TEAMWORK, MEMILIH ORANG YANG

TEPAT
Anda membutuhkan seseorang dengan kepribadian
merah untuk membuat proyek anda sukses. Anda
juga membutuhkan si biru untuk mendapatkan hasil
terbaik. Jika yang anda inginkan adalah maha karya,
maka
anda
membutuhkan
seorang
yang
berkepribadian putih. Dan perayaan adalah tugas si
kuning.

MERAH SI PENDOBRAK
Tidak ada kepribadian yang begitu menginginkan menjadi pemenang selain si merah ini.
Tipe kepribadian ini menjadikan hidup sebagai tantangan. Berikan kepada mereka tujuan
dan kebebasan, anda akan terkejut dengan hasilnya.
Tidak sulit untuk menemukan manusia dengan kepribadian merah ini. Umumnya mereka
tegas, to the point, dan ceplas ceplos. Arah pembicaraan mereka selalu mengenai
persaingan, tantangan, dan kemenangan. Mereka biasanya agresif dan cepat, orientasinya
adalah kuantitas. Soal kualitas masuk urutan kedua.
BIRU SI PERFEKSIONIS
Dunia kita saat ini menginginkan hasil yang cepat. Jika kita tidak mampu, akan ada orang
lain yang mampu bertindak cepat. Namun, apakah kecepatan itu sebanding dengan
hasilnya, yaitu terbaik. Siapa yang suka dengan hasil cepat namun asal-asalan ?
Kita membutuhkan seorang yang berkepribadian perfeksionis ini. Mereka membuat
setiap proyek menjadi sempurna. Tidak ada detail, masalah, dan fungsi yang kelewatan
oleh si perfeksionis ini. Mereka belajar dari kesalahan yang lalu, memperbaikinya untuk
masa kini, dan memikirkan yang mungkin terjadi di masa depan. Dengan seorang biru
dalam team anda, tidak akan ada yang ketinggalan di proyek anda.
Biru mudah dikenali ketika mereka sedang dalam masalah. Tidak ada orang yang
memikirkan masalahnya seperti kepribadian ini. Mereka bisa hanyut dalam emosi dan

mengalami depresi. Untungnya, begitu mereka kembali normal, produktivitas mereka

akan membaik pula.
PUTIH SI PENGHUBUNG
Anda telah memiliki dua kekuatan yang bertentangan.
Merah berorientasi pada kuantitas, sedangkan Biru pada kualitas.
Merah maju dengan keberanian, sementara Biru menunggu kepastian
Merah menantang resiko, sedangkan Biru mencari kestabilan
Dua tipe kepribadian ini memang ditakdirkan untuk bermusuhan. Jika anda seorang
marketing, anda pasti mengerti susahnya berbicara dengan divisi keuangan anda.
Sedangkan jika anda seorang akuntan, anda pasti kesal dengan tingkah laku koboi tenaga
penjualan. Begitu susah bagi seoang markerting untuk mengikuti prosedur, dan sangat
susah untuk berbicara mengenai "peluang" pada seorang akunting.
Keduanya sama-sama berbicara, namun sama-sama tidak mengerti bahan pembicaraan.
Dua-duanya adalah manusia, berbicara dengan bahasa yang sama. Bagaimana masingmasing orang tidak mengerti maksud lawan bicaranya ? Aneh bukan ? Aneh tapi nyata !
Untuk itulah, dalam team anda harus ada seorang penerjemah. Seorang yang mengerti
bahasa kepribadian merah sekaligus mengerti bahasa si biru. Saya menyebut mereka
sebagai jembatan penghubung, si penghubung pendeknya.
Sangat sulit untuk menemukan seseorang dengan kepribadian putih ini karena mereka
seperti bunglon. Kadang mereka tampak agresif seperti merah, di lain waktu mereka bisa
secerewet biru. Namun yang pasti, mereka selalu tampil tenang. Kelebihannya adalah
menempatkan perspektif dengan benar. Putih mengajak kepribadian lainnya melihat dari
sudut pandang lawan bicaranya.
KUNING SI RAJA HIBURAN
Siapa di antara anda yang tidak suka bermain ? Menonton bioskop ? Berarung-jeram ?
Tertawa ? Pesta ? Atau menikmati waktu istirahat ?
Semua perayaan itu akan lebih hidup dengan seorang kuning di dalamnya.
Kepribadian seorang kuning diperlukan dalam sebuah team untuk merayakan
keberhasilan proyek. Hidup ini memang untuk bekerja, namun akan berubah menjadi
monoton jika tanpa dibumbui dengan kesenangan. Kuning mampu merubah sebuah
proyek menjadi menarik untuk dikerjakan. Kepribadiaan ini memasukkan ide-ide gila
yang membuat pendengarnya sekaligus pengerjanya bersemangat. Dia mengelitik
keinginan terdalam kita untuk bermain dan bersenang-senang.

Si Raja Hiburan ini sangat mudah dikenali. Mereka adalah seseorang yang suka bergurau.
Mereka populer, dan mereka sangat suka berbicara. Tidak ada situasi di mana mereka
kehabisan topik pembicaraan. Mereka mengobrol tentang sepatu, cuaca, baju, bahkan
orang yang baru saja lewat di depan mereka. Mereka senang membuat orang lain tertawa
dan bahagia.
Sebuah proyek harus dikerjakan secara serius sehingga menghasilkan sebuah mahakarya.
Namun, apakah mungkin memasukkan unsur-unsur kesenangan dan permainan dalam
proyek tersebut ? Bukankah semua orang senang bermain ?