Jurnal Reading Steroid-Induced Glaucoma
Jurnal Reading Steroid-Induced Glaucoma
ISI JURNAL
Tujuan
Tujuan artikel ini adalah untuk meninjau secara singkat literatur hipertensi
okuli diinduksi kortikosteroid dan glaukoma, serta faktor risiko, patofisiologi, dan
pilihan pengobatan. Akan ditinjau secara khusus mengenai literatur yang berkaitan
mengenai respon triamsinolon acetonide intravitreal (IVTA) terhadap glaukoma.
Temuan Baru
Glaukoma sudut terbuka primer, suspek glaukoma, dan riwayat glaukoma
pada keluarga merupakan faktor risiko terjadinya hipertensi okuli sebagai respon
penggunaan terapi kortikosteroid. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pada
pasien dengan usia yang lebih muda memiliki faktor risiko terjadinya hipertensi
okuli apabila diterapi dengan kortikosteroid intravitreal. Mekanisme peningkatan
tekanan intraokular (TIO) meningkatkan resistensi aliran arus keluar aqueous
humor akibat akumulasi bahan matriks ekstraseluler di trabekular meshwork.
Ringkasan
Hipertensi okuli diinduksi kortikosteroid dan glaukoma telah dipelajari
selama lebih dari 50 tahun. Dengan mengetahui faktor risiko, prevalensi, dan
Kata Kunci
Triamcinolone intravitreal, hipertensi okular, review, glaukoma diinduksi
steroid
Pendahuluan
Peningkatan tekanan intraokular (TIO) dapat terjadi sebagai akibat dari
pemberian terapi kortikosteroid dalam bentuk oral, intravena, inhalasi, topikal,
periokuli serta intravitreal. Jika hipertensi okuli yang merupakan penanda yang
signifikan, tidak terdekteksi dengan baik, dan tidak ditangani dengan baik maka
selanjutnya akan terjadi neuropati optik glaukoma (steroid-induced glaukoma).
Kasus hipertensi okuli akibat penggunaan steroid pertama kali dilaporkan tahun
1950, pada studi yang dilakukan oleh McLean tentang peningkatan TIO terkait
dengan pemberian hormon adrenokortikotropik (ACTH) sistemik. Empat tahun
kemudian, dilaporkan penelitian pertama kali mengenai hubungan peningkatan
TIO dengan pemberian kortison lokal. Selanjutnya setelah penemuan pertama
tersebut, dilakukan studi lebih intensif mengenai glaukoma diinduksi oleh
kortikosteroid. Telah diidentifikasi beberapa faktor predisposisi serta potensi
intraokular dan cara pemberian steroid dianggap penting sebagai faktor pemicu
terjadinya hipertensi okuli. Baru-baru ini, penggunaan intravitreal triamsinolon
asetonid (IVTA) untuk cairan subretinal, edema makula dan terapi tambahan
dalam terapi neovaskularisasi koroid menyebabkan peningkatan insiden terjadinya
glaukoma yang diinduksi oleh steroid (steroid-induced glaukoma). Faktor biologis
molekuler yang berkontribusi dalam peningkatan TIO, kini telah banyak dipahami
dengan baik dan penemuan-penemuan ini dapat menjadi bahan pertimbangan
terapi dikemudian hari. Maka dari itu, penulis menyususn review dari berbagai
penelitian yang dipilih dengan menekanan pada topik hubungan glaukoma dengan
peggunaan IVTA.
dibandingkan dengan orang dewasa. Sebuah penelitian terbaru oleh Lamet al.
menunjukkan bahwa 71,2 dan 59,2% anak yang mendapatkan terapi
deksametason topikal 0,1% (masing-masing empat kali per hari dan dua kali per
hari) mengalami peningkatan TIO lebih besar dari 21 mmHg. Selain itu, 36,4 dan
21,1% dari dua kelompok yang sama mengalami peningkatan TIO lebih besar dari
30 mmHg. Di antara anak-anak berusia di bawah 6 tahun yang menerima
deksametason 0,1% empat kali per hari, mengalami puncak peningkatan TIO
lebih besar, peningkatan bersih TIO lebih besar, dan waktu yang diperlukan untuk
pencapai puncak peningkatan TIO, lebih pendek. Anak-anak berusia diatas 6
tahun (anak-anak usia 10 tahun dilibatkan dalam penelitian) memiliki kenaikan
bersih yang serupa pada TIO, tetapi tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan
dalam puncak peningkatan TIO maupun waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
puncak peningkatan TIO.
Gatsonet al. mendapatkan bahwa pasien dengan penyakit jaringan ikat
cenderung menjadi responden pengguna steroid. Responden pria dengan penyakit
jaringan ikat cenderung lebih besar, meskipun gender dianggap bukan merupakan
faktor risiko penyakit jaringan ikat. Selain itu, pasien dengan diabetes mellitus
tipe 1 dan myopia tinggi juga terbukti meningkatkan risiko responden pengguna
steroid.
Secara ringkas, pasien dengan POAG, pasien dengan suspek glaukoma, atau
yang berhubungan relatif dengan POAG merupakan faktor risiko penting
terjadinya hipertensi okuli yang diinduksi oleh kortikosteroid dan glaukoma.
Umur dapat menjadi faktor risiko; peningkatan risiko tampaknya terjadi dalam
distribusi bimodal, peningkatan faktor risiko berdasarkan umur terjadi pada usia 6
tahun. Pasien-pasien dengan penyakit jaringan ikat, diabetes melitus tipe-1, dan
miopia tinggi semua harus dianggap berisiko tinggi, dan diperlukan pengawasan
yang baik selama periode penggunaan kortikosteroid.
Tipe Sediaan dan Model Pemberian Terapi
mikrostruktur
trabekular
meshwork
dapat
menyebabkan
penurunan aliran arus keluar dan peningkatan TIO. Clark dan rekan-rekan
degradasi
substansi
trabecular
meshwork.
Level
aktivator
pemberian
deksametason
menghambat
metabolisme
asam
arachadonic pada sel trabekular meshwork dan mengurangi sifat fagositosis dari
sel. Karena sel-sel ini berfungsi untuk menghilangkan debris-debris yang terdapat
pada trabekular meshwork, penurunan aktivitas fungsional dapat menyebabkan
menurunnya aliran arus keluar.
Kesimpulan
Hipertensi okuli diinduksi kortikosteroid dan glaukoma telah dikenal selama
lebih dari 50 tahun. Sejumlah faktor risiko telah diidentifikasi untuk
pengembangan pengetahuan mengenai hipertensi okui diinduksi kortikosteroid
dan glaukoma, termasuk riwayat glaukoma pada individu maupun keluarga, anakanak, orang dewasa yang lebih tua, diabetes mellitus tipe-1, penyakit jaringan ikat,
dan myopia tinggi. Potensi intraokular dan cara pemberian obat juga merupakan
faktor risiko yang penting. Meningkatnya penggunaan IVTA kemungkinan besar
menyebabkan dokter mata akan menghadapi banyak kasus hipertensi okuli
diinduksi kortikosteroid dan glaukoma. Penelitian terhadap mekanisme yang
mendasari proses patofisiologi ini telah meningkatkan pemahaman kita mengenai
fenomena penyakit dan dapat mempertimbangkan pengobatan yang lebih tepat di
masa mendatang.
RANGKUMAN PEMBACA
10
11