kekayaan
10
Kesehatan
diukur
i.
j.
diukur
diukur
l.
volume
IHT
diukur
11
BAB VI
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI
Pasal 8
(1) Struktur dan besarnya tarif retribusi ditetapkan dengan
mempertimbangkan
keuntungan
yang
layak
atas
Pemakaian Kekayaan Daerah, kemampuan masyarakat,
aspek keadilan, dan efektifitas pengendalian atas
Pemakaian Kekayaan Daerah.
(2) Struktur dan besarnya tarif retribusi ditetapkan sebagai
berikut:
a. Retribusi Pemakaian Alat Berat.
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
JENIS
KEKAYAAN
DAERAH
Mesin Gilas 6
Ton ke atas
Mesin Gilas
dibawah 6 Ton
Aspalt Sprayer
(Penyemprot
Aspal)
Stamper tangan
(Pemadat
Tangan)
Beton Molen
(Pencampur
Beton)
Pemecah Batu
Besar dengan
Mesin
Pemecah Batu
Kecil tanpa
Mesin
Pemecah Batu
Kecil dengan
Mesin
Mesin Gilas
Roda Karet
Kompresor
K=2,10 m3
Vibro Tandem
Wheel Loader
(Mesin
Pendorong/
Pengangkut)
Exavator Ex 100
TARIF RETRIBUSI
PER HARI
PER BULAN
Rp 90.000,00
Rp 2.250.000,00
Rp 60.000,00
Rp 1.500.000,00
Rp 90.000,00
Rp 2.250.000,00
Rp 50.000,00
Rp 1.100.000,00
Rp 50.000,00
Rp 1.100.000,00
Rp130.000,00
Rp 3.250.000,00
Rp 50.000,00
Rp 1.100.000,00
Rp 90.000,00
Rp 2.250.000,00
Rp450.000,00
Rp11.250.000,00
Rp150.000,00
Rp 3.750.000,00
Rp500.000,00
Rp475.000,00
Rp12.500.000,00
Rp11.875.000,00
Rp650.000,00
Rp16.250.000,00
12
JENIS
NO
KEKAYAAN
DAERAH
14. Exavator Ex 200
TARIF RETRIBUSI
PER HARI
PER BULAN
Rp750.000,00
Rp18.750.000,00
pengairan ditetapkan
13
tanam,
ditetapkan
sebagai
14
NO
1
2
3
4
JENIS
Kios Kelas
Utama
Kios Kelas I
Kios Kelas II
Kios Kelas III
TARIF RETRIBUSI
BANGUNAN
TANAH
PER M2
PER M2
Rp
100,00
Rp
125,00
Rp
Rp
Rp
45,00
35,00
25,00
Rp
Rp
Rp
85,00
60,00
50,00
15
16
1. Pemeriksaan Laboratorium
NO
JENIS
a.
Pemeriksaan
Darah
Hemoglobin
Leukosit
Eritrosit
Laju Endap Darah
Diff/Hemogram
Trombosit
Gambaran Darah
Tepi
MCH/MCHC/ MCV
Retikulosi
Hematokrit
Masa Pembekuan
(CT)
Masa Perdarahan
(BT)
Golongan Darah
Limfosit Plasma
Biru (LPB)
Eosinofil
Darah Rutin
Darah Lengkap
Hematologi
analyzer 3 diff
Hematologi
analyzer 5 diff
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
METODE
TARIF
Fotometrik
Manual
Manual
Manual
Manual
Manual
Manual
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
7.000,00
5.000,00
5.000,00
5.000,00
9.500,00
6.000,00
13.500,00
QBC
Manual
Manual
Manual
Rp
Rp
Rp
Rp
15.000,00
7.500,00
8.000,00
5.000,00
Manual
Rp
5.000,00
Manual
Manual
Rp
Rp
8.000,00
10.000,00
Manual
Manual
Manual
Rp
Rp
Rp
Rp
5.000,00
20.000,00
25.000,00
30.000,00
Rp
38.000,00
17
NO
JENIS
b.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Pemeriksaan Urine
PH
Reduksi
Protein
BJ Test
Sedimen
Kejernihan
Warna
Bau
Volume
Kekeruhan
Bilirubin
Urobilin
Urobilinogen
Keton
Urine Rutin
Urine Lengkap
c.
