NAMA
: ZUHRA AN NISA
NIM
: J111 13 505
KELOMPOK
: 5 (LIMA)
Modul 2 skenario 2
Kata kunci :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pertanyaan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
10.Standarisasi K3
Standar OHSAS 18001 disusun berdasarkan metode PDCA (Plan-Do-CheckAct) yang dijabarkan sebagai berikut :
1. Plan (Perencanaan) : membangun tujauan-tujuan dan proses-proses yang
diperlukan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan Kebijakan K3 suatu
organisasi.
2. Do (Pelaksanaan) : Menerapkan proses-proses yang telah direncanakan.
3. Check (Pemeriksaan) : Memantau dan mengukur proses-proses terhadap
Kebijakan K3 organisasi.
4. Act (Tindakan) : Mengambil tindakan untuk peningkatan kinerja K3 secara
berkelanjutan.
-
11.UUD tentang K3
- UU No.1 tahun 1970 tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
- UU No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
- Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
- Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor: Kep-51/Men/1999 Tentang Nilai
Ambang Batas Faktor Fisika di tempat kerja.
- Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor: Kep-187/Men/1999 Tentang
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di tempat kerja.
- Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan.
- Surat Edaran Dirjen Binawas No.SE.05/BW/1997 tentang Penggunaan Alat
Pelindung Diri.
Pencahayaan
Pencahayaan, penerangan, dan intensitasnya di ruang umum dan khusus
harus sesuai dengan peruntukkannya
- Lingkungan ruang praktek, baik dalam maupun luar ruangan harus
mendapat cahaya dengan intensitas yang cukup berdasarkanfungsinya.
- Semua ruang yang digunakan baik untuk bekerja ataupun untuk
menyimpan barang/peralatan perlu diberikan penerangan.
- Penghawaan (Ventilasi)
- Penghawaan atau ventilasi harus mendapat perhatian yang khusus. Bila
menggunakan sistem pendingin, hendaknya dipelihara dan dioperasikan
sesuai buku petunjuk sehingga dapat menghasilkan suhu, aliran udara,
dan kelembaban nyaman bagi pasien dan karyawan. Untuk ruang praktek
yang menggunakan pengatur udara (AC) sentral harus diperhatikan
cooling tower-nya agar tidak menjadi perindukan bakteri legionella dan
-
untuk AHU (Air Handling Unit) filter udara harus dibersihkan dari debu dan
bakteri atau jamur.
- Ruangan dengan volume 100 m3 sekurang-kurangnya 1 (satu) fan dengan
diameter 50 cm dengan debit udara 0,5 m3/detik, dan frekuensi
pergantian udara per jam adalah 2 (dua) sampai dengan 12 kali.
- Pengambilan supply udara dari luar, kecuali unit ruang individual,
hendaknya diletakkan sejauh mungkin, minimal 7,50 meterdari exhauster
atau perlengkapan pembakaran.
- Tinggi intake minimal 0,9 meter dari atap.
- Penghawaan mekanis dengan menggunakan exhaust fan atau air
conditioner dipasang pada ketinggian minimum 2,00 meterdi atas lantai
atau minimum 0,20 meter dari langit-langit.
- Pemantauan kualitas udara ruang minimum 2 (dua) kali setahun dilakukan
pengambilan sampel dan pemeriksaan parameterkualitas udara (kuman,
debu, dan gas).
Evaluasi faktor faktor bahaya di lingkungan kerja
1 Elimination
Upaya menghilngkan bahaya dari sumber
2 Reduction
Pengurangan bahaya yang terjadi
3 Engeneering control
Bahaya diisolasi
4 Administrative control
Penjadwalan kerja untuk mengurangi pemaparan penyakit
5 Personal protective equipment
Perlindungan diri dari bahaya.
13.Tujuan dan sasaran K3
a. Tujuan K3
- Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman , sehat.
- Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan efisien.
- Menjamin proses produksi berjalan lancar.
b. Sasaran K3
DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004. Direktorat Jenderal
Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan: 2004.
2. J.M. Harrington, F.S. Gill. Buku Saku Kesehatan Kerja. Alih Bahasa: Sudjoko
Kuswadji. Edisi 3. EGC. Jakarta :2003
3. Mukono, H.J. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. ed.2. Universitas Airlangga
Press. Surabaya: 2008
4. Uhud, dkk. Buku Pedoman Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Untuk
Praktek dan Praktikum. Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga.
Surabaya: 2008
5. Uhud Annasyiatul. Pedoman Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
untuk Praktek Kedokteran Gigi. Universitas Airlangga: 2008.