Anda di halaman 1dari 5

TUGAS AKHIR

TATA TULIS KATYA ILMIAH & SEMINAR


Nama
Nim
Kode seksi
Jurusan

:
:
:
:

Dosen

Rahmad Nazif
1206403
201420730127
Teknik Otmotif (S1)
:

Prof. Dr. Jalius Jama, M.ed

MESIN DIESEL
A. SEJARAH DAN CARA KERJA MESIN DIESEL
Motor bakar diesel biasa disebut juga dengan Mesin diesel (atau mesin pemicu
kompresi) adalah motor bakar pembakaran dalamyang menggunakan panas kompresi untuk
menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar yang telah diinjeksikan ke dalam ruang
bakar. Mesin ini tidak menggunakan busi seperti mesin bensin atau mesin gas. Mesin ini
ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima paten pada 23 Februari 1893.
Diesel menginginkan sebuah mesin untuk dapat digunakan dengan berbagai macam bahan
bakar termasuk debu batu bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition Universelle
(Pameran Dunia) tahun 1900 dengan menggunakan minyak kacang (lihat biodiesel). Mesin
ini kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.
Mesin

diesel

memiliki efisiensi

termal terbaik

dibandingkan

dengan mesin

pembakaran dalam maupun pembakaran luar lainnya, karena memiliki rasio kompresi yang
sangat tinggi. Mesin diesel kecepatan-rendah (seperti pada mesin kapal) dapat memiliki
efisiensi termal lebih dari 50%.
Mesin diesel dikembangkan dalam versi dua-tak dan empat-tak. Mesin ini awalnya
digunakan sebagai pengganti mesin uap. Sejak tahun 1910-an, mesin ini mulai digunakan
untuk kapal dan kapal selam, kemudian diikuti lokomotif, truk, pembangkit listrik, dan
peralatan berat lainnya. Pada tahun 1930-an, mesin diesel mulai digunakan untuk mobil.
Sejak saat itu, penggunaan mesin diesel terus meningkat dan menurut British Society of
Motor Manufacturing and Traders, 50% dari mobil baru yang terjual di Uni Eropa adalah
mobil bermesin diesel, bahkan di Perancis mencapai 70%.

Mesin diesel menggunakan prinsip kerja hukum Charles, yaitu ketika udara
dikompresi maka suhunya akan meningkat. Udara disedot ke dalam ruang bakar mesin diesel
dan dikompresi oleh piston yang merapat dengan rasio kompresi antara 15:1 dan 22:1
sehingga menghasilkan tekanan 40-bar (4.0 MPa; 580 psi), dibandingkan dengan mesin
bensin yang hanya 8 to 14 bars (0.80 to 1.40 MPa; 120 to 200 psi). Tekanan tinggi ini akan
menaikkan suhu udara sampai 550 C (1,022 F). Beberapa saat sebelum piston memasuki
proses

kompresi, bahan

bakar

diesel disuntikkan

ke ruang

bakar langsung

dalam tekanan tinggi melalui nozzle dan injektor supaya bercampur dengan udara panas yang
bertekanan tinggi. Injektor memastikan bahwa bahan bakar terpecah menjadi butiran-butiran
kecil dan tersebar merata. Uap bahan bakar kemudian menyala akibat udara yang terkompresi
tinggi di dalam ruang bakar. Awal penguapan bahan bakar ini menyebabkan sebuah waktu
tunggu selagi penyalaan, suara detonasi yang muncul pada mesin diesel adalah ketika uap
mencapai suhu nyala dan menyebabkan naiknya tekanan diatas piston secara mendadak.
Oleh karena itu, penyemprotan bahan bakar ke ruang bakar mulai dilakukan
saat piston mendekati (sangat dekat) TMA untuk menghindari detonasi. Penyemprotan bahan
bakar yang langsung ke ruang bakar di atas piston dinamakan injeksi langsung (direct
injection) sedangkan penyemprotan bahan bakar kedalam ruang khusus yang berhubungan
langsung dengan ruang bakar utama dimana piston berada dinamakan injeksi tidak langsung
(indirect injection).
Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran mengembang
dengan cepat, mendorong piston ke bawah dan menghasilkan tenaga linear. Batang
penghubung (connecting rod) menyalurkan gerakan ini ke crankshaft dan oleh crankshaft
tenaga linear tadi diubah menjadi tenaga putar.
Tingginya kompresi menyebabkan pembakaran dapat terjadi tanpa dibutuhkan
sistem penyala terpisah (pada mesin bensin digunakanbusi), sehingga rasio kompresi yang
tinggi meningkatkan efisiensi mesin. Meninggikan rasio kompresi pada mesin bensin hanya
terbatas untuk mencegah kerusakan pra-penyalaan.
Mesin asli Diesel menginjeksikan bahan bakar dengan bantuan udara bertekanan,
yang mengatomisasi bahan bakar dan memaksa bahan bakar masuk dalam ruang bakar
melalui nosel (menggunakan prinsip yang sama dengan semprotan aerosol). Bukaan nosel
ditutup oleh katup yang dikontrol oleh camshaft untuk mengawali injeksi bahan bakar