METODE
Strip
Strip
Strip
Strip
Manual
Organoleptis
Organoleptis
Organoleptis
Manual
Manual
Strip
Strip
Strip
Strip
Manual
Manual
Analisa Sperma
Pemeriksaan Kimia
Klinik
1. SGOT
Optkinetik
(25c)
2. SGPT
Optkinetik
(25c)
3. Bilirubin Total
Jendrasik
4. Bilirubin Direk
Jendrasik
5. Bil. Total + Direk + Fotometrik
Indirek
6. Cholesterol
CHODPAP
7. Trigliserid
Enzymatik
8. HDL Cholesterol
Burstein
9. LDL
Fotometrik
10. LDL Direct
God PAP
11. Ureum / Bun
God Perid
12. Creatinine
PP Fotometrik
13. Protein Total
Ureca Guant
14. Albumin
Bromocresol
Green
15. Protein Total +
Fotometrik
Albumin +
Globulin
16. Gamma GT
Fotometrik
17. Glukosa Puasa
God PAP
18. Glukosa sewaktu
God PAP
19. Glukosa 2 JJ PP
God PAP
20. GTT
God PAP
21. Uric acid
TARIF
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
4.500,00
4.500,00
4.500,00
4.500,00
4.500,00
4.500,00
4.500,00
4.500,00
4.500,00
4.500,00
4.500,00
4.500,00
4.500,00
4.500,00
14.000,00
17.500,00
Rp 50.000,00
d.
Rp 12.500,00
Rp 12.500,00
Rp 10.500,00
Rp 10.500,00
Rp 22.500,00
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
15.000,00
15.000,00
18.000,00
4.500,00
115.000,00
12.000,00
12.500,00
10.000,00
10.500,00
Rp 21.000,00
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
30.000,00
10.000,00
10.000,00
10.000,00
10.000,00
13.000,00
18
NO
22.
23.
24.
25.
JENIS
Calcium
Kalium
Natrium
Alkali Phospat
Pemeriksaan
Serologi dan
Imunologi
1. Test Kehamilan
2. Widal
3. HBs Ag
METODE
TARIF
Rp
Rp
Rp
Rp
20.000,00
20.000,00
20.000,00
25.000,00
Rapid
Rapid
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
13.000,00
22.500,00
70.000,00
34.500,00
35.000,00
61.000,00
32.000,00
31.000,00
30.000,00
30.000,00
52.000,00
60.000,00
32.000,00
102.000,00
67.000,00
Rapid
Rapid
Rapid
Rapid
Rapid
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
30.000,00
30.000,00
30.000,00
30.000,00
30.000,00
Mikroskopis
Rp
7.000,00
Mikroskopis
Mikroskopis
Mikroskopis
Rp
Rp
Rp
7.000,00
7.000,00
7.000,00
Mikroskopis
Rp
7.000,00
Mikroskopis
Rp 25.000,00
Mikroskopis
Mikroskopis
Mikroskopis
Rp 10.500,00
Rp 10.500,00
Rp 11.500,00
Mikroskopis
Rp 11.500,00
Fotometrik
Fotometrik
Fotometrik
e.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
f.
1.
2.
3.
4.
Anti HBs
ASTO
Rf
TPHA
VDRL
HIV
Anti HIV
Dengue
TB
Narkoba
a. Amphetamine
b. Benzodiazepines
c. Cocain
d. Morphine
e. THC / Marijuana
Pemeriksaan
Parasitologi
Malaria
(Plasmodium)
Amuba
Telur Cacing
Trichomonas
5. Eritrosit/Lecosit/
Sisa Makan
6. Faeces Rutin
g.
1.
2.
3.
4.
Pemeriksaan
Mikrobiologi
BTA
Gram GO
Jamur sediaan
darah
Jamur Pengecatan
Rapid
Aglutinasi
Elisa
Rapid
Aglutinasi
Rapid
Aglutinasi
Aglutinasi
Aglutinasi
Aglutinasi
Rapid
Elisa
19
NO
JENIS
METODE
5. GO+Jamur+Tricho Mikroskopis
monas
6. BTA Hansen
Mikroskopis
7. Kultur
Mikroskopis
sensitivitas
h.
i.
