Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik
Hari/Tanggal
Waktu
Penyaji
Tampat:

A.

B.

:
:
:

Fraktur
Sabtu/ 21 Mei 2011
08.00 WIB
:
Faradina Rosa
Puskesmas Desa Mariana

TUJUAN
1.

Tujuan Umum
Setelah diadakan penyuluhan, masyarakat dapat mengetahui
tentang fraktur.

2.

Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan tentang fraktur :
1.
Masyarakat mengetahui apa itu fraktur.
2.
Masyarakat mengetahui penyebab dari fraktur.
3.
Masyarakat mengetahui cara mengobati fraktur.
4.
Masyarakat mengetahui tindakan pertama untuk membantu orang
patah tulang.

SASARAN
Seluruh masyarakat di Desa Mariana yang mengikuti penyuluhan.

C.

GARIS BESAR MATERI


1.
2.
3.
4.

D.
No.

Pengertian Fraktur
Penyebab Terjadinya Fraktur
Cara Mengobati Fraktur
Cara Menolong Korban Fraktur-P3K

PELAKSANAAN KEGIATAN

1.

Tahapan
Kegiatan
Pembukaan

2.

Isi

Kegiatan Penyuluh
1.
2.

Memberi Salam
Memperkenalkan
Diri
3.
Menjelaskan
Tujuan
Penyuluhan
Materi Penyuluhan :
1. Menjelaskan

Kegiatan Peserta

Waktu

1. Menjawab
5 menit
Salam
2. Mendengar dan
Memperhatikan
3. Mendengar dan
Memperhatikan
1. Mendengar dan 20
Memperhatikan
menit

2.
3.
4.
3.

Penutup

1.
2.
3.
4.
5.
6.

E.

H.

2.

3.

Mengajukan
Pertanyaan
Mendengar
dan
Memperhatik
an
Menjawab
Salam

5 menit

Ceramah
Tanya Jawab

MEDIA
1.
2.
3.

G.

1.

METODE
1.
2.

F.

pengertian fraktur
Menjelaskan
penyebab terjadinya
fraktur
Menjelaskan cara
mengobati fraktur
Menjelaskan cara
membantu korban
fraktur-P3K
Membuka
Forum
Tanya Jawab
Menjawab
Pertanyaan
Melakukan evaluasi
Menyimpulkan hasil
penyuluhan
Menutup
Forum
Tanya Jawab dan
Penyuluhan
Memberi salam

Leaflet (brosur)
Poster
PowerPoint

PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Moderator
Penyaji
Fasilitator

Observer

Dwi Aprilia
:
Faradina Rosa
Dian Anggriani
Dimiyati
Divi Apriani
Dovianda Sandjaya

EVALUASI
Evaluasi dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan kepada masyarakat :
1.
Apa yang dimaksud fraktur ?
2.
Apa saja yang dapat menyebabkan fraktur ?

3.
4.

I.

Bagaimana cara mengobati fraktur ?


Bagaimana cara melakukan pertolongan pertama pada korban fraktur ?

MATERI PENYULUHAN
Terlampir

Fraktur
A.

Definisi Fraktur
Fraktur adalah putusnya hubungan normal suatu tulang atau tulang rawan
yang disebabkan oleh kekerasaan (E. Oerswari, 1989).
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan
yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa (Mansjoer, 2000).
Fraktur atau patah tulang adalah sebuah kondisi dimana terjadi kerusakan
atau terputusnya kontinuitas jaringan baik tulang maupun tulang rawan yang
biasanya disertai oleh cedera di jaringan sekitarnya.
Faktur adalah kerusakan struktural dalam tulang, lapisan epifisis, atau
permukaan sendi tulang rawan. Sementara kerusakan pada tulang seringkali
langsung terlihat nyata, kerusakan pada jaringan lunak sekitarnya dapat luput dari
deteksi klinis yang dini. Kerusakan jaringan lunak yang berhubungan dengan
suatu fraktursangat bermakna klinis dan akhirnya dapat mempengaruhi hasil
klinis.

B.

Jenis-Jenis Fraktur

C.

