Disusun oleh:
Agung Hadi Wibowo, S.Ked
Zhazha Savira Herprananda, S.Ked
Pembimbing:
Dr. Faisal Soleh, Sp.PD
2015
Halaman Pengesahan
Laporan Kasus
Oleh :
Agung Hadi Wibowo, S.Ked
Zhazha Savira Herprananda, S.Ked
Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti
Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijya Rumah Sakit Umum Daerah BARI Periode 6 April 2015 13
Juni 2015.
Palembang ,
Mei 2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah S.W.T. atas karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul Seorang laki-laki umur 46
tahun, datang dengan keluhan nyeri dada sejak 3 jam SMRS ini tepat pada
waktunya.
Laporan Kasus ini merupakan salah satu syarat Kepaniteraan Klinik di
Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSUD BARI, Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Faisal Soleh, Sp.PD selaku
pembimbing yang telah memberikan bimbingan selama penulisan dan penyusunan
laporan kasus ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan Laporan
Kasus ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis
harapkan. Semoga Laporan Kasusini dapat memberi manfaat bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Infark Miokard Akut adalah oklusi koroner akut disertai iskemia yang
berkepanjangan yang pada akhirnya menyebabkan kerusakan sel dan kematian
(infark) miokard. Iskemia sendiri merupakan suatu keadaan transisi dan reversible
pada miokard akibat ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan miokard
yang menyebabkan hipoksia miokard.1
Infark miokard merupakan salah satu diagnosa yang paling umum pada
pasien yang dirawat di rumah sakit di negara- negara barat. Di Amerika Serikat,
kurang lebih 1,5 juta infark miokard terjadi setiap tahunnya. Mortalitas karena
infark akut kurang lebih 30 persen, dengan lebih separuh dari kematian terjadi
sebelum pasien / penderita masuk rumah sakit. Meskipun harapan hidup sesudah
perawatan di rumah sakit telah meningkat selama dua dekade terakhir, tambahan
5 10 persen pasien yang selamat meninggal pada tahun pertama sesudah infark
miokard dan jumlah infark miokard setiap tahun di Amerika Serikat sebagian
besar tetap tidak berubah sejak awal tahun 1970-an. Resiko mortalitas berlebihan
dan infark miokard non fatal rekuren menetap pada pasien yang sembuh.1
BAB II
LAPORAN KASUS
2.1. IDENTIFIKASI
Nama
: Tn. N
Jenis kelamin
: Laki- laki
Usia
: 46 tahun
Alamat
Pekerjaan
: Buruh
Status
: Menikah
Agama
: Islam
MRS
: 17 Mei 2015
KELUHAN TAMBAHAN
Keadaan Umum
Keadaan umum
Kesadaran
: Compos mentis
Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 86x/menit
RR
: 20x/menit
Temperature
: 36,7C
Keadaan Spesifik
Kepala
Mata
Hidung
Mulut
: bibir pucat (-), sianosis (-), bibir kering (-), atrofi papil
lidah (-), pembesaran tonsil (-)
Telinga
Leher
Thoraks
Cor
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Pulmo
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Timfani.
Auskultasi
Ekstremitas Superior : Deformitas (-), edema (-), palmar pucat (-/-), akral
sianosis (-), akral dingin (-), pembesaran KGB aksilla (-),
hematom (-), ptechiae (-), palmar eritema (-), clubbing
finger (-), CRT <2
Ekstremitas Inferior : Deformitas (-), edem pretibial (-/-), pucat (-/-), akral
sianosis (-), akral dingin (-), hematom (-), ptechiae (-), CRT
<2
2.4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
-Pemeriksaan EKG
17 Mei 2015
18 Mei 2015
19 Mei 2015
20 Mei 2015
21 Mei 2015
22 Mei 2015
23 Mei 2015
CTR<50%
Trakea ditengah
Tidak terdapat infiltrat
Corakan Bronkovesikuler meningkat
Diafragma licin dan sudut costophrenicus lancip
Tulang-tulang dan jaringan lunak baik
Kesan: Tidak ada kelainan
-Pemeriksaan Echocardiografi
2.7. TATALAKSANA
Non-farmakologis
o Istirahat
o Edukasi
Farmakologis
2.8. PROGNOSIS
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad functionam
: dubia ad bonam
Quo ad sanasionam
: dubia ad bonam
2.9. FOLLOW UP
26 Mei 2015
S
O
Nadi
: 86x/menit
RR
: 20x/menit
Temperature
Pemeriksaan fisik
Kepala
: 36,6C
Mata
Hidung
Mulut
: bibir pucat (-), sianosis (-), bibir kering (-), atrofi papil
lidah (-), pembesaran tonsil (-)
Telinga
Leher
Thoraks
Cor
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Pulmo
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Lemas,
defans
muscular
(-),
nyeri
tekan
: Timfani.