Pemeriksaan ECG
Pemeriksaan
Kualitas Air
1. Mikorobiologi
a. Bakteri Air
Minum
(Coliform dan
FecalColi)
b. Bakteri Air
Bersih
(Coliform &
FecalColi)
c. Hitung Kuman
per sampel
2. Uji Fisika
a. Bau
b. DHL
c. Kekeruhan
d. Rasa
e. PH
f. Suhu
g. TDS
h. TSS
i. Warna
3. Uji Kimia
a. Aluminium
b.
c.
d.
e.
f.
g.
TARIF
Rp 15.000,00
Rp 10.500,00
Rp 125.000,00
Rp 23.500,00
Tabung
ganda
Rp
60.000,00
Tabung
ganda
Rp
60.000,00
Rp
Rp
5.000,00
5.000,00
Rp
5.000,00
Pengenceran
Organo leptis
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
PH Meter
Organo leptis
Pemuaian
Gravimatri
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
Ammonia (NH3) Spektrofotometrik
Arsenic
Spektrofotometrik
BOD
Spektrofotometrik
Cadmium
Spektrofotometrik
Calsium
Spektrofotometrik
Chromium Val6 Spektrofotometrik
Rp
5.000,00
Rp
5.000,00
Rp
5.000,00
Rp 25.000,00
Rp
5.000,00
Rp
5.000,00
Rp 35.000,00
Rp 25.000,00
Rp 42.000,00
Rp 25.000,00
Rp 35.000,00
Rp 35.000,00
Rp 39.000,00
20
NO
JENIS
h. Cobalt
i. COD
j. Copper
k. Cyanide
l. Detergent
m. Flouride
n. Iron (Fe)
o. Lead (Pb)
p. Magnesium
q. Mangan
r. Nikel
s. Nitrat
t. Nitrit
u. Nitrogen
v. Oksigen
terobsobsi (O2)
w. Ozone
x. Phenol
y. Phospat
z. Potassium
aa. Raksa (Hg)
ab.Selenium (se)
ac.Silicate
ad.Silver
ae.Sisa Chlor
af.Sulfate
ag.Sulfide
METODE
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
TARIF
Rp 35.000,00
Rp 25.000,00
Rp 30.000,00
Rp 30.000,00
Rp 20.000,00
Rp 25.000,00
Rp 35.000,00
Rp 35.000,00
Rp 35.000,00
Rp 35.000,00
Rp 35.000,00
Rp 25.000,00
Rp 25.000,00
Rp 40.000,00
Rp 15.000,00
Rp 35.000,00
Rp 15.000,00
Rp
8.100,00
Rp 35.000,00
Rp 90.000,00
Rp 35.000,00
Rp 35.000,00
Rp 42.000,00
Rp
5.000,00
Rp 25.000,00
Rp 15.000,00
21
NO
JENIS
ah.Timbal (Pb)
ai.Total Hardnes
aj.Zinc
j.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Kesehatan
Lingkungan
Angka Kuman
Ruangan
Debu Terendap
Intensitas Cahaya
Kebisingan sesaat
Kebisingan 24
Jam
Kelembaban
Kepadatan Lalat
Swab alat (1alat)
Suhu Ruangan
Telur Cacing
Pestisida
k. Makanan dan
Minuman
1. Mikrobiologi
a. Coliform dan
E.Coli
b. Clostridium
c. Leptospira
d. Methanococcus
e. Methanobacterium
f. Pseudomonas
g. Staphylococcus
h. Streptococcus
2. Kimia Makanan
a. Pengawet
makanan
b. Pemanis
c. Pewarna
3. Jasa Konsultasi
a. Pemeriksaan
Klinik
b. Konsultasi
dokter spesialis
METODE
TARIF
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
Rp 35.000,00
Pengeraman
Rp 50.000,00
Gravimetrik
Pemuaian
SLM
NLD
Rp 25.000,00
Rp
2.000,00
Rp
5.000,00
Rp 150.000,00
Pemuaian
Blok grill
Pengeraman
Pemuaian
Mikroskopis
Spektrofotometrik
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Pengeraman
Rp 100.000,00
Pengeraman
Pengeraman
Pengeraman
Pengeraman
Rp
Rp
Rp
Rp
50.000,00
40.000,00
60.000,00
60.000,00
Pengeraman
Pengeraman
Pengeraman
Rp
Rp
Rp
40.000,00
40.000,00
40.000,00
Kualitatif
Rp
25.000,00
Kualitatif
Kualitatif
Rp
Rp
25.000,00
25.000,00
Rp
5.000,00
Rp 35.000,00
2.000,00
25.000,00
75.000,00
2.000,00
