Tinjauan Pustaka EH
Tinjauan Pustaka EH
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendahuluan
Penyakit hepar stadium akhir dan hipertensi porta lanjut
menyebabkan sirkulasi splanchic masuk dalam sirkulasi sistemik tanpa
didetoksifikasi secara adekuat oleh hepar. Ditambah lagi, hepar yang
mengalami kerusakan dapat menjadi sumber mediator abnormal atau
kegagalan untuk memproduksi metabolit esensial. Konsekuensi dari
perubahan ini adalah paparan organ-organ perifer terhadap perubahan
komposisi dalam darah. Ensefalopati hepatic, sindroma hepatopulmoner,
dan hipertensi portopulmoner adalah hasil dari paparan perubahan
milieu terhadap otak dan paru. Bersama dengan perdarahan variceal,
ascites, dan sindroma hepatorenal, gejala-gejala ini merupakan
manifestasi mayor dari penyakit hepar lanjut dan dapat menyebabkan
perubahan signifikan dari kualitas hidup, morbiditas, dan mortalitas.
Terapi medis dapat mengatasi gejala atau menunda progresifitas dari
komplikasi, namun transplantasi hepar merupakan terapi definitifnya.
2.2 Anatomi dan Histologi Hepar
13
lig.
falciformis
merupakan
sisa-sisa
peninggalan
14
15
16
merupakan
pusat
dari
metabolisme
seluruh
tubuh,
2.
17
4.
18
dengan
faktor
XIII,
sedangakan
Vit
dibutuhkan
untuk
6.
7.
Fungsi hemodinamik
Hati menerima 25% dari cardiac output, aliran darah hati yang
normal 1500 cc/ menit atau 1000 1800 cc/ menit. Darah yang
mengalir di dalam a.hepatica 25% dan di dalam v.porta 75% dari
seluruh aliran darah ke hati. Aliran darah ke hepar dipengaruhi oleh
faktor mekanis, pengaruh persarafan dan hormonal, aliran ini
berubah cepat pada waktu exercise, terik matahari, shock.Hepar
merupakan organ penting untuk mempertahankan aliran darah.
19
20
0
1
Gambaran Klinis
Adanya perubahan dalam hasil test psikometrik dan
neuropsikologis tanpa adanya perubahan status
mental yang dapat diamati secara klinis (disebut juga
Overt
mengurangi
Perubahan ritme tidur
Letargis atau apatis
21
Disorientasi waktu
perubahan kepribadian yang jelas
perilaku yang tidak semestinya
Dyspraxia
Asterixis
gangguan kesadaran (somnolen, stupor, koma)
confused
Disorientasi yang sangat jelas
Kelakuan bizzare
3. Berdasarkan waktu, EH dibagi menjadi3
EH Episodik
EH Rekuren, adalah EH yang muncul kembali setelah
interval waktu 6 bulan atau kurang.
EH persisten, adalah tipe EH dimana terjadi perubahan
kepribadian pasien (EH minimal, WHC I) yang selalu ada
dan diselingi oleh relaps EH yang berat (WHC II/III/IV)
4. Berdasarkan ada/tidaknya faktor presipitasi
2.5 Gambaran Klinis
EH menghasilkan manifestasi psikiatri dan neurologis nonspesifik
yang sangat luas spekturmnya. Seiring dengan berkembangnya EH,
perubahan kepribadian, seperti apatis, iritabilitas, dan disinhibisi, dapat
dilaporkan oleh kerabat pasien, dan perubahan yang jelas pada tingkat
kesadaran dan fungsi motoric. Gangguan waktu tidur-terjaga dengan
keluhan mengantuk sepanjang siang hari sering ditemukan.
Pada pasien EH non-koma, abnormalitas system motoric, seperti
hypertonia, hyper-refleksia, dan tanda Babinski positif dapat ditemukan.
22
aktivitas
yang
memerlukan
tonus
postural,
seperti
23
gejala
neuropsikiatri
pada
EH
termasuk
24
25
Nilai
4
3
2
1
5
4
3
tanpa arti
Mengerang
Tidak ada respon
Motorik
Mengikuti perintah
Melokalisir nyeri
Withdraw
Fleksi abnormal (dekortikasi)
Ekstensi abnormal (deserebrasi)
Tidak ada respon
2
1
6
5
4
3
2
1
Psycometric
Hepatic
Encephalopathy
Score
(PHES)
26
Analisa dengan
dapat membantu
hipotesis
telah
ensefalopati
diuslkan
hepatik
untuk
pada
menjelaskan
pasien
dengan
27
glutamin,
serotonin,
asam
gamma-aminobutirat
28
29
30
GABAergik
pada
otak.
Namun,
berbagai
percobaan
kolesterol
untuk
pregnenolon
menjadi
31
2.8 Penatalaksanaan
Pada saat ini hanya overt EH (OEH) yang secara rutin diterapi.
EH minimal sulit ditemukan dalam pemeriksaan klinis dan umumnya
baru
ditemukan
dengan
menggunakan
pemeriksaan-pemeriksaan
minimal
EH
(contohnya
gangguan
dalam
kemampuan
32
menaikkan
jumlahnya
untuk
menilai
toleransi
klinis
otot
untuk
detoksifikasi
amonia.
Dengan
demikian,
33
tersebut memberikan kalori yang lebih tinggi dalam rasio nitrogen dan ,
jenis makanan tersebut mengandung serat yang tidak dapat diserap,
yang menjadi substrat penting untuk bakteri-bakteri usus dan kolon
dalam melakukan proses pengasaman selanjutnya.
Zinc, kofaktor enzim siklus urea, kurang jumlahnya pada pasien
sirosis, terutama jika dikaitkan dengan kekurangan gizi. Suplemen seng
meningkatkan aktivitas siklus urea dalam model eksperimental sirosis.
Satu penelitian telah mengevaluasi efek dari seng dalam waktu yang
singkat (sampai seminggu), tanpa perbaikan besar. Pada sebuah
penelitian yang menghasilkan hasil yang positif, pada penelitian ini
diberikan zinc selama 3 bulan, meskipun penelitian ini tidak acak.
Pasien dengan defisiensi zinc harus menerima suplemen zinc oral.
Pada ensefalopati akut, asupan protein dapat ditiadakan untuk hari
pertama. Nutrisi enteral jangka pendek ( 4 hari ) belum terbukti
bermanfaat bagi pasien sirosis dirawat di rumah sakit .
Pada manajemen kronis. Peningkatan toleransi protein dapat
dicapai dengan meningkatkan asupan protein dengan kombinasi dengan
langkah-langkah
terapi
lain,
seperti
disakarida
nonabsorbable.
34
35
tiga
kali
perhari.
Pengurangan
dosis
ini
harus
menyebabkan
komplikasi,
seperti
aspirasi,
dehidrasi,
36
antibiotik
dapat
menghambat
penggunaannya
jika
kemampuan
pendengaran
dan
gagal
ginjal.
Pasien
37
ketika
bromocriptine
telah
ditambahkan
ke
terapi
konvensional.
Pada saat ini, rekomendasi resmi tentang penggunaan obat ini
tidak dapat dilakukan atas dasar data berbasis bukti . Flumazenil (1 mg
bolus iv) diindikasikan untuk pasien dengan EH dan diduga dipresipitasi
benzodiazepine.
Meskipun
flumazenil
telah
dilaporkan
sesekali
38
39