Anda di halaman 1dari 53

Presentasi Kasus

Hipokalemia
Disusun oleh:Berat
dr Rizka

Identitas Pasien
Nama

Tn A

Jenis Kelamin

Laki-laki

Umur

27 tahun

Agama

Islam

Pendidikan

SMA

Pekerjaan

Karyawan swasta

Status

Menikah

Hari, tanggal masuk RS

Minggu 30 Oktober
2014

Ruang Rawat

Bangsal Melati

DPJP

dr. Alfian N, SpPD

Anamnesis
Keluhan
Utama

Lemah pada kedua lengan dan tungkai

Anamnesis

Keluhan dirasakan sejak 2 hari SMRS dimulai dari


ujung-ujung jari tangan seluruh lengan dan
diikuti oleh kelemahan pada kedua tungkai.
Pasien masih dapat merasakan sentuhan atau
nyeri.
5 hari SMRS os BAK warna kemerahan.
Nyeri/panas saat BAK (-). BAK berpasir (-), nyeri
pinggang (-)
Keluhan demam, mual, muntah, diare, penurunan
nafsu makan, jantung berdebar, sesak nafas, bicara
pelo, nyeri kepala disangkal
Menyangkal aktivitas berat dengan keringat
berlebihan

RPD

Sakit seperti ini sebelumnya (-)

Anamnesis
R. Keluarga

Sakit serupa (-)

Riwayat
Kebiasaan

Tidak merokok /minum minuman


beralkohol
Pola makan baik, cukup sayur dan
buah-buahan.

Riwayat
Pengobatan

Berobat ke puskesmas 1 hari SMRS


diberikan terapi cairan, pasien tidak
tahu jenis cairan yang diberikan,
namun tidak ada perbaikan.
Riwayat penggunaan obat, seperti
penggunaan diuretic, laksatif dan
steroid jangka panjang disangkal.

Pemeriksaan Fisik
KU

Compos mentis, tampak sakit sedang

TTV

T 110/60 mmHg
N 72 x/m
S 36.6 C
RR 16 x/m

Kepala

Konjungtiva tidak tampak pucat, SI -/-,


Pupil isokor 3mm/3mm, RC +/+
Kaku kuduk (-) perangsangan meningens (-), parese N.
cranialis (-)

Thorax

B/P simetris, vokal fremitus kanan = kiri, sonor


Cor BJ1,2, regular, N, m(-), g(-)
Pulmo Ves (+), Rh +/+, Wh -/-

Abdomen

Datar, soepel, BU (+) N, NT (-)


Hepar dan lien tidak teraba
Nyeri ketok CVA -/-

Extremitas Akral hangat, oedem tungkai -/-, CRT < 2


Motorik 3 / 3
Sensorik N / N R. fisio

Patologis
2/2
- /-

N/N

+ /+ R.
+/ +

Pemeriksaan Laboratorium (30-10-14)


Pemeriksaa

Hasil

Satuan

Nilai Rujukan

n
Darah Lengkap
Hb

17,4

g/dl

11,0 16,5

Eritrosit

5,18

106/uL

3,8 5,8

Hematokrit

42,0

35,0 50,0

Leukosit

21,96

103/uL

4 11

Trombosit

259

103/uL

150 450

mm/jam

LED

Hitung Jenis Leukosit


Basofil

0,0

01

Eosinofil

3,7

05

Neutrofil

69,3

46 -75

Limfosit

17,5

17 48

Monosit

9,5

4 10

Pemeriksaan Laboratorium (30-10-14)


Bilirubin

Kimia Darah
1,09
mg/dl

Up to 1,10

total
SGOT
SGPT
ALP
Ureum
Kreatinin
Natrium
Kalium
Chlor
GD
Sewaktu

27
U/l
15
U/l
94
U/l
44,4
mg/dL
1,22
mg/dL
Elektrolit Darah
140
meq/l
1,6
meq/l
109
meq/l
Gula Darah
98
mg/dl

Up to 38
Up to 41
80-306
10 50
0,7 1,2
135 147
3,5 5,0
94 111
70 140

Elektrolit Serial
Tanggal 30/10/1 01/11/1 03/11/1 05/11/1 06/11/1
Natriu

4
140

4
138

4
139

4
139

4
130

m
Kalium

1.6

1.7

2.4

2.6

3.2

Chlor

109

105

105

107

100

Pemeriksaan Urinalisis (30-10-14)