15.000,00
150.000,00
Rp
15.000,00
Rp
20.000,00
22
NO
JENIS
METODE
c. Pemeriksaan
Kesehatan
lingkungan
TARIF
Rp
15.000,00
2. Pemeriksaan Rontgen
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
JENIS
PEMERIKSAAN
Thorax Dewasa
Thorax Anak
a. Extremitas
b. Manus
c. Humerus
d. Antebrachi
e. Cubiti
f. Wrist joint
g. Clavicula
h. Pedis
i. Ankle
j. Genu
k. Cruris
l. Femur
a. Vertebrata
b. Servical
c. Thoracal
d. Lumbal
Cranium
BNO/Abdomen
Abdomen 2 Posisi
TARIF
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
86.500,00
86.500,00
86.500,00
86.500,00
86.500,00
86.500,00
86.500,00
86.500,00
86.500,00
86.500,00
86.500,00
86.500,00
86.500,00
86.500,00
86.500,00
111.500,00
111.500,00
111.500,00
111.500,00
86.500,00
173.300,00
EKSPOSI
1
1
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
kali
kali
kali
kali
kali
kali
kali
kali
kali
kali
kali
kali
kali
kali
kali
kali
kali
kali
kali
kali
kali
23
j.
24
JENIS
TARIF RETRIBUSI
1.
Traktor Roda
Empat
Rp1.250.000,00
2.
Traktor Roda
Dua
Rp 700.000,00
3.
Power
Tresher
Rp
50.000,00
Per hektar
termasuk biaya
operasional
Per hektar
termasuk biaya
operasional
Per ton GKP
Rp 30.000,00 (tiga
25
26
BAB VII
WILAYAH PEMUNGUTAN
Pasal 10
Retribusi yang terutang di pungut diwilayah Daerah.
BAB VIII
SAAT RETRIBUSI TERUTANG
Pasal 11
Saat retribusi terutang adalah pada saat ditetapkannya SKRD
atau Dokumen lain yang dipersamakan.
BAB IX
PEMUNGUTAN RETRIBUSI
Pasal 12
(1) Pemungutan Retribusi tidak dapat diborongkan.
(2) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau
dokumen lain yang dipersamakan.
(3) Dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dapat berupa karcis, kupon, dan kartu
langganan.
(4) Hasil pemungutan retribusi disetorkan ke Kas Daerah
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(5) Tatacara pelaksanaan pemungutan retribusi diatur lebih
lanjut oleh Bupati.
BAB X
PENENTUAN PEMBAYARAN, TEMPAT PEMBAYARAN,
ANGSURAN, DAN PENUNDAAN PEMBAYARAN
Pasal 13
(1) Pembayaran
tunai/lunas.
retribusi
terutang
dilakukan
secara
27
28
Pasal 20
(1) Atas kelebihan pembayaran Retribusi, Wajib Retribusi
dapat mengajukan permohonan pengembalian kepada
Bupati.
(2) Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan,
sejak diterimanya permohonan pengembalian kelebihan
pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), harus memberikan keputusan.
29
30
BAB XV
PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN
RETRIBUSI
Pasal 23
(1) Bupati dapat memberikan pengurangan, keringanan atau
pembebasan retribusi.
(2) Pengurangan dan keringanan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diberikan dengan melihat kemampuan wajib
retribusi.
(3) Pembebasan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diberikan dengan melihat fungsi objek retribusi.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian pengurangan,
keringanan atau pembebasan retribusi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), diatur oleh Bupati.
