Anda di halaman 1dari 31

Layananku Ibadahku

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

Layananku Ibadahku

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian
Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Unit Terkait

No.Dokumen
B.11.1
Tanggal Terbit :

Revisi :
2

Halaman
1 dari 1
Ditetapkan,
Direktur

..
dr. H. Soeparman Sidik
Melakukan pemantauan irama jantung yang dilakukan terus menerus selama
pasien dirawat atau selama diperlukan pamantauan.
1. Meningkatnya mutu Pelayanan Rumah Sakit
2. Meningkatnya mutu Pelayanan Kegawat Daruratan
3. Meningkatnya mutu Pelayanan Kesehatan Pasien
4. Meningkatnya Kepuasan Pasien
5. Sebagai acuan untuk melakukan pemantauan EKG kontinu.
6. Untuk mengidentifikasi disritmia agar dapat menentukan intervensi dini
Semua peralatan yang ada di UGD harus dipergunakan sesuai dengan prosedur
operasional alat (Sesuai SK Direktur No.F-3.96/SK.KORS/IX/2011 tanggal 14
September 2011 Lampiran C.03.02 tentang kebijakan fasilitas layanan pasien
gawat darurat di unit gawat darurat)
Siapkan Alat :
1. Monitor EKG
2. 3 atau 5 buah chest lead
3. Kabel elektroda lengkap dengan konektor
4. Kapas alkohol
5. Alat cukur
Laksanakan :
1. Petugas jaga mencuci tangan
2. Petugas jaga memberi tahu pasien atau keluarga tentang tindakan yang
akan dilakukan
3. Petugas jaga membaca Basmallah sebelum melakukan tindakan
4. Petugas jaga mengatur posisi pasien supine atau semi fowler
5. Petugas jaga membersihkan/cukur area lokasi di dada yang berambut
(segitiga Einthoven)
6. Petugas jaga memasang chest lead pada posisi gelombang R tertinggi
7. Petugas jaga menyambungkan kabel pada monitor
8. Petugas jaga menyambungkan chest lead pada kebel merah dikanan,
kuning di kiri, hitam di kiri bawah
9. Petugas jaga mengeset alarm, suara monitor dan tampilan gambar EKG.
10. Petugas jaga merapikan alat-alat dn pasien.
11. Petugas jaga mendokumentasikan prosedur dan respon pasien serta
penggunaan alat.
Rawat Inap/UPI, Unit Kamar Beadah dan sterilisasi

RSI
AISYIYAH MALANG

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

MELAKUKAN TINDAKAN
INTUBASI

Layananku Ibadahku

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian
Tujuan

Kebijakan

Prosedur

No.Dokumen
B.11.2
Tanggal Terbit :

Revisi :
2

Halaman
1 dari 2
Ditetapkan,
Direktur

..
dr. H. Soeparman Sidik
Memasukkan pipa trakhea kedalam trakhea melalui hidung/mulut
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Meningkatnya mutu Pelayanan Rumah Sakit


Meningkatnya mutu Pelayanan Kegawat Daruratan
Meningkatnya mutu Pelayanan Kesehatan Pasien
Sebagai acuan untuk melakukan tindakan intubasi
Membebaskan jalan nafas
Sebagai tindakan awal untuk pemasangan ventilator
Mempertahankan pernafasan secara adekuat pada kegagalan pernafasan
Mengurangi dead space pada patah beberapa tulang iga yang menimbulkan
hail chest/respirasi paradoxol
Semua peralatan yang ada di UGD harus dipergunakan sesuai dengan prosedur
operasional alat (Sesuai SK Direktur No.F-3.96/SK.KORS/IX/2011 tanggal 14
September 2011 Lampiran C.03.02 tentang kebijakan fasilitas layanan pasien
gawat darurat di unit gawat darurat)

Siapkan :
1) Alat :
Laringoscope lurus dan bengkok berbagai ukuran dalam
keadaan siap pakai
Xylocain semprit dan xylocain jelly dalam tempatnya
ETT/OT dengan berbagai ukuran
Magil forcep
Semprit dan obat premedikasi
Gudel dengan berbagai ukuran
Arteri klem
Cuff inflator (semprit 20 cc)
Stetoscope
Penghisap lendir lengkap dalam keadaan siap pakai
Air viva dan masker oksigen
Sarung tangan seteril
Bengkok
Plester dan gunting
Monitor EKG
Alat pembuka mulut
Ventilator lengkap

RSI
AISYIYAH MALANG

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

MELAKUKAN TINDAKAN
INTUBASI

Layananku Ibadahku

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

No.Dokumen
B.11.2
Tanggal Terbit :
..

Prosedur

2)

Revisi :
2

Halaman
2 dari 2
Ditetapkan,
Direktur
dr. H. Soeparman Sidik

Pasien :
Beri tahu pasien atau keluarga tentang tujuan dan tindakan
yang akan dilakukan sehingga kooperatif
Atur posisi pasien terlentang datar dengan kepala
hyperekstensi.
-

Laksanakan :
1.
Petugas jaga membaca Basmallah sebelum
melakukan tindakan.
2.
Petugas jaga memasang monitor EKG
3.
Petugas jaga memberikan obat relaxan dan sedatif,
sesuai dengan program
4.
Petugas jaga menghisap sekresi sebelum dan selama
tindakan intubasi berlangsung.
5.
Petugas jaga melakukan intubasi.
6.
Petugas jaga mengisi balon pipa ETT,sesudah dokter
melakukan intubasi
7.
Petugas jaga memberikan nafas buatan menggunakan
air viva (bagging) sebelum dan sesudah intubasi saat dokter melakukan
pemeriksaan auskultasi
8.
Petugas jaga mengfiksasi ETT diantara bibir atas dan
lubang hidung
9.
Petugas jaga mengfiksasi ETT di pipi kiri/kanan.
Unit Terkait

Rawat Inap/UPI.