Etiologi (Penyebab)
Fraktur pada dasarnya dapat disebabkan oleh penyebab baik patologis
maupun non-patologis.
Adapun penyebab fraktur yang bersifat patologis adalah :

Infeksi

Keganasan

Osteoporosis

Abnormalitas pada tulang (Osteogenesis imperfecta)

Penyakit tulang lainnya

Penyebab fraktur yang bersifat non-patologis adalah :

Trauma

Repetitive stress

Sedangkan menurut Sachdeva (1996), penyebab fraktur dapat dibagi menjadi tiga,
yaitu :
1.

Cedera Traumatik
Dapat disebabkan oleh cedera langsung (pukulan langsung
terhadap tulang sehingga tulang patah secara spontan), maupun
disebabkan secara tidak langsung (pukulan langsung berada jauh
dari lokasi benturan, misalnya jatuh dengan tangan berjulur dan
menyebabkan fraktur klavikula).
Bisa juga karena kontraksi keras yang mendadak dari otot
yang kuat.
2. Fraktur Patologik
Dalam hal ini kerusakan tulang akibat proses penyakit
dimana dengan trauma minor dapat mengakibatkan fraktur, dapat
juga terjadi pada berbagai keadaan berikut :
a.

Tumor tulang (jinak atau ganas)

b.

Infeksi, seperti Osteomielitis


a. Rakhitis : suatu penyakit tulang yang disebabkan oleh
defisiensi Vitamin D yang mempengaruhi suatu jaringan
skelet lain, biasanya disebabkan oleh kegagalan absorbsi
Vitamin D atau oleh karena asupan kalsium atau posfat
yang rendah.

3. Secara spontan
Disebabkan oleh stress tulang yang terus menerus,
misalnya pada penyakit folio dan orang yang bertugas di
kemiliteran.
C.

Pengobatan Fraktur

Tujuan dari pengobatan adalah penempatan ujung-ujung patah tulah


suapay satu sama lain saling berdekatan dan unutk menjaga agar mereka tetap
menempel sebagaimana mestinya.
Proses penyembuhan memerlukan waktu minimal 4 minggu, tetapi
pada usia lanjut biasanya memerlukan waktu lebih lama. Setelah sembuh,
tulang biasanya kembali kuat dan kembali berfungsi.
Pada beberapa fraktur, dilakukan pembidaian untuk membatasi
pergerakan. Dengan pengobatan ini biasanya patah tulang (terutama pada
anak-anak), tulang bahu, tulang iga, jari kaki dan jari tangan akan sembuh
sempurna.
Pada tulang lainnya harus benar-benar tidak boleh digerakkan
(imobilisasi). Imobilisasi bias dilakukan melalui :
1.

Pembidaian : benda keras yang ditempatkan di daerah sekeliling


tulang.

2.

Pemasangan gips : merupakan bahan kuat yang dibungkuskan di


sekitar tulang yang patah.

3.

Penarikan (traksi) : menggunakan beban untuk menahan sebuah


anggota gerak pada tempatnya. Sekarang sudah jarang digunakan,
tetapi dulu pernah menjadi pengobatan utama untuk patah tulang
pinggul.

4.

Fiksasi internal : dilakukan pembedahan untuk menempatkan pringan


atau batang logam pada pacahan-pecahan tulang. Merupakan
pengobatan terbaik untuk patah tulang pinggul dan patah tulang
disertai komplikasi.
Imobilisasi lengan atau tungkai menyebabkan otot menjadi lemah atau

menciut. Karena itu sebagian penderita perlu menjalani terapi fisik. Terapi
dimulai pada saat imobilisasi dilakukan dan dilanjutkan sampai pembidaian,
gips atau traksi telah dilepaskan.
Pada patah tulang tertentu (terutama patah tulang pinggul), untuk
mencapai penyembuhan total, penderita perlu menjalani terapi fisik selama 68 minggu atau kadang lebih lama lagi.

D.

Cara Membantu Orang Patah Tulang-P3K


Fraktur dapat terjadi akibat adanya cidera berat pada bagian tubuh tubuh
shingga tulang menjadi terbelah dan menimbulkan rasa sakit. Jika kita
menemukan orang yang tulangnya patah sebaiknya kita harus berhati-hati jika
ingin menolongnya, karena jika salah maka cideranya akan bertambah parah.
Beberapa jenis patah tulang dan cara menyikapinya :
1.