31
BAB XVI
PEMBETULAN, PENGURANGAN ATAU PEMBATALAN
KETETAPAN SERTA PENGHAPUSAN ATAU PENGURANGAN
SANKSI ADMINISTRASI
Pasal 24
(1) Wajib Retribusi dapat mengajukan permohonan :
a. pembetulan
SKRD
atau
STRD
yang
dalam
penerbitannya terdapat kesalahan tulis, kesalahan
hitung, dan/atau kekeliruan dalam penerapan
peraturan perundang-undangan retribusi daerah;
b. pengurangan atau pembatalan ketetapan retribusi yang
tidak benar;
c. pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi
berupa bunga dan kenaikan retribusi terutang dalam
hal sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib
Retribusi atau bukan kesalahannya.
(2) Permohonan pembetulan, pengurangan, atau pembatalan
ketetapan serta pengurangan atau penghapusan sanksi
administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
disampaikan secara tertulis oleh Wajib Retribusi kepada
Bupati paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal
diterimanya SKRD dan STRD dengan memberikan alasan
yang
jelas
dan
meyakinkan
untuk
mendukung
permohonannya.
(3) Paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak
diterimanya permohonan pembetulan, pengurangan, dan
pembatalan
ketetapan
serta
pengurangan
atau
penghapusan sanksi administrasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Bupati sudah harus memberikan jawaban
atas permohonan tersebut.
(4) Jawaban atas permohonan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) dituangkan dalam bentuk Surat Bupati.
32
BAB XVII
INSENTIF PEMUNGUTAN
Pasal 25
(1) Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan
pemungutan retribusi dapat diberi insentif atas dasar
pencapaian kinerja tertentu.
(2) Insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
(3) Tata cara pemberian dan pemanfaatan insentif
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Bupati.
BAB XVIII
PENYIDIKAN
Pasal 26
(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan
Pemerintah Daerah yang diberi wewenang khusus sebagai
Penyidik Pegawai Negeri Sipil untuk melakukan penyidikan
tindak pidana di bidang retribusi sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana.
(2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan
Pemerintah Daerah yang diangkat oleh pejabat yang
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
(3) Wewenang
adalah:
Penyidik
sebagaimana
dimaksud
ayat
(1)
33
34
ini
mulai
berlaku
pada
tanggal
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Daerah ini, dengan penempatannya
dalam Lembaran Daerah Kabupaten Kudus.
Ditetapkan di Kudus
pada tanggal 19 Oktober 2011
BUPATI KUDUS,
Ttd.
MUSTHOFA
Diundangkan di Kudus
pada tanggal 20 Oktober 2011
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KUDUS,
Ttd.
BADRI HUTOMO
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN 2011 NOMOR 12
35
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS
NOMOR 12 TAHUN 2011
TENTANG
RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH
II.
UMUM
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, Pemerintah
Daerah
mempunyai hak dan kewajiban untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahannya guna meningkatkan
efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan
kepada
masyarakat.
Dalam
rangka
membiayai
pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan tersebut salah satunya
berasal dari pungutan retribusi daerah.
Bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 156 ayat
(1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah, memberikan pelayanan kepada masyarakat dan
untuk mendukung peningkatan pendapatan asli daerah guna
membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah, serta penyesuaian
besaran tarip retribusi dengan tingkat perkembangan dan kondisi
saat ini, maka perlu mengatur dan menetapkan kembali Peraturan
Daerah Kabupaten Kudus tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan
Daerah.
Bahwa dengan dibentuknya Peraturan Daerah tersebut, maka
Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Nomor 13 Tahun 2005 tentang
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Kudus Tahun 2005 Nomor 15, Tambahan Lembaran Kabupaten
Kudus Nomor 74), sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi dewasa ini
khususnya
mengenai besarnya tarif dan dengan adanya
penambahan objek retribusi berupa retribusi pemakaian peralatan
pelatihan pada Balai Latihan Kerja, pemakaian gedung LIK IHT,
pemakaian gedung pertemuan industri rokok, pelayanan pengujian
tur dan nikotin, pemakaian rumah susun sederhana sewa serta
retribusi pemakaian tanah lainnya yang tidak termasuk tanah
pengairan yang selama ini belum dikenakan Retribusi Pemakaian
Kekayaan Derah.