Warna

Kuning

Kejernihan

Agak keruh

SEDIMEN

Berat jenis

1.010

Lekosit

20-30 / LPB

pH / reaksi

Eritrosit

Penuh / LPB

Protein

II

Silinder

Reduksi

Benda keton

Bilirubin

Urobilinogen

Urobilin

Protein kuantitatif
Darah samar

IIIII

Lain-lain

Hyalin

Granular Epitel

Bakteri

Kristal

Lain-lain

Rontgen Thorax PA
Tak tampak deviasi trakea
Sinus, diafragma, dan

pleura baik
Corakan bronkovaskuler

dan hilus baik, tidak


tampak bercak maupun
perselubungan di kedua
paru
CTR 45%
Tulang-tulang dan soft

tissue baik
Kesan :
Pulmo : tak tampak

kelainan
Cor : tak tampak

kelainan.

EKG
Kesan EKG :
Hipokalemia

Irama dasar : Sinus rhythm


Heart (QRS) rate : 60x/menit
Aksis

: Normoaxis

Gelombang P: Normal
Interval PR

: Normal

Kompleks QRS
Segmen ST

: Normal

: ST changes (-)

Gelombang T: T inverted (-)


Gelombang U
V6

: di lead V1 -

USG (03-11-14)
Kesan :
Nefrolithiasis

multiple dekstra dan


sinistra
Hepatobilier, lien,

pancreas dan buli tidak


tampak adanya
kelainan.

Diagnosis
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang maka diagnosis kerja
yang ditegakkan adalah

Tetraparese et causa Hipokalemia


Berat
Nefrolithiasis Bilateral

Penatalaksanaan
Non-medikamentosa
Diet TKTP (tinggi karbohidrat tinggi protein)
Konsumsi pisang 6x/hari
Konsul urologi atas diagnosis nefrolithiasis

Medikamentosa
IVFD Ringer laktat 500 cc + KCl 50 mEq/8 jam dengan 2x
pemberian
KSR 3 x 1 tab
OMZ 2 x 1 amp

Resume
Laki-laki, 27 tahun dengan keluhan parese kedua

ekstremitas superior & inferior sejak 2 hari SMRS.


Keluhan lain berupa hematuria 3 hari SMRS
disuria, nyeri pinggag, berpasir disangkal.
Febris, nausea, vomitus, diare, diaforesis,
perubahan pola makan, palpitasi, dyspnea,
disarthria disangkal
Menyangkal aktivitas berat dengan keringat
berlebihan
Riwayat pengobatan diuretik, laksatif atau steroid
disangkal
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tetraparese,
dengan pemeriksaan tanda vital serta pemeriksaan
fisik lainnya dalam batas normal.

Resume
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan

hipokalemia berat dan leukositosis.


Pada pemeriksaan urin, didapatkan proteinuria,
leukosit dan eritrosit dalam urin,
Pada pemeriksaan EKG didapatkan gelombang U
prominen,
Pemeriksaan USG didapatkan nefrolithiasis
multiple bilateral
Pasien mendapatkan koreksi kalium dengan KCl IV
dan KSR tablet.
Setelah perawatan selama 9 hari serum kalium
meningkat dan pasien menunjukkan perbaikan klinis
kemudian dipulangkan.

Follow Up
Tgl Follow up
Penatalaksanaan
30/1 Os datang ke IGD -Pemeriksaan darah rutin, urin, ureum,
0

dengan

keluhan creatinin

14.0 lemah badan

-Pemeriksaan EKG

-Infus RL 500ml + KCl 50 meq/8 jam 2x


K: 1.6

-Setelah koreksi, cek ulang elektrolit


- KSR tab 2x1

31/1 Mengeluh
0

lemah

10.0
0

- Omeprazole 2x1
masih -Serfac (citicoline) 2x500 mg
-Neurobion 1x1
-KSR tab 3x1

K: 1.7

-Ceftriaxone 2x1
-cek elektrolit serial selesai koreksi

Follow Up
Tgl Follow up
Penatalaksanaan
01/1 Keluhan lemah badan -koreksi KCl 50 meq dilanjutkan sampai
1

masih ada, tapi sudah 2x lagi

13.3 mulai membaik.

