2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis kirimkan atas limpahan Rahmat, Berkah dan Karunia-Nya
sehingga Laporan Praktikum Teknik Penggerak 2 ini bisa diselesaikan dengan tepat waktu dan
sebagaimana mestinya.
Laporan ini merupakan suatu bentuk realisasi dari Praktikum Teknik Penggerak 2 yang
telah dilakukan selama satu minggu. Laporan ini berisi pengertian, tahap-tahap pengerjaan dan
kendala yang ditemukan selama Praktikum beserta solusinya. Tujuan dari Laporan sendiri
adalah untuk melaksanakan kewajiban setelah Praktikum Teknik Penggerak 2 selesai dan
sebagai bahan evaluasi diri untuk perbaikan bagi diri sendiri dan bagi orang lain di kemudian
hari.
Penulis pribadi mengharapkan banyak kritikan dan saran dari semua pihak, agar
penulisan laporan praktikum di kemudian hari menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
Penulisan laporan ini juga melibatkan beberapa pihak yang membantu dalam kendalakendala yang dihadapi pada saat praktikum maupun saat penulisan laporan. Oleh karena itu
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu.
Akhir kata, penulis berharap agar laporan ini dapat menjadi acuan dalam praktikum
selanjutnya dan dapat menjadi penunjang nilai penulis pada praktikum kali ini. Atas perhatian,
penulis ucapkan terima kasih.
Irsal Rasyid
212 341 010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Inverter
Inverter 3 phase merupakan inverter dengan tegangan keluaran berupa tegangan bolak
balik (ac) 3 phase per segi. Sebuah rangkaian dasar inverter 3 phase tunggal sederhana terdiri
dari 3 buah inveter 1 phase dengan menggunakan mosfet daya (power mosfet) sebagai sakelar
diperlihatkan pada gambar dibawah. Tegangan suplai merupakan sumber dc dengan tegangan
sebesar Vs, dengan titik netral merupakan titik hubung dari titik bintang (Y) pada beban.
Terdapat 2 jenis mode operasi dari inverter jenis ini, yaitu mode kondusi 120 dan mode
konduksi 180. Diagram blok dari inverter 3 phase dapat dilihat pada gambar berikut.
Penyedia daya bolak-balik cadangan. Peralatan pengendali frekuensi untuk kebutuhan industri.
Peralatan pengendali kecepatan motor induksi (single phase and poly phase ac induction motor
control). Penerapan penggunaan inverter juga biasa digunakan secara luas untuk keperluan
sehari-hari, misalnya sebagai penyedia sumber energi listrik cadangan untuk keperluan
komputer, peralatan pengendali tegangan pada pusat pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Inverter adalah suatu rangkaian elektronika daya yang dapat mengubah sumber
tegangan searah (DC) menjadi sumber tegangan dan arus bolak-balik (AC). Sumber tegangan
input inverter dapat menggunakan :
1 .Battery
2. Cell bahan bakar
3. Tenaga surya
Sumber tegangan input inverter dapat menggunakan battery, cell bahan bakar, tenaga
surya, atau sumber tegangan DC yang lain. Tegangan output yang biasa dihasilkan adalah 120
V 60 Hz, 220 V 50 Hz, 115 V 400 Hz.
1.1.1 Tipe Inverter
a.Voltage source inverter (VSIs)
b. Current source invereter (CSIs)
c. PWM inverter
Secara umum Voltage source inverter (VSIs) ini dibagi menjadi beberapa kategori,
diantaranya :
Hardware logic
o Operasi dalam bentuk perangkat keras ini mempunyai
kecepatan lebih tinggi dibanding operasi yang dilakukan secara
perangkat lunak oleh mikrokontroler, karena operasi dengan
perangkat lunak membutuhkan waktu untuk menerjemahkan
perintah-perintah pemrograman. Selain itu lebar data yang
dapat diproses juga terbatas oleh kemampuan mikrokontroler.
Implementasi operasi-operasi digital dalam bentuk perangkat
keras dapat dilakukan dengan FPGA (Field Programmable Gate
Array)
FPGA memuat ribuan gerbang logika yang dapat diprogram untuk membentuk suatu
Spesifikasi :
1/10 Horsepower
MOTOR INDUKSI 3
DIMENSI
.