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

Layananku Ibadahku

RSI

PEMASANGAN BIDAI

AISYIYAH MALANG

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian

No.Dokumen
B.11.3
Tanggal Terbit :

Revisi :
2

Halaman
1 dari 1
Ditetapkan,
Direktur

..
dr. H. Soeparman Sidik
Memasang alat untuk immobilisasi tulang (mempertahankan kedudukan tulang)

Tujuan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Meningkatnya mutu Pelayanan Rumah Sakit


Meningkatnya mutu Pelayanan Kegawat Daruratan
Meningkatnya mutu Pelayanan Kesehatan Pasien
Sebagai acuan untuk melakukan pemasangan bidai.
Mencegah pergerakan tulang yang patah
Mencegah bertambahnya perlukaan pada patah tulang
Mengurangi rasa sakit
Mengistirahatkan daerah patah tulang

Kebijakan

Semua peralatan yang ada di UGD harus dipergunakan sesuai dengan prosedur
operasional alat (Sesuai SK Direktur No.F-3.96/SK.KORS/IX/2011 tanggal 14
September 2011 Lampiran C.03.02 tentang kebijakan fasilitas layanan pasien
gawat darurat di unit gawat darurat)

Prosedur

Siapkan :
1. Alat :
Bidai dengan ukuran sesuai dengan kebutuhan
Verban/mitella
2. Pasien :
- Diberi penjelasan tentang rindakan yang akan dilakukan
- Posisi pasien diatur sesuai dengan kebutuhan
3. Petugas.
- Lebih dari 1 orang
Laksanakan :
1.
Petugas jaga membaca Basmallah sebelum melakukan tindakan.
2.
Petugas jaga I mengangkat daerah yang akan dipasang bidai
3.
Petugas jaga II mengukur dan sesuaikan dengan lokasi patah tulang.
4.
Petugas jaga II meletakkan bidai melewati dua persendian anggota
gerak.
5.
Petugas jaga I memepertahankan posisi, sementara Pearawat jaga II
mengikat bidai.
6.
Petugas jaga mengatur posisi pasien senyaman mungkin.

Unit Terkait

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

Layananku Ibadahku

RSI

PEMASANGAN GIPS

AISYIYAH MALANG

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian
Tujuan

Kebijakan

No.Dokumen
B.11.4
Tanggal Terbit :

Revisi :
2

Halaman
1 dari 2
Ditetapkan,
Direktur

..
dr. H. Soeparman Sidik
Memasang alat yang terbuat dari semen untuk immobilisasi (mempertahankan
kedudukan tulang)
1.
Meningkatnya mutu Pelayanan Rumah Sakit
2.
Meningkatnya mutu Pelayanan Kegawat Daruratan
3.
Meningkatnya mutu Pelayanan Kesehatan Pasien
4.
Sebagai acuan untuk melakukan pemasangan gips.
5.
Mencegah pergerakan tulang yang patah
6.
Mencegah bertambahnya perlukaan pada patah tulang
7.
Mengurangi rasa sakit
8.
Mengistirahatkan daerah patah tulang
Semua peralatan yang ada di UGD harus dipergunakan sesuai dengan prosedur
operasional alat (Sesuai SK Direktur No.F-3.96/SK.KORS/IX/2011 tanggal 14
September 2011 Lampiran C.03.02 tentang kebijakan fasilitas layanan pasien
gawat darurat di unit gawat darurat)

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

Layananku Ibadahku

Prosedur

Siapkan :
1. Alat :
- Gips sesuai dengan kebutuhan.
- Sofbant/gips velban.
- Wash lap.
- Gunting gips.
- Verban/mitella k/p
- Obat anti nyeri dan spuit k/p.
2. Pasien :
- Diberi penjelasan tentang rindakan yang akan dilakukan
- Posisi pasien diatur sesuai dengan kebutuhan
3. Petugas.
- Lebih dari 1 orang
Laksanakan :
1.
Petugas jaga membaca Basmallah sebelum melakukan tindakan.
2.
Petugas jaga membersihkan daerah patahan dengan washlap dan
keringkan.
3.
Petugas jaga menyuntikkan obat anti nyeri kalau diperlukan
kemudian tunggu 10 menit.
4.
Petugas jaga melakukan reposisi.

RSI

PEMASANGAN GIPS

AISYIYAH MALANG

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Prosedur

5.
6.
7.
8.
9.
10.

Unit Terkait

No.Dokumen
B.11.4
Tanggal Terbit :

Revisi :
2

Halaman
2 dari 2
Ditetapkan,
Direktur

..
dr. H. Soeparman Sidik
Petugas jaga atau dokter konsulen memasang gips verban/sofbant sesuai
kebutuhan.
Petugas jaga atau dokter konsulen melingkarkan gips yang sudah dibasahi,
tidak boleh terlalu keras dan ratakan.
Petugas jaga atau dokter konsulen menyilang sesuai dengan kebutuhan.
Petugas jaga atau dokter konsulen melakukan foto ulang setelah gips agak
kering apakah posisi tulang baik.
Petugas jaga atau dokter konsulen mengecek ulang keadaan gips.
Petugas jaga merapikan pasien dan alat-alat.

Unit Kamar Bedah dan Sterilisasi.