sebelum titik mati atas/top dead centre. Menggunakan 3 tahap kompresor memang memakan
tenaga namun efisiensi dan output tenaga bersih yang dihasilkan diatas mesin pembakaran
lainnya pada waktu itu.
Mesin diesel saat ini menggunakaan tekanan sangat tinggi dengan pompa mekanik
dan menekan bahan bakar dengan injektor tanpa udara bertekanan. Dengan diesel injeksi
langsung, injektor akan menyemprot bahan bakar melalui 4-12 orifice kecil pada noselnya.
Mesin diesel injeksi generasi awal selalu mempunyai pembakaran awal tanpa kenaikan
tekanan yang drastis ketika pembakaran. Saat ini riset sedang dilakukan untuk menggunakan
lagi beberapa bentuk injeksi udara desain asli Rudolf Diesel untuk mengurangi polusi
nitrogen oksida. Pada semua mesin diesel, mesin diesel modern selalu mengacu pada desain
asli Rudolf Diesel, dimana bahan bakar menyala melalui kompresi tinggi.
Untuk

aplikasi

generator

listrik,

komponen

penting

dari

mesin

diesel

adalah governor, yang mengontrol suplai bahan bakar agar putaran mesin selalu pada putaran
yang diinginkan. Apabila putaran mesin turun terlalu banyak kualitas listrik yang dikeluarkan
akan menurun sehingga peralatan listrik tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya,
sedangkan apabila putaran mesin terlalu tinggi maka dapat mengakibatkan over voltage yang
bisa merusak peralatan listrik.
Mesin diesel modern menggunakan pengontrolan elektronik canggih untuk
mencapai

tujuan

ini

melalui modul

kontrol

elektronik (ECM)

atau unit

kontrol

elektronik (ECU) - yang merupakan "komputer" dalam mesin. ECM/ECU menerima sinyal
kecepatan mesin melalui sensor dan menggunakan algoritma dan mencari tabel kalibrasi yang
disimpan

dalam

ECM/ECU,

dia

mengontrol

jumlah

bahan

bakar

dan

waktu

melalui aktuator elektronik atau hidraulik untuk mengatur kecepatan mesin.


B. KELEBIHAN MESIN DIESEL
Untuk keluasan tenaga yang sama, ukuran mesin diesel lebih besar dari pada mesin
bensin karena konstruksi besar diperlukan supaya dalam bertahan dalam tekanan tinggi untuk
pembakaran atau penyalaan. Dengan konstruksi yang besar tersebut pengeluaran modifikasi
relatif mudah dan hemat untuk meningkatkan harga dalam penambahan turbocharger atau
supercharger tanpa terlalu memikirkan ketahanan komponen terhadap tekanan yang tinggi.
Mesin bensin perlu perhitungan yang rumit atau lebih cermat untuk memodifikasi
peningkatan tenaga karena pada umumnya komponen di dalamnya tidak mampu menahan

