PENDAHULUAN
Perkembangan IPTEK memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan yang terlihat
dari angka harapan hidup (AHH) yaitu:
AHH di Indonesia tahun 1971 : 46,6 tahun
tahun 1999 : 67,5 tahun
Populasi lansia akan meningkat juga yaitu:
Pada tahun 1990 jumlah penduduk 60 tahun 10 juta jiwa/5,5 % dari total
populasi penduduk.
Pada tahun 2020 diperkirakan meningka 3X menjadi 29 juta jiwa/11,4 % dari total
populasi penduduk (Lembaga Demografi FE-UI-1993).
Selanjutnya :
Terdapat hasil yang mengejutkan, yaitu:
62,3% lansia di Indonesia masih berpenghasilan dai pekerjaannya sendiri
59,4% dari lansia masih berperan sebagai kepala keluarga
53 % lansia masih menanggung beban kehidupan keluarga
hanya 27,5 % lansia mendapat penghasilan dari anak/menantu
DEPKES RI membagi Lansia sebagai berikut:
1. kelompok menjelang usia lanjut (45 54 th) sebagai masa VIRILITAS
2. kelompok usia lanjut (55 64 th) sebagai masa PRESENIUM
3. kelompok usia lanjut (65 th > ) sebagai masa SENIUM
Sedangkan WHO membagi lansia menjadi 3 kategori, yaitu:
1. Usia lanjut
: 60 74 tahun
2. Usia Tua
: 75 89 tahun
3. Usia sangat lanjut : > 90 tahun
PROSES PENUAAN
Penuaan Primer : perubahan pada tingkat sel (dimana sel yang mempunyai inti
DNA/RNA pada proses penuaan DNA tidak mampu membuat protein dan RNA tidak
lagi mampu mengambil oksigen, sehingga membran sel menjadi kisut dan akibat
kurang mampunya membuat protein maka akan terjadi penurunan imunologi dan
mudah terjadi infeksi.
Penuaan Skunder : proses penuaan akibat dari faktor lingkungan, fisik, psikis dan
sosial .
Stress fisik, psikis, gaya hidup dan diit dapat mempercepat proses menjadi tua.
Contoh diet ; suka memakan oksidator, yaitu makanan yang hampir expired.
Gairah hidup yang dapat mempercepat proses menjadi tua dikaitkan dengan kepribadian
seseorang, misal: pada kepribadian tipe A yang tidak pernah puas dengan apa yang
diperolehnya.
Secara umum perubahan proses fisiologis proses menua adalah:
1. Perubahan Mikro terjadi dalam sel seperti:
Berkurangnya cairan dalam sel
Berkurangnya besarnya sel
Berurangnya jumlah sel
2. Perubahan Makro yang jelas terlihat seperti:
Mengecilnya mandibula
Menipisnya discus intervertebralis
Hasil penelitian Profil Penyakit Lansia di 4 kota (Padang, Bandung, Denpasar, Makasar),
sebagai berikut:
Fungsi tubuh dirasakan menurun:
Penglihatan (76,24 %), Daya ingat (69,39 %), Sexual (58,04 %), Kelenturan
(53,23 %), Gilut (51,12 %).
Masalah kesehatan yang sering muncul
Sakit tulang (69,39 %), Sakit kepala (51,15 %), Daya ingat menurun (38,51 %),
Selera makan menurun (30,08 %), Mual/perut perih (26,66 %), Sulit tidur
(24,88 %) dan sesak nafas (21,28 %).
PENGERTIAN
Ilmu Keperawatan Gerontik Ilmu + Keperawatan + Gerontik
Ilmu
: pengetahuan dan sesuatu yang dapat dipelajari
Keperawatan
: konsisten terhadap hasil lokakarya nasional keperawatan 1983
Gerontik
: gerontologi + geriatrik
Gerontologi adalah cabang ilmu
yang membahas/menangani tentang proses
penuaan/masalah yang timbul pada orang yang berusia lanjut.
Geriatrik berkaitan dengan penyakit atau kecacatan yang terjadi pada orang yang
berusia lanjut.
Keperawatan Gerontik : suatu bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada
ilmu dan kiat/teknik keperawatan yang berbentuk bio-psiko-sosio-spritual dan
kultural yang holistik, ditujukan pada klien lanjut usia, baik sehat maupun sakit pada
tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
LINGKUP PERAN DAN TANGGUNGJAWAB
Fenomena yang menjadi bdang garap keperawatan gerontik adalah tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia (KDM) lanjut usia sebagai akibat proses penuaan.
Lingkup askep gerontik meliputi:
1. Pencegahan terhadap ketidakmampuan akibat proses penuaan
2. Perawatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akibat proses penuaan