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

Layananku Ibadahku

RSI

PERAWATAN LUKA

AISYIYAH MALANG

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian
Tujuan

Kebijakan

No.Dokumen
B.11.5
Tanggal Terbit :

Revisi :
2

Halaman
1 dari 2
Ditetapkan,
Direktur

..
dr. H. Soeparman Sidik
Suatu rangkaian kegiatan yang meliputi membersihkan, mengobati menutup dan
membalut luka.
1. Meningkatnya mutu Pelayanan Rumah Sakit
2. Meningkatnya mutu Pelayanan Kegawat Daruratan
3. Meningkatnya mutu Pelayanan Kesehatan Pasien
4. Meningkatnya Kepuasan Pasien
5. Sebagai acuan untuk melakukan perawatan luka.
6. Mencegah terjadinya infeksi
7. Memberi rasa nyaman pada pasien
8. Membantu penyembuhan primer.
Semua peralatan yang ada di UGD harus dipergunakan sesuai dengan prosedur
operasional alat (Sesuai SK Direktur No.F-3.96/SK.KORS/IX/2011 tanggal 14
September 2011 Lampiran C.03.02 tentang kebijakan fasilitas layanan pasien
gawat darurat di unit gawat darurat)

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

Layananku Ibadahku

Prosedur

Siapkan Alat :
1.
Alat steril :
Rawat luka set
Sarung tangan
Spuit 5cc
Kassa
1. Alat tidak steril
Verban
Plester
Gunting verban
Bengkok
2. Obat dan cairan
- H2O2
- Antiseptik
- Cairan PZ
Laksanakan :
1. Petugas jaga mencuci tangan
2. Petugas jaga memberi penjelasan tentang tindakan yang akan di lakukan
3. Petugas jaga membaca Basmallah sebelum melakukan tindakan
4. Petugas jaga mengantur posisi pasien sesuai keadaan luka
5. Petugas jaga membersihkan sekitar luka dari kotoran ,darah kering
6. Petugas jaga mendesinfeksi daerah luka.

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

Layananku Ibadahku

RSI

PERAWATAN LUKA

AISYIYAH MALANG

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Prosedur

Unit terkait

No.Dokumen
B.11.5
Tanggal Terbit :

Revisi :
2

Halaman
2 dari 2
Ditetapkan,
Direktur

..
dr. H. Soeparman Sidik
7.
Petugas jaga mencuci luka dengan PZ (NaCL).
8.
Petugas jaga membersihkan daerah luka dan sekitar luka
9.
Petugas jaga menutup luka dengan kassa steril kemudian sekitarnya
dibersihkan sampai bersih dan kering
10. Petugas jaga mengfiksasi kassa dengan plester atau balut luka dengan
verban.
11. Petugas jaga merapikan alat dan pasien.
12. Petugas jaga mencuci tangan.
Rawat Inap/Rawat Jalan, Unit Kamar Bedah dan Sterilisasi

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

Layananku Ibadahku

RSI

MERAWAT PASIEN LUKA BAKAR

AISYIYAH MALANG

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian
Tujuan

Kebijakan

prosedur

No.Dokumen
B.11.6
Tanggal Terbit :

Revisi :
2

Halaman
1 dari 2
Ditetapkan,
Direktur

..
dr. H. Soeparman Sidik
Membersihkan atau melakukan perawatan pasien luka bakar dengan
menggunakan cairan fisiologis dan cairan desinfektan
1. Meningkatnya mutu Pelayanan Rumah Sakit
2. Meningkatnya mutu Pelayanan Kegawat Daruratan
3. Meningkatnya mutu Pelayanan Kesehatan Pasien
4. Meningkatnya Kepuasan Pasien
5. Sebagai acuan merawat pasien luka bakar.
6. Mencegah terjadinya infeksi
7. Mengangkat jaringan nekrotik
Semua peralatan yang ada di UGD harus dipergunakan sesuai dengan prosedur
operasional alat (Sesuai SK Direktur No.F-3.96/SK.KORS/IX/2011 tanggal 14
September 2011 Lampiran C.03.02 tentang kebijakan fasilitas layanan pasien
gawat darurat di unit gawat darurat)
Siapkan Alat :
1. Alat-alat steril
Alat tenun
Set ganti balutan
Semprit 10 cc
Kain kassa
Verband sesuai dengan ukuran kebutuhan
Sarung tangan
2. Alat-alat tidak steril
Bengkok
Ember
3. Obat-obatan
Zalp kulit sesuai program
Obat penenang kalau perlu
4. Cairan
NaCl 0,9%/aquadest
Cairan desinfektan
Laksanakan :
1. Petugas jaga memberi penjelasan pasien atau keluarga tentang tindakan
yang akan dilakukan
2. Petugas jaga membuka pakaian yang menutup luka.
3. Petugas jaga membaca Basmallah sebelum melakukan tindakan

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

Layananku Ibadahku

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

Layananku Ibadahku

RSI

MERAWAT PASIEN LUKA BAKAR

AISYIYAH MALANG

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Prosedur

Unit terkait

No.Dokumen
B.11.6
Tanggal Terbit :

Revisi :
2

Halaman
2 dari 2
Ditetapkan,
Direktur

..
dr. H. Soeparman Sidik
4. Petugas jaga mencuci daerah luka bakar dengan cairan NaCl 0,9% yang
sudah dicampur dengan desinfektan
5. Petugas jaga membersihkan luka bakar dari segala kotoran yang
menempel
6. Petugas jaga membuang jaringan nekrotik
7. Petugas jaga memecahkan bullae dengan memakai semprit
8. Petugas jaga membilas luka bakar dengan cairan seteril (NaCl 0,9%)
tanpa desinfektan
9. Petugas jaga mengeringkan luka bakar/bagian yang dicuci dengan kasa
steril kemudian diberi zalp sesuai program pengobatan.
10. Petugas jaga menutup luka bakar dengan kasa steril.
11. Petugas jaga merapikan alat-alat dan pasien.
12. Petugas jaga mengobservasi terhadap :
Tekanan darah,nadi,suhu dan pernapasan
Reaksi pasien setelah dirawat
13. Petugas jaga memberikan suntikan analgetik sesuai program kalau
perlu.
14. Petugas jaga melaporkan segera kepada dokter bila terdapat perubahan
keadaan umum
Rawat Inap, Unit Kamar Bedah dan Sterilisasi

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

Layananku Ibadahku

RSI

PERAWATAN LUKA ROBEK

AISYIYAH MALANG

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian
Tujuan

No.Dokumen
B.11.7
Tanggal Terbit :

Revisi :
2

Halaman
1 dari 2
Ditetapkan,
Direktur

..
dr. H. Soeparman Sidik
Suatu rangkaian kegiatan yang meliputi membersihkan, mengobati menutup dan
membalut luka.
1.
Meningkatnya mutu Pelayanan Rumah Sakit
2.
Meningkatnya mutu Pelayanan Kegawat Daruratan
3.
Meningkatnya mutu Pelayanan Kesehatan Pasien
4.
Meningkatnya Kepuasan Pasien
5.
Sebagai acuan untuk melakukan perawatan luka robek
6.
Mencegah terjadinya infeksi
7.
Memberi rasa nyaman pada pasien
8.
Membantu penyembuhan primer.