Sehubungan dengan pertimbangan tersebut di atas, perlu
menyusun dan menetapkan kembali Retribusi Pemakaian Kekayaan
Daerah.
III.
36
Pasal 2
Cukup jelas
Pasal 3
Cukup jelas
Pasal 4
Cukup jelas
Pasal 5
Cukup jelas
Pasal 6
Cukup jelas
Pasal 7
Cukup jelas
Pasal 8
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Huruf a
Cukup jelas
Huruf b
Angka 1
Cukup jelas
Angka 2
Huruf a)
Cukup jelas
Huruf b)
Cukup jelas
Huruf c)
Cukup jelas
Huruf d)
Cukup jelas
Huruf e)
Angka 1)
Cukup jelas
Angka 2)
Cukup jelas
Angka 3)
Termasuk dalam usaha/perusahaan/
industry insidentil adalah pasar malam,
grasstrak, parkir, dan lain-lain.
Huruf f)
Cukup jelas
Huruf g)
Cukup jelas
Huruf h)
Cukup jelas
Huruf i)
Cukup jelas
37
Huruf j)
Cukup jelas
Huruf k)
Yang dimaksud kegiatan komersial adalah
setiap kegiatan perdagangan dan/atau
jasa yang dimaksudkan untuk mencari
keuntungan,
antara
lain
kegiatan
pameran suatu produk, ATM, dan
kegiatan-kegiatan komersial lain yang
sejenis.
Huruf l)
Cukup jelas.
Angka 3
Cukup jelas
Angka 4
Yang dimaksud dengan pemakaian tanah
selain tanah pertanian dan tanah
pengairan adalah tanah-tanah eks bondo
desa milik desa yang menjadi kelurahan
dan/atau tanah-tanah milik/dikuasai
daerah yang digunakan oleh Satuan Kerja
Perangkat Daerah.
Huruf a)
Cukup jelas
Huruf b)
Cukup jelas
Huruf c)
Cukup jelas
Huruf d)
Yang dimaksud kegiatan komersial adalah
setiap kegiatan perdagangan dan/atau
jasa yang dimaksudkan untuk mencari
keuntungan,
antara
lain
kegiatan
pameran suatu produk, ATM, dan
kegiatan-kegiatan komersial lain yang
sejenis.
Huruf e)
Cukup jelas
Huruf f)
Termasuk dalam usaha
yang
bersifat
insidentil adalah pasar malam, grasstrak,
parkir, dan lain-lain.
Huruf c
Cukup jelas
Huruf d
Cukup jelas
Huruf e
Cukup jelas
Huruf f
Cukup jelas
Huruf g
Cukup jelas
38
Huruf h
Cukup jelas
Huruf i
Cukup jelas
Huruf j
Cukup jelas
Huruf k
Cukup jelas
Huruf l
Cukup jelas
Huruf m
Cukup jelas
Huruf n
Cukup jelas
Huruf o
Cukup jelas
Huruf p
Cukup jelas
Huruf q
Cukup jelas
Huruf r
Cukup jelas
Huruf s
Cukup jelas
Huruf t
Cukup jelas
Huruf u
Cukup jelas
Huruf v
Cukup jelas
Huruf w
Cukup jelas
Pasal 9
Cukup jelas
Pasal 10
Cukup jelas
Pasal 11
Cukup jelas
Pasal 12
Cukup jelas
Pasal 13
Cukup jelas
Pasal 14
Cukup jelas
Pasal 15
Cukup jelas
39
Pasal 16
Cukup jelas
Pasal 17
Cukup jelas
Pasal 18
Cukup jelas
Pasal 19
Cukup jelas
Pasal 20
Cukup jelas
Pasal 21
Cukup jelas
Pasal 22
Cukup jelas
Pasal 23
Cukup jelas
Pasal 24
Cukup jelas
Pasal 25
Cukup jelas
Pasal 26
Cukup jelas
Pasal 27
Cukup jelas
Pasal 28
Cukup jelas
Pasal 29
Cukup jelas
Pasal 30
Cukup jelas