DISUSUN OLEH:
NAM A
: UTOMO IZZAYANTO
NIM
: 12 522 187
DOSEN PENGAMPU:
AGUS MANSUR S.T., M.ENG.SC.
PETRAL
a. Sejarah
Petral berdiri pada 1969 dengan nama PT Petral Group dengan dua pemegang
sahamnya dari Petra Oil Marketing Corporation Limited yang terdaftar di Bahama
dengan kantornya Hong Kong, serta Petral Oil Marketing Corporation yang terdaftar
di California, Amerika Serikat (AS). Pada 1978, kedua perusahaan pemegang saham
Petral tersebut melakukan marger dengan mengubah nama perusahaanya menjadi
Petra Oil Marketing Limited yang terdaftar di Hong Kong. Kemudian pada 19791992, kepemilikan saham Petra Oil Marketing Limited dimiliki oleh perusahaan
Zambesi Invesments Limited yang terdaftar di Hong Kong dan Pertamina Energy
Services Pte Limited yang terdaftar di Singapura. Pada 1998, perusahaan tersebut
diakusisi oleh PT Pertamina (Persero) dan pada 2001 mengubah namanya menjadi PT
Pertamina Energy Trading Ltd (Petral). Selain Pertamina, sahamnya juga dimiliko
Zambesi Invesments Limited dan Pertamina Energy Services Pte Limited. (Detik
Finance, 2014)
b. Apa itu Petral? (Detik Finance, 2012)
Petral adalah anak perusahaan yang 100% dimiliki Pertamina. Tugasnya
melakukan trading. Jual-beli minyak. Lebih tepatnya membeli minyak dari mana saja
untuk dijual ke Pertamina. Semua aktivitas itu dilakukan di Singapura. Petral memang
didesain untuk didirikan di Singapura. Sebagai perusahaan Singapura Petral tunduk
pada hukum Singapura.
Sebelum terbentuknya Petral, segala macam pembelian dilakukan oleh induk
perusahaan Pertamina di Jakarta. Kemudian dipindah ke Singapura agar segala
Bricq kembali meminta perpanjangan kontrak saat kunjungan Jero Wacik ke Paris, 23
Juli 2012. Hal yang sama disampaikan oleh CEO Inpex Toshiaki Kitamura saat
bertemu Wakil Presiden Boediono dan Presiden SBY pada 14 September 2012.
Padahal sesuai UU Migas No.22/2001, jika kontrak migas berakhir, pengelolaan
seharusnya diserahkan kepada BUMN. Apalagi hal ini sesuai amanat konstitusi dan
kepentingan strategis nasional. Pertamina pun telah menyatakan keinginan dan
kesanggupan mengelola blok Mahakam berkali-kali sejak 2008. Namun dalam
perkembangannya, banyak pihak terkesan memilih untuk mendukung Total tetap
menjadi operator Blok Mahakam. Hal ini dapat dianggap bentuk penghianatan
terhadap amanat Pasal 33 UUD 1945 karena cenderung memperkokoh penjajahan
asing terhadap bumi pertiwi Indonesia.
Daftar Pustaka
(2011). Diambil kembali dari Reformer.com: http://www.reforminer.com/list-allcategories/1176-pengelola-hulu-migas-perusahaan-negara-bumn-ataubhmn
(2013). Diambil kembali dari skkmigas.go.id: http://www.skkmigas.go.id/datadan-fakta-seputar-blok-mahakam
(2015). Diambil kembali dari og-indonesia.com: http://www.ogindonesia.com/2015/04/ada-skenario-gagalkan-pertamina-kelola.html
Detik Finance. (2012). Diambil kembali dari Detik.com:
http://finance.detik.com/read/2012/05/21/111856/1920610/1034/catatandahlan-iskan-ribut-ribut-soal-petral?f9911023
Detik Finance. (2014). Diambil kembali dari Detik.com:
http://finance.detik.com/read/2014/09/25/135236/2701033/1034/2/inisejarah-terbentuknya-petral-dari-bahama-hingga-singapura
Liputan 6 Bisnis. (2015). Diambil kembali dari Liputan6.com:
http://bisnis.liputan6.com/read/2155417/ini-realisasi-penerimaan-negaradari-sektor-migas
Slay, W. (2013). News: regional. Diambil kembali dari tribunnews.com:
http://www.tribunnews.com/regional/2013/08/18/buruknya-pengelolaanmigas-di-indonesia-karena-pemerintah-tidak-becus