Kebijakan

Semua peralatan yang ada di UGD harus dipergunakan sesuai dengan prosedur
operasional alat (Sesuai SK Direktur No.F-3.96/SK.KORS/IX/2011 tanggal 14
September 2011 Lampiran C.03.02 tentang kebijakan fasilitas layanan pasien
gawat darurat di unit gawat darurat)

Prosedur

Siapkan Alat :
1. Alat steril dalam kotak instrumen:
Gunting
Pincet 2 buah (sirurgis dan anatomis)
Klem secukupnya.
Naal foeder.
Duk seteril.
Sarung tangan
Spuit 1cc/3cc.
Jarum jahit
Benang jahit.
Kassa Seteril.
2. Alat tidak steril
Obat anastesi.
Plester/Hepafik.
Gunting verban
Bengkok
Verban
Lampu tindakan
Pisau cukur.

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

Layananku Ibadahku

RSI

PERAWATAN LUKA ROBEK

AISYIYAH MALANG

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

No.Dokumen
B.11.7
Tanggal Terbit :
..

Revisi :
2

Halaman
2 dari 2
Ditetapkan,
Direktur
dr. H. Soeparman Sidik

Prosedur

3. Obat dan cairan


- H2O2
- Antiseptik
- Cairan PZ
- Betadine.
- Sufratule
Laksanakan :
1.
Petugas jaga memberi penjelasan pasien dan keluarga tentang tindakan
yang akan dilakukan.
2.
Petugas jaga mencuci tangan
3.
Petugas jaga membaca Basmallah sebelum melakukan tindakan
4.
Perawat jaga mengatur posisi pasien sesuai dengan keadaan luka
5.
Petugas jaga memakai sarung tangan seteril.
6.
Petugas jaga melakukan anasthesi daerah sekitar luka.
7.
Petugas jaga membersihkan sekitar luka dari kotoran, darah kering dari
dalam keluar.
8.
Petugas jaga membilas luka dengan PZ (NaCL).
9.
Petugas jaga mencari benda asing pada luka tersebut.
10.
Petugas jaga membuang jaringan yang rusak.
11.
Petugas jaga menjahit luka lapis demi lapis.
12.
Petugas jaga meratakan permukaan kulit.
13.
Petugas jaga memeriksa lagi apakah sudah tidak ada perdarahan lagi.
14.
Petugas jaga menutup luka dengan sufratule kemudian kassa seteril dan
dibalut/plester.
15.
Petugas jaga merapikan alat dan pasien.
16.
Petugas jaga mencuci tangan.

Unit terkait

Rawat Inap/Rawat Jalan, Unit Kamar Bedah dan Sterilisasi

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

Layananku Ibadahku

RSI

RESUSITASI JANTUNG PARU


(RJP)

AISYIYAH MALANG

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian
Tujuan

No.Dokumen
B.11.8
Tanggal Terbit :

Revisi :
2

Halaman
1 dari 4
Ditetapkan,
Direktur

..
dr. H. Soeparman Sidik
Suatu tindakan untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan jantung guna
kelangsungan hidup pasien
1. Meningkatnya mutu Pelayanan Rumah Sakit
2. Meningkatnya mutu Pelayanan Kegawat Daruratan
3. Meningkatnya mutu Pelayanan Kesehatan Pasien
4. Sebagai acuan untuk melakukan RJP.
5. Mengembalikan fungsi jantung dan fungsi paru.

Kebijakan

Semua peralatan yang ada di UGD harus dipergunakan sesuai dengan prosedur
operasional alat (Sesuai SK Direktur No.F-3.96/SK.KORS/IX/2011 tanggal 14
September 2011 Lampiran C.03.02 tentang kebijakan fasilitas layanan pasien
gawat darurat di unit gawat darurat)

Prosedur

Siapkan
1. Alat :
1.1 Trolly emergency yang berisi :
- Laryngoscope lurus dan bengkok dewasa dan anak
- Magil force
- Pipa trachea berbagai ukuran
- Trakhea tube berbagai ukuran
- Gudel berbagai ukuran
- CVP set
- Infus set/blood set
- Papan resusitasi
- Gunting verban
- Ambubag lengkap
- Semprit 10 cc-Jarum no. 18
1.2 Set terapi oksigen lengkap dan siap pakai
1.3 Set penghisapskresi lengkap dan siap pakai
1.4 EKG record
1.5 EKG monitor bila memungkinkan
1.6 DC shok lengkap
2. Pasien
2.1 Petugas jaga memberi penjelasan kepada keluarga tentang tindakan
yang akan dilakukan

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

Layananku Ibadahku

RSI

RESUSITASI JANTUNG PARU


(RJP)

AISYIYAH MALANG

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Prosedur

No.Dokumen
B.11.8
Tanggal Terbit :