tekanan yang tinggi, dan menjadikan mesin diesel kandidat untuk modifikasi mesin dengan
biaya murah.
Penambahan turbocharger atau supercharger ke mesin bertujuan untuk meningkatkan
jumlah udara yang masuk dalam ruang bakar dengan demikian pada saat kompresi akan
menghasilkan tekanan yang tinggi dan pada saat penyalaan atau pembakaran akan
menghasilkan tenaga yang besar. Penambahan turbocharger pada mesin diesel tidak
berpengaruh besar pada pemakaian bahan bakar karena bahan bakar di suntikan ke dalam
ruang bakar pada saat ruang bakar dalam keadaan dikompresi yang tinggi untuk memicu
penyalaan agar terjadi proses pembakaran, sedangkan pada mesin bensin sangat
mempengaruhi pemakain bahan bakar karena udara dan bahan bakar dicampur dengan
komposisi yang tepat sebelum masuk ruang bakar, baik untuk mesin bensin dengan sIstem
karburator maupun injeksi.
Mesin diesel sudah kita kenal sejak belasan atau bahkan puluhan tahun yang lalu.
Kemudian umumnya kesan kita terhadap mesin diesel adalah berisik, bergetar, lamban,
tidak bisa lari, asap hitam, susah dirawat dan mahal dalam perawatan. Beberapa dari hal
diatas adalah merupakan kenyataan tetapi juga sekaligus lebih merupakan mitos yang sudah
berkembang di masyarakat luas selama ini.
Lebih parah lagi, di kalangan masyarakat berkembang pula hal-hal seperti malu
bila harus antri di SPBU bersama truk dan bis saat harus mengisi bahan bakar. Percaya tidak
percaya tetapi hal seperti itu terjadi.
Sebenarnya mesin diesel ini justru memiliki keunggulan dalam hal perawatan yang
justru amat sangat mudah dan murah karena tidak ada sistem pengapian seperti busi, koil
dan distributor, kita hanya perlu mengganti oli mesinnya secara teratur sesuai jadwal,
tentunya dengan menggunakan oli asli berkualitas baik yang sesuai dengan spesifikasi
mesin dan melakukan penggantian rutin filter udara, filter oli serta filter solarnya. Jangan
lupa juga untuk melakukan kalibrasi pompa injeksi dan nozel di bengkel spesialis kalibrasi
apabila dirasa performa mesin mulai menurun (umumnya dilakukan antara 50.000 km
sampai dengan 100.000 km sekali).
Hanya dengan melakukan hal ini maka mesin diesel akan selalu memberikan
performa yang senantiasa maksimal. Sayangnya, seiring dengan kesan ketangguhan mesin

diesel ini, banyak pemilik mobil bermesin diesel yang mengabaikan perawatan rutinnya
sehingga terjadilan kerusakan berat pada mesin dan timbul biaya perbaikan yang mahal.
Padahal pada mesin bensin pun apabila tidak dirawat dan mengalami kerusakan juga akan
memakan biaya perbaikan yang sama besarnya atau bahkan bisa lebih mahal. Dalam kondisi
terawat, mesin diesel akan sangat awet dan tahan lama, itulah sebabnya kenapa truk, bis dan
alat berat masih setia dengan menggunakan mesin peminum solar ini.
Dari sisi efisiensi, kendaraan bermesin diesel sanggup berjalan 30% lebih jauh dari
mesin bensin yang berkapasitas sama. Mesin ini pun lebih aman dan lebih tahan terhadap air,
jadi tidak perlu kuatir apabila digunakan untuk menembus jalanan yang tergenang air selama
ketinggian air tidak mencapai posisi belalai saringan udara. Karakter khas mesin diesel yang
memiliki torsi besar di putaran mesin rendah akan menguntungkan kita saat berkendara
menembus kemacetan yang seringkali kita alami terutama di jalanan kota-kota besar dan
ketika kita berkendara di medan jalan pegunungan yang penuh dengan tanjakan dan turunan.
Melihat perkembangannya, mesin diesel modern saat ini sudah jauh berbeda dengan
mesin diesel lawas. Suaranya sudah jauh lebih halus, tenaga yang dihasilkan juga makin
besar bahkan bisa menyaingi mesin bensin. Tingkat polusi yang dihasilkan pun sudah jauh
lebih rendah. Hanya saja, saat ini memang pajak untuk mobil bermesin diesel masih sedikit
lebih tinggi dari mesin bensin dan bahan bakar solar yang tersedia di negara kita belum
sepenuhnya dapat mengakomodir kebutuhan mesin-mesin diesel modern.

Anda mungkin juga menyukai