DI SUSUN OLEH :
1.
2.
3.
4.
Dedi Cahyadi
Winda Ade Kusuma
Yayuk Erfitamala
Alwan Darojad S
(S12006)
(S12050)
(S12051)
(S12052)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hiperemesis gravidarum merupakan mual dan muntah dengan
intesitas sedang sering terjadi sampai gestasi sekitar 16 minggu. Gejala
umumnya mual dan muntah, mulai dari rasa tidak enak sampai muntah
yang berkepanjangan. Dalam kedokteran sering dikenal morning sickness
karena munculnya seringkali pagi hari. Mual dan muntah diperberat oleh
makanan yang baunya menusuk dan juga oleh emosi penderita yang tidak
stabil ( Kusmiyati dan Yuni, 2008 ).
Menurut Rohman (2002) pada dasarnya, hiperemesis gravidarum
merupakan gangguan yang yang paling sering dijumpai pada kehamilan
trimester I, kurang lebih pada 6 minggu setelah haid terakhir selama 10
minggu. Sekitar 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida
mengalami mual dan muntah, namun gejala ini menjadi lebih berat hanya
pada 1 dari 1.000 kehamilan. Dari faktor faal atau fisiologis, kehamilan
menyebabkan terjadinya peningkatan volume plasma sekitar 30%, eritrosit
meningkat sebesar 18% dan hemoglobin bertambah 19%. Peningkatan
tersebut terjadi mulai minggu ke-10 kehamilan. Berdasarkan hal tersebut
dapat dilihat bahwa bertambahnya volume plasma lebih besar daripada sel
darah (hipervolemia) sehingga terjadi pengenceran darah. Hemoglobin
menurun pada pertengahan kehamilan dan meningkat kembali pada akhir
kehamilan. Hal ini berhubungan dengan meningkatnya volume plasma
tetapi tidak sebanding dengan penambahan sel darah dan hemoglobin.
Sehingga zat besi dibutuhkan untuk meningkatkan sintesa hemoglobin.
Lowdermilk (2004) vomitus yang berlebihan atau tidak terkendali
selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan
elektrolit, atau defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan. Insiden
kondisi ini sekitar 3,5 per 1000 kelahiran. Walaupun kebanyakan kasus
hilang dan hilang seiring perjalanan waktu, satu dari setiap 1000 wanita
hamil akan menjalani rawat inap. Hiperemesis gravidarum umumnya
hilang dengan sendirinya (self-limiting), tetapi penyembuhan berjalan
lambat dan relaps sering umum terjadi. Menurut Jurnal Medis Indonesia
pertumbuhan
janin
terhambat
bahkan
kematian
(Wiknjosastro,2010).
Wiknjosastro (2010) mengatakan bahwa Hiperemesis gravidarum
dapat disebabkan karena peningkatan Hormone Chorionic Gonodhotropin
(HCG) dapat menjadi faktor mual dan muntah. Peningkatan kadar hormon
progesteron menyebabkan otot polos pada sistem gastrointestinal
mengalami relaksasi sehingga motilitas menurun dan lambung menjadi
kosong. Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi ibu hamil
muda bila terjadi terus menerus dapat mengakibatkan dehidrasi,
ketidakseimbangan elektrolit, serta dapat mengakibatkan cadangan
karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi.
Jadi kesimpulan yang dapat penulis ambil, hiperemesis gravidarum
adalah mual dan muntah yang berlebihan yang dapat mengganggu
aktivitas sehari hari yang tidak terkendali selama masa hamil yang
menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit atau defisiensi
nutrisi dan kehilangan berat badan.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Untuk mendiskripsikan tentang asuhan keperawatan pada klien dengan
masalah hiperemesis gravidarum.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui definisi dari hiperemesis gravidarum.
b. Untuk mengetahui etiologi dari hiperemesis gravidarum.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan
muntah berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga
mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari hari (Arief. B., 2009).
Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum
sehingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, dieresis
berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini di sebut hiperemesis gravidarum
(Sastrowinata, 2004).
selama
masa
hamil,
yang
menyebabkan
dehidrasi,
C. Patofisiologi
Patofisiologi hiperemesis gravidarum dapat disebabkan karena peningkatan
Hormone Chorionic Gonodhotropin (HCG) dapat menjadi faktor mual dan
muntah. Peningkatan kadar hormon progesteron menyebabkan otot polos pada
sistem gastrointestinal mengalami relaksasi sehingga motilitas menurun dan
lambung menjadi kosong. Hiperemesis gravidarum yang merupakan
komplikasi ibu hamil muda bila terjadi terus menerus dapat mengakibatkan
dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, serta dapat mengakibatkan cadangan
karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi (Winkjosastro,
2010).