Fraktur Tertutup
Fraktur tertutup adalah kasus fraktur dimana patahan tulangnya
tidak melukai/merobek daging dan kulit yang ada di dekatnya. Patah
tulang ini bisa menjadi terbuka jika patahan tulangnya semakin parah dan
menusuk daging/kulit hingga menimbulkan luka berdarah.
Cara menyikapinya :

Tidurkan korban fraktur dan jangan banyak bergerak yang tidak


perlu.

Pasang penyangga tulang yang patah agar patahan tulangnya bisa


tidak semakin patah, baik dengan menggunakan spalk/bidai,
tongkat, kayu, sapu ijuk, tiang antenna, dan lain-lain yang ringan
dan kuat, diikat atau dibalut kuat, tetapi tidak membuat ikatan atau
balutan di bagian yang patah.

2.

Fraktur Terbuka
Fraktur terbuka adalah kasus fraktur dimana patahan tulangnya
membuat daging dan kulit yang berada disekitar patahan tulang menjadi
sobek terluka. Patah tulang ini harus benar-benar diwaspadai karena selain
mudah infeksi, luka yang menganga juga bisa menyebabkan kita mudah
tertular penyakit dengan orang yang terluka tersebut.
Cara menyikapinya :

Tidurkan korban fraktur dan jangan banyak bergerak yang tidak


perlu.

Jika darah masih mengalir, hentikan pendarahan dengan menekan


dan mengikat bagian yang terluka dengan kain bersih.

Pasang penyangga tulang yang patah agar patahan tulangnya bisa


tidak semakin patah, baik dengan menggunakan spalk/bidai,
tongkat, kayu, sapu ijuk, tiang antenna, dan lain-lain yang ringan
dan kuat, diikat atau dibalut kuat, tetapi tidak membuat ikatan atau
balutan di bagian yang patah.

3.

Fraktur Belakang atau Spinal


Pada kondisi fraktur punggung atau tulang belakang si penderita
akan merasa sakit pada bagian belakang atau bagian leher. Jika demikian
maka jangan menimbulkan banyak gerakan pada korban agar tidak
merusak sumsum tulang belakang yang bisa mengakibatkan lumpuh
permanent. Sebaiknya tunggu ambulance atau petugas medis yang
berpengalaman untuk mengurus korban lebih lanjut.
Cara menyikapinya :

Jangan membuat pasien banyak bergerak, baik berpindah tempat,


mengangkat kepala, berdiri, duduk, dan sebagainya. Jika tidak
mendesak, korban fraktur tulang belakang jangan dipindahkan dari
tempat semula dan jaga posisi agar kepala tetap lurus ke atas.

Hangatkan badan korban dengan selimut.

Gunakan pengangkut dengan alas yang kuat dan keras, seperti


papan, meja, dan lain-lain untuk mengangkut korban dan menjaga
posisi korban tetap stabil.

Daftar Pustaka

Carpenitto, Lynda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Alih bahasa :
Monica Ester, _____Edisi 8. EGC : Jakarta.
Doengoes, Marilynn E. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk
perencanaan _____Keperawatan dan masalah kolaboratif. Alih Bahasa : I Made Kanosa,
Edisi III. EGC Jakarta.
Hinchliff, Sue. (1996). Kamus Keperawatan. Edisi; 17. EGC : Yakarta.
Price, Sylvia A dan Lorraine M Wilson. 1995. Patofisiologi: CONSEP klinis prosesproses _____penyakit. Yakarta: EGC.
Sudart dan Burnner, (1996). Keperawatan Medikal-Bedah. Edisi 8. Vol 3. EGC : Jakarta.
http://organisasi.org/tips-cara-membantu-menolong-orang-patah-tulang-p3k-pertolonganpertama-pada-kecelakaan
http://www.indonesiaindonesia.com/f/9874-patah-tulang/
http://www.klikdokter.com/medisaz/read/2010/07/05/105/fraktur--patah-tulanghttp://askep-askeb.blogspot.com/2009/09/fraktur.html
http://cmsfkm.unimus.ac.id/mod/wiki/view.php?
id=2&page=Fraktur&MoodleSession=a5672bc26dbcba7b2ce25e50f318c5a3
http://ppni-klaten.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=63:fraktur&catid=38:ppni-akcategory&Itemid=66

Anda mungkin juga menyukai