AEEF /
AEVF
type
SPESIFIKASI
HP 0,37 KW
220/380V 50Hz
2820 RPM
Perfomance Data
SPESIFIKASI
1.7 KW
4.4 A
2,3 HP
4050 1/min
4.6 NM
Alat-Alat
Kopling
Tachometer
Multimeter
Amphere meter AC
Jumper
KBVF-21D
MOTOR SERVO
Power Supply
Prosedur Kerja
1. Hitung torsi nominal pada motor dengan rumus
Daya adalah torsi dikalikan putaran (kecepatan sudut):
P=x
Pada System International (SI):
2820.2
60
= 295.3 rad/s
= P/
= 370 Watt / 295.3 rad/s
= 1.25 Nm
1,5
Poten (%)
(Factory
thd Torsi
Set)
2,3
0,8
1410
1415
1255
1410
1350
1110
1410
1279
920
1410
1190
0
(Nm)
50%
0
0,25
0,5
1410
1329
1070
75%
100%
25%
Analisa Data
0,75
1
1,25
0
0,25
0,5
0,75
1
1,25
0
0,26
0,51
0,77
0,87
1,25
0
0,25
0,5
0,75
1
0
0
0
2115
2020
1850
0
0
0
2820
2705
2588
2333
0
0
705
560
0
0
0
0
0
0
2115
2114
2020
1680
0
0
2820
2784
2690
0
0
0
705
670
0
0
0
0
0
0
2115
2060
1930
1470
0
0
2820
2733
2620
2120
0
0
705
600
0
0
0
0
0
0
2115
1990
1780
0
0
0
2820
2686
2553
2222
0
0
705
500
0
0
0
0
0
0
2115
1900
1620
0
0
0
2820
2615
2414
2009
0
0
705
400
0
0
0
1,25
Speed to Torque
3000
2000
Speed (rpm)
1000
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.2
1.4
Torque (nM)
Comp 0 + 50%
Comp 3 + 50%
Comp 0 + 75%
Comp 3 + 75%
Comp 0 + 100%
Comp 3 + 100 %
Comp 0 + 25%
Comp 3 + 25%
Berdasarkan spesifikasi, motor induksi 3 fasa yang digunakan pada percobaan memiliki daya
374 W (0,5 Hp), dengan kecepatan 2820 RPM. Berdasarkan kecepatan putar motor, maka besar
kecepatan sudut motor sebesar :
=
28202
60
=295,3 rad /s
Dengan besar kecepatan sudut 295,3 rad/s, maka akan diperoleh besar torsi maksimal dari
motor sebesar.
w
T=
T=
374
295,3
T=
374
295,3
T =1,26 Nm
Sehingga, beban maksimum yang dapat diberikan pada motor sebesar 1,26 Nm. Namun,
pada percobaan, beban yang dapat diatur pada servo machine test system hanya mampu
mencapai 0,75 Nm pada kecepatan 100%, sebelum motor berhenti. Beban 0,75 Nm tersebut
merupakan beban dari servo machine test system, sehingga, beban yang diterima motor belum
tentu 0,75 Nm.
Berdasarkan pada tabel, penurunan kecepatan motor semakin berkurang dengan dinaikannya
slip compensation. Penurunan kecepatan motor pada slip compensation tertinggi sebesar 50
RPM. Pada slip compensation terendah, penurunan kecepatan hingga 200 RPM.
Berdasarkan pada grafik, bagian linear dari kurva kecepatan terhadap beban menjadi
semakin curam. Sehingga, dengan menaikan nilai slip compensation, penurunan percepatan
dapat diminimalisir.
Kesimpulan
Perubahan slip compensation mempengaruhi penurunan kecepatan motor. Dengan semakin
besarnya nilai slip compensation, maka penurunan kecepatan motor akan semakin kecil.
Sehingga, kurva kecepatan motor terhadap beban akan semakin curam.
PRAKTIKUM PENGENDALIAN
VOLTAGE BOOSTING
Tujuan
1. Memahami pengaruh voltage boosting pada kecepatan motor yang rendah dengan
pembenanan
Alat Praktikum :
Gambar Praktikum
Prosedur Percobaan
1. Lakukan wiring pada driver dan atur pengaturan driver sesuai dengan pengaturan pabrik.
2. Hubungkan driver dengan jalur input, motor, dan servo machine control system.
3. Atur kecepatan motor hingga mencapai kecepatan 50%.
4. Nyalakan driver, servo machine control system dan motor dengan mengaktifkan supply daya.
5. Atur boost menjadi 0.
6. Naikan beban dari 0 Nm; 0,25 Nm; 0,5 Nm; 0,75 Nm; 1 Nm; dan 1,25 Nm. Kemudian, ambil
data kecepatan motor untuk masing-masing nilai beban.
7. Lakukan prosedur 6 dengan mengubah nilai boost menjadi 0; 5; 8; 15; 23; 30.
Hasil Data
Analisa Data
Pada tabel yang dicantumkan voltage boosting dapat dilihat bahwa RPM Sebelum diberi
voltage boosting hanya mampu mempertahankan kecepatannya dalam bukaan potensio 25%
hanya mampu menahan torsi 0.25 Nm sedangkan setelah diberi voltage boosting motor mampu
menahan torsi hingga 1 Nm.Hal ini didasarkan dari ketika kecepatan rendah sedangkan
resistansi konstan maka tegangan akan drop untuk menanggulanginya diberikannya voltage
boosting agar tegangan tidak drop dan kecepatan dipertahankan semaksimal mungkin.
Pada tabel yang dicantumkan slip Compensation kecepatan motor pada bukaan apapun jika
dibandingkan dengan nilai slip compensation 1.5 dengan 3 penurunan kecepatan atas torsi lebih
cepat pada slip compensation 1.5 hal ini sesuai dengan rumus