Menurut Manuaba tahun (2012) Patofisiologi hiperemesis gravidarum
diawali dengan mual dan muntah yang berlebihan sehingga dapat
menimbulkan dehidrasi, tekanan darah turun dan diuresis menurun. Hal ini
menimbulkan perfusi kejaringan, menutup untuk memberikan nutrisi dan
mengonsumsi O2. Oleh karena itu dapat terjadi perubahan metabolisme
menuju arah anaerobik dengan menimbulkan benda keton dan asam laktat.
Muntah yang berlebih dapat menimbulkan perubahan elektrolit sehingga pH
darah menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu semua masalah tersebut dapat
menimbulkan gangguan fungsi alat vital sebagai berikut:
1. Hepar
2. Dehidrasi yang menimbulkan konsumsi O2
3. Gangguan fungsi liver dan terjadi ikterus.
Terjadi perdarahan pada parenkim liver sehingga menyebabkan gangguan
fungsi menurun.
4. Ginjal
Dehidrasi penurunan diuresis sehingga sisa metabolisme tertimbun.
5. Terjadi perdarahan dan nekrosis dan perdarahan di otak.
Sistem saraf pusat terjadi nekrosis dan perdarahan diotak diantaranya
perdarahan ventrikel.
D. Manifestasi klinik
Tanda dan gejala yang terjadi pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum
adalah: muntah yang tidak dapat dikontrol dengan pengobatan morning
sickness, muntah pernisiosa, nafsu makan buruk, penurunan berat badan,
dehidrasi, ketidak seimbangan elektrolit, asidosis akibat kelaparan, alkalosis
karena asam hidroklorida berkurang ketika muntah, dan hipokalemia
(Varney,2010).
Menurut Rukyah (2013) gejala hiperemesis gravidarum adalah :
1. Tingkat 1
a. Muntah terus menerus.
b. Turgor kulit berkurang.
c. Lidah kering.
d. Tekanan darah turun,suhu meningkat nyeri epigastrium.
2. Tingkat 2
a. Dehidrasi bertambah.
b. Turgor kulit makin berkurang.
c. Lidah kering dan kotor.
d. Mata cekung.
e. Tekanan darah menurun, nadi meningkat, mata ikterik.
f. Urin berkurang.
g. Napas berbau aseton.
3. Tingkat 3
a. Dehidrasi berat.
b. Mual dan muntah berhenti.
c. Perdarahan esofagus,lambung dan retina.
d. Gangguan fungsi hati bertambah .
e. Ikterus meningkat.
f. Gangguan kesadaran.
E. Pemeriksaan Diagnostik
1. Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan
peredaran udara yang baik. Catat cairan yang keluar dan masuk hanya
dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar penderita sampai
muntah berhenti dan penderita mau makan. Tidak diberikan makanan
atau minuman selama 24 jam.
2. Terapi psikologi
Perlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan,
hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta
menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar
belakang penyakit ini.
3. Cairan parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolik, karbohidrat dan protein
dengan glukosa 5% dalam cairan garam fisiologis sebanyak 2-3 liter/hari.
Bila perlu dapat ditambah kalium dan vitamin, khususnya vitamin B
kompleks dan vitamin C. Bila ada kekurangan protein, dapat diberikan
pula asam amino secara intravena.
4. Penghentian kehamilan
Pada beberapa kasus pengobatan hiperemesis gravidarum tidak berhasil
malah terjadi kemunduran dan keadaan semakin menurun sehingga
diperlukan pertimbangan untuk melakukan gugur kandung. Keadaan
yang memerlukan pertimbangan gugur kandung diantaranya :
-
5. Diet
Menurut Runiari ( 2010 ) Tiga macam diet pada hiperemesis gravidarum
yaitu :
a. Diet hiperemesis I
Diet ini diberikan pada hiperemesis tingkat III. Makanan hanya
terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi bakar atau
rebus, dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama dengan
makanan tetapi 1-2 jam setelahnya. Karena pada diet ini zat gizi
yang terkandung didalamnya kurang, maka tidak diberikan dalam
waktu lama.
b. Diet hiperemesis II
Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Diet
diberikan secara bertahap dan dimulai dengan memberikan bahan
makanan yang bernilai gizi tinggi. Minuman tetap tidak diberikan
bersamaan dengan makanan. Pemilihan bahan makanan yang tepat
pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi kecuali kebutuhan
energi. Jenis makanan ini rendah kandungan gizinya, kecuali
vitamin A dan D.
c. Diet hiperemesis III
Diet ini diberikan kepada klien hiperemesis gravidarum ringan.