Revisi :
2

Halaman
2 dari 4
Ditetapkan,
Direktur

..
dr. H. Soeparman Sidik
2.2 Petugas jaga memposisikan pasien, diatur terlentang datar dan alas
keras
2.3 Petugas jaga membuka baju bagian atas pasien.
Laksanakan :
1. Petugas jaga 1: Memeriksa henti nafas dan jantung.
1.1 Cek kesadaran pasien dengan cara :
Panggil nama
Tanyakan keadaannya
Tepuk bahu pasien
Meminta bantuan
1.3 Nilai denyut jantung pasien dengan cara meraba arteri carotis
1.4 Pasang papan resusitasi dibawah punggung pasien
1.5 Nadi tidak teraba (bila nadi sulit dievaluasi, perlakukan sebagai
henti jantung). Katakan Nadi tidak teraba, mulai RJP
2. Petugas jaga 2 : Mulai kompresi dada dengan hitungan:
1,2,3,4,5- 1,2,3,4,10-1,2,3,4,20-1,2,3,4,30
3. Petugas jaga 1 : Berikan dua tiupan nafas setiap kali petugas
menyelesaikan 30 kompresi dada simultan. Ulangi siklus :
4. Petugas jaga 1 : Berikan 2 tiupan nafas (2x bagging) satu tiupan tiap 6-7
detik.
5. Petugas jaga 2 : Lakukan 30 kompresi dada
6. Petugas jaga 2 (pergantian) : Meminta tukar peran, dikerjakan setiap 5
siklus dengan menghitung :
1,2,3,4,5- 1,2,3,4,10-1,2,3,4,20-1,2,3,4,GANTI-1,2,3,4,307. Petugas jaga 1 : Selesaikan pemberian 2 tiupan nafas sebelum pindah ke
dada korban untuk mengambil alih kompresi.
8. Petugas jaga 2 : Pindah ke kepala korban dan evaluasi nadi (bila nadi sulit
dievaluasi,perlakukan sebagai henti jantung),katakan
Nadi tidak teraba, lanjutkan RJP.
9. Evaluasi : Evaluasi nadi setiap 5 siklus RJP 30:2 atau pergantian
- Bila nadi tidak teraba (bila nadi sulit dievaluasi, perlakukan
sebagai henti jantung).
- Lanjutkan RJP 30:2
- Bila nadi teraba, periksa pernafasan korban.

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

Layananku Ibadahku

RSI

RESUSITASI JANTUNG PARU


(RJP)

AISYIYAH MALANG

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Prosedur

No.Dokumen
B.11.8
Tanggal Terbit :

Revisi :
2

Halaman
3 dari 4
Ditetapkan,
Direktur

..
dr. H. Soeparman Sidik
- Bila tidak ada nafas, lakukan Rescue Breathing dengan
hitungan satu ribu, dua ribu, tiga ribu, empat ribu, lima
ribu, .......Tiup!!!!!!
- Berikan 8-10 kali tiupan tiap menit (satu tiupan tiap 6-7
detik dengan volume ventilasi 400-600 ml).
10. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1.1 Evaluasi nadi dan pernafasan pasien tiap 5 siklus saat dilakukan
RJP CAB kombinasi
1.2 Lakukan RJP CAB sampai
-Timbul nafas sepontan
-Dinyatakan meninggal
-Penolong tidak mampu atau sudah 30 menit tidak ada respon
1.3 Kompresi jantung luar dilakukan dengan cara :
2.3.1 Dewasa
- Penekanan dengan menggunakan kedua pangkal telapak
tangan dengan kejutan bahu
- Penekanan pada daerah seternum 2-3 jari diatas prosesus
xyphoideus
- Kedalaman tekanan 4-5 cm
- Frekuensi penekanan 100 x/menit
1.3.2 Anak
Penekanan menggunakan satu pangkal
telapak tangan
Kedalaman tekanan 2-3 cm
Frekuensi penekanan 100 kali per menit
1.3.3 Bayi
- Pungung bayi diletakkan pada lengan bawah kiri
penolong sedangkan tangan kiri memegang lengan atas
bayi sambil meraba arteri brachialis sebelah kiri
- Jari tangan dan telunjuk tangan penolong menekan dada
bayi pada posisi sejajar putting susu 1 cm kebawah
- Kedalaman tekanan 2 cm
- Perbandingan kompresi jantung dengan bagging adalah
5:1

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

Layananku Ibadahku

RSI

RESUSITASI JANTUNG PARU


(RJP)

AISYIYAH MALANG

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Unit Terkait

No.Dokumen
B.11.8
Tanggal Terbit :

Revisi :
2

Halaman
4 dari 4
Ditetapkan,
Direktur

..
dr. H. Soeparman Sidik
Rawat Inap/UPI/Anak, Unit Kamar Bedah dan Seterilisasi

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

Layananku Ibadahku

RSI

PENGGUNAAN ALAT DEFIBRILATOR

AISYIYAH MALANG

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian
Tujuan

Kebijakan

Prosedur

No.Dokumen
B.11.9
Tanggal Terbit :

Revisi :
2

Halaman
1 dari 4
Ditetapkan,
Direktur

..............................
Dr. H. Soeparman Sidik
Alat kejut listrik yang berguna untuk menormalkan irama jantung.
1. Meningkatnya mutu Pelayanan Rumah Sakit
2. Meningkatnya mutu Pelayanan Kegawat Daruratan
3. Meningkatnya mutu Pelayanan Kesehatan Pasien
4. Sebagai acuan penggunaan alat defibrilator.
Semua peralatan yang ada di UGD harus dipergunakan sesuai dengan
prosedur
operasional
alat
(Sesuai
SK
Direktur
No.F3.96/SK.KORS/IX/2011 tanggal 14 September 2011 Lampiran C.03.02
tentang kebijakan fasilitas layanan pasien gawat darurat di unit gawat
darurat)
1. Perhatikan:
1.1
Lakukan pada penderita:
- Akut tachiaritmia (VF,VT).
- Chronic tachiaritmia.
1.2 Beri anestesi dengan valium 510 mg IV. Bila penderita
kesadarannya baik.
1.3 Pada waktu DC syok, kulit penderita tidak boleh bersentuhan
dengan orang lain, ataupun dengan besi.
1.4 Berikan terlebih dahulu antidotumnya pada penderita yang baru
dapat digitalisasi bila perlu segera dilakukan DC schock.
1.5 Berikan DC syok secara titrasi (mulai dari dosis rendah).
2. Kontra Indikasi:
2.1 Kelainan katub mitral kronis.
2.2 Antrium kiri yang besar.
2.3 Intoksikasi digitalis.
2.4 Al/ AF flutter, High degree AV block.
2.5 AF dengan slow ventrikel respon tanpa terapi.
2.6 AF > 5 tahun.
2.7 AF yang sebelumnya menunjukkan First Degree AV block
2.8 AF yang kambuh setelah DC syok.
2.9 Hipokalemi.
3.
Operasikan alat:
3.1 Nyalakan alat.
3.2 Pindahkan monitor ke defebrilator.
3.3 Berikan jell sampai rata pada permukaan pedal.
3.4 Atur energy pedal

