIS AHMAD
(06201053)
(06201054)
(06201055)
(06201056)
(06201057)
(06201058)
I Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat menghitung ketangguhan material
2. mahasiswa dapat membedakan pengaruh temperature terhadap
ketengguhan material
II Landasan Teori
Suatu maerial yang diperkirakan ulet, ternyata dapat mengalami patah getas,
penyebab patah getas tersebut antara lain :
Adanya takit ( notch)
Kecepatan pembebanan tinggi yang mengakibatkan kecepatan regangan yang
yang tinggi pula
Temperatur rendah
Oleh sebab itu, maka suatu material yang dipergunakan untuk konstruksi yang
beroperasi pada temperatur rendah, perlu diuji pukul takik terlebih dahulu. Hal ini
diperlukan untuk mengetahui temperatur transisi antara ulet dan getas.
Beberapa material ada yang tidak menunjukan daerah transisi tersebut, material
tersebut adalah material yang memiliki bentuk sel satuan FCC. Sedangkan material
dengan sel satuan BCC contoh baja karbon rendah memiliki daerah temperatur transisi.
Prinsip pengujian, dilakukan dengan memberikan beban secara tiba tiba, dengan
titik pukul tepat dibelakang takikan spesimen yang bersangkutan.
Energi yang dipakai untuk mematahkan spesimen :
E = mg . H1 mg H2
E= mg. (H1 - H2 )
Dimana H1 : posisi awal pemukul
H2 : posisi akhir pemukul setelah pemukulan
600 mm
: kuningan
: a = 10 mm
: 81 mm2
: 8 kg
: 600 mm
: 50
Data Bahan 2
1. Jenis bahan
2. Dimensi penampang
3. Luas penampang ( A )
4. Berat bandul ( G )
5. Panjang lengan ( L )
6. Sudut ayun ( )
: ST
: a = 8 mm
: 48 mm2
: 8 kg
: 600 mm
: 50
; b = 10 mm
; t = 8 mm
; b = 8 mm
; t = 6 mm
HI = E/A
= 39282,2/81
= 484,965 J/mm2
Untuk bahan ST
E1 = m.g.H1
= m.g (600 + 600 sin 50 )
= 8.10 ( 600 + 600 sin 50 )
= 84770,13327 J
Pada temperature Es
E2 = m.g.H2
= m.g (600 - 600 cos 90 )
= 8.10 (600 - 600 cos 90 )
= 48000 J
= E1- E2
= 84770,13327 - 48000
= 79970,13327 J
HI = E/A
= 79970,13327/48
= 1666,044 J/mm2
E
E = E1- E2
= 84770,13327 - 14058.8745
= 70711,25877 J
HI = E/A
= 70711,25877/48
= 1473,151 J/mm2
No.
Percobaan
Kuningan
ST
T
Es
Kamar
Panas
Es
Kamar
Panas
E1 (J )
84770,133
84770,133
84770,133
84770,133
84770,133
84770,133
91
85
87
90
44
45
H2
610.47
547.7066
568.5984
600
168.3961
185.7359
E2 ( J )
E = E1- E2
35932,453
40953.573
48837,68
43816.56
45487,92
39282,2
48000
79970,13327
13471,76
71298,373
14058.8745 70711,2587
HI
443,610
505.5997
484,965
1666,044
1485,38
1473,151
Gambar a
Gambar b
Gambar c
Keterangan:
1. Pada gambar a merupakan hasil pengujian pada temperature Es
2. Pada gambar b merupakan hasil pengujian pada temperature Kamar
3. Pada gambar c merupakan hasil pengujian pada temperature Tinggi
IV Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktek yang sudah dilakukan dapat ditarik kesimpulan :
1. Semakin rendah suhu benda kerja semakin getas pula sifat material yang diujikan.
2. Dan semakin naik suhunya maka sifat dari material tersebut semakin ulet.
3. Hasil patahan dari kuningan pada T1, berupa patah berkontur miring :
4. Hasil patahan dari kuningan pada T1, berupa patah berkontur ulet :
5. Hasil patahan dari kuningan pada T1, berupa patah berkontur lurus :
6. Sementara pada steel berupa patahan yang berkontur hampir sama antara satu
dengan yang lainnya.
7.