Diet diberikan sesuai kemampuan klien, dan minuman boleh
diberikan bersamaan dengan makanan. Makanan pada diet ini
mencukupi kebutuhan energi dan semua zat gizi
G. Komplikasi
1. Bagi ibu hamil
a. Dehidrasi berat
b. Ikterik
c. Takikardia
d. Suhu meningkat
e. Alkalosis
f. Kelaparan gangguan emosional yang berhubungan dengan kehamilan
dan hubungan keluarga
g. Menarik diri dan depresi.
2. Bagi janin
a. Berat lahir rendah
b. Kecil untuk usia kehamilan
c. Lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
KASUS
Ny dona 26 tahun G1POAO datang ke RS Kusuma Sehat. Untuk memeriksakan
kehamilannya. Usia kehamilan saat ini 2 bulan haid terakhir tanggal 21-11-2014.
Perkiraan persalinan tanggal 28-8-2015. Ny dona mengatakan selama hamil
memeriksakan kehamilannya di bidan 1 kali dan mendapat TT 1 x, sejak 3 hari
yang lalu tiap makan terasa mual dan langsung muntah lebih dari 10x/ hari. Ny
dona juga mengeluh pusing dan badan terasa lemas. Sampai saat ini tidak ada
makanan yang bisa masuk dan hanya mengomsumsi jus. Klien mengalami
penurunan berat badan sebanyak 3 kg dari sebelum hamil sampai saat ini, hasil
perhitungan IMT 18,2. Berdasarkan pemeriksaan fisik diapatkan bahwa TD
100/70 mmhg, RR 20x/menit. T 36oC, nadi 110x/menit lemah, tugor kulit kering
dan mukosa kering.
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA IBU HAMIL Ny. D DENGAN HIPERMESIS GRAVIDARUM
DI RS KUSUMA SEHAT
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Nama
Umur
Agama
Suku/Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
: Ny. D
: 26 Thn
: Islam
: Jawa/Indonesia
: SMA
: Ibu Rumah Tangga
: Solo
IDENTITAS SUAMI
a. Nama
: Tn. B
b.
c.
d.
e.
f.
g.
: 28 Thn
: Islam
: Jawa/Indonesia
: SMA
: Wirawasta
: Solo
Umur
Agama
Suku/Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
B. ANAMNESA
1. Alasan masuk
Klien datang ke RS mengeluh tiap kali makan merasa mual dan
langsung muntah lebih dari 10x/hari
2. Riwayat Menstruasi
1. Menarche : Ibu mengatakan haid pertama umur 14 tahun.
2. Siklusnya : Ibu mengatakan jarak haidnya + 28 hari.
3. Lamanya : Ibu mengatakan lamanya haid 5 - 6 hari.
4. Banyaknya : Ibu mengatakan ganti pembalut 2 - 4 kali sehari.
5. Teratur/tidak teratur : Ibu mengatakan haidnya teratur.
6. Sifat darah : Ibu mengatakan sifat darahnya encer, berwarna
merah dan terkadang ada gumpalan.
7. Disminorhoe : Ibu mengatakan pernah mengalami nyeri perut saat
haid tetapi tidak sampai mengganggu aktivitas.
3. Riwayat Hamil ini
1. HPHT : 21-11-2014
2. Gerakan Janin : Ibu mengatakan belum ada gerakan janin
3. Obat yang dikonsumsi : Ibu mengatakan hanya mengkonsumsi
obat dari bidan berupa tablet Fe, B12 dan kalk.
4. Keluhan-keluhan pada :
Trimester I : Ibu mengatakan tiap kali makan merasa mual dan
langsung muntah lebih dari 10x/hari.
Trimester II : Trimester III : 5. ANC : 2 kali ANC
Trimester I : 2 kali, saat umur kehamilan 1 dan 2 bulan
Trimester II : Timester III : 6. Penyuluhan yang pernah didapat :
Ibu mengatakan pernah mendapatkan penyuluhan mengenai
- Nutrisi ibu hamil.
1 kali.
- TT1 : Pada saat umur kehamilan 2 bulan.