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

Layananku Ibadahku

RSI

PENGGUNAAN ALAT DEFIBRILATOR

AISYIYAH MALANG

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Prosedur

No.Dokumen
B.11.9
Tanggal Terbit :

Revisi :
2

Halaman
2 dari 4
Ditetapkan,
Direktur

............................
Dr. H. Soeparman Sidik
4. Algoritma Advance Cardiac Life Support:
1. Henti kardiopulmoner:
- Identifikasi diri kardiopulmoner.
- Tindakan BLS (Basic Life Support).
- Implementasi ACLS hingga dilakukan DC syok.
- Kuasa pencetus (mendasari) henti kardiopulmoner: IMA,
Respiratory Failure, Emboli Paru Massif).
- Mekanisme dari henti kardiopulmoner.
2. Mekanisme henti kardiopulmoner:
2.1 Mekanisme primer henti kardiopulmoner adalah irama awal
yang terekam saat ditemukan (dengan menyadari bahwa ritme
cenderung memburuk dengan waktu yaitu; dari tachycardia ke
fibrilasi ventrikel ke asistol).
Mekanisme primer terjadinya henti kardiopulmoner:
- TV (Tachicardia Ventrikuler).
- FV (Fibrilasi Ventrikuler).
- Bradicardia termasuk disosiasi elektro maknetik.
2.2 Mekanisme sekunder.
Irama yang timbul pasca konversi fibrilasi ventrikel
Mekanisme sekunder terjadinya henti kardiopulmoner:
- TV (Tachicardia Ventrikuler).
- Bradicardia termasuk disosiasi elektro maknetik/DEM dan
asistol.
- Irama supra ventrikuler dengan frekwensi jantung
trekendali.
Tindakan terhadap aritmia akibat mekanisme sekunder ataupun
primer adalah sama. Prognosa henti kardiopulmoner
dipengaruhi oleh mekanisme awal henti kardiopulmoner
3. FV (Fibrilasi Ventrikuler):
3.1 Lakukan defibrilator segera -> Bila irama fibrilasi ventrikuler
sudah pasti:
- DC Syok 3 x (200 J 300 J 360 J).
CPR/ Intubasi.
- Epinephrine, standart dose epinephrine/High dose
epinephrine Kontra Indikasi

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

Layananku Ibadahku

RSI

PENGGUNAAN ALAT DEFIBRILATOR

AISYIYAH MALANG

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Prosedur

3.2

3.3

No.Dokumen
B.11.9
Tanggal Terbit :

Revisi :
2

Halaman
3 dari 4
Ditetapkan,
Direktur

...............................
Dr. H. Soeparman Sidik
- DC Syok (360 J).
Lidocain 50 100 mg IV, bolus disirkulasikan
dengan
CPR.
- Pertimbangkan infus 2 mg/menit
Fibrilasi ventrikel persistens (tidak ada respons terhadap
DC Syok lidocain dan epinephrine) upayakan
indentifikasi kuasa FV yang mungkin dapat diatasi,
sementara itu yang dapat dilakukan:
a. Teruskan epinephrine (gunakan High Dose Epinerprine).
b. Pertimbangkan sodium bicarbonate.
c. Pertimbangkan bolus lidocain ke -2 (50 100
mg IV).
d. Ulangi DC syok (200 360 J).
e. Pertimbangkan pemberian obat antifibrilasi
lain:
- Magnesium sulfas 1 2 gram IV dala 1 2 menit dapat
diulang.
- Brety tosiat (500 mg IV, bolus dapat diikuti 10
mg/Kg.BB 30 mg/Kg.BB IV).
- Propanolol 1 mg sampai 5 mg IV pelan-pelan.
- Aminodarone 150 500 mg IV.
Pertimbangkan infus dosis maintenance dengan obat
antifibrilasi (lidocain/ brethylium), bila terapi berhasil.
Fibrilasi ventrikel persistens (tidak ada respons terhadap DC
Syok lidocain dan epinephrine) upayakan indentifikasi
kuasa FV yang mungkin dapat diatasi, sementara itu yang
dapat dilakukan:
a. Teruskan epinephrine (gunakan High Dose Epinerprine).
b. Pertimbangkan sodium bicarbonate.
c. Pertimbangkan bolus lidocain ke -2 (50 100 mg IV).
d. Ulangi DC syok (200 360 J).
e.
Pertimbangkan pemberian obat antifibrilasi lain:
- Magnesium sulfas 1 2 gram IV dala 1 2 menit dapat
diulang.

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

Layananku Ibadahku

RSI

PENGGUNAAN ALAT DEFIBRILATOR

AISYIYAH MALANG

No.Dokumen
B.11.9
Tanggal Terbit :

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Prosedur

Unit Terkait

Revisi :
2

Halaman
4 dari 4
Ditetapkan,
Direktur

............................
Dr. H. Soeparman Sidik
Brety tosiat (500 mg IV, bolus dapat diikuti 10
mg/Kg.BB 30 mg/Kg.BB IV).
- Propanolol 1 mg sampai 5 mg IV pelan-pelan.
- Aminodarone 150 500 mg IV.
Bila terapi berhasil, pertimbangkan infus dosis maintenance
dengan obat antifibrilasi (lidocain/ brethylium).
Mekanisme henti jantung menentukan prognosa:
1. Prognose terbaik bila mekanisme awal adalah tachycardia
ventrikuler (TV).
2. Prognose terburuk bila mekanisme awal adalah asistol terutama
bila terjadi di luar rumah sakit.
Prognose sedang (dengan ketahanan hidup jangka panjang 5 25
%), bila mekanisme awal adalah Fibrilasi ventrikuler (FV), dan
tergantung pada masa antara diagnose dan diberikannya DC Syok.
-