Auskultasi
Ekstremitas Superior : Deformitas (-), edema (-), palmar pucat (+/+), akral
sianosis (-), akral dingin (-), pembesaran KGB
aksilla(-), hematom (-), ptechiae (-),palmar eritema(-),
clubbing finger (-), CRT <2
Ekstremitas Inferior : Deformitas (-), edem pretibial (-/-), pucat (+/+), akral
sianosis (-), akral dingin (-), hematom (-), ptechiae (-),
CRT <2
A
AMI anteroseptal
Non-farmakologis
o Istirahat
o Edukasi
Farmakologis
o
o
o
o
o
o
o
11 Maret 2015
S
O
Nadi
: 78x/menit
RR
: 22x/menit
Temperature
: 36,7C
Pemeriksaan fisik
Kepala
Mata
Hidung
Mulut
: bibir pucat (-), sianosis (-), bibir kering (-), atrofi papil
lidah (-), pembesaran tonsil (-)
Telinga
Leher
Thoraks
Cor
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Pulmo
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
IV peranjakan 1 costae.
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Timfani.
Auskultasi
Ekstremitas Superior : Deformitas (-), edema (-), palmar pucat (+/+), akral
sianosis (-), akral dingin (-), pembesaran KGB
aksilla(-), hematom (-), ptechiae (-), palmar eritema (-),
clubbing finger (-), CRT <2
Ekstremitas Inferior : Deformitas (-), edem pretibial (-/-), pucat (+/+), akral
sianosis (-), akral dingin (-), hematom (-), ptechiae (-),
CRT <2
A
o
o
o
o
o
o
o
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.5.2. Radiologi
3.6 Komplikasi
3.7. Penatalaksanaan
BAB IV
ANALISIS KASUS
Seorang Laki-laki Berumur 52 Tahun Datang dengan Keluhan Perut yang
Semakin Membesar Sejak 2 Minggu Sebelum Masuk Rumah Sakit. Dari
anamnesis didapatkan 2 bulan SMRS, pasien mengeluh mudah capek, lemah,
perut terasa membesar, sembab pada tungkai (-), sesak (-), BAB dan BAK tidak
ada keluhan. 1 bulan SMRS, pasien mengeluh perut membesar perlahan,
sembab pada kaki (+), BAB tidak ada keluhan, BAK frekuensi 3-4x/hari,
sebanyak 1 gelas aqua. Os nyaman tidur dengan satu bantal. 2 minggu SMRS,
perut os membesar dengan cepat. Sembab pada kedua tungkai (+). Os berobat ke
RSMH dan dikatakan pengecilan hati. Perut os terasa penuh dan kencang, BAB
tidak ada keluhan dan BAK sedikit, sebanyak gelas air mineral. Badan os terasa
semakin lemas (+), cepat lelah (+), badan terasa semakin berat, mual (-), muntah
(-), demam (-). Os berobat ke RS Muhammadiyah Palembang diberi infus
albumin 4 kantong, dan infus yang diberi obat yang os tidak tahu namanya.
Dilakukan pungsi abdomen, namun cairan diperut tidak keluar. Os kemudian
dirujuk ke RSMH Palembang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Alwi, Idrus. 2006. Infark Miokard Akut Dengan Elevasi ST.
dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI. Hal:
1616.
DAFTAR PUSTAKA
1. Alwi, Idrus. 2006. Infark Miokard Akut Dengan Elevasi ST. dalam Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI. Hal: 1616.