7. Kekhawatiran khusus : Ibu mengatakan merasa takut karena tiap
kali makan merasa mual dan langsung muntah lebih dari
10x/hari
4. Riwayat Penyakit
a. Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan pada saat ini tidak sedang menderita penyakit
seperti demam, batuk, pilek, flu dan sakit gigi
b. Riwayat penyakit sistemik
a) Jantung : Ibu mengatakan tidak merasakan nyeri di dada
sebelah kiri, tidak berdebar-debar serta tidak pernah
berkeringat di telapak tangan.
b)Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah merasakan sakit pada
daerah pinggang sebelah kanan dan kiri.
c) Asma / TBC : Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas dan
tidak pernah batuk dalam waktu yang lama (+ 3 bulan) dan
berkeringat dingin pada malam hari.
d)Hepatitis : Ibu mengatakan tidak pernah menderita
penyakit kuning.
e) Diabetes Militus : Ibu mengatakan minum banyak pada
malam hari, tidak cepat lapar, tidak sering kencing.
f) Hipertensi : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami
tekanan darah tinggi atau lebih dari 140/90 mmHg.
g)Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami kejang
yang disertai keluar busa pada mulutnya.
h)Lain-lain : Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit
seperti HIV, ISK.
i.
Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya serta suaminya
tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit
menular seperti TBC, hepatitis dan penyakit
ii.
merasa
senang
dengan
kehamilannya.
b. Kehamilan ini direncanakan/tidak
Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan.
c. Jenis kelamin yang diharapkan
Ibu mengatakan anak laki-laki dan perempuan sama saja yang
penting sehat.
d. Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini
Ibu mengatakan keluarga sangat mendukung
dengan
kehamilan ini.
e. Keluarga lain yang tinggal serumah
Ibu mengatakan hanya tinggal dengan suaminya.
f. Pantangan makanan
Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan apapun.
g. Kebiasaan adat istiadat
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada adat istiadat
mengenai kehamilannya.
h. Kebiasaan obat-obatan / rokok
Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan obat-obatan selain
dari bidan, baik dirinya dan suaminya tidak merokok.
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Generalis
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV
TD : 100/70 mmHg N : 110 x/mnt S : 36, C R : 20 x/mnt
d. Tinggi Badan : 150 cm
e. Berat badan sebelum hamil : 44 46 kg
f. Berat badan sekarang : 41 kg
g. LLA : 22 cm
2. Pemeriksaan Sistematis
a. Kepala
1) Rambut : Bersih, tidak ada ketombe dan tidak mudah
rontok.
2) Muka : Tidak oedem dan tidak ada cloasma gravidarum,
pucat.
3) Mata
a) Oedema : Tidak ada pembengkakan.
b) Konjungtiva : Anemis.
c) Sklera : Putih.
4) Hidung : Bersih, tidak ada benjolan, simetris kanan dan kiri.
5) Telinga : Bersih, tidak ada serumen, simetris kanan dan kiri.
6) Mulut/gusi/gigi : Tidak stomatitis, tidak caries, lidah bersih,
gusi tidak berdarah, mukosa kering.
b. Leher
1. Kelenjar Gondok : Tidak ada pembesaran.
2. Tumor : Tidak ada benjolan.
3. Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran.
c. Dada dan Axilla
1. Jantung : Tidak dilakukan.
2. Mammae
a) Membesar : Pembesaran normal.
b) Tumor : Tidak ada benjolan.
c) Simetris : Simetris kanan dan kiri.
d) Areola : Bersih, hiperpigmentasi.
e) Puting susu : Menonjol.
f) Kolostrum : Belum keluar.
3. Axilla
1) Benjolan : Tidak ada pembesaran.
2) Nyeri : Tidak ada nyeri tekan.
d. Ekstremitas
1. ekstremitas atas : Tidak oedema, kulit kering
2. ekstremitas bawah
i. Varices : Tidak terdapat varices
ii. Reflek Patella : Positif kanan dan kiri.
iii. Betis merah/lembek/keras : Tidak merah, tidak keras.
3. Pemeriksaan khusus Obstetri (Lokalis)
a. Abdomen
Inspeksi
1) Pembesaran perut : Sesuai umur kehamilan.
2) Bentuk perut : Memanjang.
3) Linea alba / nigra : Linea nigra.
4) Strie albican / livide : Tidak ada strie.
5) Kelainan : Tidak ada.
6) Pergerakan janin : ada
Palpasi
1) Kontraksi : ada kontraksi.
2) Leopold I : 3) Leopold II : -
5. Anogenital
a. Vulva vagina
1) Varices : Tidak ada.
2) Luka : Tidak ada.