Rawat Inap/UPI, Unit Kamar Bedah dan seterilisasi

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

Layananku Ibadahku

RSI
AISYIYAH MALANG

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian
Tujuan

Kebijakan

Prosedur

MENYIAPKAN PASIEN DAN ALAT UNTUK


MENGANGKAT BENDA ASING
DI MATA
No.Dokumen
B.11.10
Tanggal Terbit :

Revisi :
2

Halaman
1 dari 2
Ditetapkan,
Direktur

..
dr. H. Soeparman Sidik
Menyiapkan pasien untuk mengangkat benda asing yang masuk kedalam mata
1.
Meningkatnya mutu Pelayanan Rumah Sakit
2.
Meningkatnya mutu Pelayanan Kegawat Daruratan
3.
Meningkatnya mutu Pelayanan Kesehatan Pasien
4.
Meningkatnya Kepuasan Pasien
5.
Sebagai acuan menyiapkan pasien dan alat untuk mengangkat benda
asing dimata.
6.
Mencegah infeksi
Semua peralatan yang ada di UGD harus dipergunakan sesuai dengan prosedur
operasional alat (Sesuai SK Direktur No.F-3.96/SK.KORS/IX/2011 tanggal 14
September 2011 Lampiran C.03.02 tentang kebijakan fasilitas layanan pasien
gawat darurat di unit gawat darurat)
Siapankan Alat dan obat :
1. Slit lamp/senter
2. Jarum nomor 23-26 atau alat khusus
3. Kasa steril
4. Plester
5. Gunting verban
6. Antibiotik tetes mata
7. Obat anastesi lokal
8. NaCl 0,9%
Laksanakan :
1. Petugas jaga menyiapkan set instrument, set alat kesehatan dan bahan
habis pakai yang dibutuhkan diatas meja tindakan.
2. Petugas jaga awa alat kedekat pasien
3. Petugas jaga memberi penjelasan pasien dan keluarga pasien tentang
tindakan yang akan dilakukan.
4. Petugas jaga dan dokter spesialis membaca Basmallah sebelum melakukan
tindakan.
5. Petugas jaga mengatur posisi pasien sesuai dengan kondisi.
6. Petugas jaga membantu dokter spesialis selama proses tindakan.
7. Petugas jaga mendampingi pasien selama tindakan dilakukan
8. Petugas jaga mempertahankan posisi kepala selama tindakan berlangsung
9. Petugas jaga membersihkan daerah muka setelah selesai tindakan
10. Petugas jaga merapikan pasien dan alat-alat

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

Layananku Ibadahku

RSI
AISYIYAH MALANG

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

MENYIAPKAN PASIEN DAN ALAT UNTUK


MENGANGKAT BENDA ASING
DI MATA
No.Dokumen
B.11.10
Tanggal Terbit :
..

Unit Terkait

SMF Medis

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

Revisi :
2

Halaman
2 dari 2
Ditetapkan,
Direktur
dr. H. Soeparman Sidik

Layananku Ibadahku

RSI
AISYIYAH MALANG

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian
Tujuan

Kebijakan

Prosedur

MENYIAPKAN PASIEN DAN ALAT UNTUK


MENGANGKAT BENDA ASING
PADA TELINGA, HIDUNG DAN
TENGGOROKAN
No.Dokumen
B.11.11
Tanggal Terbit :

Revisi :
2

Halaman
1 dari 2
Ditetapkan,
Direktur

..
dr. H. Soeparman Sidik
Menyiapkan pasien untuk mengangkat benda asing yang masuk kedalam
telinga,hidung dan tenggorokan
1. Meningkatnya mutu Pelayanan Rumah Sakit
2. Meningkatnya mutu Pelayanan Kegawat Daruratan
3. Meningkatnya mutu Pelayanan Kesehatan Pasien
4. Meningkatnya Kepuasan Pasien.
5. Sebagai acuan menyiapkan pasien dan alat untuk mengangkat benda asing
pada telinga, hidung dan tenggorokan.
6. Mencegah infeksi dan komplikasi
7. Membebaskan jalan nafas
Semua peralatan yang ada di UGD harus dipergunakan sesuai dengan
prosedur operasional alat (Sesuai SK Direktur No.F-3.96/SK.KORS/IX/2011
tanggal 14 September 2011 Lampiran C.03.02 tentang kebijakan fasilitas
layanan pasien gawat darurat di unit gawat darurat)
Siapkan Alat :
1. Untuk benda asing pada telinga :
1. Lampu kepala
2. Corong kuping
3. Pengait serumen
4. Pinset bayonet
5. Forsep aligator kecil
6. Otoscope
7. Woten drayer untuk mengai benda asing
8. Semprit 10 cc untuk irigasi telinga
9. Bengkok, pengalas, tisu
2. Untuk benda asing pada hidung
1.
Lampu kepala
2.
Speculum hidung
3.
Suction
4.
Pengait hidung
5.
pinset bayonet

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

Layananku Ibadahku

RSI
AISYIYAH MALANG

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Prosedur

MENYIAPKAN PASIEN DAN ALAT UNTUK


MENGANGKAT BENDA ASING
PADA TELINGA, HIDUNG DAN
TENGGOROKAN
No.Dokumen
B.11.11
Tanggal Terbit :

Revisi :
2

..
3. Untuk benda asing pada tenggorokan
1. Lampu tenggorokan
2. Sundip lidah
3. Kasa ateril
4. Kaca laring
5. Pinset bayonet
6. Arteri klem bengkok panjang
7. Obat anastesi semprot
8. Bengkok, alas, tisu

