BAB I
PENDAHULUAN
remisi.
Dari
beberapa
efek
samping potensial
terapi
Penurunan
berat
badan
relatif
terjadi
bilamana
dosis
6 bulan terakhir OR :26,14 (CI 95%: 7,54-90,66) dan setelah periode bebas
steroid 6 bulan dibandingkan kontrol normal (OR 5,22 CI 95%: 1,77-15,4)
dengan prevalensi sebesar 20% (Foster et. al., 2006). Kedua peneliti diatas
mencurigai masih besarnya prevalensi obesitas setelah penghentian steroid 6
bulan berdasarkan keluaran sekunder penelitian mereka, Foster et.al menemukan
OR 5,22 dan Merrit et.al menemukan prevalensi sebesar 17 %. Hal ini
bertentangan dengan beberapa literatur yang menyatakan obesitas terkait steroid
bersifat reversibel (Kopelman, 1994; Stewart, 1999). Untuk itu masih diperlukan
penelitian lain yang dapat mengukur prevalensi obesitas setelah paparan steroid
dosis tinggi.
Terapi kortikosteroid kronis menekan fungsi aksis hipotalamus hipofisis.
Supresi ini bergantung pada dosis dan durasi terapi. Pada pasien yang mendapat
terapi steroid kurang dari tiga minggu, penekanan aksis hipotalamus hipofisis
jarang dijumpai. Berbeda halnya dengan pasien yang mendapat terapi
kortikosteroid frekuen, akan muncul supresi terhadap aksis ini. Sebuah penelitian
melaporkan prednisolon dosis 5 mg/hari sudah mampu menimbulkan defek
respon pada aksis hipotalamus hipofisis, namun masih menjadi perdebatan
seberapa dosis yang dapat mensupresi aksis hipotalamus hipofisis (Stewart, 2003).
Pasien sindrom nefrotik sensitif steroid mendapat steroid frekuen terutama karena
relaps berulang, sedangkan sindrom nefrotik resisten steroid lebih sedikit
mendapat dosis berulang karena penggunaan steroid-sparing agent. Pasien
dengan SNSS sesuai perjalanan penyakitnya 76 93% akan mengalami relaps,
30% diantaranya akan mengalami relaps sering/frekuen, 10 20% akan
No
Peneliti
1. Foster,B.J
dkk
(2006)
Judul
Risk factors for
glucocorticoidinduced obesity in
children
with
steroid-sensitive
nephrotic syndrome
2. Russell J. Corticosteroid
Therapy- induced
Merritt
obesity in children
dkk
(1986)
Metode
cross-sectional
Subyek: 96 anak
umur 4-21 tahun
dengan
Sindrom
Nefrotik
sensitive
steroid (SNSS) dan
186 kontrol normal
kohort prospektif
subyek: 23 anak
umur 1-14 tahun
sindrom
nefrotik
idiopatik yang telah
mendapat
terapi
steroid lebih dari 60
hari
Hasil
Prevalensi obesitas pada anak
SNSS yang masih mendapat
paparan steroid sebesar 41%,
prevalensi obesitas pada anak
SNSS setelah 6 bulan bebas
steroid sebesar 20 %.
Terdapat hubungan bermakna
antara obesitas dengan anak
SNSS yang masih mendapat
paparan steroid OR 95% CI :
26,14 (7,54-90,66) pada ras
bukan kulit hitam. Sedangkan
pada ras kulit hitam tidak
ditemukan kenaikan risiko (OR
0,32: 0,032- 3,29). Ras bukan
kulit hitam adalah faktor risiko
obesitas pada SNSS.
Jumlah anak yang berat
badannya > 120% kurva NCHS
saat inisiasi, selama terapi dan 6
bulan setelah terapi berturutturut 3, 10 dan 4 anak.
Terdapat perbedaan bermakna
berat badan antara waktu
pengukuran awal dan akhir
terapi steroid (p<0,01).
Terdapat 4 anak yang berat
badannya > 130% kurva HCHS
setelah periode 6 bulan bebas
steroid ( 17 % dari jumlah
sampel).
3. Foster,
B.J dkk
(2004)
Interactions
between
growth
and
body
composition
in
cross-sectional
subyek: 52 anak
umur 4-21 tahun
dengan
sindrom
No
Peneliti
Judul
Metode
Hasil
children
treated
with
high-dose
chronic
glukokorticoids
nefrotik
sensitif
steroid (SNSS) dan
259 kontrol normal
(anak sehat)