-KSR tab 2x2

0
-diet tambahan pisang 6 bh/hari
02/1 Tangan dan kaki sudah -USG Abdomen
1

mulai bisa diangkat

13.3
0
03/1 K: 2.4

-koreksi KCl 50 meq dilanjutkan sampai

2x lagi

20.1
5
04/1

-koreksi KCl 50 meq stop diganti 25

meq/8 jam 2x

Follow Up
Tgl

Follow up

Penatalaksanaan

05/11 K: 2.6

-koreksi KCl 50 meq/8 jam 2x

15.00

Dilanjutkan dengan RL/8 jam


-ceftriaxon 1x1 gr
-Neurobion inj stop
-ceftriaxon inj stop

06/11 K: 3.2
15.00
07/11 Pasien

-IV KaEN 3B/12 jam


sudah

boleh

08.30 dipulangkan
Saran control ke poli
urologi

METABOLISME KALIUM

K+
- Kation utama ICF
- Total Body Stores:

ICF (98%)
140-150 mmol/L
(3000-4000 mmol)
Sintesis protein
Pertumbuhan sel
3
Na+

3000-4000 mmol
- 50 mmol/kgBB

Na+/K+ATPas
e

2
K+ ECF

(2%)

3.5-5.0 mmol/L
(60-80 mmol)

Insuli
n

Stool

Keseimbangan K+
Ratio K+ ICF : ECF menentukan

cellular membrane potential.


Perubahan kecil efek yang

besar pada fungsi kardiovaskular


dan neuromuskular

K+

ICF

Kekurangan K+:

K+ loss from ECF > ICF loss


causing increased Ki+ / Ke+
K+ depletion : hyperpolarization
K+ retention : depolarization

ECF

Perangsangan Neuromuskular
Pada jaringan neuromuskuler (mis: saraf, otot

jantung, dan otot rangka), resting membrane


potential ditentukan terutama oleh gradient
konsentrasi kalium di sepanjang membrane sel
atau ratio dari kalium ICF dan ECF (Ki/Ke).
Karena perbedaan kadar plasma kalium akan

mengubah ratio (Ki/Ke), kadar plasma kalium yang


abnormal akan sangat mempengaruhi mekanisme
perangsangan neuromuskuler, berakibat pada
disfungsi selular, perubahan pada konduksi
jantung, serta kelemahan dan paralisis dari otot.

Asupan
kalium
harian
(dietary
intake)

Cellular
uptake
Metabolisme
K+ oleh ginjal

K+
homeosta
sis

Asupan kalium harian


Pisang
Jeruk
Buah
kering
Kacang2a
n
Sayuran
Daging

Penyerap
an oleh
GIT
60-150
mmol/har
i

Lonjakan
K+

Na+/K+ATPas
e
5-10%
8
mmol/har
i
FESES

90-95%
92
mmol/hari
URIN

Asupan
kalium
Insulin
Katekolamin
Aldosteron
Alkalosis

Acid Base Status


Acidemia diminishes K+ uptake by cells
Alkalemia promotes K+ uptake by cells

K+

K+

H
+

ACIDOSI
S

ALKALOSIS

An oversimplification in

Metabolisme K+ oleh ginjal

Renal excretion of potassium continuously


----------------------------------------------------amount of K+ excretion
----------------------------------------------------Normal
38~150 mmol/day
No K intake
1~3 day
50 mmol/ day
4~7 day
20 mmol/ day
10 day
10-20 mml/ day
------------------------------------------------------

Renal Adaptation
Ginjal

dapat
beradaptasi
dengan
adanya
perubahan (akut/kronik) dalam intake K+
Obligatory renal losses: 10-15 mEq/hari
K+ homeostasis dapat dipertahankan hingga GFR
< 15-20 ml/min
Pada gagal ginjal, K+ yang diekskresi melalui
feses akan

Aldosteron
sor
b
a
e
R
a+
bsi N i
es
Sekr
K+

Aktivitas
dan
sintesis
Na+/K+
ATPase

Aldostero
n

Faktor lain yang meningkatkan sekresi


kalium ginjal
Pelepasan
aldosteron

Distal tubular
fluid flow rate
meningkat
(mis: diuretik)

Peningkat
an
kalium
plasma

Alkalosis
metabolic

Sekresi kalium
di urin

HIPOKALEMIA

Hipokalemia
Kalium plasma < 3.5 mmol/L

Mild
: 3.0 3.5 mEq/L : asymptomatic
Moderate : < 3.0 mEq/L : symptomatic
Severe
: <2.5 mEq/L
Gangguan keseimbangan elektrolit yang paling sering

dijumpai pada praktek klinis


Dapat asimptomatis kelemahan tubuh ringan kematian
mendadak.
Adanya hipokalemia pada orang dewasa sehat yang tidak
memiliki riwayat pengobatan tertentu mengindikasikan
kemungkinan adanya penyakit dasar yang perlu dicaritahu
penyebabnya.