Halaman
2 dari 2
Ditetapkan,
Direktur
dr. H. Soeparman Sidik

Laksanakan :
1. Petugas jaga meyiapkan set instrument, set alat kesehatan dan bahan habis
pakai yang dibutuhkan diatas meja tindakan.
2. Petugas jaga membawa alat kedekat pasien
3. Petugas jaga memberi penjelasan pasien dan keluarga tentang tindakan
yang akan dilakukan
4. Petugas jaga dan dokter spesialis membaca Basmallah sebelum melakukan
tindakan
5. Petugas jaga mengatur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
6. Petugas jaga membantu dokter spesialis selama proses tindakan.
7. Petugas jaga membersihkan pasien setelah selesai tindakan
8. Petugas jaga merapikan pasien dan bersihkan alat-alat.
9. Petugas jaga mencatat hasil tindakan
Unit terkait

Unit Kamar Bedah dan seterilisasi, SMF Medis

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

Layananku Ibadahku

RSI

MENYIAPKAN PASIEN DAN ALAT UNTUK


MENGANGKAT BENDA ASING
PADA ALAT UROGENITAL

AISYIYAH MALANG

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian
Tujuan

Kebijakan

No.Dokumen
B.11.12
Tanggal Terbit :

Revisi :
2

Halaman
1 dari 2
Ditetapkan,
Direktur

..
dr. H. Soeparman Sidik
Menyiapkan pasien untuk mengangkat benda asing yang masuk kedalam alat
urogenita
1. Meningkatnya mutu Pelayanan Rumah Sakit
2. Meningkatnya mutu Pelayanan Kegawat Daruratan
3. Meningkatnya mutu Pelayanan Kesehatan Pasien
4. Sebagai acuan menyiapkan pasien dan alat untuk mengangkat benda asing
pada telinga, hidung dan tenggorokan.
Semua peralatan yang ada di UGD harus dipergunakan sesuai dengan prosedur
operasional alat (Sesuai SK Direktur No.F-3.96/SK.KORS/IX/2011 tanggal 14
September 2011 Lampiran C.03.02 tentang kebijakan fasilitas layanan pasien
gawat darurat di unit gawat darurat)

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

Layananku Ibadahku

Prosedur

Siapkan Alat :
1. Untuk operasi
Persiapan dan tata laksana seperti pada tindakan pembedahan akut
2. Tidak operasi
Lampu sorot
Sepeculum
Pincet anatomi/cirurgis panjang
Penster klem/tenaculum
Sarung tangan
Kain kasa
Antiseptik
Bengkok, ember
Tisu
Laksanakan :
1.
Petugas jaga menyiapkan set instrument, set alat
kesehatan dan bahan habis pakai yang dibutuhkan diatas meja tindakan.
2.
Petugas jaga membawa alat kedekat pasien
3.
Petugas jaga memberi penjelasan pasien dan keluarga
tentang tindakan yang akan dilakukan
4.
Petugas jaga dan dokter spesialis
5.
membaca Basmallah sebelum melakukan tindakan.
6.
Petugas jaga mengatur posisi pasien sesuai dengan
kebutuhan
7.
Dokter spesialis melakukan desinfeksi daerah tindakan
8.
Petugas jaga membantu dokter spesialis selama proses
tindakan.

RSI
AISYIYAH MALANG

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

MENYIAPKAN PASIEN DAN ALAT UNTUK


MENGANGKAT BENDA ASING
ALAT UROGENITAL
No.Dokumen
B.11.12
Tanggal Terbit :
..

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

Revisi :
2

Halaman
2 dari 2
Ditetapkan,
Direktur
dr. H. Soeparman Sidik

Layananku Ibadahku

Prosedur

Unit terkait

9.

Petugas jaga membersihkan daerah yang telah


dilakukan tindakan
10.
Petugas jaga memantau dan mencatat tanda-tanda vital
:
Tekanan darah
Nadi
Pernapasan
11.
Petugas jaga merapikan pasien
12.
Petugas jaga merapikan dan bersihkan alat-alat
Unit Kamar Bedah dan Seterilisasi, SMF Bedah.

RSI

PENGGUNAAN BAG AND VALV


(AMBU BAG)

AISYIYAH MALANG

No.Dokumen
B.11.13

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

Revisi :
2

Halaman
1 dari 1

Layananku Ibadahku

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian

Tanggal Terbit :

Ditetapkan,
Direktur

..
dr. H. Soeparman Sidik
Alata yang digunakan untuk memberikan bantuan oksigen.

Tujuan

1.
2.
3.
4.
5.

Kebijakan

Semua peralatan yang ada di UGD harus dipergunakan sesuai dengan prosedur
operasional alat (Sesuai SK Direktur No.F-3.96/SK.KORS/IX/2011 tanggal 14
September 2011 Lampiran C.03.02 tentang kebijakan fasilitas layanan pasien
gawat darurat di unit gawat darurat)

proedur

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Unit terkait

Meningkatnya mutu Pelayanan Rumah Sakit


Meningkatnya mutu Pelayanan Kegawat Daruratan
Meningkatnya mutu Pelayanan Kesehatan Pasien
Meningkatnya Kepuasan Pasien.
Sebagai acuan penggunaan bag and valv (ambu bag)

Petugas jaga memberi


informasi kepada keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan.
Petugas
jaga
membaca Basmallah sebelum melakukan tindakan.
Petugas
jaga
mengatur posisi pasien hiperekstensi dengan cara mengganjal punggung
pasien.
Petugas
jaga
memasang mayo tube, sesuai dengan ukuran yang cocok dengan pasien.
Petugas
jaga
menyambungkan selang ambu bag dengan flow meter O2.
Petugas
jaga
mengatur konektor pertukaran O2 dengan PCO2 pada ambu bag.
Petugas
jaga
mengatupkan rapat katup masker ambu bag pada hidung dan mulut pasien.
Petugas
jaga
memompa bag pada saat penderita inspirasi dan disesuaikan dengan nafas
normal.
Petugas
jaga
memperhatikan naik turunnya dada pasien pada saat memompa.
Petugas
jaga
mengobservasi ketat kenaikan saturasi O2 dan tanda-tanda klinis yang ada.

Rawat Inap/UPI/Anak.

SPO Penggunaan Alat Life Saving UGD

Anda mungkin juga menyukai