3) Kemerahan : Tidak kemerahan.
4) Nyeri : Tidak ada nyeri tekan.
b. Perineum
1) Bekas luka : Tidak ada
2) Lain-lain : Tidak ada.
c. Anus
1) Haemoroid : Tidak ada.
2) Lain-lain : Tidak ada.
6. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium : tes lakmus berubah menjadi biru
D. ANALISA DATA
No
1
Data Subyektif
- Klien mengatakan
Data Obyektif
Etiologi
Problem
- Klien mengalami Kehilangan cairan Kekurangan
penurunan
lalu
badan sebanyak 3
tiap
makan
kali
merasa
mual
dan
langsung muntah
lebih
dari
10x/hari
kg
- Dari
volume cairan
hasil
penghitungan IMT
18,2
- Klien
terlihat
tampak
lemas
- TD 100/70 mmhg
RR 20 x/menit
T: 360 C
Nadi: 110x/menit
- Intake : 1600 cc
Output : 1300 cc
IWL : 615 /24jam
(25,625 cc/jam)
2
- Klien mengatakan
mual
tampak Kehamilan
- Klien
- Klien mengatakan
Sejak 3 hari yang
lalu
makan
mual
tiap
kali
merasa
dan
langsung muntah
lebih
Mual
dari
mual
langsung
muntah
- Klien terlihat tidak Ketidakmampuan
makan dan hanya untuk
mengkonsumsi jus mengabsorbsi
- Klien mengalami
nutrien
penurunan berat
badan sebanyak 3
kg
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Ttd
10x/hari
- Klien mengeluh
pusing dan badan
terasa lemas
- Dari
hasil
penghitungan IMT
18,2
- Klien
tampak
G. RENCANA KEPERAWATAN
Tgl / jam
Dx
NOC
NIC
Ttd
Keperawatan
1
NOC:
(1120)
:
kekurangan
cairan
volume
teratasi
dengan
kriteria hasil:
dehidrasi,
turgor
membran
Elastisitas
kulit
baik,
mukosa
lembab
Intake oral dan intravena
adekuat
Asupan cairan oral dan
parenteral terpenuhi
NOC :
NIC :
Nausea and vomiting
control (1618)
jam
kekurangan
cairan
teratasi
volume
dengan
kriteria hasil:
Mual
terkontrol
Status gizi makanan dan
dan
muntah
Vomiting management
(1570)
1. Monitor efek muntah
dengan manajemen pikir
yang positif
2. Monitor keseimbangan
cairan dan elektrolit
3. Berikan dukungan fisik
selama muntah
4. Kendalikan faktor
lingkungan yang dapat
menimbulkan muntah
5. Sarankan membawa
kantong plastik untuk
penahanan muntah
6. Berikan obat antiemetik
yang efektif untuk
mencegah muntah , bila
mungkin
NOC :
Nutritional status : food
kekurangan
cairan
teratasi
volume
dengan
kriteria hasil:
(1100)
1. Tentukan status gizi pasien
dan kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan gizi
2. Identifikasi pasien alergi
makanan
3. Tentukan preferensi makanan
pasien
4. Anjurkan pasien tentang
kebutuhan nutrisi
5. Pantau dalam penurunan
berat badan
6. Dorong keluarga untuk
cairan terpenuhi
Status nutrisi terpenuhi
dengan
asupan
yang cukup
gizi
yang tepat
9. Anjurkan makan yang
mengandung karbohidrat
tinggi dan makanan rendah
lemak (karena karbohidrat
bisa menyerap asam
lambung)
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, Lowdermilk, Jensen. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas /
Maternity Nursing.Alih Bahasa Maria A. Wijayarini. Peter I. Anugerah,
edisi 4. Jakarta : EGC
Kusmiyati, Yuni, dkk. (2008). Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil).
Yogyakarta : Fitramaya.
Lisnawati, Lilis. 2013. Asuhan Kebidanan Terkini Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal. Jakarta: Trans Info Media.
Manuaba, Ida Ayu Chandranita, Dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan, dan KB. Jakarta: EGC
Manuaba, Ida Ayu Chandranita, Dkk. 2012. Memahami Kesehatan Reproduksi
Wanita. Jakarta: EGC
Mochtar, Rustam. 2010. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.
Rukyah, dkk. 2013. Asuhan Kebidanan Patologi Kebidanan. Jakarta: Trans Info
Media.
Runiari, Nengah. 2010. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Hiperemesis
Gravidarum. Jakarta: Salemba Medika.