Etiologi Hipokalemia

Inadequa
te
dietary
intake

Redistrib
usi
(Trancell
ular shift)

Hipokalem
ia

K+ loss
(Renal/
Non
renal)

Inadequate intake

inability to obtain or ingest food (anorexia, alkoholism)


Diet deficient in potassium (starvation)

Redistribution/ transcellular shift

Administration of insulin (to treat diabetic ketoacidosis)


-adrenergic agonist----albuterol (bronchodilator)
Alkalosis
Pseudohypokalemia
Familial periodic paralysis

Excessive renal, gastrointestinal and skin


losses

Diuretic therapy (thiazide and loop diuretics)


Aldosterone level (1st & 2nd hyperaldosteronism)
Corticosteroids
Renal tubular acidosis type I & II
Barrters & Gitelman syndrome
Burn, sweating, vomiting and diarrhea, laxative abuse

Manifestations of hypokalemia
Neuromuscular manifestations

Muscle weakness and fatigue


Muscle cramps
Paresthesia and paralysis

Cardiovascular manifestations

Arrhythmias
increased sensitivity to digitalis

Gastrointestinal manifestations

Anorexia, nausea, vomitting,


Constipation, abdominal distension, paralytic
ileus

Metabolic alkalosis

ECG changes
Depression of the ST segment
Flattening of the T wave
Appearance of a prominent U wave
Prolonged PR interval

CVv

CV

C
CV V

Journal of The American Society of Nephrology

Treatment of hypokalemia
Reduction of K+ losses and restore K+
Dietary consumption of K+ should be supplemented with

K+ replacement therapy
Determine causes prevent future episodes
Evaluate potential toxicity ECG & electrolyte serial
K+ replacement is recommended for individuals who are
sensitive to sodium or unwilling to reduce salt intake,
nausea, vomiting, diarrhea, bulimia, diuretic/laxative abuse
K+ supplements are best administered orally in moderate
dosage over period of days to weeks
Serum K+ is not always accurate indicator of total body
potassium.
A dosage of 20 mmol/day of K+ oral is sufficient for
prevention. 40-100 mmol/d is sufficient for treatment

Reduction of K+ losses
In treating hypokalemia, the first step is to identify

and stop ongoing losses of potassium.


Discontinue diuretics/laxatives.
Use potassium-sparing diuretics if diuretic therapy is

required (eg, severe heart failure).


Treat diarrhea or vomiting.
Use H2 blockers to decrease nasogastric suction losses.
Control hyperglycemia if glycosuria is present.

IV infusion rate for hypokalemia


10 - 20 meq/hour: Standard IV replacement

rate

20 - 40 meq/hour : Serum potassium < 2.5

meq/L or moderate-severe symptoms

> 40 meq/hour : Serum potassium < 2.0

Meq/L or life-threatening symptoms

Reduction of K+ losses
Every 1 mEq/L loss in plasma ~ total K+ deficit

of 200-400 mEq
Mild-moderate hypokalemia (2.5-3.5mEq/L): oral
kalium replacement
Po administration KCl should occur more slowly
over several days at 80 - 160 meq/day in divided
doses
Severe hypokalemia (<2.5 mEq/L): IV kalium
IV rate: 10 mEq/hour
Severe emergency: 40 mEq/hour through central
venous line and close monitoring in ICU
Oral + IV simultaneously is safe

Thank you for


your
attention

Daftar Pustaka
1. Assadi F. Diagnosis of Hypokalemia: a Problem-solving

Approach to Clinical Cases. Iranian Journal of Kidney


Disease vol. 2: 115-121.
2. Long Huang c, Kuo E. 2007. Mechanism of Hypokalemia in

Magnesium Deficiency. J Am Soc Nephrol 18:2469-2652


3. Weaver WF, Burchell H. 2014. Serum Potassium and the

Electrocardiogram in Hypokalemia. American Heart


Association: 505-520.
4. Weiner D, Wingo C. 2001. Hypokalemia:

Consequences,
Causes and Correction. Journal of American Society of
Nephrology p1180-1187.

Anda mungkin juga menyukai